KONTRASEPSI/ KB
A. Definisi
- Keluarga berencana adalah cara merencanakan keluarga: kapan ingin
mendapatkan anak dan berapa jumlah anak. (Burn, 2000).
- Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang berupa cairan hormon
progestin yang disuntikkan kedalam tubuh wanita secara periodik.
( Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. 2003 )
- Suntik 3 bulan adalah kontrasepsi suntik yang diberikan setiap 3 bulan
sekali dengan cara suntik IM. (Hartanto, Hanafi. 2004 )
B. Manfaat KB
1. Jumlah anak yang sedikit berarti lebih banyak makanan bagi setiap anak.
2. Ibu dan anak akan lebih sehat, karena kehamilan yang penuh resiko akan
dihindari.
3. Jumlah anak yang sedikit berarti lebih banyak waktu bagi keluarga.
4. Menunggu kehamilan bisa memberi kesempatan kepada wanita muda dan
pria untuk menuelesaikan pendidikan.
5. Membantu menikmati hubungan suami istri, dan mencegah kehamilan yang
tidak direncanakan.
C. Jenis-jenis KB:
1. Pil kombinasi (cara KB yang mengandung estrogen dan progestin)
Cara yang paling meyakinkan dalam mencegah kehamilan adalah pasangan
wanitanya menggunakan pil kontrasepsi. Terdapat beberapa jenis pil ini,
tetapi masing-masing mengandung hormone esterogen dan progesterone
yang menghambat ovulasi. Agar benar-benar efektif maka pil tersebut harus
di minum dengan tepat sesuai petunjuk yang tercantum.
Efek Samping
Kontraindikasi
Kontraindikasi mutlak
- Tumor-tumor yang dipengaruhi estrogen
- Penyakit-penyakit hati yang aktif, baik akut maupun menahun
- Pernah mengalami trombo phlebitis, trombo-emboli, kelainan
serebrovaskular
- Diabetes mellitus
- Kehamilan
Kontraindikasi relatif
- Depresi
- Migraine
- Mioma uteri
- Hipertensi
- Oligomenorea dan amenorea
Kelebihan dan Kekurangan pil kombinasi
Kelebihan
- Efektivitasnya dapat di percaya
- Frekuensi koitus tidak perlu di atur
- Siklus haid tidak teratur
- Keluhan dismenorea yang primer menjadi berkurang atau hilang
sama sekali
Kekurangan
- Pil harus di minum setiap hari
- Motivasi harus kuat
- Adanya efek samping walaupun efeknya sementara
- Kadang-kadang setelah berhenti minum pil dapat timbul amenorea
yang persisten
- Harganya relative mahal
Pil tersedia dalam paket berisi 21 atau 28 tablet. Bila memakai paket 28
tablet, minumlah pil setiap hari selama sebulan. Segera setelah selesai 1
paket, mulailah dengan paket yang baru dan seterusnya. Bila memakai
paket 21 pil, minumlah pil setiap hari selama 21 hari, kemudian tunggu 7
hari sebelum mulai dengan paket yang baru. Datang bulan akan terjadi
pada hari-hari dimana kita sedang berhenti minum pil. Tetapi mulai
dengan paket baru meskipun datang bulan belum datang. Pada kedua
paket tersebut baik yang berisi 21 atau 28 pil, minumlah pil pertama pada
hari pertama datang bulan. Dengan cara ini kita akan terlindungi dengan
segera. Bila diminum setelah hari pertama, kita bisa mulai pada tanggal-
tanggal selama 7 hari pertama datang bulan. Tetapi kita tidak akan
terlindungi dengan segera, sehingga pada dua minggu pertama kita
minum pil, sebaiknya kita juga memakai cara KB yang lain atau tidak
melakukan hubungan seksual. Kita harus minum pil setiap hari,
meskipun kita tidak melakukan hubungan intim setiap hari. Cobalah
memakai pil pada waktu yang sama setiap hari mungkin akan membantu
bila kita selalu mulai minum pil dari paket terbaru pada hari yang sama.
Bila kita lupa minum satu pil begitu ingat, minumlah segera satu pil.
Kemudian minumlah pil selanjutnya secara teratur seperti semula. Ini
berarti bahwa kita harus minum dua pil dalam satu hari.
Bila kita lupa minum dua pil secara berturut-turut, mulailah segera
minum pil berikutnya. Minumlah dua pil selama dua hari dan kemudian
teruskan minum satu pil setiap hari sampai habis. Gunakan kodom
sampai kita telah minum pil selama tujuh hari selama berturut-turut. Bila
kita lupa minum tiga pil atau lebih, berhentilah minum pil dan kemudian
tunggu sampai datang bulan berikutnya. Gunakan kondom selama sisa
siklus bulanan. Kemudian mulai dengan paket yang baru.
