Anda di halaman 1dari 2

3.

2 Diazepam
Diazepam adalah obat yang digunakan sebagai obat awal untuk prosedur medis atau
operasi minor dan untuk sedasi dengan amnesia dalam prosedur seperti endoskopi. Diazepam
merupakan turunan bezodiazepin. Diazepam muncul dalam bentuk padat putih atau Kristal
kuning.1
Mekanisme kerja
1.

Farmakokinetik
a) Absorbsi

Apabila digunakan untuk mengobati kecemasan atau gangguan tidur, sedativehipnotika biasanya diberikan secara oral. Kecepatan absorpsi oral diazepam lebih cepat
dibanding benzodiazepine pada umumnya. Bioavailibilitas dari diazepam setelah pemberian
intramuscular tidak dapat dipercaya. Berdasarkan lama kerja, diazepam termasuk golongan
benzodiazepine yang bekerja dengan t lebih lama dari 24 jam. Diazepam diabsorpsi dengan
baik di saluran cerna. Secara Oral onsetnya 30 menit, dengan waktu puncak 1-2 jam dan
durasi 2-3 jam. Secara Intra Vena onsetnya 1-5 menit, waktu puncaknya 15 menit dan durasi
15-60 menit. Pada pemberian secara Intra Muskular onsetnya 15 menit, waktu puncaknya 3090 menit dengan durasi yang sama 30-90 menit. Plasma konsentrasi dari diazepam adalah
antara 0,02-1,01 microgram/ml. Pada pemberian oral atau per rectal.2
b) Distribusi
Diazepam lebih mudah larut didalam lipid sehingga mula kerjanya pada system saraf
pusat lambat. Kecepatan transformasi metabolis dan eliminasi dari diazepam pada manusia
sangat lambat jika dibanding terhadap waktu yang relative singkat untuk mengakhiri semua
efek farmakologis utama. Diazepam dan sebagian besar sedative-hipnotika lainnya berikatan
kuat dengan protein plasma. Kekuatan ikatannya berhubungan erat dengan sifat lipofiliknya,
pada diazepam adalah 99%. Kadarnya pada cairan serebrospinal kira-kira sama dengan kadar
obat bebas di dalam plasma. Diazepam akan mengalami akumulasi pada penggunaan dosis
berulang.2
c) Metabolisme
Obat golongan benzodiazepine dimetabolisme secara ekstensif oleh kelompok enzim
sitokrom P450di hati, terutama CYP3A4 dan CYP2C19. Beberapa benzodiazepine seperti
oksazepam, dikonjugasi langsung dan tidak dimetabolisme oleh enzim tersebut. Banyak
metabolit benzodiazepine fase I adalah aktif dengan waktu paruh yang lebih panjang daripada
obat induknya. Desmethyldiazepam yang memiliki waktu paruh eliminasi lebih dari 40 jam,
merupakan metabolit aktif dari diazepam. Desmethyldiazepam selanjutnya mengalami
biotransformasi menjadi senyawa aktif oxazepam, selain itu juga diubah menjadi temazepam.
Temazepam selanjutnya mengalami metabolism sebagian menjadi oxazepam.2

d) Ekskresi
Diazepam diekskresi melalui urine, baik dalam bentuk bebas maupun terkonjugasi.
Diazepam di eksresi dalam urine sebagai glucuronides atau oxidized metabolites. Waktu
eliminasi plasma akan memanjang pada neonates, geriatric, dang pasien dengan gangguan
liver. Pada sebagian besar kasus, perubahan fungsi ginjal tidak memiliki efek yang kuat
terhadap eliminasi obat induk. Sangat sedikit yang dikeluarkan melalui hemodialisa. 2
2. Farmakodinamik
Efek benzodiazepine merupakan hasil kerja golongan ini pada SSP dengan efek
utama: sedasi, hypnosis, pengurangan terhadap rangsangan emosi/ ansietas, relaksasi otot,
dan anti konvulsi. Target dari kerja benzodiazepine adalah reseptor GABA. Reseptor ini
terdiri dari subunit , , dan dimana berkombinasi dengan lima atau lebih dari membrane
postsinaptik. Benzodiazepine meningkatkan efek GABA dengan berikatan ke tempat yang
spesifik dan afinitas tinggi. Reseptor ionotropik ini, suatu protein heteroligometrik
transmembran yang berfungsi sebagai kanal ion klorida, yang diaktivasi oleh
neurotransmitter GABA inhibiotrik. Benzodiazepin meningkatkan frekuensi pembukaan
kanal oleh GABA. Pemasukan ion klorida tersebut menyebabkan hyperpolarisasi kecil yang
menggerakkan potensial postsinaps menjauh dari threshold sehingga menghambat kejadian
potensial aksi. 2
Diazepam digunakan dalam jangka pengobatan jangka pendek untuk ansietas berat,
hypnosis untuk manajemen sementara insomnia, sebagai sedative dan premedikasi, sebagai
anti konvulsan, dalam pengontrolan spasme otot, dan pada manajemen gejala putus obat.3
Efek samping obat
Efek samping yang sering dapat muncul pada penggunaan diazepam adalah sedasi,
kelemahan otot, dan ataxia. Efek samping yang jarang timbul vertigo, sakit kepala, bingung,
depresi, disartria, perubahan libido, tremor, gangguan visual, retnsi urin atau inkontinensia
urin, gangguan GIT, perubahan salvias dan amnesia.3
Daftar pustaka:
1. Katzung (2000). Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: EGC
2. Sirtori CR. Clinical Pharmacology. 2000. London: McGraw-Hill International
3. Goodman & Gillman (2007). Dasar Farmakologi dan Terapi ed. 10. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai