Anda di halaman 1dari 20

Antibiotik

Beta-Laktam,
Glikopeptida,
Sulfonamid
Dosen penggampu : Apt. Ifora, M.Farm
Kelas : 2020D
Oleh : Kelompok 5
Anggota Kelompok
1. Putra Restu Muhammad (20011140)
2. Rahmayani Wibowo (20011148)
3. Rani Julia Dinda (20011152)
4. Ragil Selly Haztia (20011156)
5. Resca Nurul Ariqah (20011160)
6. Ricy Nabilla Putri (20011164)
7. Riska Adelia (20011168)
8. Salsabil Nabila Putri (20011172)
9. Selvia Lestari (20011176)
Klasifikasi/Penggolongan Obat
Klasifikasi Penisillin
Penisillin Alami Aminopenisillin Resistensi terhadap Spektrum Diperluas
Penisillin
Penisillin G, Penisillin Ampisillin, amoxsillin Methisillin, Cloxacillin, Carbenisillin,
V, Benzathine Penisillin Dicloxacillin Mezlosillin, Piperasillin
G
Klasifikasi/Penggolongan Obat

Klasifikasi Sefalosporin
Generasi 1 Generasi 2 Generasi 3 Generasi 4

Cefadroxil, Cefoxitin, Cefotetan, Ceftriaxone, Cefepime, Cefpirome


Cephalexin, Cefuroxime Ceftazidime,
Cefazolin Cefixime
Klasifikasi/Penggolongan Obat
Klasifikasi
Monobactam Carbapenem sulfonamid Glikopeptida

