Kontrasepsi Oral
Kontrasepsi oral yang berupa hormonal terbuat dari steroid seks wanita, estrogen sintetik,
dan progesterone sintetik (progestin), atau progestin tunggal. Bisa diberikan melalui oral,
transdermal, implant, dan injeksi. Kontrasepsi hormonal kombinasi paling banyak dalam bentuk
oral. Kombinasi oral bisa berupa monofasik, dengan dosis estrogen dan progesteron yang
diberikan diberikan setiap hari, atau multifasik, pada dosis steroid yang bervariasi diberikan
selama 21 hari. Secara tipikal, diberikan selama 21 hari dimulai pada hari minggu setelah periode
menstruasi, lalu dihentikan selama 7 hari untuk memberikan kesempatan perdarahan yang
mengkamuflasekan siklus mentruasi normal. Secara alternatif, kontrasepsi oral bisa dimulai pada
hari pertama menstruasi. Pil progestin tunggal tidak mengandung estrogen. Pil ini diminum setial
hari tanpa interupsi. Bentuk lain kontrasepsi hormonal termasuk transdermal dengan koyo,
progestin injeksi, dan kombinasi estrogen-progestin, serta implant subdermal yang melepas
progestin.
Jenis Pil
1. Pil kombinasi memiliki angka kegagalan 0.1% to 3.0%. mereka menyediakan dosis
harian
Preparat multifasik berisi dosis estrogen dan progestin. Secara teoritis, hal
ini akan menurunkan dosis progestin dan efek-efek androgenic. Secara
klinis, hanya sedikit perbedaan antara preparat monofasik dan multifasik.
2. Minipil berisi progestin tunggal dan diberikan secara kontinyu dan tidak ada interupsi
untuk memberikan efek maksimum. Preparat utama berefek pada endonetrium, serviks,
dan tuba falopii.
o Angka kegagalan minipil lebih tinggi dari pil kombinasi 0.5% to 3.0%.
o Minipil seringkali ditoleransi baik oleh wanita yang lebih banyak mengalami efek
samping seperti sakit kepala ketika mengunakan pil kombinasi
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja kontrasepsi oral vermacam-macam. Hal terpernting adalah menghambat
ovulasi dengan menekan GnRF (hypothalamic gonadotropin-releasing factors) yang nantinya
akan mencegah sekresi pituitary terhadap FSH dan LH. Estrogen menekan pelepasan FSH dan
menstabilkan endometrium untuk mencegah terjadinya menoragia yang disebut juga
breakthrough bleeding. Progestins menekan LH, nantinya akan menebalkan mucus serviks dan
menyulitkan mobilitas sperma, mengubah lingkiungan endometium menjadi tidak cocok untuk
implantasi.
Efek utama yang spesifik adalah penekanan ovulasi secara ekstrim, menginhibisi motilitas
sperma, dan menghasilkan endometrium yang tak cocok bagi implantasi. Kombinasi kontrasepsi
oral, jika diberikan 3 hari setiap 4 minggu, memberikan proteksi wanitai absolute untuk
konsepsi.
Cara Penggunaan
Ada pil kombinasi yang dalam satu bungkus berisi 21 (atau 22) pil dan ada yang berisis
28 pil. Pil yang berjumlah 21-22 diminum mulai hari ke-5 haid tiap hari satu pil terus menerus,
dan kemudian berhenti jika isi bungkus habis; sebaiknya pil diminum pada waktu tertentu,
misalnya malam sebelum tidur. Beberapa hari setelah minum pil dihentikan, biasanya terjadi
withdrawal bleeding dan pil dalam kedua dimulai hari ke-5 dari permulaan perdarahan. Apabila
tidak terjadi withdrawal bleeding, maka pil dalam bungkus kedua mulai diminum 7 hari setelah
pil dalam bungkus pertama habis. Pil dalam bungkus 28 pil diminum tiap malam terus-menerus.