1. Pil Progesteron
Karena jenis pil ini tidak mengandung estrogen maka pil ini lebih
aman bagi wanita yang tidak cocok pil kombinasi dan bagi wanita
timbul efek samping pada pemakaian pil kombinasi. Pil ini juga lebih
baik bagi ibu menyusui karena tidak mengandung zat yang
menyebabkan pengurangan produksi ASI. Penggunaan pil ini sangat
efektif bagi ibu-ibu menyusui.
Pada beberapa wanita pil ini menekan ovulasi secara sempurna. Pada
beberapa wanita yang lain folikel mengalaman pematangan secara
normal, tetapi terjadi fase luteal yang dipersingkat dan tidak terjadi
produksi progesterone. Kerja kontrasepsi pil progesterone saja terletak
pada kerjanya pada mucus serviks dengan membuat mukus ini lebih
kental dan sulit dilewati sperma, dan dengan mengurangi kerja
peristaltik tuba falopi sehingga sperma yang tetap hidup sangat sulit
atau tidak mungkin mencapai uterus.
Efek samping yang umum terjadi:
Perdarahan tidak teratur atau bercak-bercak
Datang bulan terlambat
Sering pusing
2. Pil sekuensial
Pil ini hanya mengandung estrogen di minum selama setengah
pertama siklus mentruasi dan kemudian selama setengah siklus yang
kedua diberikan pil yang mengandung baik estrogen maupun
progesterone. Efek keseimbangan hormone ini ialah penekanan
ovulasi, dan karena kadar estrogen tinggi, maka juga akan menekan
laktasi apabila diberikan kepada pasien post natal. Sekuensial
memberikan banyak efek samping, yang meliputi bertambahnya berat
badan, perubahan payudara, mual, sakit kepala dan penurunan libido.
2. Implant
Implant terdiri dari 6 tabung kecil dan lunak yang ditempatkan dibawah
kulit lengan. Tabung ini mengandung hormon progestin dan bekerja seperti
mini-pi. Mereka bisa mencegah kehamilan selama 5 tahun. Merk dagang
yang tersedia adalah Norplant.
3. KB Suntikan
Konrasepsi suntikan progestin yang pertama dikembangkan tahun 1953 oleh
Karl Junkmann. Tahun 1957 Junkmann dan kawan-kawan menemukan NET
EN. Pada sata yang sama Upjohn Company di Amerika Serikan menemukan
DMPA yang berasal dari hormon alamiah progesteron. NET EN merupakan
suntikan progestin pertama yang pakai sebagai kontrasepsi dan diberi nama
dagang Noristerat. Percobaan-percobaan pertama dari DMPA sebagai
metode kontrasepsi dimulai pada tahun 1963, diikuti percobaan-percobaan
di lapangan pada tahun 1965. Pada tahun 1967 Upjohn Company meminta
FDA US untuk memasarkan DMPA sebagai kontrasepsi di Amerika Serikat.
Pada saat itu telah diketahui dengan jelas bahwa estrogen dalam kontrasepsi
hormonal per-oral merupakan penyebab munculnya efek samping. Seperti,
mual, muntah, munculnya bekuan darah, sehingga adanya metode
kontrasepsi yang bebas esterogen seperti DMPA dan mini-pil merupakan
hal yag sangat menarik. Tetapi pada tahun 1970, penelitian-penelitian
menunjukkan bahwa progestin, termasuk DMPA, menyebabkan timbulan
benjolan-benjolan pada payudara binatang percobaan anjing beagle,
sehingga menyebabkan timbulnya kewaspadaan dari FDA. Pada bulan
September 1974, FDA menyatakan keinginannya untuk menyetujui DMPA
sebagai suatu metode kontrasepsi tetapi hanya bagi wanita yang telah
mengalami kegagalan kontrasepsi dengan metode lain.
Tidak beberapa lama setelah itu, FDA kembali menangguhkan maksud nya
tersebut, setelah timbul pertanyaan paakah DMPA dapat meninggikan risiko
karsinoma serviks. Tahun 1975 dinyatakan tidak ada bukti-bukti tanda
bertambahnya karsinoma serviks, dan diusulkan kembali penggunaan DMPA
untuk kalangan wanita yang terbatas. Tetapi pada tahun 1978 FDA secara
resmi menolak pemakaian DMPA sebagai suatu metode kontrasepsi, dengan
alasan :
1. Masalah timbulnya benjolan-benjolan pada payudara binatang anjing
beagle yang diberikan DMPA belum terpecahkan.
