DEFINISI
Pil kombinasi sangat efektif dan revesible dan harus diminum setiap hari. Pada bulan-
bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan
segera akan hilang, sedangkan efek samping yang serius jarang terjadi. Pil kombinasi ini dapat
dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang sudah mempunyai anak maupun belum. Dapat
mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil.Tidak dianjurkan pada ibu yang
menyusui dan dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.
Sedangkan untuk mini pil, sampai saat ini belum ada data-data yang menyebut hal
tersebut, meskipun telah idlaporkan adanya hal serupa pada pemakaian kontrasepsi suntikan.
Mini pil bukan menjadi pengganti dari Pil Oral Kombinasi, tetapi hanya sebagai
supplemen/tambahan, yang dugunakan oleh wanita-wanita yang ingin menggunakan kontrasepsi
oral tetapi sedang menyusui atau untuk wanita yang harus menghindari estrogen pleh sebab
apapun.
Mini pil diketemukan pertengahan 1960-an, berisi dosis rendah progestin (0,5 mg atau
lebih kecil), harus diminum setiap hari, juga selama haid (tidak ada interval bebas-hormon
diantara siklus haid).
Monofosik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
esterogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
esterogen/progesterone (E/P) dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa
hormone aktif.
Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif
esterogen/progesterone (E/P) dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa
hormone aktif.
Cara kerja
1. Menekan ovulasi
2. Mencegah implantasi
3. Lendir serviks mengental sehingga sulit di lalui oleh sperma
4. Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu
pula
Manfaat
Keterbatasan
1. Usia reproduksi
2. Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
3. Gemuk/kurus
4. Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi
5. Setelah melahirkan dan tidak menyususi
6. Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif, sedangkan semua cara
kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut
7. Pasca keguguran
8. Anemia karena haid yang berlebihan
9. Nyeri haid yang hebat
10. Siklus haid tidak teratur
11. Riwayat kehamilan ektopik
12. Kelainan payudara jinak
13. Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata, saraf.
14. Penyakit tyroid, penyakit radang panggul, endometritis, atau tumor ovarium jinak
15. Menderita tuberculosis (kecuali yang sedang menggunakan rifampisin)
16. Varises vena
1. Setiap saat selagi haid, untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil
2. Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
3. Boleh menggunakan pada hari ke 8, tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang
lain (kondom) mulai hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak melakukan hubungan seksual
sampai anda telah menghabiskan paket pil tersebut
4. Setelah melahirkan :
- Setelah 6 bulan pemberian ASI eksklusif
- Setelah 3 bulan dan tidak menyusui
- Pasca keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)
5. Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi, dan ingin menggantikan dengan pil
kombinasi, pil dapat segera di berikan tanpa menunggu haid
Keadaan Saran
Tekanan darah tinggi sistolik >160 mmHg, pil tidak boleh digunakan
atau diastolic >90 mmHg
Kencing manis tanpa komplikasi Pil dapat diberikan
Migrain tanpa gejala neurogik fokal yang Pil dapat diberikan
berhubungan dengan nyeri kepala
Menggunakan obat fenitoin, Pil dengan dosis etinilestradiol 50 μg
barbiturate,rifampisin
Anemia bulan sabit Pil tidak boleh digunakan
PENATALAKSANAAN
1. Jenis minipil
Kemasan dengan isi 35 pil : 300 μg levonorgestrel atau 350 μg noretindron
Kemasan dengan isi 28 pil : 75 μg desogestrel
2. Cara kerja minipil
1. Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium (tidak begitu kuat)
2. Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit
3. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma
4. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
3. Efektivitas
Sangat efektif (98.5%). Pada penggunaan mini pil jangan sampai terlupa satu – dua tablet atau
jangan sampai terjadi gangguan gastrointestinal (muntah,diare), karena akibatnya kemungkinan
terjadi kehamilan sangat besar. Penggunaan obat mukolitik asetilsistein bersamaan dengan
minipil perlu dihindari karena mukolitik jenis ini dapat meningkatkan penetrasi sperma sehingga
kemampuan kontraseptif dari minipil ini terganggu.
Keadaan Anjuran
Stroke Sebaiknya jangan menggunakan minipil
Penyakit jantung koroner/infark Jangan diberikan minipil. Progestin
menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah
Kanker payudara Tidak boleh diberi minipil
Bila beberapa bulan mengalami haid teratur dan kemudian terlambat haid, perlu
dipikirkan kemungkinan telah terjadi kehamilan
Bila mengeluh perdarahan bercak yang disertai dengan nyeri perut hebat, maka yang
pertama sekali dipikirkan adalah kemungkinan kehamilan ektopik
Problem mata (kehilangan penglihatan, atau kabur ), nyeri kepala hebat, maka perlu
dipikirkan kemungkinan terjadinya hipertensi atau problem vaskuler
Efek samping
PENATALAKSANAAN
Hartanto Hanafi. 2010. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan : Jakarta.
2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo :
Jakarta.