1
Kasus
2
Definisi
• PMS adalah suatu kumpulan gejala (sindrom) yang meliputi
gejala fisik, mental, dan perilaku yang berkaitan dengan siklus
menstruasi pada seorang wanita yang terjadi beberapa hari
sebelum menstruasi.
• Sekitar 3-8% wanita berusia 18-48 tahun mempunyai gejala
yang lebih berat lagi dari pada PMS yang disebut PMDD
3
Epidemiologi
Gejala PMS telah dilaporkan
mempengaruhi sebanyak 90% dari wanita
usia reproduksi
5
• PMS dan PMDD tidak sama, wanita yang mengalami PMDD
dapat mengalami depresi sampai seminggu atau lebih sebelum
mengalami menstruasi.
• Sedangakn PMS lebih pendek durasinya, lebih ringan, dan juga
gejalanya lebih ke arah fisik.
• Seseorang bisa mengalami PMS saja atau PMDD saja, atau bisa
kedua-duanya.
6
Etiologi
Premenstrual syndrome
• Pada siklus menstruasi ditandai dg perubahan siklus dlm produksi
hormon gonad (gonadotropin, prolactin, growth hormon), melatonin &
cortisol.
• PMS disebabkan interaksi yg kompleks antara steroid ovarium &
neurotransmiter, neurohormon & neuropeptida.
• Hormon ovarium (17-β-estradiol, inhibin, progesteron, testosteron)
merupakan modulator yg potent neurotransmiter di otak.
Etiologi
• Etiologi PMS diduga berkaitan dg siklus ovulasi & efek dari estradiol dan
progesteron pada neurotransmiter dan GABA.
– Dugaan ini diperkuat dengan fakta bahwa PMS tidak terjadi pada masa pre
pubertas, kehamilan dan menopause.
• Premenstrual pain syndrome
– Hipertonisitas otot polos uterus yg disebabkan prostaglandin yg menyebabkan
kontriksi pembuluh darah uterus → iskhemia & nyeri
– Pada saat menstruasi, pelepasan lapisan endometrium melepaskan arakidonat &
menstimulasi sintesis prostaglandin
– Kadar β-endorfin pada PMDD rendah → sensitivitas nyeri meningkat
8
9
10
Tujuan dan strategi terapi
• Tujuan Terapi • Strategi Terapi
– Menghilangkan gejala – Perubahan pola hidup utk
– Memperbaiki fungsi sosial & meminimalkan pencetus
pekerjaan – Menghilangkan gejala yang
– Meminimalkan efek samping menyertai
– Modifikasi ketidakseimbangan
neurotransmiter/hormonal
– Menekan ovulasi
– Ovarectomy
12
Tatalaksana terapi – Terapi lini pertama
Perubahan pola hidup Terapi non Farmakologi
• Keseimbangan nutrisi • Edukasi pasien
• Diet rendah garam & lemak • Manajemen stress
• Pembatasan caffein • Manajemen emosi
• Latihan jasmani teratur • Terapi cahaya
• Mengurangi merokok • Acupuncture
• Pembatasan alkohol Suplemen nutrisi
• Tidur yg teratur • Multivitamin
• Asam lemak esensial
• Piridoksin, vit E, Ca karbonat,
Magnesium
Tatalaksana terapi – Terapi lini kedua dan ketiga
MASTALGIA MIGRAIN
• Pembatasan caffein • Pembatasan caffein
• Vit E • NSAID
• NSAID • Alternatif : asam mefenamat, inhibitor
• Alternatif : bromocriptine, danazol, COX 2, acupuncture, kontrasepsi oral,
kontrasepsi oral, GnRH agonis triptans, GnRH agonis, 17-β-estradiol
intermiten
Tatalaksana terapi – Terapi lini kedua dan ketiga
INSOMNIA ANXIETY
• Pembatasan caffein • Pembatasan caffein
• Melatonin atau valerian • SRI
• Alternatif : trazodone, • Alternatif : buspiron,
benzodiazepin short acting, alprazolam
zaleplon, zolpidem
TATALAKSANA
TERAPI
Etiologi PMDD
Penyebab PMDD sampai saat ini belum jelas, tetapi mungkin disebabkan
karena perubahan hormon yang menyertai pada siklus menstruasi.
