Anda di halaman 1dari 50

KOSMETOLOGI

Preparat Bayi
Fauriza rivandra
1211012037

Sediaan kosmetika bayi adalah sediaan


kosmetika yang dibuat dan digunakan
khususuntuk
bayi.
Pada
umumnya
penggunaan sediaan kosmetika bayi bertujuan
untuk membersihkan, melembutkan serta
melindugi kulit bayi. Atau dengan kata lai
perkataan sediaan kosmetika bayiadalah
sediaan yang berguna untuk menyegarkan
serta mencegah adanya kelainan pada
kulit bayi.

Bahan-bahan yang akan digunakan dalam


pembuatan sediaan kosmetika bayi harus
murnidan aman. Hal ini disebabkan
karena kulit bayi sangat halus dan sangat
peka terhadap iritasi, kuman/ bakteri, sinar
matahari, angina dan gesekan. Biasanya
susunan umum dari sediaankosmetika
bayi terdiri dari zat pelapis, zat pelembut,
zat pembawa dan zat pewangi ringan.

Hipoalergenik
Hipoalergenik
adalah
yang
tidak
mengandung
zat-zat
yang
dapat
menyebabkan reaksi/alergi pada kulit.
kosmetika ini cocok digunakan untuk kulit
yang sensitife

Zat pelembut (emolien) yang sering digunakan adalah :


1. Minyak hidrokarbon dan malam, misalnya paraffin,
vaselin, ceresin, sera, dsb.
2. Minyak silicon, misalnya dimetil polisiloksan, dsb.
3. Asam-asam lemak dan alcohol lemak. Misalnya asam
stearat, asam palmitat, dsb.
4. Minyak tumbuh-tumbuhan, ester trigliserida dari
minyak tumbuh-tumbuhan, lemak dan lemakhewan.
5. Ester-ester alkyl, metal, isopropyl dan butyl dari asam
lemak.
6. Ester-ester setogliserida.
7. hasil etoksilasi gliserida.
8. Lanolin, fosfolipida, sterol, ester poliol, dsb

karena kulit bayi sangat halus dan sangat


peka maka pembuatan sediaan kosmetika
bayihanya boleh digunakan zat pewangi
yang bersifat ringan. Zat-zat pewangi yang
tidak boleh digunakan dalam pembuatan
sediaan kosmetika bayi adalah zat-zat
pewangi yang mengandungsinamaldehida,
sitral,
eugenol
vanillin,
amilasetat,
benzilalkohol, kamfer, sitrnelal, kumarin,
menthol, terpen, seskuiterpen, pereubalsem,
tolubalsem dan minyak permen.

Tujuan pembuatan kosmetika


bayi
Kosmetika bayi mungkin digunakan untuk
maksud yang spesifik atau untuk secara
umumyang sering digunakan, untuk
memenuhi fungsi secara keseluruhan.
Menurut Alexander (3)kosmetika bayi
dapat digunakan sebagai :

1. Emolin( zat pelembut) yang dapat memberi


kelembutan
untuk
kulit
yang
kering
danmencegah luka.
2. Alat pembersih untuk melepaskan adherent
soil atau bantuan dalam melonggarkan
danmembersihkan dari scurf dalam kulit kepala.
3. Antiseptik untuk menekan pertumbuhan bakteri
dan mengontrol infeksi.
4.Meringankan untuk menghilangkan iritasi

Penggolongan Sediaan Kosmetika


Bayi
Kosmetika bayi banyak macamnya, ada baby bath,
baby shampoo, baby oil, baby lotion, baby
powder, baby cream, baby cologne dan hair lotion.
Sebenarnya tidak semuanya dibutuhkan oleh bayi,
jadi bijaksanalah dalam memilih. Apa pun mereknya,
gunakan produk yang sudahteruji secara klinis atau
Clinical Proven Mild (CMP). Jika bayi bereaksi negatif
saat dipakaikankosmetika tertentu, misalnya timbul
bercak-bercak merah di kulit, maka kemungkinan ia
alergi pada kandungan kosmetika tersebut. Hentikan
pemakaian.