Aztreonam Impenem, Meropenem Sulfadiazine, Sulfacitin, Vankomisin,


Sulfamehizile Teikoplanin
Spektrum Antibiotik
Spektrum Antibiotik
(Penisilin) (Sefalosporin) (Monobaktam) (Karbapenem)
Amoksisilin Seftriakson Aztreonam Meropenem
• Gram positif • Gram positif • Gram negative • Bakteri positif
• Gram negative • Gram negative • Pseudomonas • Bakteri negative
• Pseudomonas • Bacteri anaerob
Spektrum Antibiotik
Spektrum Antibiotik
(Sulfonamida) (Glikopeptida)
Sulfadiazin Vankomisin
• Bakteri positif • Gram positif
• Bakteri negative • MRSA (methicillin resistant
staphylococcus aureus)
Penggunaan Terapi
(Penisilin) (Sefalosporin) (Monobaktam) (Karbapenem)
Amoksisilin Seftriakson Aztreonam Meropenem
Untuk terapi Amoxicillin Sefalosporin generasi ketiga Aztreonam merupakan Meropenem diindikasikan
500mg per-oral di indikasikan (seftriakson dan sefotaksim) adalah antibiotic yang digunakan sebagai terapi empiris sebelum
untuk infeksi saluran antibiotik empirik yang sebagai terapi CF. dapat mikroorganisme
pernapasan jika direkomendasikan untuk pediatrik diberikan melalui rute sistemik penyebab infeksi
tidak ada alergi golongan yang mendapatkan imunisasi tidak maupun inhalasi. Aztreonam, teridentifikasi dan juga untuk
penisilin. Eritromisin di lengkap sedangkan ampicillin lebih golongan monobaktam yang penyakit yang disebabkan oleh
indikasikan sebagai obat disarankan untuk pediatrik yang memiliki aktivitas spektrum satu bakteri atau banyak
pilihan kedua bila resisten mendapatkan imunisasi lengkap luas melawan bakteri gram bakteri baik pada orang
terhadap penisilin dan sebagai negatif aerob, termasuk P. dewasa maupun anak-anak.
pilihan pertama infeksi paru- aeruginosa, studi in-vitro Meropenem disetujui di USA
paru menggunakan isolat P. untuk digunakan dalam terapi
aeruginosa dari pasien CF complicated
menunjukkan bahwa isolate intraabdominal infection,
multiresistant dan resisten complicated skin and skin
tobramycin rentan terhadap structure infection dan
aztreonam. meningitis yang disebabkan
oleh bakteri
Penggunaan Terapi
(Sulfonamida) (Glikopeptida)
Sulfadiazin Vankomisin
Infeksi saluran kandung kemih • Pneumonoa
toxoplasmosis • Meningitis
Mekanisme Kerja
(Penisilin) (Sefalosporin) (Monobaktam) (Karbapenem)
Amoksisilin Seftriakson Aztreonam Meropenem
Cara kerja amoksisilin Ceftriaxone secara selektif Aztreonam mudah melewati Mekanisme kerja antibiotik kelas
sebagai antibiotik golongan dan ireversibel, menghambat membran luar organisme karbapenem sama seperti antibiotik
penisillin melalui sintesis dinding sel bakteri Gram-negatif dan β-
penghambatan tahap ketiga dengan cara mengikatkan merupakan agen bakterisida. laktam lainnya, yaitu terikat
dan terakhir sintesis diri pada transpeptidase, Obat ini mengganggu sintesis kepada protein pengikat penisilin
dinding sel bakteri. Dinding yang disebut juga dinding sel bakteri dan secara kompetitif menghambat
sel bakteri diperlukan transamidase, yang dengan mengikat secara transpeptidase yang bertanggung
dalam proses pembelahan merupakan penicillin-binding khusus protein pengikat jawab untuk sintesis peptidoglikan
sel untuk reproduksi protein (PBP) yang penisilin-3 yang merupakan yang terlibat dalam pembentukan
bakteri. Amoksisilin mengatalisasi sekat peptidoglikan dan perbaikan
menghambat reaksi polymer peptidoglikan yang transpeptidase untuk dinding sel bakteri. Gangguan
transpeptidase akhir yang kemudian Enterobacteriaceae, sintesis dinding sel menyebabkan
diperlukan untuk membentuk dinding sel Pseudomonas, kematian
menyelesaikan ikatan silang bakteri. dan basil gram negatif mikroorganisme
polisakarida aerobik lainnya.
Mekanisme Kerja
(Sulfonamida) (Glikopeptida)
Sulfadiazin Vankomisin
Sulfadiazin bekerja sebagai inhibitor kompetitif Vankomisin adalah antibiotik yang dihasilkan oleh
dihidropteroat sintase yang merupakan enzim Streptococcus orientalisdan bekerja dengan
bakteri yang bertanggung jawab atas menghambat tahap konstruksi polimer linear pada
penggabungan PABA ke dalam asam rantai peptidoglikan bakteri. Vankomisin hanya
dihidropteroat, prekursor pembentukan asam efektif terhadap bakteri gram positifseperti
folat sehingga menyebabkan terganggunya Staphylococcus epidermidis dan enterokokus.
pembentukan asam folat pada bakteri. Asam folat Vankomisin kurang diserap dengan baik oleh
merupakan nutrisi yang saluran gastrointestinal sehingga diberikan melalui
dibutuhkan bakteri untuk membentuk asam intravena dengan dosis maksimal 2 gram/hari.
nukleat, DNA, dan RNA agar Vankomisin diekskresikan melalui ginjal dan
bakteri dapat berkembang biak memiliki waktu paruh 4-6 jam. Vankomisin
intravena memiliki level intravitreal yang terbatas
sehingga tidak mencapai level terapeutik intraokular
walaupun dalam keadaan inflamasi mata.
Efek Samping
(Penisilin) (Sefalosporin) (Monobaktam) (Karbapenem)
Amoksisilin Seftriakson Aztreonam Meropenem
 Hepatitis  Gastrointestinal (gangguan  mual,  mual,
 Cholestasis saluran cerna): diare, mual,  muntah,  muntah,
 Jaundice muntah, stomatitis (adanya  diare,  diare,
 Kandidiasis mukokutan jamur pada mulut) dan  kram abdomen,  nyeri perut,
 Leukopenia, glositis (radang atau infeksi  gangguan pengecapan  gangguan uji fungsi
 Neutropenia berat, lidah).  ulkus mulut, hati,
 Agranulositosis,  Kulit : pruritus (gatal  icterus  trombositopenia
 Anemia hemolisis, diseluruh tubuh), urtikaria  hepatitis,  uji Coombs positif,
 Trombositopenia, (kelainan kulit akibat alergi),  gangguan eosinofili
 Nefritis interstisial, dermatitis alergi, adema darah(trombositopeni  Netropeni
 Konvulsi (cairan abnormal di antara a dan netropenia),  sakit kepala,
 Dizziness sel), eksantem (kelainan kulit urtikaria dan ruam.  parestesia,
 Hiperkinesia secara serempak misal  reaksi lokal
campak), eritema multiforma
(hipersensitivitas kulit akibat
alergi).
 
