I. GOLONGAN BETALAKTAM
- Reaksi alergi dari golongan betalaktam disebabkan struktur betalaktam yang berikatan
dengan protein tubuh sehingga terjadi reaksi transamidasi (ikatan kovalen), menyebabkan
terbentuknya antigen yang menyebabkan alergi.
- Aktivitas betalaktam bersifat bakteriostatik atau bakterisid.
- Yang termasuk Golongan Betalaktam: golongan penesilin, golongan sefalosporin,
monobaktam, karbapenem, dan inhibitor beta laktamase.
- Toksisitas betalaktam kecil, karena dalam dalam organisme tinggi tidak terdapat ensim yang
bekerja pada reaksi transpeptidase.
1. Penisilin
- Penisilin sintesis parsial dapat menghilangkan keburukan seperti ketahanan terhadap asam
lambung, ketahanan teerhadap penisilinase, ketidakefektifan terhadap gram negative.
- Indikasi: mikroba yang peka.
- Efek Samping: alergi dari yang ringan sampai anafilaksis yang dapat menyababkan
kematian. Anafilaksis hanya dapat disembuhkan dengan adrenalin injeksi.
- Penisilin terdiri dari :
a. Benzilpenisilin dan turunannya: Penisilin G, prokain benzilpenisilin.
Penisilin G injeksi : kokus gram positif (stafilokokus, streptokokus, pneumokokus),
basil gram positif ( difteri, klostrigium, antrax), kokus gram negatif (gonokokus,
meningokokus), spirokhaeta (Treponema pallidum, T.carateum, T.pertenue).
Benzilpenisilin tidak berhasiat terhadap gram negative, virus, riketsia, tbc,
protozoa, jamur. Spektrum sempit.
Benzilpenisilin tidak tahan terhadap penisilinase dan asam.
Waktu paruh 1-3 jam, kadar bertahan 8-24 jam, benzatin penisilin dapat bertahan
berminggu-minggu.
Ekskresi melalui ginjal dalam bentuk awal.
b. Penisilin oral yang tidak tahan terhadap penesilinase: propisilin
fenoksimetilpenisilin/penisilin V.
Aktivitas 1/4 sampai 1/2 dari benzyl penisilin.
Penisilin oral tahan asam,tidak tahan penesilinase,spectrum sempit.
c. Penisilin yang tahan penesilinase: oksasilin, dikloksasilin,
Tahan terhadap penisilinase, tidak tahan asam, spectrum sempit.
Kerjanya 1/100 sampai dengan 1/10 dari bensilpenisilin.
Tidak berkhasiat terhadap gram negative.
d. Penisilin dengan spectrum yang diperluas: ampisilin, amoksisilin, bakampisilin,
kaboksilpenisilin, dll.
* Ampisilin :
- Kuman yang resisten terhadap ampisilin : Pseudomonas aeruginosa
- Ampisilin tahan terhadap asam.
- Indikasi: infeksi saluran nafas, saluran urin, empedu, otitis media, pertusis,
septicemia, gonore (kokus gram positif (stafilokokus, streptokokus,
pneumokokus), basil gram positif ( difteri, klostrigium, antrax), kokus gram
negatif (gonokokus, meningokokus), spirokhaeta (Treponema pallidum,
T.carateum, T.pertenue), Escherichia coli, Proteus mirabilis.
- Efek Samping: alergi, eksantim makulopapulosa.
* Amoksisilin :
- Spectrum kerja sama dengan ampisilin.
- Absorpsi lebih baik dari ampisilin.
- Indikasi: infeksi saluran nafas, saluran kemih, infeksi saluran nafas, saluran
urin, empedu, otitis media, infeksi kulit/jaringan lunak.
- Kombinasi penesilin yang tak tahan penisilinase dengan asam klavulanat
memberikan efek yang baik., sebab asam klavulanat merupakan inhibitor
betalaktamase.
