Anda di halaman 1dari 47

ANTIBIOTIK

BETA LAKTAM
VIKI HESTIARINI
RABU, 21/10/2020
ANTIBIOTIK BETA LAKTAM
PENICILLIN
Kimia

 Integritas struktur dari nukleus 6-aminopenicillanic acid sangat penting untuk


aktivitas
 Apabila cincin beta laktam secara enzimatis dipisah oleh beta laktamase bakteri,
maka produk yang dihasilkan (penicilloid acid) berkurang aktivtasnya
Gambar 1
 Semua penisilin
memiliki sttruktur
dasar yang sama
 Cincin thiazolidine
(A) diikat dengan
cincin beta laktam
(B) yang membawa
satu grup amino
sekunder (RNH-)
 Zat
pengganti/substitue
n R- contohnya
dapat dilihat pada
gambar 2
Gambar 2
Klasifikasi
Penicillin (misal Penicillin G)
• Aktivitas terbesar terhadap organisme gram positif, gram negatif kokus,
bakteri anaerob yang tidak memproduksi beta-laktamase dan memiliki
sedikit aktivitas terhadap gram negatif batang. Kelompok ini rentan
terhadap hidrlosis oleh beta-laktamase
Penicillin antistafilokokus (misal Naficillin)
• Kebal/resisten terhadap beta-laktamase dari stafilokokus. Aktif
terhadap stafilokokus dan streptokokuss namun tidak aktif terhadap
enterokokkus, bakteri anaerob, dan gram negatif batang serta kokkus
Extended- spectrum Penicillin
• Memiliki spektrum antibakteri penicillin dan memiliki aktivitas yang lebih
tinggi terhadap organisme gram negatif namun dirusak oleh beta-
laktamase
Mekanisme Kerja
 Penisilin menghambat pertumbuhan bakteri dengan
alan menghambat tahap spesifik dalam sintesis
dinding sel bakteri
 Bakterisid hanya kalau sel sel tumbuh dengan aktif
dan mensintesis dinding sel
 Dinding sel bakteri
merupakan lapisan luar
yang kaku/rigid, yang
menutupi membran
sitoplasma .
 Lapisan ini
mempertahankan bentuk
sel serta mencegah lisis sel
yang mungkin terjadi
sebagai akibat dari
tekanan osmotik yang
tinggi didalam sel
dibanding lingkungan luar
 Membran luar suatu bilayer lipid, yang ada pada organisme gram
negatif tapi tidak pada gram positif. Penetrasi melalui porin, yaitu
protein yang membentuk saluran pada membran sitoplasma
 Lapisan peptidoglycan bersifat unik pada bakteri dan jauh lebih
tebal pada organisme gram positif daripada gram negatif.
 Secara bersama membran luar dan lapisan peptidoglycan
membentuk dinding sel.
 Protein pengikat penisilin (PBP Penicillin Binding Protein) merupakan
protein membran yang mengikat silang peptidoglycan
 Beta laktamase (kalaupun ada) , menetap di dalan ruang
periplasma atau bagian luar permukaan membran sitoplasma,
sehingga beta-laktamase ini dapat menghancurkan antibiotik beta
laktam yang sudah penetrasi melewati membran luar.
contoh bakteri yang masih sensitif
terhadap penicillin
 Treponema palidum, Treponema carateum,
Staphylococcus sp., Leptospira sp., Listeria
monocytogenes, Clostridium sp., Actinomyces israelii,
Bacillus anthracis, Corynebacterium diphtheriae,
Neisseria gonorrhoeae, streptokokus beta
hemolitikus grup A, streptokokus grup B, dan jenis
streptokokus lainnya
 salmonella sp., Shigella sp., Haemophilus sp.,
Neisseria meningitidis, Streptococcus bovis, Viridans
streptococci, dan Borrelia burgdorferi
Mekanisme Resistensi

