Anda di halaman 1dari 11

PENGUJIAN OBAT PADA SISTEM SARAF OTONOM TERHADAP TIKUS PUTIH (Mus musculus) UNTUK MELIHAT EFEK FARMAKODINAMIK

Ruri Yulianti, Ika R !kia Nurul Ha"ka, Mu#$ Ha!%a&riant', E&%in& Rinal&i P, (i)in Rara* Man+'ki, Siti Sa,"a Laboratorium Biofarmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar A!i!t n - Ir n' M +a Put ra ABSTRAK Sistem saraf otonom mempengaruhi kerja otot polos, jantung, dan kelenjar. Di dalam sistem saraf otonom terdapat obat otonom. Obat otonom adalah obat yang bekerja pada berbagai bagaian susunan saraf otonom, mulai dari sel saraf sampai dengan sel efektor, tetapi obat otonom mempengaruhinya secara spesifik dan bekerja pada dosis kecil. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami efek farmakologi yang ditimbulkan oleh obat yang bekerja pada sistem saraf otonom pada hewan coba mencit Mus musculus), dengan menggunakan obat !tropin sulfat, "a#M#, Propanolol, dan !drenalin. Dari hasil praktikum yang telah dilakukan menunjukkan atropin sulfat menimbulkan efek obat golongan parasimpatolitik, pilokarpin menimbulkan efek obat golongan parasimpatomimetik, propanolol menghasilkan efek obat obat golongan simpatolitik, sedangkan efedrin tidak menghasilkan efek yang sesuai. $ata kunc i% Obat system saraf otonom, efek farmakodinamik, Mus musculus P n&a#uluan Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan perubahan yang ter!adi di lingkungan luar maupun dalam. System saraf pada manusia terbagi men!adi dua yaitu system saraf pusat dan system saraf perifer a$ Si!t " !ara. /u!at merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik gerakan sadar atau gerakan otonom. "ua organ utama yang men!adi penggerak sistem saraf pusat adalah 'tak dan !u"!u" tulan+ 0 lakan+. #tak manusia merupakan organ vital yang harus dilindungi oleh tulang tengkorak. Sementara itu, sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas ruas tulang belakang. #tak dan sumsum tulang belakang sama sama dilindungi oleh suatu membran yang melindungi keduanya. Membran pelindung tersebut dinamakan meninges. Meninges dari dalam keluar terdiri atas tiga bagian, yaitu piameter, arachnoid, dan durameter. $iameter merupakan lapisan membran yang paling dalam. Lapisan ini berhubungan langsung dengan otak atau sumsum tulang belakang. $ada piameter banyak terkandung pembuluh darah. %rachnoid merupakan lapisan yang berada di antara piameter dan durameter. %dapun durameter adalah lapisan membran yang paling luar. "urameter berhubungan langsung dengan tulang. $ada daerah di antara piameter dan arachnoid, terdapat rongga yang berisi cairan serebrospinal. &airan ini berfungsi melindungi otak atau sumsum tulang belakang dari goncangan dan benturan. 12 Otak #tak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. Berat total otak de'asa adalah sekitar () dari total berat badannya atau sekitar *,+ kilogram dan mempunyai sekitar *( miliar neuron. $engolahan informasi di otak dilakukan pada bagian bagian khusus sesuai dengan area pener!emahan neuron sensorik. #tak mendapatkan impuls dari sumsum tulang belakang dan *( pasang saraf kranial. Setiap saraf tersebut akan bermuara di bagian otak yang khusus. #tak manusia dibagi men!adi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang 32 Su"!u" tulan+ 0 lakan+ (medula spinalis2 $ada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar ber'arna putih,