Efek Samping
(Sulfonamida) (Glikopeptida)
Sulfadiazin Vankomisin
obat ini dapat berupa efek lokal dan setelah pemberian parenteral: nefrotoksisitas
sistemik. Efek lokal terdiri dari penurunan termasuk gagal ginjal dan nefritis interstisial;
kontraksi luka bakar, penetrasi pada luka ototoksisitas (hentikan bila timbul tinitus);
yang kurang dalam, separasi eschar yang gangguan darah seperti netropenia (biasanya
terlambat, rasa terbakar pada area setelah 1 minggu atau dosis kumulatif 25 g),
pengolesan, reaksi hipersensitivitas, kadang-kadang agranulositosis dan
pruritus, ruam, eksim, dermatitis kontak, trombositopenia; mual, demam, menggigil,
eritema multiforme, diskolorasi kulit, dan eosinofilia, anafilaksis, ruam (termasuk
fotosensitivitas. Sedangkan efek sistemik sindrom Stevens-Johnson, dermatitis
mencakup superinfeksi jamur atau bakteri, eksfoliatif dan vaskulitis); flebitis. Pada infus
resiko toksisitas perak, argyria, dan yang cepat dapat terjadi hipotensi berat (termasuk
paling fatal sindrom Stevens-Johnson syok dan henti jantung), napas meninggi, sesak
napas, urtikaria, pruritus, kemerahan pada
tubuh bagian atas (red man syndrome), nyeri
dan kram otot punggung dan dada.
Interaksi Obat
(Penisilin) (Sefalosporin) (Monobaktam) (Karbapenem)
Amoksisilin Seftriakson Aztreonam Meropenem
Efektivitas amoxicillin dapat Interaksi ceftriaxone dengan obat Interaksi obat Aztreonam Interaksi obat meropenem
menurun jika diberikan bersama lain dapat menurunkan efek antara lain: dengan obat lain dapat
pil kontrasepsi atau antibiotik terapi, meningkatkan toksisitas – Antikoagulasi : aztreonam dikatakan cukup sering dan
golongan lain, seperti obat, dan meningkatkan efek mungkin meningkatkan efek bisa dikatakan cukup aman,
chloramphenicol, makrolid, obat. antikoagulasi koumarin. namun beberapa jenis obat
sulfonamid, dan tetrasiklin. • Menurunkan efek terapi – Estrogen : antibakteri yang yang tercatat memiliki
Interaksi obat lain dapat terjadi vaksin: vaksin BCG, vaksin tidak memicu enzim hati interaksi dengan meropenem
jika amoxicillin digunakan kolera, vaksin tifoid mungkin mengurangi efek adalah probenecid, asam
bersama obat berikut: • Meningkatkan toksisitas obat: kontrasepsi estrogen (risiko valproat dan warfarin.
• Antikoagulan (warfarin dan garam kalsium, ringer laktat kemungkinan kecil).
dabigatran) • Meningkatkan efek – Vaksin : antibakterial
• Allopurinol antikoagulan: antagonis menginaktifkan vaksin oral
• Probenecid vitamin k (warfarin) typhoid
• Methotrexate • Meningkatkan konsentrasi
obat: probenecid
• Meningkatkan nefrotoksisitas
obat: aminoglikosida
Interaksi Obat
(Sulfonamida) (Glikopeptida)
Sulfadiazin Vankomisin
Berikut ini adalah efek interaksi yang dapat vancomycin memiliki beberapa interaksi dengan obat-
terjadi jika menggunakan sulfadiazine dengan obat lain, terutama yang diberikan secara sistemik.
obat-obatan lainnya:
vancomycin tidak direkomendasikan diberikan
• Peningkatan risiko terjadinya agranulositosis
jika digunakan dengan clozapine bersamaan dengan obat-obat lain yang bersifat
• Peningkatan efek hipoglikemia dari obat nefrotoksik seperti piperasilin/tazobaktam,
antidiabetes sulfonilurea, seperti glibenclamide tobramycin, amikacin, gentamicin, aminoglikosida,
• Peningkatan kadar warfarin, methorexate, amfoterisin B, bacitracin, dan obat lainnya.
phenytoin, atau thiopental di dalam darah • Peningkatan risiko terjadinya gangguan
• Peningkatan risiko terjadinya keracunan obat pendengaran atau gangguan fungsi ginjal jika
jika dikonsumsi dengan aspirin
digunakan dengan aminoglikosida, amphotericin B,
• Peningkatan risiko terjadinya pembentukan
kristal pada urine jika digunakan dengan bacitracin, polymyxin B, viomycin, cisplatin,
diuretik diuretik loop atau OAINS
• Penurunan efek sulfadiazine jika digunakan • Peningkatan efektivitas obat pelemas otot, seperti
dengan para-aminobenzoic acid (PABA) atau suxamethonium atau vecuronium
obat bius lokal golongan procaine • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari
• Penurunan kadar ciclosporin dalam darah obat bius
• Penurunan efektivitas  pil KB yang
mengandung hormon estrogen
Kontraindikasi Obat
(Penisilin) (Sefalosporin) (Monobaktam) (Karbapenem)
Amoksisilin Seftriakson Aztreonam Meropenem
Amoksisilin tidak boleh Kontraindikasi ceftriaxone - Alergi terhadap aztreonam Tidak boleh di berikan pada
diberikan pada pasien yang adalah pada individu dengan - Wanita hamil atau pasien yang memiliki
pernah mengalami alergi riwayat hipersensitivitas terhadap menyusui riwayat hipersensitif
- Hipersensitivitas
terhadap antibiotik amoksilin obat ini atau golongan - Laktasi terhadap obat meropenem.
dan penisilin sefalosporin lainnya. Penggunaan - Periode neonatal
harus hati-hati pada pasien - Hipersensitif terhadap
dengan riwayat alergi penicillin meropenem
karena bisa terjadi reaksi silang.
 