Pada hari pertama haid, pil yang inaktif mulai diminum, dan dipilih pil menurut hari yang
ditentukan dalam bungkus. Keuntungan minum pil berjumlah 28 biji ialah karena pil ini
diminum tiap hari terus-menerus, tidak mudah dilupakan. Jika lupa meminumnya, pil tersebut
hendaknya diminum keesokan paginya, sedang pil untuk hari tersebut diminum pada waktu yang
biasa. Jika lupa minum pil dua hari berturut-turut, dapat diminum 2 pil keesokan harinya dan 2
pil lusanya. Selanjutnya, dalam hal demikian, dipergunakan cara kontrasepsi yang lain selama
sisa hari dari siklus yang bersangkutan. Demikian pula hemdaknya jika mulai minum pil,
digunakan cara kontrasepsi lain selama sedikit-dikitnya 2 minggu. Petunjuk untuk hal ini ialah
anggaplah bungkus pertama belum aman. Sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan
sediaan apus (Papanicolaou smear) dan pemeriksaan mamma setahun sekali pada pemakaian pil.
Klinisi
o Menggali adanya riwayat mengalami efek samping yang berat, pola hidup, dan
hal-hal terkait haris digali.
o Pengguna yang baru harus dimonitor selama 3 bulan untuk mengetahui tekanan
darah dan masalah-masalah terkait.
o Untuk wanita yang lebih dari 35 tahun yang memiliki factor risiko, konsentrasi
glukosa darah dan panel lipid harus dicek. Wanita yang sehat tanpa riwayat
keluarga tidak memerlukan tes ini
o Penting untuk pasien mengetahui cara mengonsumsi pil, efek samping, dan
komplikasi berat. Wanita juga harus mengetahui siapa dan kapan
mengkomunikasikan pertanyaan-pertanyaan yang tidsak dimengerti.
Pasien
Abdominal pain.
Headaches.
o Pengguna pil yang harus memulai dengan satu pak pil selama 5 hari menstruasi
Sebagian besar dimulai hari minggu, dimana hal ini akan memudahkan
untuk mengingat dan mengatur mens untuk harian per minggunya.
Bila wanita tidak bisa dimulai selama 5 hari pertama, metode backup
untuk siklus pertama harus dilakukan
Dimulai satu pak 6-7 hari pertama akan meningkatkan angka kegagalan
Pada remaja dengan tes kehamilan negatif, segera minum pil akan
mencegah kemungkinan lupa. Metode backup harus digunakan pada siklus
pertama
o Pasien harus meminum satu pil sehari pada saat yang sama
o Adanya flek atau kegagalan perdarahan berulang menjadi momok umum terkait
dengan pil dengan dosis kecil. Pasien seharusnya diberitahu masalah ini dan
diberitahu bahwa hal ini akan kembali normal secara spontan setelah 3 siklus
Pil yang terdiri dari >50 mg estrogen (80 atau 100 mg) merupakan bagian terbesar yang
tidak tersedia sekarang ini. Pil terdiri dari 50 mg estrogen cocok untuk wanita yang
berjerawat, perdarahan disfungsional atau endometriosis
Pil terdiri dari progestin tunggal merupakan pilihan inisial untuk wanita postpartum atau
wanita menyusui, wanita berusia > 30-35 years, atau wanita yang menderita sakit kepala
vascular
Minipill bisa juga merupakan pilihan yang baik untuk wanita yang tidak tolerans dengan
pil kombinasi atau untuk itu mengalami kontraindikasi penggunaan pil kombinasi
Sequelae
Komplikasi mayor pil kontrasepsi ada pada sisi kardiovaskular. Akan tetapi, wanita usia >35
tahun yang merokok atau memiliki riwayat penyakit kardiovaskular atau diabetes akan lebih
sering mengalami efek samping terkait dengan penyakitnya.
Tromboflebitis.
Embolisme pulmoner
Hipertensi.
Penyakit empedu
Depresi
Nausea.
Breakthrough bleeding.
Penurunan libido.
Neoplasia serviks yang lebih tinggi kejadiannya (displasia, karsinoma in situ, dan
karsinoma invasif) telah dilaporkan timbul pada pengguna pil kontrasepsi. Tetapi, efek-efek
ini masih belum jelas dan tidak semua wanita mengalaminya. Penggunaannya bisa
dimonitoring secara berkelanjutan dengan hati-hati.
Kerugian
Mahal dan membosankan
Mual dan perdarahan bercak, terutama pada 3 bulan pertama
Pusing dan nyeri payudara
Berat badan naik sedikit
Amenorea jarang pada pil kombinasi
Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui
Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko stroke, dan
gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat.