sedangkan bagian dalam berbentuk kupu kupu dan ber'arna kelabu. $ada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap ba'ah disebut tanduk ventral. ,mpuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menu!u efektor. $ada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung - asosiasi konektor. yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor. 0$ Si!t " !ara. P ri. r Susunan saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang -spinal.. Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan serabut saraf sumsum tulang belakang keluar dari sela sela ruas tulang belakang. /iap pasang serabut saraf otak akan menu!u ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung, mata, telinga, dan sebagainya. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut saraf sensorik dan motorik yang memba'a impuls saraf menu!u ke dan dari sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi dibagi men!adi dua, berdasarkan cara ker!anya, yaitu sebagai berikut. 12 Si!t " Sara. Sa&ar Sistem saraf sadar beker!a atas dasar kesadaran dan kemauan kita. 0etika %nda makan, menulis, berbicara, maka saraf inilah yang mengkoordinirnya. Saraf ini mene ruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, dan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot kerangka tubuh. Sistem saraf sadar terdiri atas *( pasang saraf kranial, yang keluar dari otak dan 1* pasang saraf spinal yang keluar dari sumsum tulang belakang 1* pasang saraf spinal terlihat pada 2ambar 3.3. Saraf saraf spinal tersebut terdiri atas gabungan saraf sensorik dan motorik. "ua belas pasang saraf kranial tersebut, antara lain sebagai berikut. a. Saraf olfaktori, saraf optik, dan saraf auditori. Saraf saraf ini merupakan saraf sensori. b. Saraf okulomotori, troklear, abdusen, spinal, hipoglosal. 0elima saraf tersebut merupakan saraf motorik. c. Saraf trigeminal, fasial, glossofaringeal, dan vagus. 0eempat saraf tersebut merupakan saraf gabungan dari saraf sensorik dan motorik. %gar lebih memahami tentang !enis !enis saraf kranial.

32 Si!t " Sara. Tak Sa&ar (Ot'n'"2 Sistem saraf ini beker!a tanpa disadari, secara otomatis, dan tidak di ba'ah kehendak saraf pusat. &ontoh gerakan tersebut misalnya denyut !antung, perubahan pupil mata, gerak alat pencernaan, pengeluaran keringat, dan lain lain. 0er!a saraf otonom ternyata sedikit banyak dipengaruhi oleh hipotalamus di otak. &oba %nda ingat kembali fungsi hipotalamus yang sudah di!elaskan di depan. %pabila hipotalamus dirangsang, maka akan berpengaruh terhadap gerak otonom seperti contoh yang telah diambil, antara lain mempercepat denyut !antung, melebarkan pupil mata, dan menghambat ker!a saluran pencernaan.Sistem saraf otonom ini dibedakan men!adi dua. a2 Si!t " Sara. Si"/atik Saraf ini terletak di depan ruas tulang belakang. Fungsi saraf ini terutama untuk memacu ker!a organ tubuh, 'alaupun ada beberapa yang malah menghambat ker!a organ tubuh. Fungsi memacu, antara lain mempercepat detak !antung, memperbesar pupil mata, memperbesar bronkus. %dapun fungsi yang menghambat, antara lain memperlambat ker!a alat pencernaan, menghambat ereksi, dan menghambat kontraksi kantung seni. 02 Si!t " Sara. Para!i"/atik Saraf ini memiliki fungsi ker!a yang berla'anan !ika dibandingkan dengan saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki fungsi, antara lain menghambat detak !antung, memperkecil pupil mata, memperkecil bronkus, mempercepat ker!a alat pencernaan, merangsang ereksi, dan mepercepat kontraksi kantung seni. 0arena cara ker!a kedua saraf itu berla'anan, makamengakibatkan keadaan yang normal. Menurut efek utamanya maka obat otonom dibagi dalam 4 golongan 5 -1 5 16. *. $arasimpatomimetik atau kolinergik. 7fek obat golongan ini menyerupai efek yang ditimbulkan oleh aktivitas susunan saraf parasimpatis. (. Simpatomimetik atau adrenergik yang efeknya menyerupai efek yang ditimbulkan oleh aktifitas susunan saraf simpatis. 1. $arasimpatolitik atau penghambat kolinergik menghambat timbulnya efek akibat susunan saraf parasimpatis. +. Simpatolitik atau penghambat adrenergik menghambat timbulnya efek akibat aktivitas saraf simpatis. 4. #bat ganglion merangsang atau menghambat penerusan impul ganglion. Farmakodinamik obat obat yang digunakan sebagai berikut 5