Bedak Bayi ( Baby Powder )


Bedak bayi
adalah sediaan kosmetika bayi yang
berguna
untuk
menyerap
keringat
danmencegah adanya luka karena
gesekan,
juga
karena
mempunyai
permukaan yang luas makamungkin dapat
mempunyai efek mendinginkan kulit

Syarat bedak bayi adalah harus dapat mencegah gesekan,


harus dapat menyebar dengan baik,luas permukaannya
besar.
Adapun zat zat yang digunakan dalam sediaan bedak bayi
ini adalah
Zat pembawa :Dalam pembuatan bedak bayi, zat pembawa
yang paling sering digunakan adalah talk. Talk
jugaberfungsi sebagai zat pelicin dan penghalus, serta
dapat menempel lama pada kulit.
Zat penyerap :Karena talk kurang menyerap air, maka pada
sediaan bedak bayi sering ditambahkan penyerap
sepertimylum, kaolin, Magnesium karbonat, dll

Zat pelekat : Dalam sediaan bedak bayi


juga sering ditambahkan zat pelekat
seperti Alumunium, Zink, Magnesium
stearat, lemak lemak / cetyl alkohol, steril
alkohol (kadar 0,5 1,5%), ZnO (kadar 25%). Namun penggunaan logam logam
berat ini sering mengiritasi kulit, jadi harus
diperhatikan penggunaannya.

Sebagai bahan dasar zat pembawa sering digunakan


talk, karena talkselain sebagai poleindan penghalus
kulit, juga dapat menempel lama pada kulit dan tida
akan menghalangi keluar keringat. Oleh Karena talk
mempunyai sifat kurang menyerap air., maka kedalam
sediaan bedak bayi sering ditambahkan suatu zat
penyerap (absorbent).
Zat penyerap yang sering ditambahkan adalah kaolin,
amilum, MgCO3, dsb. Al, Zn, Mg stearat sering
digunakan untuk menambah dayalekat, tetapi harus
diingat bahwa Al, Zn, Mg stearat ini mempunyai sifat
yang mengiritasi kulit.Sebagai zat penambah daya
lekat yang lain dapat digunakan setil alcohol, stearil
alcohol 0,5-1,5% atau ZnO 2-5%.

Karena talk mempunyai sifat mudah


tercemar maka pada pembuatannya talk
harus disterilkanterlebih dahulu. Kedalam
sediaan
bedak
bayi
sering
juga
ditambahkan suatu antiseptika yang
berguna untuk menghambat pertumbuhan
bakteri pada kulit. Sebagai antiseptika
sering digunakan asam salisilat, asam
borat,
asam
undesilinat,
fenol
terhalogenasi, dsb.

Formula bedak bayi

Cara Pembuatan Bedak


tahap awal pada proses pembuatan untuk
bedak tabur maupun bedak tekan adalah
sama, namun pada jenis kedua diperlukan
penambahan zat pengikat pada tahap
awal maupun akhir, ataupun dengan
parfume.

(a) penambahan warna


Tahap penting dalam proses pembuatan produk bedak
berwarna adalah disperse pewarna yang homogen dalam basis
putih. Dispersi tergantung pada efisiensi alat pencampur dan
karakter fisik bahan dalam campuran bedak. Homogenitas
dispersi pigmen diperoleh dengan melewatkan pigmen dan talk
melalui hammer mill. Alat ini akan memecah gumpalan pigmen,
yang kemudian distabilkan dengan pelapisan oleh partikel talk.
Sekarang terdapat beberapa jenis peralatan yang mengganti
keberadaan hammer mill. Yang pertama, vertical vortex mixer,
yang mengurangi ukuran partikel dengan tumbukan antar
partikel. Selain itu, high spee mixer, yang dikenal dengan
plough-shear device.

(b) pembuatan dasar bedak


Bahan dasar putih pertama dicampur dalam blender
stainless-steel ribbon-type. Waktu pencampuran
awal dapat selama 20 menit hingga 3 jam,
tergantung jenis mixer, kapasitas, dan ukuran batch.
Selanjutnya, penambahan warna dan pencampuran
dengan dasar putih. Campuran ini kemudan diaduk
hingga homogen. Pada bedak tabor, penambahan
parfum
ditambahkan
pada
saat
terakhir.
Penambahan
parfum
dilakukan
dengan
penyemprotan pada pencampuran.