Mekanisme paling umum terjadi

1. Inaktivasi antibiotik oleh beta laktamase

2. Modifikasi PBP Penicillin Binding Protein target

3. Kerusakan penetrasi oat ke dalam PBP target

4. Adanya pompa aliran keluar


FARMAKOKINETIKA
 A: Absorpsi yang diberikan secara oral berbeda
untuk tiap jenis penicillin, sebagian tergantung
pada stabilitas asam dan ikatan protein. Absorpsi
oral sebagian besar penisilin (kecuali amoksisilin)
dapat dirusak oleh makanan, karena itu sebaiknya
diberikan 1-2 jam setelah makan
Farmakokinetika
 D: Konsentrasi penicillin dalam sebagian besar
jaringan adalah setara dengan konsentrasi dalam
serum. Penetrasi ke dalam mata, prostat dan SSP
tidak begitu baik.
 Ikatan protein 95%
Farmakokinetika
 E: Dieksresikan dengan cepat ke ginjal melalui urin.
10% melalui filtrasi glomerolus, 90% sekresi
tubulus. Untuk nafcillin diekresikan melalui empedu.
 T1/2 Penisilin G - 30 menit
Klasifikasi Penisilin
 Benzilpenisilin dan fenoksimetilpenisilin
 Penisilin tahan penisilinase
 Penisilin spektrum luas
 Penisilin anti pseudomonas
 Mesilinam
Benzilpenisilin (Penicillin G)

Benzilpenisilin (Penisilin G), mamput diinaktivasi


oleh bakteri beta-laktamase.
Antibiotik ini efektif untuk mengatasi infeksi
streptokokus (termasuk pneumokokus), infeksi
meningokokus, antraks, difteri, gangren gas,
leptospirosis dan penyakit Lyme pada anak-anak.
Benzilpenisilin dirusak oleh asam lambung dan
absorpsinya rendah dalam usus oleh sebab itu
obat ini diberikan secara parenteral.
Fenoksimetilpenisilin (Penisilin V)
 Fenoksimetilpenisilin (Penisilin V) memiliki spektrum
antibakteri yang sama dengan benzilpenisilin, tapi
efektivitasnya lemah.
 Obat ini lebih tahan terhadap asam lambung sehingga
dapat diberikan per oral
 Obat ini tidak boleh digunakan untuk infeksi berat, karena
absorpsinya tidak dapat diduga dan kadar plasma
bervariasi.
 Penisilin V terutama diindikasikan untuk infeksi saluran
napas pada anak-anak, untuk tonsilitis karena streptokokus,
atau untuk terapi lanjutan setelah satu atau beberapa kali
suntikan benzilpenisilin bila respons klinis mulai terlihat.
Penisilin Tahan Penisilinase
 F lukloksasilin dan Kloksasilin tidak diinaktivasi
oleh penisilinase sehingga efektif untuk strain kuman
tersebut.
 Flukloksasilin tahan terhadap asam lambung
sehingga selain bentuk injeksi, juga dapat diberikan
per oral.
 Flukloksasilin diabsorpsi dengan baik dalam saluran
cerna.
 Perlu dilakukan perhatian khusus tehadap
gangguan fungsi hati.
Penisilin Spektrum Luas
 Contoh : Amoksisilin, Ampicillin, Co-Amoxyclav,
Ampicillin, SULTAMISILIN, PIVAMPISILIN
 Ampisilin aktif terhadap organisme Gram positif
dan Gram negatif tertentu, tapi diinaktivasi oleh
penisilinase, termasuk yang dihasilkan
oleh Staphylococcus aureus dan basilus Gram
negatif yang umum seperti Escherichia coli.
 Hampir semua stafilokokus, 50% strain Escherichia
coli dan 15% strain Hemophilus influenzae, resisten
terhadap ampisilin.
 Amoksisilin merupakan turunan ampisilin dan
memiliki spektrum antibakteri yang sama.
 Obat ini diabsorpsi lebih baik daripada ampisilin
bila diberikan per oral dan menghasilkan kadar
yang lebih tinggi dalam plasma dan jaringan.
 Tidak seperti ampisilin, absorpsinya tidak
terganggu dengan adanya makanan dalam
lambung.
 Amoksisilin digunakan untuk profilaksis endokarditis.
 Co amoksiklav terdiri dari amoksisilin dan asam
klavulanat (penghambat beta-laktamase) yang
tersedia dalam bentuk kombinasi tetap.
 Asam klavulanat sendiri hampir tidak memiliki efek
antibakteri. Tapi dengan menginaktifkan penisilinase,
kombinasi ini aktif terhadap bakteri penghasil
penisilinase yang resisten terhadap amoksisilin
 Co- amoksiklav hanya diberikan (dicadangkan) pada
infeksi yang diduga diketahui atau diketahui
disebabkan oleh strain yang menghasilkan beta-
laktamase yang resisten terhadap amoksisilin.
Penisilin Antipseudomonas
 Contoh : PIPERASILIN, PIPERASILIN + TAZOBAKTAM,
SULBENISILIN, TIKARSILIN, TIKARSILIN + ASAM
KLAVULANAT,
Mesilinam
 Contoh : Pivmesilinam
 Pivmesilinam memiliki aktivitas terhadap bakteri
Gram negatif seperti Eschericia coli, Klebsiella,
Enterobacter, dan Salmonella. Obat ini tidak aktif
terhadap Pseudomanas
aeruginosa atau enterokokus.
 Pivmesilinam dihidrolisis menjadi mesilinam yang
merupakan zat aktifnya.
Reaksi yang tidak diharapkan