*. %tropine 8%ksi onset 5 ,9 5 cepat8%bsorpsi lengkap8"istribusi 5 /erdistribusi secara luas dalam badan , menembus plasenta8 masuk dalam air susu 8 menembus sa'ar darah otak. 8Metabolisme 5 hepatik 8/ eliminasi -half life elimination. 5 ( 1 !am87kskresi 5 urin -1:) hingga 4:) dalam bentuk obat yang tidak berubah dan metabolitnya. (. $ilocarpin mengakibatkan timbulnya miosis dan mengurangi tekanan intraocular. %'itan ker!a, puncak dan lama ker!a bervariasi tergantung pada dosis, efek yang diinginkan, bentuknya. %'itan ker!a pilocarpin yang diberikan untuk membuat miosis adalah *: 1: menit, puncak ker!anya tidak diketahui, dan lama ker!anya adalah + sampai 3 !am. Bila dipakai untuk menurunkan tekanan intraocular., pilocarpin mata memiliki a'itan ker!a yang tidak diketahui, 'aktu puncaknya adalah ;4 menit dan lama ker!anya dari + *+ !am. "engan system terapeutik mata #cusert, a'itan ker!a tidak diketahui, puncaknya *,4 < ( !am, dan lama ker!anya ; hari. 1. "engan menghambat kedua !enis reseptor beta, propranolol menurunkan denyut !antung, dan sekunder, tekanan +. darah. #bat ini !uga menyebabkan saluran bronkial mengalami konstriksi dan kontraksi uterus. 4. %drenalin menstimulasi = dan > reseptor, yang ambang rangsangannya untung > reseptor lebih rendah daripada untuk = reseptor $ilocarpin dan propranolol M t'& Praktiku" %lat 5 kanula, 7rlenmeyer, pipet tetes, gelas ukur, spoit, timbangan analitik, spidol, plat form -kandang khusus., kalkulator. Bahan 5 atropine sulfat, propanolol, pilokarpin, adrenalin, ?a &M&, dia@epam, ?atrium thiopental, mencit -Mus musculus., kapas, kertas saring 4ara k r5a $enyiapan he'an coba

He'an coba yang digunakan adalah mencit -Mus musculus.. Sehari sebelum perlakuan, mencit dipuasakan terlebih dahulu. 0emudian ditimbang dan diberi tanda pada ekornya masing masing. U!i efek farmakodinamik meliputi grooming, salivasi, tremor dan diuresis akibat pemberian obat obat Sistem Saraf otonom -SS#. $engu!ian pertama ini dilakukan dengan menyiapkan alat dan bahan serta mencit yang akan digunakan, kemudian masing masing mencit diberi atropin, propranolol, pilokarpin, adrenalin dan ?a &M& secara intra peritonial kemudian dimasukkan ke dalam toples. "iamati efek grooming, salivasi, tremor dan diuresis yang ter!adi pada *4 menit pertama hingga *4 menit keempat, kemudian dicatat hasilnya dalam tabel dan dibuatkan grafik. U!i efek interaksi farmakodinamik antar obat obat Sistem Saraf #tonom $engu!ian selan!utnya dilakukan dengan menyiapkan alat dan bahan serta mencit yang akan digunakan, kemudian mencit pertama diberi anastesi dia@epam kemudian diberi atropin secara intra peritonial, Mencit kedua diberi anastesi dia@epam kemudian diberi pilokarpin secara intra peritonial, dan Mencit ketiga diberi anastesi dia@epam sa!a. "iamati efek salivasi atau diuresis yang ter!adi setelah pemberian anastesi dan obat obat Sistem Saraf #tonom, kemudian dicatat hasilnya dalam tabel dan dibuatkan grafik HASIL DAN PEMBAHASAN $ercobaan ini bertu!uan untuk mengamati efek farmakodinamik dan interaksi obat obat sistem saraf otonom pada mencit -Mus musculus.. #bat obatan yang digunakan adalah atropin sulfat, pilokarpin, propanolol, dan efedrin. #bat obat tersebut merupakan per'akilan dari empat golongan obat otonom. %tropin merupakan obat golongan parasimpatolitik, pilokarpin merupakan obat golongan parasimpatomimetik, propanolol merupakan obat golongan simpatolitik, dan adrenalin merupakan obat golongan simpatomimetik. %tropin memiliki afinitas kuat terhadap reseptor muskarinik, dimana obat ini menghambat aksi asetilkolin pada bagian parasimpatik otot halus, kelen!ar sekresi SS$, meningkatkan output !antung, mengeringkan sekresi, mengantagonis histamin dan serotonin. $ada percobaan ini, pemberian atropin efek yang ditimbulkan yaitu diuresis dalam skala kecil dan grooming. 7fek yang seharusnya

