A. Tujuan
Mengetahui dan menguasai pembuatan injeksi dengan pembawa air dan minyak
secara steril.
B. Dasar Teori
Injeksi adalah penyemprotan larutan (atau suspensi) kedalam tubuh untuk tujuan
terapetik atau diagnostic. Injeksi dapat dilakukan langsung kedalam aliran darah,kedalam
jaringan dan organ. Jika hanya sejumlah relative kecil larutan dimasukkan kedalam
organismus (misalnya 1,2,5 sampai 20mL) dikatakan sebagai injeksi (injection =
memasukkan kedalam injectabilia). Sebaliknya jika digunakan sejumlah besar larutan
(misalnya1 atau beberapa liter) , dikatalkan sebagai infuse (infusion = penuangan kedalam
infundibilia). Bentuk-bentuk tadi dinyatakan sebagai pemasukan parenteral obat ( par
enteron = diluar usus) kebalikannya dari penerapan enteral yang berlangsung melalui
saluran lambung-usus. (Voight,1984).
Obat suntik didefinisikan secara luas sebagai sediaan steril bebas pirogen yang
dimaksudkan untuk diberikan secara parenteral. Istilah parenteral seperti yang umum
digunakan,menunjukkan pemberian lewat suntikan seperti berbagai sediaan yang
diberikan dengan di suntikkan. Kata ini berasal dari kata Yunani, para dan enteron berrati
diluar usus halus dan merupakan rute pemberian lain dari rute oral. Pirogen adalah
senyawa organic yang menimbulkan demam, berasal dari pengotoran mikroba dan
merukan penyebab banyak reaksi-reaksi febril yang timbul pada penderita yang menerima
suntikan intravena (Ansel, 1989).
Kelemahan :
1. Rasa nyeri pada saat disuntik, apalagi kalau harus bdiberikan beriulang kali.
2. Memeberikana efek fisiologis pada penderita yang takut disuntik.
(Lukas stefanus,2006)
Daftar Pustaka
Ansel, Howard C, 1989, Pengantar Buku Sediaan Farmasi, UI Press, Jakarta.
Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia:
Jakarta.
Lukas, Stefanus, 2007, Formulasi Steril, CV Andi Offset, Yogyakarta
Voigt, 1984, Buku Ajar Teknologi Farmasi. Diterjemahkan oleh Soendani Noeroto S., UGM
Press, Yogyakarta.