Tidak mencegah IMS, HBV, HIV/AIDS
Indikasi
Pada prinsipnya hampir semua ibu boleh menggunakan pil kombinasi, seperti :
Usia reproduksi
Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
Gemuk atau kurus
Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi
Setelah melahirkan dan tidak menyusui
Pascakeguguran
Anemia karena haid berlebih
Nyeri haid hebat
Siklus haid tidak teratur
Riwayat kehamilan ektopik
Kelainan payudara jinak
DM tanpa komplikasi
Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, atau tumor ovarium jinak
Penderita TB
Varises vena
Kontraindikasi
Hamil atau dicurigai hamil
Menyusui eksklusif
Perdarahan per vaginam yang belum diketahui penyebabnya
Penyakit hati akut (hepatitis)
Perokok dengan usia > 35 tahun
Riwayat penyakit jantung, stroke atau tekanan darah > 180/110 mmHg
Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau DM > 20 tahun
Kanker payudara atau dicurigai kanker payudara
Migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi)
Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari
Efek Samping
Penanganan efek samping yang sering terjadi dan masalah kesehatan lainnya
Amenorea (tidak ada Periksa dalam atau tes kehamilan, bila tidak hamil dan
perdarahan, atau spotting) klien minum pil dengan benar, tenanglah. Tidak
datang haid kemungkinan besar karena kurang
adekuatnya efek estrogen terhadap endometrium.
Tidak perlu pengobatan khusus. Coba berikan pil
dengan dosis estrogen 50 g, atau dosis estrogen tetap,
tetapi dosis progestin dikurangi. Bila klien hamil
intrauterin, hentikan pil, dan yakinkan pasien, bahwa
pil yang telah diminumnya tidak punya efek pada
janin
Mual, pusing, atau muntah Tes kehamilan, atau pemeriksaam ginekologik. Bila
(akibat reaksi anafilaktik) tidak hamil, sarankan minum pil saat makan malam,
atau sebelum tidur
Perdarahan per Tes kehamilan, atau pemeriksaan ginekologik.
vaginam/spotting Sarankan minum pil pada waktu yang sama. Jelaskan
bahwa perdarahan hal yang biasa terjadi pada 3 bulan
pertama, dan lambat laun akan berhenti. Bila
perdarahan tetap saja terjadi, ganti pil dengan dosis
estrogen lebih tinggi (50 g) sampai perdarahan
teratasi, lalu kembali ke dosis awal. Bila perdarahan
timbul lagi, lanjutkan lagi dengan dosis 50 g atau
ganti dengan metode kontrasepsi yang lain
Kontrasepsi Minipil
Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB
Sangat efektif pada masa laktasi
Dosis rendah
Tidak menurunkan produksi ASI
Tidak memberikan efek samping estrogen
Efek samping utama adalah gangguan perdarahan; perdarahan bercak, atau perdarahan
tidak teratur
Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
Jenis Minipil
Kemasan dengan isi 35 pil: 300 g levonorgestrel atau 350 g noretindron
Kemasan dengan isi 28 pil : 75 g desogestrel
Efektivitas
Sangat efektif (98,5%)
Agar didapatkan kehandalan yang tinggi, maka
Jangan sampai ada tablet yang lupa
Tablet digunakan pada jam yang sama (malam hari)
Senggama sebaiknya dilakukan dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan minipil
Keuntungan
a. Keuntungan Kontrasepsi
Sangat efektif bila digunakan secara benar
Tidak mengganggu hubungan seksual
Tidak mempengaruhi ASI
Kesuburan cepat kembali
Nyaman dan mudah digunakan
Sedikit efek samping
Dapat dihentikan setiap saat
Tidak mengandung estrogen
b. Keuntungan Non-kontrasepsi
Mengurangi nyeri haid
Mengurangi jumlah darah haid
Menurunkan tingkat anemia
Mencegah kanker endometrium
Melindungi dari penyakit radang panggul
Tidak meningkatkan pembekuan darah
Dapat diberikan pada penderita endometriosis
Kurang menyebabkan peningkatan tekanan darah, nyeri kepala dan depresi
Dapat mengurangi keluhan premenstrual sindrom (sakit kepala, perut kembung, nyeri
payudara, nyeri pada betis, lekas marah)
Sedikit sekali mengganggu metabolisme karbohidrat sehingga relatif aman diberikan
pada perempuan pengidap DM tanpa komplikasi
Kerugian
Hampir 30-60% mengalami gangguan haid (perdarahan sela, spotting, amenorea)
Peningkatan/penurunan berat badan
Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis atau jerawat
Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan)
Efektivitasnya menjadi lebih rendah bila digunakan bersamaan dengan obat Tb atau obat
epilepsi
Tidak mencegah IMS atau HIV/AIDS
Hirsutisme (tumbuh rambut/bulu berlebihan di daerah muka)
Indikasi
Usia reproduksi
Telah memiliki anak atau yang belum memiliki anak
Menginginkan metode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode menyusui
Pascapersalinan dan tidak menyusui
Pasca keguguran
Perokok segala usia
Mempunyai tekanan darah tinggi (selama < 180/110 mmHg) atau dengan masalah
pembekuan darah
Tidak boleh menggunakan estrogen atau lebihs enang tidak menggunakan estrogen
Kontraindikasi
Hamil atau diduga hamil
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
Menggunakan obat TB (rifampisin) atau obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat)
Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
Sering lupa menggunakan pil
Miom uterus
Riwayat stroke
Efek Samping
Penanganan Efek Samping Yang Sering Ditemukan
Amenorea Pastikan hamil atau tidak, bila tidak hamil, tidak perlu tindakan khusus.