ditimbulkan sesuai dengan parameter yang diamati dari pemberian atropin adalah grooming -&aniswarna. S.&., '((). %dapun pilokarpin beker!a dengan meningkatkan aktifitas saluran cerna dan kandung kemih sehingga akan meningkatan diuresis. $ada pemberian pilokarpin efek yang ditimbulkan yaitu tremor, salivasi, grooming, dan diuresis. "ibandingkan dengan literatur -&aniswarna. S.&., '(()., efek yang seharusnya ditimbulkan dari parameter yang diamati adalah tremor, salivasi dan diuresis. Sementara itu, untuk propanolol beker!a searah dengan pilokarpin. $emberian propanolol menimbulkan efek tremor, diuresis dalam skala kecil dan grooming. Menurut literature -&aniswarna. S.&., '((). efek yang seharusnya ditimbulkan berdasar pada parameter yang diamati adalah tremor, salivasi dan grooming #bat adrenalin dapat menghambat ker!a saluran cerna dan mengurangi motilitas di kandung kemih sehingga mengurangi diare dan diuresis $ada pemberian adrenalin, menimbulkan efek tremor pada ( he'an coba, grooming, dan diuresis. 7fek yang seharusnya ditimbulkan sesuai dengan parameter yang diamati adalah grooming -&aniswarna. S.&., '((). Selain dari pengamatan diatas dilakukan !uga pengamatan terhadap percobaan dari kelompok A ;. "ari percobaan ini diamati diuresis yang ter!adi setelah anastesi dan pemberian pilokarpin serta atropin. Untuk anastesi digunakan dia@epam. $ada pemberian atropin menimbulkan efek diuresis pada 1 he'an coba namun dalam Untuk pemberian pilokarpin, menimbulkan efek diuresis dari pengamatan menit : *4. "ibandingkan dengan literatur -&aniswarna. S.&., '((). efek yang ditimbulkan dari pemberian pilokarpin, satu diantaranya yaitu diuresis. "ari pengamatan yang dilakukan, terdapat hasil yang berbeda dengan yang ada di literatur. %da beberapa faktor kesalahan yang dapat mempengaruhi, yaitu5 $erlakuan yang diberikan pada mencit sebelum praktikum &ara pemberian yang salah "osis yang tidak sesuai.

atropin sulfat pilokarpin propanolo l

:,( *,A :,3

:,( :,3 :

: : :

: : :

Ta0 l 3$ E. k !ali)a!i 6718 18796 perlakuan : : kontrol : : adrenalin atropin : : sulfat :,+ :,3 pilokarpin propanol : : ol

967:8 : : : :,+ :

:87;6 : : : : :

perlakuan kontrol adrenalin atropin sulfat pilokarpin propanolol

6718 : :,;4 :,( * :,+

187 96 :,+ : :,( :,3 :

967 :8 : : :,( : :,(

:87 ;6 : :,;4 : : :,(

Ta0 l 9$ E. k &iur !i!

Ta0 l 1$ E. k tr "'r 18796 perlakuan 6718 :,+ :,( kontrol :,4 : adrenalin

967:8 : :

:87;6 : :

P rlakuan

M n<it K 7 * ( 1 + 4 Bata rata * ( 1 + 4 Bata rata * ( 1 + 4 Bata rata * ( 1 + 4 Bata rata * ( 1 + 4 Bata rata

M nit K 7 6718 : : : : : : : : : : : : : : : : : : ( : : : :,+ : : : : : : 18796 : : : : : : : : : : : : : : : : : * : * ( : :,3 : : : : : : 967:8 : : : : : : : : : : : : : : : : : * : : * : :,+ : : : : : : :87;6 * : : : : : : : : : : : : : : : : : : : * : : : : : : : :

0ontrol

Ta0 l :$ E. k +r''"in+ 6718 18796 perlakuan **,3 1,+ kontrol + :,4 adrenalin atropin *,A * sulfat 4 *,3 pilokarpin propanolo 1,3 1,+ l

967:8

:87;6

1,+ *,(4 1,3 *,( (

1,A :,(4 *,3 *,( (,(

%drenalin

%tropin Sulfat

$ilokarpin P rlakuan M n<it K 7 * ( 1 + 4 Bata rata * ( 1 + 4 Bata rata * ( 1 + 4 Bata rata * ( 1 + 4 Bata rata * ( 1 + 4 Bata rata M nit K 7 6718 * * : : : :,+ : * : * :,4 : * : : : :,( 4 : * ( : *,A 1 : : : * :,3 18796 : : * : : :,( : : : : : : * : : : :,( * * : ( : :,3 : : : : : : 967:8 : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :87;6 : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : * : : : : : : :

0ontrol

$ropanolol

%drenalin

/abel *. Hasil pengamatan tremor pada mencit /abel (. Hasil pengamatan salivasi pada mencit

%tropin Sulfat

$ilokarpin

$ropanolol

/abel 1.
P rlakuan

Hasil pengamatan diuresis pada


M n<it K 7 * M nit K 7 6718 : : : : : : ( : * : :,;4 : : : * : :,( 1 : : : ( * : : : ( : :,+ 18796 : * * : : :,+ : : : : : * : : : : :,( ( * : * : :,3 : : : : : : 967:8 : : : : : : : : : : : * : : : : :,( : : : : : : : : : * : :,( :87;6 : : : : : : * * : * :,;4 : : : : : : : : : : : : : : : * : :,(

/abel 4. Hasil pengu!ian obat dia@epam, atropin dan pilokarpin


0elompok 0el 3. -0ontrolD dia@epam. ?o * ( 1 + 4 * ( 1 + 4 * ( 1 + 4 : 4 menit CCC CC CC C CCC CC C C C C C CC CC 4 *: menit *: *4 menit C C C C C CC CC

0ontrol

( 1 + 4 Bata rata * ( 1 + 4 Bata rata * ( 1 + 4 Bata rata * ( 1 + 4 Bata rata * ( 1 + 4 Bata rata

%drenalin

0el ; -$ilokarpin.

%tropin Sulfat

0el A -%tropin.

$ilokarpin

2ambar pengamatan efek salviasi pemberian dia@epam C atropine

pada

$ropanolol

mencit /abel+.Hasil pengamatan grooming pada mencit


P rlakuan M n<it K 7 * 0ontrol ( 1 + 4 Bata rata * ( 1 + 4 Bata rata * ( 1 + 4 Bata rata * ( 1 + 4 Bata rata * ( 1 + 4 Bata rata M nit K 7 6718 ; *: ; *; *3 **,3 1 + A 1 + : + + : : *,A 1 4 3 + 4 4 A 1 + ( + 1,3 18796 A 4 : 1 1 1,+ : * : * :,4 ( * ( : : * * * : A * *,3 A 1 ( ( ( 1,+ 967:8 ; : 1 : ; 1,+ : : + * *,(4 A + 3 * : 1,3 * * ( * * *,( * * * 1 + ( :87;6 * + *1 : : 1,A : : * : :,(4 * * 1 * 1 *,3 : * 1 : ( *,( 4 ( : ( ( (,(

%drenalin

%tropin Sulfat

$ilokarpin

$ropanolol

$emberian obat atropine dilihat dari parameter percobaan yaitu menimbulkan efek grooming karena termasuk golongan obat parasimpatolitik dan tidak menimbulkan efek salivasi, diuresis, dan tremor. $emberian obat propranolol dilihat dari parameter percobaan yaitu menimbulkan efek grooming karena termasuk golongan obat > blocker dan tidak menimbulkan efek salivasi, diuresis, dan tremor $emberian obat pilocarpin dilihat dari parameter percobaan yaitu menimbulkan efek grooming dan tremor. Eika dibandingkan dengan pustaka pemberian obat pilocarpin tidak menimbulkan efek grooming karena merupakan obat golongan parasimpatomimetik . $emberian obat efedrin dilihat dari parameter percobaan yaitu menimbulkan efek grooming dan diuresis. Eika dibandingkan dengan pustaka pemberian obat efedrin tidak menimbulkan efek grooming karena merupakan golongan obat obat > blocker $ada percobaan ini mungkin sa!a ter!adi banyak kesalahan , berikut factor kesalahan yang ter!adi selama percobaan berlangsung, Da.tar Pu!taka

1. &ampbell, et. %l. (::(. *iologi +ilid '.


Eakarta5 7rlangga. Hal 1A6 (. 0ee. E. L., -*66A., ,!-M!$O.O&/, $enerbit Buku 0edokteran 72&, Eakarta. Hal 44*, (;: 1. %dre 5 schrnit@, gery dan hans lepper. (::6 . farmakologi dan toksikologi ed 1. $enerbit Buku 0edokteran 72&, Eakarta. Hal +6

+. 2anis'arna. S.2., -*664., F%BM%0#L#2, "%? /7B%$,, 7disi ,9, $enerbit 2aya Baru, Eakarta.

K !i"/ulan

Anda mungkin juga menyukai