Kontraindikasi Obat
(Sulfonamida) (Glikopeptida)
Sulfadiazin Vankomisin
- Kontraindikasi dan peringatan Vancomycin dikontraindikasikan untuk
sulfadiazine perlu diperhatikan, pasien yang memiliki riwayat
terutama pada hipersensitivitas, hipersensitivitas terhadap vancomycin,
lanjut usia, gangguan ginjal atau hati, jagung, atau produk jagung tidak dapat
dan ikterus. diberikan vancomycin karena pelarut
- Pasien yang memiliki riwayat vancomycin mengandung dekstrosa.
hipersensitivitas dengan obat silver Pemberian vancomycin perlu
sulfadiazine, wanita hamil, bayi diperhatikan terutama pada pasien
prematur, dan bayi berusia <2 bulan dengan gangguan ginjal dan pasien
sebaiknya tidak diberikan obat ini. geriatri.
Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed S, Kuruvilla O, Yee DC, Himanshu A, Li Y, Edwards P, et al. Intraocular
penetration of systemic antibiotics in eyes with penetrating ocular injury. Journal of
Ocular Pharmacology and Therapeutics. 2014;10(12):823-30.

Blumer, J. L. (1996). Meropenem: Evaluation of a new generation carbapenem. Int J


Antimicrob Ag, 73-92.

Deck DH, Winston LG. Introduction to Antimicrobial Drugs. Dalam:Basic and clinical
pharmacology. Edisi ke-12. McGraw-Hill Companies, Inc. 2012. Hlm: 790-838.

Devara, D. M. (2022). PENGARUH PEMBERIAN SULFADIAZIN DOSIS TINGGI


TERHADAP STRUKTUR TUBULUS GINJAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)
JANTAN SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER DALAM HEWAN
MODEL NEFROTOKSIK. Skripsi : 5-6.

Kunin CW. Detection, prevention and mana-gement of urinary tract infection. (3rd ed).
Philadelphia: Lea & Febiger, 1974.

Orlicek, S. L. (1999). Aztreonam. Semin Pediatr Infect Dis, 10, 45-50.


Rao R, Simar PK, Sanju N. 2011. Amoxicillin: A Broad Spectrum Antibiotic. Int J Pharm
Pharm Sci. 3 (Issue 3): 30-37
Thank
you!

Anda mungkin juga menyukai