PMDD disebabkan oleh rendahnya aktifitas metabolit aktif progesteron
allopregnanolone pada fase luteal atau penurunan cortical γ-
aminobutyric acid pada fase folikular.
Mereka yang mempunyai PMDD mungkin sebelumnya telah mempunyai
gangguan seperti depresi, gangguan kecemasan, riwayat depresi paska
melahirkan, gangguan mood dan lain-lain.
Klasifikasi menurut DSM-V
20
• Estradiol 125–624 pmol/L
• Follicle-stimulating hormone (FSH) Follicular phase 1–9 IU/L
Midcycle 6–26 IU/L
Luteal phase 1–9 IU/L
• Luteinizing hormone (LH) Follicular phase 1–12 units/L
Midcycle 16–104 units/L
Luteal phase 1–12 units/L
• Thyroid-stimulating hormone (TSH) 0.35–6.20 milliunits/L
• Progesterone Follicular phase 0.5–2.2 nmol/L
Luteal phase 6.4–79.5 nmol/L
PATOFISIOLOGI FASE LUTEAL
Mood, perilaku
negative mood, irritability,
aggression, and impulse control
• Penurunan GABA : penurunan progesteron pada fase luteal akan berpengaruh pada
GABA di CNS dan metabolit progesteron yang kemudian akan menurunkan interaksi
dengan GABA reseptor komplek gangguan mood
• Perubahan reseptor adrenergik : akan berpengaruh pada perubahan reseptor
estrogen alfa seretonin perubahan mood
• Penurunan opioid endogen : wanita saat mengalami PMDD mempunyai opioid
endogen (B-endorfin) yang relatif rendah tidak bisa mentolerir ambang nyeri
• Rendahnya konsentrasi serotonin : pada fase luteal estrogen akan berpengaruh pada
terbentuknya serotonin regulasi mood faktor pemicu depresi
Mood Depresi dan putus asa
Ansietas/tegang
Marah persisten, konflik meningkat
Tidak tertarik dengan aktivitas harian ( Kerja, hobby)
GEJALA PMDD
Susah konsentrasi
Hiperinsomnia/insomnia
Harus dikonfirmasi secara prospektif selama setidaknya dua siklus menstruasi berturut-
turut. Sebuah Periode bebas gejala selama fase folikuler dari siklus menstruasi
sangat penting dalam membedakan PMDD dari gangguan kecemasan yang sudah
ada sebelumnya dan gangguan mood.
Tujuan Dan Sasaran Terapi
1. Antidepressants (SSRIs)
2. Selective serotonin–norepinephrine reuptake inhibitor seperti
venlafaxine
3. Tricyclic antidepressants seperti clomipramine
4. Oral kontrasepsi 30 mcg of ethinyl estradiol dan 3 mg of
drospirenone
5. GnRH agonists seperti leuprolide
6. Surgery
31
TERAPI NON FARMAKOLOGI
• Pola tidur terganggu (insomnia) → Buat jadwal tidur terutama pada fase luteal
• Pembatasan sodium untuk meminimalkan kembung, retensi cairan, pembengkakan
payudara dan nyeri
• Pembatasan kafein
• Olahraga meningkatkan kadar endorfin sehingga meningkatkan mood
• Vitamin B6 adalah kofaktor sintesis triptofan dan tirosin yang merupakan prekursor
serotonin dan dopamin
• Vitamin E/tokoferol mengurangi pelepasan asam arakhidonat, penurunan
prostalgandin
Terapi hormon
• Menyebabkan anovulasi
– Implant estradiol
– Progesteron dosis tinggi
– Kontrasepsi oral
– GnRH agonist
– Danazol
Terapi hormonal
• 17-β-estradiol (sublingual atau • GnRH-agonist
transdermal) – Buserelin, goserelin, leuprolide,
– Indikasi : migrain, perimenopause, triptorelin
depresi post partum, psikosis – Downregulasi sekresi gonadotropin
– KI : kanker payudara,
dr hipofisis (medical ovariectomy)
thrombophlebitis, perdarahan
uterus, kehamilan – Melepaskan FSH & LH →
– Meningkatkan risiko endometrium menurunkan stimulasi ovarium utk
hiperplasia & adenocarcinoma → melepaskan 17-β-estradiol &
perlu ditambahkan progestogen progesteron
• Menurunkan proliferase seluler – Indikasi : endometriosis, PMDD
• Menurunkan sintesis estradiol berat