Metode pembuatan
a. Didispersikan pengharum ke dalam magnesium
karbonat untuk mempermudah alirannya
b. Campurkan talc, zink stearat, magnesium karbonat
yang tercampur dengan pengharum, pengawet,
pewarna, dengan blender selama 20-30 menit
c. Setelah setengah waktu pencampuran selesai, gunakan
hammer mill sampai pewarna terdispersi sempurna
d. Kemudian kembalikan campuran ke dalam mixer dan
tambahkan low lustre pigment, campur selama 15-25
menit.
e. Ayak bahan dan tempatkan di tempat yang tertutup

Sabun Bayi (Baby Soap )


Sabun bayi adalah sediaan kosmetika bayi yang berguna
untuk menjaga kehalusan dankelembutan serta kesegaran
kulit bayi. Pada umumnya memepunyai pH sekitar 10,
berwarna putih dan keras, dibuat dengan cara cetak.
Sabun bayi mengandung banyak lemak. Merupakan
sabun lunak hingga tidak akan mengiritasi kulit bayi , tapi
mungkin dapat menyebabkandermatitis pada kulit.Sabun
bayi biasanya dibuat dan reaksi antara asam lemak tinggi
yang terdapat dalamminyak-minyak lemak seperti oleum
olivarum cocos, dengan sutau alkali seperti NaOH,
KOH,dsb. Kedalam sabun bayi dapat juga ditambahkan
suatu antiseptika sperti heksaklorofen,triklorokarborbanilid,
dsb

Formula sabun bayi

Evaluasi untuk sediaan soap


Aman dan tidak iritasi (mata)
Daya penyabunan ( busa & stabilitas
busa )
Penghapusan kotoran yang efisien
Kemudahan membilas
Menghilangkan bakteri

Minyak Bayi ( Baby Oil)


Minyak bayi adalah sediaan kosmetika bayi yang
berguna untuk menghilangkan kotorandan sisa
bedak bayi atau krim bayi dari permukaan kulit.
Cara penggunaan minyak bayi adalah dengan
mengoleskannya dengan kapas padatempattempat yang kotor dan tersembunyi. Lapisan
minyak yang tertinggal pada kulit akanmemberikan
efek perlindungan ada kulit yaitu dapat sebagai
pelindung terhadap air kencing dankeringat serta
gesekan tanpa menghilangkan keluarnya keringat.

Sebagai bahan pembawa dapat digunakan minyak


mineral yang murni dengan viskositas5-15 cps atau
minyak tumbuh tumbuhan seperti minyak zaitun,
minyak biji kapas, minyak wijen, dsb.
Oleh karena minyak tumbuh-tumbuhan cepat tengik,
maka kedalamnya ditambahkan suatu antioksidan
misalnya butyl hidroksi arasol ( BHA), butyl hidroksi
toleun ( BHT), tokoferol, dsb. Selain minyak mineral
dan minyak tumbuh-tumbuhan sebagai zat pembawa
dapat juga digunakan isopropal miristat, trigliserida
cair, alcohol lemak atau minyak silicon.

Kedalam sediaan minyak bayi sering juga


ditambahkan suatu antiseptika misalnya
heksakloroten. Zat pengawet dan parfum (
zat pewangi ). Zat pengawi yang boleh
digunakan tidak boleh lebih dari 0,2 %,
kalau lebih akan menyebabkan kulit
teriritasi.

zat zat yangdigunakan dalam minyak bayi ini adalah


sebagai berikut :
Zat pembawa : Bahan dasar dari sediaan minyak bayi
adalah minyak mineral (paraffin), minyak tumbuhan
(olive oil,sesame oil, biji kapas). Semua minyak
minyak atau bahan dasar yang digunakan haruslah
yang murnidengan viskositas 5 15 cps.
Zat pengawet : Karena minyak bayi terdiri dari
komponen minyak yang mudah teroksidasi dan
menyebabkan
tengik,
maka
ditambahkanlah
antioksidan seperti butil hidroksi anisol (BHA) atau butyl
hidroksi toluene (BHT),tokoferol, dan lain sebagainya.

Zat pewangi: Zat pewangi yang


ditambahkan tidak boleh lebih dari 0,2%
karena jika lebih akan mengiritasi kulit.
Antiseptik: Kedalam sediaan minyak bayi
sering juga ditambahkan antiseptik seperti
heksaklorofen.