Hipersensitifitas Alergi Anafilaksis

Gangguang Infeksi sekunder


Kejang intestinal (mual (candidiasis
, muntah, diare) vagina)
Masalah terkait Penicillin

Pemakaian berlebihan selama puluhan


tahun

Terjadi kejenuhan suatu lingkungan (rumah


sakit) menimbulkan tekanan selektif yang
mempermudah timbulnya organisme yang
resisten terhadap Penicillin

Resistensi
ANTIBIOTIK BETA LAKTAM
SEFALOSPORIN
Kimia
Sefalosporin Penisilin

 Nukleus Sefalosporin, 7 aminocephalosporanic acid


memiliki banyak kesamaan dengan 6-
aminopenicillanic acid
Aktivitas antimikroba intrinsik rendah, namun perekatan R1 dan R2
telah menghasilkan obat dengan aktivitas terapetik yang baik dan
toksisitas rendah

Larut air dan relatif stabil terhadap perubahan pH dan suhu

Digolongkan 4 kelompok besar tergantung aktivitas

Generasi 1aktivitas lebih baik untuk organisme gram positif

Generasi selanjutnya peningkatan aktivitas untuk aerob gram


negatif
Generasi 1
Generasi 2
Generasi 3

Ceftriakson
Cephalosporin Generasi Pertama

Cefadroxyl Cefazolin Cephalexin

Cephalotin Cephaprine Cephradin


Aktivitas

Aktif Tidak Aktif Aktivitas


Rendah
• Kokkus gram • Strain • P. aeruginosa
+ Stafilokokkus • Proteus indol
• Pneumokokkus yang resisten positif
• Streptokokkus Methicillin • Enterobacter
• Stafilokokkus • Serratia
marcesens
• Citrobacter
• Acinetobacter
Farmakokinetika

Oral Parenteral

• Cephalexin, Cephradine, • Cefezoline , kadar


Cefadroxyl diabsorpsi di puncak 90-120 ug/ml.
usus. Dapat diberikan iv dan
• Konsentrasi dalam urin im
tinggi. • Ekresi di ginjal
• Ekresi utama melalui • Penyesuaian dosis untuk
filtrasi glomerolus dan gagal ginjal
sekresi tubule ke urin.
• Dosis harus dikurangi
untuk kerusakan ginjal
Cephalosporin Generasi Kedua
Cefaklor Cefamandole Cefonicid

Cefuroxime Cephamycin Cefoxitin

Cefmetazole Cefotetan
Aktivitas

Kurang aktif terhadap bakteri gram positif, tapi lebih aktif


terhadap bakteri gram negatif, misalnya Hemophilus influenzae,
Pr. mirabilis, Escherichia coli dan Klebsiella.

Tidak efektif terhadap Pseudomonas


aeruginosa dan enterokokus. Sefoksitin aktif tehadap kuman
anaerob.