Cukup konseling saja.
Bila amenorea berlanjut atau hal tersebut membuat klien khawatir,
rujuk ke klinik. Bila hamil, hentikan pil, dan kehamilan dilanjutkan.
Jelaskan kepada klien bahwa minipil sangat kecil menimbulkan
kelainan pada janin. Bila diduga kehamilan ektopik, klien perlu dirujuk,
jangan memberikan obat-obat hormonal untuk menimbulkan haid.
Perdarahan Bila tidak menimbulkan masalah kesehatan/tidak hamil, tidak perlu
tidak tindakan khusus. Bila klien tetap saja tidak dapat menerima kejadian
teratur/spotting tersebut, perlu dicari metode kontrasepsi.
INJEKSI
Definisi
Alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hormon estrogen dan progesteron yang disuntikkan ke
tubuh wanita secara periodik
Jenis
Golongan progestin
Depo Provera
Adalah 6-alfa-medroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral,
mempunyai efek progestagen yang kuat dan sangat efektif. Obat ini termasuk obat depot.
Noristerat juga termasuk dalam golongan obat ini.
Mekanisme kerja
Menghalangi terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan Releasing
Factor dari hipotalamus
Keuntungan
Efektivitas tinggi
Sederhana pemakaiannya
Reversible
Kerugian
Sering menimbulkan perdarahan yang tidak teratur (spotting, breakthrough
bleeding)
Mekanisme Kerja
Mencegah pematangan folikel dan ovulasi
Leukorea
Jerawat
Rambu rontok
Pusing/sakit kepala/migrain
Implan
Alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik berisi hormone jenis progestin yang ditanamkan di
bawah kulit
Jenis
Norplant
Berisi 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun
Implanon
Berisi 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun
Indoplant
Berisi 75 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 3 tahun
Cara kerja
Dapat membuat lendir serviks menjadi kental
Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
Mengurangi transportasi sperma
Menekan ovulasi
Keuntungan
Sangat efektif (0,2-1 kehamilan per 100)
Perlindungan jangka panjang
Pengembalian kesuburan yang cepat setelah pencabutan
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Bebas dari pengaruh estrogen
Tidak mengganggu hubungan seksual
Tidak mengganggu ASI
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
Kerugian
Gangguan menstruasi
Nyeri kepala
Perubahan berat badan
Nyeri payudara
Mual
Perubahan mood
Membutuhkan pembedahan minor
Tidak memiliki efek perlindungan terhadap IMS/HIV
Efektivitas menurun bila menggunakan obat-obat tuberculosis
Indikasi
Usia reproduksi
Telah memiliki anak ataupun belum
Menghendaki kontrasepsi yang memiliki afektivitas tinggi dan menghendaki pencegahan
kehamilan jangka panjang
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
Pasca persalinan
Pasca keguguran
Tidak menginginkan anak, tetapi menolak sterilisasi
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
Sering lupa menggunakan pil
Kontraindikasi
Hamil atau diduga hamil
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
Mioma uterus
Gangguan toleransi glukosa
Efek samping
Gangguan siklus menstruasi
Ekspulsi implant
Perubahan berat badan
Jerawat
Mastalgia
Gangguan fungsi hati
Perubahan libido
Pusing dan sakit kepala
Nyeri perut bagian bawah
Kloasma (bercak coklat kehitaman pada wajah)
Tromboflebitis atau tromboemboli
Infeksi pada luka insisi
Depresi
Gangguan pertumbuhan rambut