2. Adanya risiko potensial timbulnya cacad bawaan pada kasus
kegagalan kontrasepsi.
3. Pemberian esterogen untuk menaggulangi perdarahan haid ireguler
karena DMPA, akan mengurangi keuntungan dari kontrasepsi berisi
progestin saja.
4. Belum dapat ditunjukkan adanya kebutuhan yang mendesak dari
pemakaian DMPA di Amerika Serikat.
NET EN :
1. Merupakan suatu progestin yang berasal dari testosterone, dibuat dalam
larutan minyak. Larutan minyak tidak mempunyai ukuran partikel yang
tetap dengan akibat pelepasan obat dari tempat suntikan kedalam sirkulasi
darah dapat sangat bervariasi.
2. Lebih cepat di metabolisir dan kembalinya kesuburan lebih cepat
dibandingkan dengan DMPA.
3. Setelah disuntikkan, NET EN harus di ubah menjadi norethindrone (NET)
sebelum ia menjadi aktif secara biologis.
4. Kadar puncak dalam serum tercapai dlam 7 hari setelah penyuntikan,
kemudian menurun secara tetap dan tidak ditemukan lagi dalam waktu 2,5
– 4 bulansetelah disuntikkan.
- Kehamilan
- Ca Mammae
- Ca Traktus Genitalia
- Pendarahan Abnormal Uterus
- Gangguan haid; ini yang paling sering terjadi dan paling sering
mengganggu.
a. Pola haid yang normal dapat berubah menjadi:
- Amenore
- Perdarahan ireguler
- Perdarahan bercak
- Perubahan dalam frekuensi, lama dan jumlah darah yang hilang
b. Efek pada pola haid tergantung pada lama pemakaian
Perdarahan inter-menstrual dan perdarahan bercak berkurang
dengan jalannya waktu, sedangkan kejadian amenore bertambah
besar.
c. Insidens yang tinggi dari amenore diduga berhubungan dengan
atrofi endometrium. Sedangkan sebab-sebab dari perdarahan
ireguler masih belum jelas, dan tampaknya tidak ada hubungan
dengan perubahan dalam kadar hormone atau histologi
endometrium.
d. DMPA lebih sering menyebabkan perdarahan, perdarahan- bercak
dan amenore dibandingkan dengan NET EN, dan amenore pada
DMPA tampaknya lebih sering terjadi pada akseptor dengan berat
badan tinggi
e. Bila terjadi amenore, berkurangnya darah haid sebenarnya
memberikan efek yang menguntungkan yakni berkurangnya
insidens anemia
f. Untung bahwa perdarahan yang hebat, yang dapat membahayakan
diri akseptor, jarang terjadi.
- Berat badan yang bertambah
a. Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi
antara < 1kg- 5 kg pada tahun pertama
b. Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas. Tampaknya terjadi
karena bertambahnya lemak tubuh dan bukan karena retensi cairan
tubuh
c. Hipotesa para ahli: ]DMPA merangsang pusat pengendalian nafsu
makan di hypothalamus, yang menyebabkan ekseptor makan lebih
banyak dari pada biasanya.
- Sakit Kepala
Inseden sakit kepala adalah sama pada DMPA maupun NET EN dan
terjadi pada kurang dari 1-17% akseptor
- System kardiovaskular
a. Tampaknya hampir tidak ada efek pada tekanan darah atau system
pembekuan darah maupun system fibrinolitik. Tidak ditemukan
bukti-bukti bahwa DMPA maupun NET EN menambah resiko
timbulnya bekuan darah atau gangguan sirkulasi lain.
b. Perubahan dalam metabolism lemak, terutama penurunan HDL
kolesterol, baik pada DMPA maupun NET EN dicurigai dapat
menambah besar resiko timbulnya penyakit kardiovaskuler. HDL
kolesterol rendah menyebabkan timbulnya arterosklerosis.
Sedangkan terhadap trigliserida dan kolesterol total tidak
ditemukan efek apapun dari kontrasepsi suntikan.
Efek Non-Kontraseptif
Kontraindikasi:
Efek samping:
Mengalami perdarahan ringan selama minggu pertama setelah memakai
IUD. Beberapa wanita bisa mengalami datang bulan yang lebih lama lebih
banyak dan lebih sakit tetapi ini akan menghilang setelah tiga bulan
pertama pemakaian IUD.
Sebuah IUD dimasukan oleh seorang petugas kesehatan yang telah dilatih
khusus setelah dilakukan pemeriksaan. Waktu yang terbaik pemasangan
IUD adalah selama datang bulan. Setelah melahirkan, lebih baik
menunggu enam bulan untuk memberi kesempatan rahim pulih kembali
baik ukuran dan bentuknya sebelum memasukan IUD.
