Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 2

Nama :
• Adestia Eftikayati (2024801)
• Aulia Safira Pratiwi (2024802)
• Dita Nurdiani (2024804)
• Laila Rizka Qathrunnada (2024811)
• Windi Nur Khabibah (2024826)
• Windi (2024829)

SOP PENGELOLAAN PENERIMAAN, PENYIMPANAN, DAN PENGELUARAN BARANG

Prosedur SOP Penerimaan Barang dari PBF:


1. Barang tiba APA/karyawan yang ditugaskan periksa :
• Kesesuaian barang-surat pesanan
• Kondisi barang
• Kesesuaian supplier-surat jalannya
2. Barang yang tidak sesuai pesanan/cacat dikembalikan ke supplier
• Catat dalam berita acara pengembalian barang (2 rangkap)
• Ditandatangani APA/yang bertugas
• Disertai stempel apotek dan PBF
3. Memenuhi syarat catat dalam buku pembelian dan Berita Acara Penerimaan Barang
4. Masukkan barang dalam ruangan khusus (RUANG KARANGTINA) yang terpisah dengan barang-
barang yang telah ada sebelumnya.
Lakukan pemeriksaan lebih lanjut : nama obat, kadar, bentuk sediaan dll.
5. Catat ke dalam kartu stok obat Pindahkan barang ke dalam kamar penyimpanan dan dikelompokkan
sesuai spesifikasi masing-masing.

Prosedur SOP Penyimpanan dan Penataan Barang:


1. Pada faktur yang telah dicek, masukkan jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluarsa sediaan
farmasi di dalam komputer.
2. Simpan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima pada lemari yang sesuai dengan suhu
penyimpanan, penggolongan obat berdasarkan aspek farmakologi, bentuk sediaan dan alfabetis.
3. Untuk obat-obatan Askes diletakkan pada rak tersendiri. Untuk OWA dan OTC, berikan label harga
terlebih dahulu sebelum memasukkannya ke etalase.
4. Setiap penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus mengikuti penyimpanan berdasarkan
prinsip FEFO dan FIFO.
5. Penyimpanan bahan baku obat dalam wadah yang sesuai, memberikan etiket yang berisi nama
bahan baku, nomor batch dan tanggal kadaluarsa.
6. Penyimpanan bahan baku obat disendirikan antara bahan baku dalam dan bahan baku luar.
7. Khusus narkotika dan psikotropika, setiap karyawan hendaknya mengisi kartu stok setiap
penambahan dan pengambilan obat.
8. Sediakan tempat khusus untuk menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang rusak, near ED
maupun ED.
9. Kembalikan sisa obat yang tidak jadi dipakai ketempat semula.
A. Penyimpanan Bahan Baku Obat
• Bahan baku yang diterima diinput jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluarsanya di
komputer sesuai dengan faktur yang telah dicek.
• Penyimpanan bahan baku obat dalam wadah yang sesuai, memberikan etiket yang berisi
nama bahan baku, nomor batch dan tanggal kadaluarsa.
• Penyimpanan bahan baku obat disendirikan antara bahan baku dalam dan luar serta
bahan baku cair dan padat.
• Lemari penyimpanan bahan baku obat harus tertutup rapat.
B. Penyimpanan OTC dan OWA
• Obat OTC dan OWA yang diterima diinput jumlah, nomor batch dan tanggal
kadaluarsanya di komputer sesuai dengan faktur yang telah dicek.
• Berikan label harga terlebih dahulu sebelum memasukkannya ke etalase.
• Obat disimpan di dalam rak etalase.
• Obat ditata berdasarkan:
a. Kombinasi metode FIFO dan FEFO, yaitu obat yang masa kadaluarsanya paling
cepat habis diletakkan di paling depan. Obat yang masa kadaluarsanya paling
lama diletakkan di paling belakang.
b. Penyusunan nama obat berdasarkan aspek farmakologi, bentuk sediaan dan
alfabetik.
• Khusus obat-obat yang memerlukan suhu rendah, disimpan di dalam kulkas di ruang
penyimpanan. Di dalam kulkas harus terdapat termometer yang dicek secara berkala.
• Bila apotek hendak tutup, semua rak etalase harus ditutup rapat.
C. Penyimpanan Obat Keras
• Obat keras yang diterima diinput jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluarsanya di
komputer sesuai dengan faktur yang telah dicek.
• Obat disimpan di dalam rak di ruang penyimpanan.
• Jumlah maksimal masing-masing merk obat yang diletakkan di rak penyimpanan adalah
3 box, 3 botol, atau 3 tube, selebihnya ditaruh di rak paling atas (gudang).
• Obat ditata berdasarkan:
a. Kombinasi metode FIFO dan FEFO, yaitu obat yang masa kadaluarsanya paling
cepat habis diletakkan di paling depan. Obat yang masa kadaluarsanya paling
lama diletakkan di paling belakang.
b. Penyusunan nama obat berdasarkan aspek farmakologi, bentuk sediaan dan
alfabetik.
c. Obat-obat Askes disimpan dalam rak tersendiri
• Khusus obat-obat yang memerlukan suhu rendah, disimpan di dalam kulkas yang
mempunyai termometer yang dicek secara berkala.
• Khusus obat-obatan los yang masuk dan keluar dicatat di kartu stok obat per botol.
• Bila apotek hendak tutup, semua rak harus ditutup rapat.
• Ruang penyimpanan obat harus dapat terkunci, kunci disimpan oleh apoteker yang
diberi kewenangan.
D. Penyimpanan Narkotika dan Psikotropika
• Narkotika dan psikotropika yang diterima diinput jumlah, nomor batch dan tanggal
kadaluarsanya di komputer sesuai dengan faktur yang telah dicek
• Kemudian obat disimpan di dalam lemari khusus narkotika dan psikotropika.
• Obat ditata berdasarkan:
a. Kombinasi metode FIFO dan FEFO, yaitu obat yang masa kadaluarsanya paling
cepat habis diletakkan di paling depan. Obat yang masa kadaluarsanya paling
lama diletakkan di paling belakang.
b. Penyusunan nama obat secara alfabetik, yaitu obat dengan awalan huruf A
diletakkan di sebelah paling kiri. Obat dengan awalan huruf Z diletakkan di
sebelah paling kanan.
• Narkotika dan psikotropika yang masuk dan keluar dicatat di kartu stok obat.
• Kartu stok obat dimasukkan ke dalam setiap box atau diikat dengan botol dan harus
selalu tersimpan di dalam lemari
• Lemari harus selalu terkunci, kunci disimpan olehapoteker yang diberi kewenangan.
Dokumentasi resep (penyimpanan dan pemusnahan)

