Anda di halaman 1dari 11

KLASIFIKASI ANTIBIOTIK

SALWA RAFH WAHWA


K1A1 19 063
ANTIBIOTIK Berdasarkan mekanise kerja
Mempengaruhi
Menghambat Menghambat sintesis/
Antagonis folat
sintesis dinding sel sintesis protein metabolisme asam
nukleat

Sulfonamide dan
Beta laktam Aminoglikosida Quinolone
Trimetoprin
• Penicilin
• Cephalosporin
• Carbapenem Chloramphenicol Fluoroquinolone
• Monobactam

Tetracycline
Polipeptida
• Bacitracin
• Vancomycin
Makrolide

Clindamycin
Beta Laktam
Penicillin
Penicillin
 Alami
Memiliki spektrum sempit
Resisten
(gram +) sensitif terhadap Spektrum
Alami terhadap Aminopenicillin
diperluas
penicillinase penicillinase
 Resisten terhadap
penicillinase Penicillin G Methicillin Ampicillin Azlocillin
Memiliki spektrum sempit
(gram +) resisten terhadap
penicillinase Penicillin V Cloxacillin Amoxicillin Carbenicillin
 Amiopenicillin
Memiliki spektrum luas
Benzathine
(gram + dan beberapa gram Penicillin G
Dicloxacillin Mezlocillin
-) sensitif terhadap
penicillinase
 Spektrum Diperluas Nafcillin Piperacillin
Efektif melawan
Pseudomonas dan Proteus
Oxacillin Ticarcillin
yang resisten ampicillin.
Relatif tidak efektif
melawan gram + dan rentan
terhadap penicillinase
Beta Laktam Cefadroxil

Cephalosporin Generasi I
Cephalexin

• Generasi I Cephradine

Efektif melawan bakteri gram positif dan Cefazolin


beberapa bakteri gram negatif; sensitif
Cefoxitin
terhadap beta laktamase
Cefotetan
Generasi II
• Generasi II Cefuroxime
Lebih efektif melawan bakteri gram negatif

Cephalosporin
dibanding generasi I. Agak kurang efektif Cefamandole

mengobati infeksi bakteri gram positif Cefotaxime


dibanding generasi I
Ceftazidime

• Generasi III Ceftriaxone


Generasi III
Paling efektif melawan bakteri gram negatif Cefoperazone
tapi kurang efektif terhadap bakteri gram
Cefixime
positif dibanding generasi I dan II. Lebih
resisten terhadap beta laktamase Cefditoten

Cefepime
• Generasi IV Generasi IV
Memiliki spektrum aktivitas yang lebih stabil Cefpirome
terhadap hidrolisis oleh betalaktamase
Beta Laktam
Carbapenem

Imipenem Meropenem

Imipenem memiliki aktivitas spektrum Meropenem serupa dengan imipenem,


yang luas termasuk bakteri gram positif tetapi meropenem tidak dirusak oleh
dan negatif, baik yang aerob maupun enzim peptidase di ginjal sehingga dapat
anaerob. Imipenem bersifat bakterisid. diberikan tanpa cilastatin. Meropenem
Selain itu, obat ini resisten terhadap memiliki potensi untuk menimbulkan efek
berbagai jenis betalaktamase. Imepenem samping kejang yang lebih kecil dan dapat
dipasarkan dalam kombinasi dengan digunakan untuk mengatasi infeksi SSP.
cilastatin agar imipenem tidak
terdegradasi oleh enzim dipeptidase di
tubuli ginjal.
Beta Laktam
Monobactam
• Aztreonam merupakan antibiotik beta laktam
monosiklik dengan spektrum antibakteri
terbatas pada kuman aerob Gram negatif
termasuk Pesudomonas aeruginosa, Neisseria
meningitidis dan H. influenzae.
Polipeptida
Bacitracin Vancomycin

Bacitracin bersifat bakterisid Vancomycin hanya aktif terhadap


terhadap kuman gram positif. Obat kuman gram positif, khususnya
ini sekarang hanya digunakan secara golongan coccus. Penggunaannya
topikal untuk berbagai infeksi kulit dapat dikombinasikan dengan
dan mata karena pada pemberian gentamycin/aminogikosida lainnya.
sistemik nersifat nefrotoksik. Vancomycin merupakan obat terpilih
untuk kuman MRSA (methicillin
resistent Staphylococcus aureus) dan
kolitis oleh Clostridium difficile
akibat penggunaan antibiotik.
Aminoglikosida
Aminoglikosida

