Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi, atau serbuk
yang dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan/
disuntikan dengan cara merobek jaringan kedalam kulit atau melalui kulit
atau selaput lendir
Injeksi adalah sediaan steril dengan volume kecil yang dikemas dalam
wadah 100 ml atau kurang
1.3 Golongan Obat FI III, hal 14 dan FI
IV hal. 9-10
Tramadol injeksi termasuk kedalam golongan obat keras
Pasal 3
(1) Tandak husus untuk obat keras adalah lingkaran bulat berwarna merah
dengan garis tepi berwarna hitam dengan huruf K yang menyentuh garis
tepi.
(2) Tanda khusus untuk obat keras dimaksud dalam ayat (1) harus
diletakkan sedemikian rupa sehingga jelas terlihat dan mudah dikenali.
(3) Ukuran lingkaran tanda khusus dimaksud dalam ayat (1) disesuaikan
dengan ukuran dan desain etiket dan bungkus luar yang bersangkutan
dengan ukuran diameter lingkaran terluar, tebal garis dan tebal huruf K
yang proporsional, berturut-turut minimal satu cm dan satu mm.
No Evaluasi Jumlah
1 Penetapan Volume Injeksi dalam 1
wadah
2 Penetapan pH 1
3 Kejernihan 1
4 Uji Kebocoran Semua sediaan
5 Penetapan Kadar Zat Aktif 3
6 Identifikasi 3
7 Kemurnian 3
8 Bahan Partikulat dalam Injeksi 3
9 Uji Endotoksin dlaam bakteri 1
10 Uji Sterilitas 4
11 Uji Keseragaman Sediaan 30
Untuk evaluasi penetapan pH, volume injeksi dalam wadah, serta kejernihan
dan warna larutan dapat menggunakan 1 botol yang sama
Kesimpulan : Total sediaan yang diproduski : 148 Ampul
Evaluasi Kimia
1. Identifikasi
Metode Utama : Spektrofotometri
Prsedur : Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium
bromida P menunjukkan maksimwn hanya pada bilangan gelombang yang
sama seperti pada Tramadol Hidroklorida BPFI
2. Penetapan kadar
Metode Utama : Kromatografi cair kinerja tinggi
Prosedur : Larutan asam trifloluoroasetat ;
Larutkan 0,5 ml asam trfluoroasetat P dalam 1000 ml air.
Fase gerak : Buat campunan Larutan asam trfluoroasetat P-asetonitril P
(700:300). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut
Kesesuaian sistem seperti tertera pada Knomatografi.
Larutan kesesuaian sistem Lanjutkan sejumlah Tramadol Hidroklorida BPFI
dan Senyawa Sejenis A Tramadol Hidrokiorida BPFI dalam Fase gerak
hingga kadar masing-masing lebih kurang 0,05 mg per ml.
Larutan baku Timbang saksama sejumlah Tramadol Hidroklorida BPFI,
larutkan dan encerkan secara kuantitatif dengan Fase genak hingga kadar
lebih kurang 1,5 mg per ml. Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 150
mg zat, masukkan ke dalam labu terukur 100-ml, larutkan dan encerkan
dengan Fase gerak sampai tanda. Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera
pada Kromatografi. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan
detektor 270 urn dan kolom 25 cm x 4,6 mm, berisi bahan pengisi LI, dengan
ukuran panrtikel 5 mcg.
Laju alir lebih kurang 1 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan
kesesuaian sistem dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti
tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif senyawa sejenis A tramadol dan
tramadol berturut-turut lebih kurang 0,9 dan 1,0; resolusi, R, antara puncak
senyawa sejenis A tramadol dan tramadol tidak kurang dari 2,0; dan
simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.
Prosedur : Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20
t1) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram
dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg tramadol
hidroklorida, C 16H25NO2.HC1, dalam zat yang digunakan dengan rumus:
Evaluasi Biologi
1. Uji Sterilitas (FI V, Halaman 1359-1363)
Tujuan : menetapkan apakah sediaan yang harus steril memenuhi syarat
berkenaan dengan uji sterilitas seperti tertera pada masing-masing monografi.
Prinsip : Menguji sterilitas suatu bahan dengan melihat ada tidaknya
pertumbuhan mikroba pada inkubasi bahan uji menggunakan cara inokulasi
langsung atau filtrasi dalam medium Tioglikonat cair dan Soybean Casein
Digest prosedur uji dapat menggunakan teknik inokulasi langsung ke dalam