Anda di halaman 1dari 37

KOMUNIKASI FARMASI

KONSELING, EDUKASI & INFROMASI OBAT

SESI 10
Aulia Asmawati, SP., S.Farm, Apt., MM
KIE (Konseling, Edukasi & Informasi Obat)

◦ Konseling
Memberi informasi yang ditunjukkan dengan adanya diskusi
timbal balik dan pertukaran opini
◦ Edukasi
Pemberian dan pengembangan informasi untuk memberikan
keterampilan dan pengetahuan
◦ Informasi Obat
Memberi data mengenai obat-obatan yang independen, akurat,
komprehensif, terkini, oleh tenaga kesahatan kepada pasien,
masyarakat, maupun tenaga kesehatan lain.
PENGGUNAAN OBAT
DOKTER YANG RASIONAL FARMASIS

KEPATUHAN PASIEN

TERCAPAI TUJUAN TERAPI

Kualitas hidup meningkat


id 3
PENYEBAB KETIDAKPATUHAN

◦ Faktor Penyakit
◦ Faktor Terapi
◦ Faktor Pasien
◦ Faktor Komunikasi
Faktor Penyakit
◦ Keparahan atau stadium penyakit
Orang yang merasa sudah lebih baik kondisinya tidak
mau meneruskan pengobatan

◦ Lamanya terapi berlangsung


Semakin lama pengobatan yang sudah dijalani,
tingkat kepatuhan semakin rendah.
Faktor Terapi
◦ Regimen pengobatan yang kompleks (jumlah obat maupun
jadwal penggunaan)
◦ Kesulitan dalam penggunaan obat
Contoh: kesulitan menelan obat karena ukuran tablet yang besar
◦ Efek samping yang ditimbulkan
Contoh: mengantuk, mual, muntah, konstipasi
◦ Rutinitas sehari – hari yang tidak sesuai dengan jadwal
penggunaan obat.
Faktor Pasien
◦ Merasa kurang pemahaman mengenai keseriusan
dari penyakit dan hasil yang didapat jika tidak
diobati
◦ Menganggap pengobatan yang dilakukan tidak
begitu efektif
◦ Motivasi ingin sembuh
◦ Kepribadian/perilaku
◦ Dukungan lingkungan sekitar/keluarga
◦ Sosio-demografi pasien: umur, tingkat pendidikan,
pekerjaan.
Faktor Komunikasi
◦ Kurang mendapat instruksi yang jelas tentang pengobatannya
◦ Kurang mendapatkan cara atau solusi untuk mengubah gaya
hidupnya
◦ Ketidakpuasan dalam berinteraksi dengan tenaga kesehatan
◦ Farmasis tidak melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan.
RESIKO KETIDAKPATUHAN PASIEN
DALAM PENGGUNAAN OBAT

1. Kegagalan terapi
2. Meningkatkan biaya perawatan
3. Memerlukan perawatan tambahan
4. Resiko terhadap toksisitas obat
5. Kekambuhan penyakit
Mekanisme Layanan Informasi
1 2 2
PERTANYAAN INFORMASI KLASIFIKASI
LATAR BELAKANG
• Langsung • Surat • Penanya
• Telp. • E-mail
PERTANYAAN • Pertanyaan
• Fax

3
5

Searching Literatures
4 (PENELUSURAN PUSTAKA
KATALOG JAWABAN SECARA SISTEMATIS)
6
1st, 2nd, 3rd
7

10
Menggali Informasi
– Identifikasi Penanya
– Identifikasi permasalahan
– Identifikasi derajat urgensi
– Perlukah merujuk ?
– Follow up