Gentamycin Kanamycin Tobramycin Neomycin Amikacin Streptomycin Netilmycin

• Aminoglikosida bekerja dengan cara berikatan dengan ribosom 30 S dan


menghambat sistesis protein. Terikatnya aminoglikosida pada ribosom ini
mempercepat transpor aminoglikosida ke dalam sel diikuti dengan kerusakan
membran sitoplasma dan disusul oleh kematian sel
• Semua aminoglikosida bersifat bekterisidal dan terutama aktif terhadap kuman
bakteri basil gram negatif yang aerob
• Amikacin, gentamycin, dan tobramycin juga aktif terhadap Pseudomonas aeruginosa.
Streptomycin aktif terhadap Mycobacterium tuberculosis dan digunakan untuk
pengobatan tuberculosis
• Aminoglikosida tidak diserap mealui saluran cerna sehingga harus diberikan secara
parenteral untuk infeksi sistemik. Ekskresi terutama melalui ginjal dan terjadi
akumulasi pada gangguan fungsi ginjal
Chloramphenicol
• Chloramphenicol
Chloramphenicol bekerja dengan cara menghambat sisntesis protein bakteri. Obat ini
terikat pada ribosom subunit 50s dan menghambat enzim peptidil transferase
sehingga ikatan peptida tidak terbentuk pada proses sintesis protein bakteri.
Chloramphenicol umumnya bersifat bakteriostatik. Pada konsentrasi tinggi
chloramphenicol kadang-kadang bersifat bakterisid terhadap bakteri-bakteri tertentu.
Chloramphenicol merupakan antibiotik spektrum luas. Obat ini efektif terhadap
bakteri gram positif dan negatif yang aerob dan anaerob, kecuali pseudomonas
aeruginosa. Chloramphenicol sebaiknya hanya digunakan untuk megobati demam
typhoid dan meningitis akibat H. influenza.
• Thiamphenicol
Thiamphenicol digunakan untuk indikasi yang sama dengan chloramhenicol. Terhadap
kuman gram positif, maupun negatif obat ini umumnya kurang aktif dibanding
chloramphenicol tetapi terhadap S. phyogenes, Pneumococcus, Haemophillus, dan
Meningococcus, aktivitasnya sama dgn chloramphenicol.
Tetracycline
Tetracycline

Tetracycline Doxycycline Oxytetracycline Chlortetracycline Minocycline

Golongan tetracycline bekerja dengan cara menghambat sistesis protein bakteri pada
ribosomnya. Tetracycline masuk kedalam ribosom bakteri kemudian berikatan secara
reversibel dengan ribosom 30s dan mencegah ikatan tRNA-aminoasil pada kompleks
mRNA ribosom. Hal tersebut mencegah perpanjangan rantai peptida yang sedang
tumbuh dan berakibat terhentinya sintesis protein. Golongan ini termasuk antibiotik
yang terutama bersifat bakteriostatik. Memiliki spektrum anti bakteri yang luas
meliputi bakteri gram positif dan negatif, aerobik dan anaerobik. Selain itu tetracycline
juga aktif terhadap Spirochaeta, Mycoplasma, Rickettsia, Chlamydia, Legionella, dan
protozoa tertentu. Kegunaan tetracycline menurun karena resistensi bakteri, terutama
Streptococcus beta hemolyticus, E. coli, P. aeruginosa, S. pneumoniae, N.
Gonorrhoeae, Bacteroides, Shigella, dan S. aureus.
Makrolid
Makrolid

Erythomycin Azithromycin Spiramycin Clarithromycin Roxythromycin

• Erythromycin digunakan sebagai alternatif pada pasien yang alergi terhadap


penicillin. Secara invitro, erthromycin terutama efektif pd coccus gram positif, tidak
aktif pada kebanyakan kuman gram negatif, namum ada beberapa yang sangat peka
yaitu N. gonorrhoeae, Campylobacter jejuni, M. penumoniae, Legionella
pneumophila, dan C. trachomatis.

Anda mungkin juga menyukai