Sefuroksim dan sefamandol lebih tahan terhadap penisilinase


dibandingkan dengan generasi pertama dan memiliki aktivitas
yang lebih besar terhadap Hemophilus influenzae dan N.
gonorrhoeae
Farmakokinetika dan Dosis

Oral Parenteral

• Cefaclor, Cefuroxime, • Setelah infus iv 1g,


Cefprozil kadar serum 75-25
• Tidak aktif terhadap ug/ml
Pneumokokus resisten • Suntikan im sangat nyeri
Penicillin diberikan
• Dosis dewasa 10-15 • Kondisi gagal ginjal
mg/kg/hari harus penyesuaian dosis
• Dosis anak 20-40
mg/kg/hari ma 1g/hari
Cephalosporin Generasi Ketiga
Cefoperazone Cefotaxime Ceftazidime

Ceftizoxime Ceftriakson Cefixime

Cefpodoxime Ceftributen Moxalactam


Aktivitas
Sefotaksim, seftazidim dan seftriakson merupakan sefalosporin generasi
ketiga dengan aktivitas yang lebih luas dibandingkan dengan generasi
kedua, terhadap bakteri Gram negatif. Namun, antibiotik ini kurang aktif
dibandingkan sefuroksim terhadap bakteri Gram positif,
terutama Staphylococcus aureus.

Spektrum antibakterinya yang luas ini dapat menyebabkan superinfeksi


dengan bakteri atau jamur yang resisten.

Seftazidim memiliki aktivitas yang baik terhadap pseudomonas. Juga aktif


terhadap bakteri Gram negatif.

Seftriakson memiliki waktu paruh yang lebih panjang sehingga dapat


diberikan satu kali sehari.
Cephalosporin Generasi Keempat
 Cefepime
 Mirip generasi ketiga, namun dianggap lebih kebal
terhadap hidrolisis beta laktamase
Efek yang tidak diharapkan
Sefalosporin

Alergi Toksisitas Superinfeksi


Obat-Obat Beta Laktam lainnya
1. MONOBACTAM (AZTREONAM)
2. INHIBITOR BETA LAKTAMASE (CLAVULANIC
ACID, SULBACTAM, TAZOBACTAM)
3. CARBAPENEM (MEROPENEM, IMIPENEM,
DORIPENEM, ERTAPENEM)
1. MONOBACTAM (AZTREONAM)
 Spektrum antibakteri terbatas pada kuman aerob
Gram negatif termasuk Pseudomonas aeruginosa,
Neisseria meningitidis dan Hemophilus influenzae.
 Tidak boleh diberikan tunggal untuk terapi tanpa
dasar diagnosa, karena obat ini tidak efektif untuk
kuman Gram positif.
 Aztreonam juga efektif untuk Neisseria
gonorrhoeae, tapi tidak untuk infeksi klamidia yang
menyertainya.
CARBAPENEM (IMIPENEM)
 Aktif untuk Gram positif anaerob dan aerob dan
bakteri Gram negatif.
 Imipenem, sebagian mengalami inaktivasi secara
enzimatik di ginjal, oleh karena itu diberikan
bersama dengan silastatin, suatu penghambat
enzim spesifik, yang menghambat metabolismenya
di ginjal.
3. CARBAPENEM (MEROPENEM)
 Meropenem, serupa dengan imipenem, tapi lebih
tahan terhadap enzim di ginjal yang dapat
menginaktivasi meropenem sehingga dapat
diberikan tanpa silastatin.
 Meropenem memiliki potensi untuk
menimbulkan seizure yang lebih kecil dan dapat
digunakan untuk mengatasi infeksi sistem saraf
pusat.
3. CARBAPENEM (ERTAPENEM)
 Aktif spektrum luas terhadap organisme Gram
positif, Gram negatif dan anaerob
 Tidak aktif terhadap
Pseudomonas atau Acinetobacter spp.
PENGHAMBAT SINTESIS DINDING
SEL LAINNYA
1. VANCOMYCIN
2. TEICOPLANIN
3. FOSFOMYCIN
4. BACITRACIN
5. CYCLOSERINE

Anda mungkin juga menyukai