Anda di halaman 1dari 15

Kuliah : motion sickness oleh dr. H. A. Baso Sulaiman, Sp.

THT-KL (K), MARS


Motion sickness atau kinetosis, juga dikenal sebagai penyakit
perjalanan, adalah suatu kondisi dimana ada perbedaan antara sinyal
yang diterima otak dari mata dan organ-organ sensitif terhadap posisi
lainnya termasuk sistem vestibular mengenai posisi tubuh. Penyakit
disekitar kita ini diindentifikasikan dengan terminologi sebagai mabuk
laut, mabuk udara, mabuk darat, mabuk ski, dan bahkan mabuk gajah
atau unta.
Sistem
vestibular
(telinga)

• Sistem
keseimbangan visual
tubuh

Proprioseptif
receptor
Sistem vestibular membantu Otak kita untuk menentukan:
 Apakah sedang bergerak maju dan mundur (seperti ketika
berjalan).
 Apakah sedang mengalami percepatan atau perlambatan
(seperti ketika berada dalam mobil yang sedang digas atau
direm).
 Apakah sedang beralih/berputar/berbelok dari satu sisi ke sisi
lainnya (seperti ketika pesawat terbang beralih dari satu sisi ke
sisi lainnya).
 Apakah Anda sedang bergerak ke atas atau ke bawah (seperti
mendaki atau menuruni tangga).
 Apakah Anda merasakan efek gravitasi atau tidak (yang Anda
alami saat naik lift)
• Komponen kedua yang menentukan posisi dan gerakan tubuh kita adalah mata.
Mata membantu otak kita menentukan di mana lokasi tubuh kita dengan melihat
benda-benda di sekitarnya.

• Komponen ketiga yang membantu menentukan apakah tubuh kita sedang diam
atapun bergerak adalah proprioseptors. Impuls propriosepsi berasal dari
tendo, otot dan rasa raba mekanis. Impuls ini terutama didapatkan dari otot dan
tendo spinal untuk menyokong postur tubuh terutama bagian leher (mengatur
posisi kepala). Impuls yang ada kemudian di salurkan ke cerebellum untuk
dikoordinasikan di nucleus fastigii lalu dilanjutkan ke nucleus vestibularis.
• Sistem equilibrium tubuh selalu bekerja sama antara ketiga impuls masuk
tersebut dalam suatu kondisi yang seimbang (inhibitorik dan eksitatorik).
• Semisal pada system vestibular, terdapat organ di telinga kanan dan
lainnya di telinga kiri. Percepatan angulasi ke kanan akan membuat
vestibular kanan mengalami eksitasi dan kiri inhibisi dengan melibatkan
impuls dari propriosepsi dan mata juga. Jika ini tidak seimbang maka
dapat terjadi mabuk perjalanan
• Sistem equilibrium tubuh selalu bekerja sama antara ketiga impuls masuk
tersebut dalam suatu kondisi yang seimbang.
Prevalensi dari motion sickness
• hampir 80% dari populasi mengalaminya.
• Perahu kecil dan mobil cenderung yang paling provokatif merangsang terjadinya
motion sickness.
• Lebih sering terjadi pada wanita (terutama selama kehamilan), anak-anak usia 2-12
tahun, dan orang dengan migrain.
• Penelitian di India mengatakan prevalensi motion sickness adalah sekitar 28%,
wanita lebih rentan (27%) dari pria (16,8%). Individu yang aktif lebih jarang terkena.
keadaan ini dapat diprovokasi oleh gerakan yang tiba-tiba seperti saat berada
diperjalanan yang tidak rata, penerbangan yang berputar, dan pelayaran yang
bergelombang.

Mabuk dapat dibagi menjadi tiga kategori:

Keadaan disebabkan oleh gerakan yang dirasakan


tetapi tidak terlihat

Mabuk perjalanan disebabkan oleh gerakan yang


terlihat tapi tidak merasa

Mabuk perjalanan disebabkan ketika kedua system


mendeteksi gerakan, tetapi mereka tidak sesuai.
Teori darah • Teori ini menjelaskan bahwa muntah adalah respon refleks dari iritasi
mukosa lambung. Dan dari teori darah yaitu karena aliran darah yang
dan sistem sedikit ke otak meyebabkan iritasi pada mata dan secara cepat
menyebabkan spasme kapiler otak yang menyebabkan muntah. Dan
teori ini ditolak karena individu yang kehilangan fungsi vestibular kebal
pencernaan terhadap penyakit ini.

• Sistem vestibuler bertindak sebagai detektor toksin. Otak berkembang


Teori detektor untuk mengetahui setiap perubahan yang terjadi di sistem vestibular,
visual dan informasi kinetotik sebagi bukti dari malfungsi sistem saraf

toksin pusat. Inisiasi muntah adalah sebagai pertahanan melawan neurotoksin


yang mungkin termakan. Sistem detektor toksin yang utama adalah
kemoreseptor di nervus vagus dan di batang otak.

Teori • berhubungan dengan perangsangan penyakit sebagai perbedaan


antara sistem vestibular sebagai transduser dengan indera lain sebagai
perbedaan sinyal atau antara kanalis semisirkularis dan otolith yang lebih spesifik
terhadap tubuh yang bergerarak. Bagaimanapun juga, teori ini kurang
dapat menjelaskan dan tidak dapat mengindentifikasi kenapa
sensori beberapa keadaan dapat memprovokasi dan keadaan yang lain tidak.
Pusing Gangguan
nonvertiginous epigastrik

Gejala pada Gejala-gejala


kulit dari SSP
Tingkat Keparahan Tanda Gejala
Ringan • Menguap/mengantuk
• Bersendawa
• Wajah dan sekitar mulut pucat
• Mulas
• Hipersalivasi

Sedang • Keringat dingin


• Peningkatan suhu tubuh
• Hiperventilasi
• Mual, Muntah
• Pusing
Berat • tidak mampu berjalan
• Kehilangan keseimbangan
• Muntah terus-menerus
• Dilakukan Sendiri
Dilakukan oleh Dokter
Bila dalam kendaraan, pastikan Saat Motion Sickness terjadi, beberapa neurotransmitter (zat yang
mata Anda melihat gerakan yang digunakan agar sinyal syaraf dapat bekerja) ditengarai
dirasakan oleh labyrinth, sehingga memegang peranan. Di antaranya: histamine, acetylcholine, dan
terjadi rekoordinasi di otak. norepinephrine.
Antihistamine adalah yang paling banyak digunakan yang dapat
• Persiapkan dan minumlah obat menghilangkan mual, muntah, dan pusing dengan cara mengurangi
pencegah mabuk perjalanan yang stimulus terhadap labyrinth. Di antaranya adalah Dramamine dan
banyak dijual bebas. dimenhydrinate.
Belladona dan anticholinergic. Tersedia dalam bentuk patch
(koyo), ditempelkan di belakang telinga biasanya sebelum
berangkat dalam suatu perjalanan. Obat akan diserap perlahan
melalui permukaan kulit.
Obat Rute Dosis dewasa (mg) Onset (Jam ) Durasi (Jam)
12–24
Cyclizine Oral 50 0.5–1

Dimenhydrinate Oral 50–100 2 8


12–24
Meclizine Oral 25–50 0.5–1

4–6
Diphenhydramine Oral 25–50 0.25–0.5

8–12
Promethazine Oral 25 0.5–1

12
Buclizine Oral 50 0.5

Scopolamine Patch Dermal 0.4–0.8 1 8

Tablet Oral 1.5 4–6 72


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai