Anda di halaman 1dari 11

Peranan DPP-4 (Dipeptidyl

Peptidase type 4) inhibitor dalam


Pengaturan Kadar Glukosa Darah
KELOMPOK 3

Ruri Yulianti N21116080


Sarifa N21116828
Nurmiati JaddarN21116079
Rr. Retno W.P. N21116826
Irene Tawang N21116078
Andi Dian A. N21116830
Fadlan Adelin N21116829
Rifai Arfan N21116831
Nurfaidah Mansyur
N21116827
GLP-1 dan GIP
Inkretin adalah hormon yang diproduksi oleh usus halus
sebagai respon terhadap peningkatan gula darah sesudah
makan.
Inkretin terdiri dari 2 hormon, yaitu GIP (Glucose-dependent
Insulinotropic Polypeptide/Gastric Inhibitory Polypeptide)
yang diproduksi di duodenum dan GLP-1 (Glucagon Like
Peptide-1) yang diproduksi di bagian distal usus halus dan
proksimal kolon.
Selain meningkatkan sekresi insulin, GLP-1 menghambat
sekresi glukagon, sedangkan GIP tidak mempengaruhi
sekresi glukagon.
Inkretin yang efeknya paling poten, yaitu GLP-1
mempengaruhi sekitar 80% peningkatan respons insulin.
Selebihnya, peningkatan sekitar 20%, dipengaruhi oleh GIP.
Apa itu DPP-4 ?
Dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4) adalah suatu serin
protease, yang didistribusikan secara luas dalam
tubuh (Flock et al, 2007).
DPP-4 terekspresikan di berbagai organ tubuh,
termasuk di usus dan membran brush border ginjal,
di hepatosit,endothelium vaskuler dari kapiler villi,
dan dalam bentuk larut dalam plasma (Ethical
digest, 2009).
DPP-4 merupakan enzim yang mendegradasi GLP-1
dan GIP, sehingga GLP-1 dan GIP mempunyai waktu
paruh yang singkat.
Mekanisme DPP-4
inhibitor
Pada penderita DM tipe 2 stimulasi sekresi
insulin oleh hormon GLP-1 dan GIP mengalami
penurunan (Gang Xu et al, 2007).
Mekanisme kerja DPP-4 inhibitor : menghambat
kerja DPP-4 sehingga mencegah degradasi GIP
dan GLP-1 yang berada pada vasculature
(pembuluh darah) gastrointestinal, kemudian
meningkatkan efek sekresi insulin dan
menghambat glukagon.
Obat-obat DPP-4 inhibitor

DPP-4 inhibitor digunakan untuk DM tipe 2 sebagai monoterapi atau


kombinasi dengan metformin, sulfonylurea, atau tiazolidinedion.
Obat-obat DPP-4 inhibitor

DPP-4 inhibitor digunakan untuk DM tipe 2 sebagai monoterapi atau


kombinasi dengan metformin, sulfonylurea, atau tiazolidinedion.
1. Sitagplintin
Dosis : 100 mg/hari. Gangguan fungsi ginjal ringan-sedang 50 mg/hari,
berat 25 mg/hari.
Efek samping : nasofaringitis, ISPA, nyeri kepala, dan hipoglikemia jika
dikombinasi dengan secretagogue insulin atau insulin.
Memiliki bioavailabilitas lebih dari 85%, mencapai konsentrasi puncak
dalam 1-4 jam, dan memiliki waktu paruh sekitar12 jam. Obat ini
terutama (87%) dieksresikan di urin sebagian oleh sekresi aktif obat di
tubulus. Metabolisme diperantarai oleh isoform sitokrom CYP3A4 dan
dengan tingkat yang lebih rendah oleh CYP2C8. terapi dengan
sitagliptin menghasilkan penurunan HbA1C antara 0,5% dan 1%.
2. Saksagliptin
Dosis : 2,5-5 mg/hari
Efek samping : peningkatan angka infeksi (saluran nafas atas dan
saluran kemih), nyeri kepala, edema perifer (jika dikombinasikan
dengan tiazolidinedion), hipoglikemia (jika dikombinasikan dengan
sulfonylurea) dan reaksi hipersensivitas (urtikaria, edema wajah)
Obat ini mencapai konsentrasi maksimal dalam 2 jam (4 jam untuk
metabolit aktif). Obat ini hanya sedikit yang terikat ke protein dan
mengalami metabolisme di hati oleh CYP3A4/CYP3A5. metabolit utama
bersifat aktif, dan dieksresi melalui ginjal dan hati. Waktu paruh plasma
terminal adalah 2,5 jam untuk saksagliptin dan 3,1 jam untuk metabolit
aktif. Monoterapi dan terapi kombinasi dengan sitagliptin menghasilkan
penurunan HbA1C 0,4-0,9%.
3. Vildagliptin
Dosis : 50 mg 1 atau 2 kali sehari
Efek samping : batuk dan nasofaringitis
Kontraindikasi : DM tipe 1, ketoasidosis, gangguan
fungsi ginjal berat dan gangguan fungsi hati (SGOT
SGPT > 2,5 kali normal)
Vildagliptin sekitar 20% dieksresikan dalam bentuk utuh
di urin, sedangkan sisanya mengalami metabolisme.
4. Linagliptin
Linagliptin adalah obat yang paling baru dikenalkan
dalam kelas ini dan memiliki sifat serupa dengan
sitagliptin dan saksagliptin. Obat ini telah disetujui untuk
digunakan sebagai monoterapi dan kombinasi dengan
metformin, glimipirid dan pioglitazon.

Anda mungkin juga menyukai