Formula baby oil

Krim Bayi (Baby Cream )


Krim bayi adalah suatu kosmetika bayi yang berguna
untuk menjaga kehalusan dankelembutan kulit bayi,
mencegah lecet terutama pada lipatan kult. Pada umunya
krim bayiterbentuk emulsi air dalam minyak (A/M ), jadi
kadar lemaknya tinggi.
Sebagai dasar dari krim sering dibuat sera, lanolin, oleum
ricini, sabun sebagaiemulgator. Untuk menstabilkan
emulsi dapat digunakan Al, Zn, Mg, Ca stearat atau oleat.
Kedalam krim bayi sering ditambahkan suatu antiseptika
ZnO sebanyak 2-10 %, antifungisida, vitamin, antipruritik,
anestetik, sunscreen agent , dsb.

Formula baby cream

EVALUASI MUTU SEDIAAN


krim
1. Organoleptis
Evalusai organoleptis menggunakan panca
indra, mulai dari bau, warna, tekstur sedian,
konsistensi pelaksanaan menggunakan subyek
responden ( dengan kriteria tertentu ) dengan
menetapkan kriterianya pengujianya ( macam
dan item ), menghitung prosentase masingmasing kriteria yang di peroleh, pengambilan
keputusan dengan analisa statistik

2. Evaluasi pH
Evaluasi pH menggunakan alat pH meter,
dengan cara perbandingan 60 g : 200 ml
air
yang
di
gunakan
untuk
mengencerkan , kemudian aduk hingga
homogen, dan diamkan agar mengendap,
dan airnya yang di ukur dengan pH meter,
catat hasil yang tertera pada alat pH
meter.

3. Evaluasi daya sebar


Dengan cara sejumlah zat tertentu di
letakkan di atas kaca yang berskala.
Kemudian bagian atasnya di beri kaca
yang sama, dan di tingkatkan bebanya,
dan di beri rentang waktu 1 2 menit.
kemudian diameter penyebaran diukur
pada setiap penambahan beban, saat
sediaan berhenti menyebar ( dengan
waktu tertentu secara teratur ).

4. Evaluasi penentuan ukuran droplet


Untuk menentukan ukuran droplet suatu
sediaan krim ataupun sediaan emulgel,
dengan cara menggunakan mikroskop
sediaan diletakkan pada objek glass,
kemudian diperiksa adanya tetesan
tetesan
fase
dalam
ukuran
dan
penyebarannya.

5. Uji aseptabilitas sediaan.


Dilakukan pada kulit, dengan berbagai
orang yang di kasih suatu quisioner di buat
suatu kriteria , kemudahan dioleskan,
kelembutan, sensasi yang di timbulkan,
kemudahan pencucian. Kemudian dari data
tersebut di buat skoring untuk masingmasing kriteria. Misal untuk kelembutan
agak lembut, lembut, sangat lembut

6. Viskositas
Merupakan pernyataan tahanan dari suatu
sediaan untuk mengalir, makin tinggi
viskositas
akan
semakin
besar
tahanannya atau semkin kental.

7. Daya proteksi
Dilakukan untuk mengetahui kemampuan
proteksi atau perlindungan terhadap
pengaruh asing dari luar yang mengurangi
efektifitas dari krim. Semakin lama waktu
yang dibutuhkan semakin baik daya
proteksi krim yang dihasilkan

8. Daya lekat
Bertujuan untuk mengetahui waktu yang
dibutuhkan oleh krim untuk melekat pada
kulit. Hal ini juga berhubungan dengan
lama daya kerja obat. Semakin lama
waktu yang dibutuhkan maka semakin
lama daya kerja obat.

9. Resistensi panas
Uji ini untuk mempertimbangkan daya
simpan krim dalam suhu atau daerah
yang memiliki perbedaan suhu nyata dan
terus
menerus.
Caranya
dengan
ditempatkan pada suhu yang berbedabeda secara kontinue dan ditentukan tiap
waktunya.

