Pil kombinasi atau combination oral contraceptive pill adalah pil KB yang
mengandung hormon estrogen dan progesteron.
Jenis pil kombinasi atau combination oral contraceptive pill antara lain:
a. Monofasik
Monofasik adalah pil kombinasi yang tersedia dalam kemasan 21
tablet mengandung hormon aktif estrogen dan progesteron dalam dosis
yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
b. Bifasik
Bifasik adalah pil kombinasi yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen dan progesteron dengan dua dosis
yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
c. Trifasik
Trifasik adalah pil kombinasi yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen dan progesteron dengan tiga dosis
yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
3. Cara Kerja
Pil kombinasi atau combination oral contraceptive pill mempunyai cara
kerja sebagai berikut:
1. Mencegah implantasi.
2. Menghambat ovulasi.
3. Mengentalkan lendir serviks.
4. Memperlambat transportasi ovum.
5. Menekan perkembangan telur yang telah dibuahi.
4. Efektifitas
Efektifitas pil kombinasi lebih dari 99 persen, apabila digunakan dengan
benar dan konsisten. Ini berarti, kurang dari 1 orang dari 100 wanita yang
menggunakan pil kombinasi akan hamil setiap tahunnya. Metode ini juga
merupakan metode yang paling reversibel, artinya bila pengguna ingin
hamil bisa langsung berhenti minum pil dan biasanya bisa langsung hamil
dalam waktu 3 bulan.
5. Manfaat
6. Keterbatasan
Pil kombinasi mempunyai keterbatasan antara lain:
1. Tidak mencegah penyakit menular seksual termasuk Hepatitis B
maupun HIV/AIDS.
2. Pengguna harus minum pil setiap hari.
3. Tidak boleh digunakan pada wanita menyusui.
4. Mahal.
5. Repot.
7. Efek Samping
Efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan pil kombinasi ini
antara lain:
1. Peningkatan risiko trombosis vena, emboli paru, serangan jantung,
stroke dan kanker leher rahim.
2. Peningkatan tekanan darah dan retensi cairan.
3. Pada kasus-kasus tertentu dapat menimbulkan depresi, perubahan
suasana hati dan penurunan libido.
4. Mual (terjadi pada 3 bulan pertama).
5. Kembung.
6. Perdarahan bercak atau spotting (terjadi pada 3 bulan pertama).
7. Pusing.
8. Amenorea.
9. Nyeri payudara.
10. Kenaikan berat badan.
Petunjuk Umum
Berikut ini adalah panduan penggunaan pil kombinasi secara umum:
1. Pil kombinasi sebaiknya diminum setiap hari pada saat yang sama.
2. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke tujuh
siklus haid.
3. Penggunaan pil kombinasi dianjurkan diminum pada hari pertama
haid.
4. Pada kemasan 28 pil, dianjurkan mulai minum pil plasebo sesuai
dengan hari yang ada pada kemasan.
5. Bila kemasan 28 pil habis, sebaiknya mulai minum pil dari kemasan
yang baru.
6. Bila kemasan 21 pil habis, tunggu 1 minggu kemudian mulai minum
pil dari kemasan yang baru.
7. Minum pil yang lain, apabila terjadi muntah dalam waktu 2 jam
setelah meminumnya.
8. Penggunaan pil kombinasi dapat diteruskan, apabila tidak
memperburuk keadaan saat terjadi muntah hebat atau diare lebih dari
24 jam.
9. Penggunaan pil apabila terjadi muntah dan diare berlangsung sampai 2
hari atau lebih sama dengan aturan minum pil lupa.
10. Tes kehamilan dilakukan apabila tidak haid.
Sumber: http://kumpulan-farmasi.blogspot.com/2010/10/pil-kb-kombinasi.html