* Bakampisilin
* Asilaminopenisilin :
- Efektif terhadap gram negatif (Pseudomonas) dan Proteus.
- Yang termasuk Asilaminopenisilin: azlosilin, mezlosilin, piperasilin, apalsilin,
sedangkan yang termasuk karboksilpenisilin (karbenisilin, tikarsilin, temosilin).
- Azlosilin lebih baik dari mezlosilin terhadap pseudomonas. Mezlosilin lebih
efektif terhadap enterobakter dari pada azlosilin. Tidak tahan penesilinase dan
asam, Spektrum luas. Indikasi infeksi gram negatif dan positif,aerob/anaerob.
- Piperasilin efektif pada enterobakter dan pseudomonas. Tidak tahan
penesilinase dan asam, spektrum luas. Indikasi infeksi sedang-berat, jaringan
/kulit, endometritis, apendisitis.
- Apasilin efektif terhadap pseudomonas, kurang aktif terhadap enterobakteri.
Tidak tahan penesilinase dan asam, spektrum luas.
* Karboksipenisilin :
- Yang termasuk Karboksilpenisilin: karbenisilin, tikarsilin, temosilin.
- Karbenisilin & tikarsilin: efektif pada pseudomonas, tapi tidak tahan
terhadap beta laktamase dan asam, spectrum luas.
- Temosilin: efektif terhadap enterobakter, resisten terhadap pseudomonas
dan stafilokokus, tahan terhadap betalaktamase.
2. Sefalosporin
- Tidak tahan terhadap sefalosporinase.
- Lebih stabil terhadap asam disbanding penisilin.
- Penetrasi baik pada tulang, sendi, peerikardium, pleura.
- Menembus sawar plasenta.
- Mekanisme Kerja: menghambat reaksi transpepeptidase melalui hambatan terhadap ensim
D-alanin-transferase bakteri , yang mengakibatkan rantai glikan dari dinding sel yang baru
disintesis tak dapat menyatu, sehingga sintesa dinding sel terganggu. Struktur dinding sel
terdiri dari peptidoglikan (murein).
- Efektif terhadap gram positif dan negative.
- Sefalosporin dibagi berdasarkan generasi (waktu pembuatan) dan berdasarkan sifat
farmakodinamik/farmakokinetik.
- Sefalosporin generasi pertama memiliki aktivitas yang lebih baik terhadap gram positif,
sedangkan generasi selanjutnya terhadap aerob gram negatif.
d. Generasi IV : Sefepin
- Indikasi : infeksi saluran nafas bawah, ISK, infeksi kulit & jaringan, infeksi genital
berat, infeksi tulang/sendi, meningitis, septikemia, bakteriemia, infeksi abdomen,
gonore, dll.
3. Monobaktam : Aztreonam
- Efektif terhadap batang gram negative termasuk pseudomonas dan serratia.
- Tidak memiliki aktivitas terhadap gram positif dan anaerob.
- Dapat diberikan pada pasien yang alergi terhadap penisilin.
- Indikasi : Infeksi gram negatif seperti ISK, infeksi saluran nafas bawah, infeksi abdomen,
infeksi tulang dan sendi, kulit dsn jaringan, GO, infeksi genital.
1. Vancomisin
- MK : Menghambat sintesa dinding sel dengan mengikat D-ala-D-Ala dari peptidoglikan
pentapeptida yang baru timbul, melalui penghambatan ensim transglycosylase, sehingga
perpanjangan peptidoglikan dihambat.
- Terdapat dalam cairan serebrospinal.
- Sediaan : kapsul dan IV.
- Indikasi : endokarditis, sepsis yang resisten terhadap metisilin.
2. Teicoplamin
- Sama seperti vancomisin.
- Sediaan : IM, IV.
3. Fosfomisin
- Sebagai fosfimisin trometamol, merupakan analog fosfoenol piruvat.
- Efektif terhadap gram positif dan negative (pencegahan pada operasi abdominal).