Kadang-kadang IUD bisa terlepas dari tempatnya. Bila ini terjadi, maka
tidak akan efektif lagi untuk mencegah kehamilan, karena itu sangat
penting untuk bisa memeriksa sendiri letak IUD untuk memastikan letak
masih baik. Sebagian besar IUD mempunyai dua benang yang terjurai
kadang-kadang sampai di mulut vagina. Kita bisa memeriksa benang
tersebut setiap setelah datang bulan untuk memastikan letak IUD masih
baik.
1. Cuci tangan.
2. Berjongkoklah dan dengan dua jari masukkan ke dalam vagina dan
jangkau sedalam-dalamnya. Rasakan adanya benang tetapi jangan
mencoba untuk menarik keluar.
3. Keluarkan jari-jari dan cucilah tangan dengan baik.
Bila kita ingin menghentikan pemakaian IUD, kita harus pergi ke petugas
kesehatan yang akan mengeluarkan IUD, jangan mencoba
mengeluarkannya sendiri. Kita bisa segera menjadi hamil setelah IUD
dikeluarkan.
LAPORAN PENDAHULUAN
ALAT KONTRASEPSI HORMONAL
rdSUNTIK KB 3 BULAN
I. DEFINISI
- Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan yang
bersifat sementara dapat pula yang bersifat permanen yang merupakan salah
satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. ( Sarwono, P. 2005 )
- Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang berupa cairan hormon
progestin yang disuntikkan kedalam tubuh wanita secara periodik.
( Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. 2003 )
- Suntik 3 bulan adalah kontrasepsi suntik yang diberikan setiap 3 bulan
sekali dengan cara suntik IM. (Hartanto, Hanafi. 2004 )
-
II. JENIS SUNTIKAN YANG MENGANDUNG PROGRESTIN
1. Depo Medroxyprogesterone Asetat ( Depo Provera ), mengandung 150
mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan sekali dengan cara disuntik IM
(didaerah bokong).
2. Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), yang mengandung 200
mg diberikan setiap 2 bulan sekali dengan cara di suntik IM.
( Hartanto, Hanafi. 2004 )
III. CARA KERJA
1. Mencegah ovulasi
2. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma.
3. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi.
4. Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
( Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003 )
IV. EFEKTIFITAS
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi dengan
0,3 kehamilan/100 perempuan setahun. Asal penyuntikannya dilakukan
secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
( Hartanto, Hanafi. 2004 )
V. CARA PEMBERIAN
Cara pemberian kotrasepsi suntik 3 bulan ( Depo Provera ) yaitu :
- Waktu pasca persalinan ( Post Partum ). Dapat diberikan pada hari ke-3
sampai ke-5 post partum atau 6-8 minggu pasca salin asal dipastikan ibu
tidak hamil atau belum melakukan coitus.
- Pasca keguguran ( Post Abortus ). Dapat diberikan setelah kuretase atau 30
hari pasca abortus asal ibu tidak hamil.
( Saifuddin, 2006 )
VI. KEUNTUNGAN
Keuntungan penggunaan kontrasepsi 3 bulan :
1. Sangat efektif.
2. Pencegahan kehamilan jangka panjang.
3. Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri.
4. Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.
5. Efek samping sedikit.
6. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
7. Membantu mencegah kanker endometrium.
8. Mencegah terjadinya kanker jinak payudara.
9. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.
( Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, 2004 )
VII. KERUGIAN
1. Sering ditemukan gangguan haid, seperti :
a. Siklus haid yang memanjang atau memendek.
b. Perdarahan banyak atau sedikit.
c. Perdarahan tidak teratur atau bercak.
d. Tidak haid sama sekali.
2. Klien bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan.
3. Tidak dapat dihentikan sewaktu – waktu sebelum suntikan berikutnya.
4. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular
seksual, hepatitis B atau infeksi HIV.
5. Terlambatnya kembali kesuburan setelah menghentikan pemakaian.
( Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, 2004 )
IX. INDIKASI
1. Usia reproduksi.
2. Telah memiliki anak maupun belum mempunyai anak.
3. Ingin menggunakan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi.
4. Menyusui dan membutuhkan alat kontrasepsi yang sesuai.
5. Post abortus.
6. Anemia defisiensi.
7. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang menggunakan estrogen.
8. Sering lupa menggunakan pil.
9. Mendekati usia menopause.
( Mochtar, Rustam. 2004 )
X. KONTRAINDIKASI
1. Hamil atau dicurigai hamil.
2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
3. Penyakit hati.
4. DM disertai komplikasi.
5. Menderita kanker payudara.
( Sarwono, P. 2005 )