Shampoo Bayi (Baby Shampoo)


Sampo bayi adalah suatu sediaan kosmetika bayi yang
berguna untuk membersihkanrambut dan kulit kepala bayi.
Sebagai komponen aktif dalam sampo bayi biasanya
adalahdetergen yang mempunyai sifat dapat menurunkan
tegangan permukaan, sehingga dapat menghilangkan kotoran
rambut dan kulit kepala. Perbedaan antara sampo untuk orang
dewasadan bayi adalah pada sifat detergen yang digunakan
dalam sampo bayi adalah surfaktan yang mempunyai daya
anestesi terhadap selaput lendir mata.
Pada penggunaan surfaktan jenis ini yang harus diperhatikan
adalah konsentrasinya, apabila terlalu banyak menyebabkan
mata menjadi sukar untuk berkedip, contohnya detergen yang
mempunyai daya anestesi terhadap selaput lendir mata adalah
senyawa alkyl atau aril dari polietilen oksida.

Kedalam sediaan sampo bayi kadang suatu detergen


sekunder yang berfungsi agar sampoyang terbentuk tidak
mengiritasi mata dan berbusa banyak .
factor lain yang harus diperhatikandalam pembuatan
sampo bayi adalah factor pH, pH dari sediaan harus
sesuai dengan pH cairanmata. Untuk mengatur pH sering
digunakan buffer yang terdiri dari asam-asam misalnya
asamlaktat, hingga didapat pH netral yang mendekati pH
cairan mata yaitu sekitar 7,4.
Detergen yang sering digunakan dalam pembutaan
sampo bayi adalah senyawa-senyawasurfaktan nonionic
hasil kondensasi asam lemak dengan amino-amino,
lanolin teretoksilasi, dsb.

Formula baby shampoo

Evaluasi

Aman dan tidak iritasi (mata)


Kemudahan penyebaran
Daya penyabunan ( busa & stabilitas busa ).
Penghapusan kotoran yang efisien
Kemudahan membilas
Kemudahan menyisir rambut basah
Kecepatan pengeringan
Kemudahan menyisir dan pengaturan rambut
kering

Salep Bayi (Baby Ointment )


Salep bayi adalah sutu sediaan kosmetika bayi
yang berguna untuk perawatan dan pengobatan
pada kulit bayi, misalnya kalau sampai terjadi
luka-luka karena adanya gesekan-gesekan.
Pada umumnya salep mata terdiri dari satu atau
lebih zat berkhasiat dalam suatu zat pembawa
sebagai zat berkhasiat dapat digunakan ichtyol,
adeps lanae, sulfur, antibiotika, antiseptika, ZnO,
dsb. Sebgai zat pembawa dapat digunkan dasardasar salep atau dasar-dasar krim

Formulasi salep bayi

Baby lotion (losion bayi)


Adalah suatu sediaan kosmetika bayi yang
berguna untuk
membersihkan kotoran kotoran padakulit bayi yang larut dalam air. Pada
umumnya losion bayi memberikan sensasi segar
dan dingin pada kulit bayi. Losion bayi bias
berbentuk suspensi ataupun emulsi (biasanya
emulsi minyak dalam air, yang disenangi konsumen
karena mudah dicuci oleh air). Kedalam sediaan
losion bayi biasanya ditambahkanantiseptik seperti
heksaklofan atau sulfatiazol.

Formulasi baby lotion

Harry, R.G., Modern cosmeticology, 3rd edition,


Chemical Publishing Company, NewYork, 1974
Harry, R.G., Modern cosmeticology, 6 rd edition,
Chemical Publishing Company, NewYork, 1973
Keithler, W.M.R., The formulation of Cosmetics
Spacialties, Drug and CosmeticIndustry, New
York, 1956
Soeryati, Sri, Sediaan kosmetika , departemen
pendidikan nasional Unpad, bandung, 2002

Departemen Kesehatan RI,


Formularium
Kosmetika
Indonesia (Jakarta: Dirjen POM Depkes RI, 1985)
Jellinek JS.,Formulation and Function of Cosmetics (New
York, Willey Interscience, 1970)
Departemen Kesehatan RI,Formularium Indonesia (Jakarta:
Bagian Penerbitan dan Perpustakaan Biro V,1972)
Departemen Kesehatan RI, Formularium Nasional edisi ke
II (Jakarta: Bagian Penerbitan danPerpustakaan Biro V,
1978)
Ikatan
Sarjana
Farmasi
Indonesia,
Formularium
Medicamentum Selectum edisi ke IV
(Surabaya:
ISFIcabang Jawa Timur)

Anda mungkin juga menyukai