Pengeluaran barang adalah kegiatan pengeluaran barang yang dikeluarkan oleh petugas barang kepada unit
pelayanan kesehatan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
PROSEDUR :
1. Petugas penerima usulan permintaan barang dari unit layanan.
2. Petugas mengeluarkan barang sesuai permintaan
3. Petugas membuat tanda terima penyerahan barang
4. Petugas meminta tanda tangan kepada penerima barang
5. Barang diserahkan

Supplier/pemasok adalah bagian dari rantai suplai dimana, mereka saling berhubungan dengan bagian
lainnya. Bisa dibilang, mereka adalah bagian awal dari rantai suplai, karena mereka memasok bahan mentah
yang akan diolah oleh perusahaan.
Secara umum, ada 4 fungsi pemasok barang, yakni:
• Mereka memastikan kesediaan bahan mentah atau baku bagi perusahaan/individu yang
membutuhkannya.
• Memastikan bahan baku yang ada dalam kondisi yang baik saat diterima oleh pembeli.
• Mengelola penyimpanan bahan baku sebelum dikirim.
• Mengatur pengiriman bahan baku sesuai dengan permintaan pembeli agar tepat waktu.

Gudang farmasi merupakan tempat penerimaan sampai dengan pendistribusian Obat, perbekalan
kesehatan, Alat Kesehatan, sebelum didistribusikan ke pelayanan kesehatan.
Tugas Pokok :
Gudang Obat dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
perencanaan kebutuhan, penerimaan, pengelolaan, penyimpanan,
pemeliharaan dan pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk
pelayanan kesehatan.
Fungsi :
• Penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, pengelolaan dan pendistribusian obat, alat kesehatan dan
perbekalan farmasi
• Penyiapan penyusunan rencana kebutuhan, pencatatan dan pelaporan mengenai persediaan dan
mutasi obat dan perbekalan kesehatan;
• Pengamatan terhadap mutu/kualitas obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi secara umum baik
yang ada dalam persediaan maupun yang akan didistribusikan;
• Monitoring dan evaluasi penggunaan obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan serta
melakukan pembinaan pada unit pelayanan kesehatan;
• Penyelenggaraan tata usaha Gudang Obat dan Perbekalan Kesehatan.

Tata Usaha adalah penyelenggaraan kegiatan administrasi. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan rencana dan program bagian Tata Usaha, urusan kepegawaian, keuangan,
persuratan, urusan dalam, perlengkapan, dan penyusunan laporan Bagian Tata Usaha.
Enam pola perbuatan dalam konsepsi tata usaha ini, meliputi : menghimpun, mencatat, mengolah,
menggandakan, mengirim, menyimpan.

Penjualan adalah suatu kegiatan bertemunya seorang pembeli dan penjual yang melakukan transaksi,
saling mempengaruhi dan mempertimbangkan pertukaran antara barang atau jasa dengan uang.
Fungsi Penjualan:
• Peneliti pasar
• Menganalisis tindakan persaingan dan kemungkinan reaksi terhadapnya
• Mengenali kebutuhan pelanggan dan lokasi pembelian
• Menaksirkan akibat perubahan yang terjadi di lingkungan yang bersangkutan dan meramalkan
bagian pasar yang harus diperoleh perusahaan rencana tindakan yang tepat dan sarana penunjang.

Anda mungkin juga menyukai