- Sediaan : oral dan parenteral.
- Indikasi : pencegahan pada operasi abdomen.
4. Basitrasin
- Efektif terhadap gram positif.
- Nefrotoksik bila diberikan secara sistemik.
- Absorpsi buruk peroral.
- Indikasi : infeksi kulit.
5. Sikloserin
- Absorpsi baik, ekskresi melalui urin.
- Efektif terhadap gram positif dan negative.
- Toksis terhadap CNS : sakit kepala, tremor, psikosis akut, konvulsi.
- Indikasi : tbc, bila dengan obat primer gagal.
- Sediaan : kapsul\
2. Kloramfenikol
- Efek Samping : gangguan darah (supresi sumsum tulang belakang dapat menyebabkan
anemia aplastik), alergi, gangguan pencernaan (mual, muntah, diare), gray syndrome pada
neonatus, gangguan CNS (bingung, sakit kepala, delirium).
- Merupakan drug of choice untuk tifoid.
- Kloramfenikol dapat menginhibisi beberapa ensim dihati sehingga menyebabkan
metabolisme obat lain terganggu.
- Indikasi : tipoid, paratipoid, dan bakteri yang sensitive, ISPA
- Kontra Indikasi : gangguan hati/ginjal, kehamilan, bayi, kerusakan sumsum tulang.
- Menimbulkan syok sirkulasi (herxheimer) akibat bakteri mengeluarkan endotoksin.
- Sediaan : kapsul kloramfenikol basa, injeksi kloramfenikol suksinat, sirup kloramfenikol
palmitat, salem mata/salep kulit kloramfenikol basa, kap tiamfenikol
V. Golongan Aminoglikosida
- Efektif terhadap bakteri gram negative aerob.
- Efektivitas terhadap gram positif terbatas, hanya pada Str. Pneumoniae dan Str. Pyogenes.
- Aminoglikosida bersifat bakterisid.
- Yang termasuk Aminoglikosida : streptomisin inj, kanamisin kap/inj, gentamisin inj/sk/sm,
tobramisin TM, netilmisin inj, neomisin oral/sk/sm/tm, framisetin topical, amikasin inj,
dibekasin inj.
- Kanamisin kasul berefek local dan digunakan untuk sterilisasi usus.
- Toksisitas : nefrotoksik dan ototoksik.
- Neomisin, tobramisin, dan framisetin termasuk non sistemik (local).
1. Streptomisin inj.
- Indikasi: Tbc dan kuman yang sensitif.
2. Gentamisin inj, krim, sm.
- Indikasi: ISK, infeksi SSP, septikemia, infeksi kulit/jaringan/tulang, infeksi mata, luka
bakar, meningitis, infeksi saluran nafas bawah.
3. Dibekasin inj.
- Indikasi : ISK, infeksi SSP, septikemia, infeksi kulit/jaringan/tulang, meningitis, infeksi
saluran nafas bawah, peritonitis, otitis media, tonsillitis.
4. Amikasin inj.
- Indikasi : ISK, infeksi SSP, septikemia, infeksi kulit/jaringan/tulang, infeksi mata, luka
bakar, meningitis, infeksi saluran nafas bawah, luka baker.
5. Kanakisin inj, kapsul.
- Indikasi : ISK, infeksi SSP, septikemia, infeksi kulit/jaringan/tulang, Go, meningitis,
infeksi saluran nafas bawah, tbc sekunder, sterilisasi usus.
6. Netilmisin inj.
- Indikasi : ISK, infeksi SSP, septikemia, infeksi kulit/jaringan/tulang/sendi, endometritis,
infeksi saluran nafas bawah, bakteri yang resisten terhadap gentamisin.
7. Tobramisin tm.
- Indikasi : infeksi mata.
8. Framisetin sk, tm.
- Indikasi : infeksi kulit dan mata.
9. Neomisin tm, sk.
- Indikasi : infeksi kulit dan mata.