• Diperlukan wawancara
• Diperlukan ketrampilan berkomunikasi
KONSELING OBAT
Proses yang sistematik untuk
mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah pasien yang
berkaitan dengan
penggunaan obat
 Bukan hanya memberikan penerangan tentang obat
 Untuk mendapatkan informasi latar belakang pasien
 Memberi penekanan pada pendidikan pasien untuk ikut
aktif dalam regimen terapetik
 Melibatkan perubahan tingkah laku / sikap pasien terhadap
penggunaan obat
 Memberikan perhatian dan dukungan pada pasien
mengenai terapinya
PASIEN – PASIEN YANG HARUS DIBERIKAN KONSELING
1. PASIEN YANG DIRUJUK OLEH DOKTER
2. PASIEN DENGAN PENYAKIT TERTENTU (KRONIS)
Misalnya :
◦ penyakit jantung
◦ penyakit darah tinggi
◦ penyakit kencing manis
◦ penyakit epilepsi
◦ penyakit – penyakit kronik lainnya
3. PASIEN YANG MENERIMA OBAT – OBAT TERTENTU
Misalnya :
◦ Obat dengan pengawasan tertentu
Contoh : warfarin
◦ Obat berindeks terapetik sempit
Contoh : digoksin
◦ Obat yang memerlukan teknik administrasi tertentu
Contoh : inhaler, insulin
4. PASIEN GERIATRIK, PEDIATRIK, SELESAI DIRAWAT, MENDAPAT OBAT
YANG BANYAK DAN REGIMEN TERAPETIK YANG MUNGKIN BISA
SALAH
HAMBATAN KONSELING
(Tenaga Farmasi)

◦ Tidak punya waktu


◦ Pemahaman yang kurang
◦ Rendahnya pengetahuan
◦ Rendahnya kepercayaan diri
◦ Rendahnya hubungan pasien dengan farmasis
◦ Rendahnya ketrampilan berkomunikasi
HAMBATAN KONSELING
(dari Pasien)

◦ Tidak punya waktu


◦ Pasien menganggap farmasis tidak mau berbicara
dengan pasien
◦ Rendahnya persepsi pasien terhadap farmasis
◦ Kondisi kesehatan/kondisi fisik pasien juga
menghambat komunikasi
◦ Kesulitan untuk mengerti (pilih bahasa yang tepat)
◦ Buta aksara
HAMBATAN KONSELING
(dari Sarana)

◦ Tingkat kebisingan
◦ Orang berbicara, telpon, suara musik
◦ Menjawab telpon, didengar orang lain
◦ Ketersediaan ruangan
◦ Ketersediaan sarana di dalam ruangan
TAHAPAN KONSELING
◦ Pengenalan
◦ Penilaian
◦ Pelaksanaan Konseling
◦ Pengujian (Evaluasi)
TAHAPAN KONSELING
◦ Pengenalan
Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan konseling
◦ Penilaian
Tujuan : Menilai pemahaman pasien tentang obat yang
diberikan (jika perlu hubungannya dengan
penyakit yang diderita)
Teknik : - Prime Question (masalah utama) dengan
open ended question
-Show and tell (perlihatkan dan terangkan)
TAHAPAN KONSELING
◦ Pelaksanaan konseling
Tujuan : Untuk mendidik pasien, agar mengerti tentang
obatnya dan mengubah sikapnya sehingga mengikuti
regimen terapetik
Gunakan kemahiran komunikasi lisan serta teknik Show and Tell
◦ Pengujian (Evaluasi)
Tujuan : Untuk memastikan bahwa pasien memahami dan
mengerti apa yang sudah kita terangkan
Fill in the gaps, betulkan atau tambahkan jika ada yang terlupa.
Jawablah jika ada pertanyaan dari pasien
THREE PRIME QUESTIONS
◦ Bagaimana penjelasan dokter, tentang obat yang
digunakan, masalah dan gejala yang ingin dihilangkan,
apa yang harus dilakukan, tujuan terapi, life style
◦ Bagaimana penjelasan dokter tentang cara pakai obat
anda?
◦ Bagaimana penjelasan dokter tentang harapan setelah
minum obat?
PENJELASAN CARA PAKAI OBAT

◦ Berapa kali minum obat


◦ Berapa banyak minum obat
◦ Berapa lama harus diminum
◦ Bagaimana bila lupa satu dosis
◦ Bagaimana cara menyimpan obat
◦ Dosis dan cara pakai
HARAPAN SETELAH MINUM OBAT
◦ Apa yang anda harapkan
◦ Bagaimana anda tahu obat bekerja atau tidak
◦ Efek samping apa yang harus diperhatikan?
◦ Apa yang harus dilakukan kalau hal tersebut terjadi?
◦ Apa yang harus diperhatikan sewaktu minum obat ini?
FINAL VERIFICATION
◦ Minta pasien untuk mengulang instruksi
◦ Untuk meyakinkan bahwa pesan tidak ada yang
terlewatkan
◦ Koreksi bila ada kesalahan informasi
◦ Beri kesempatan pasien jika ingin bertanya lagi.
SHOW and TELL
◦ Guna : Untuk memastikan pemahaman pasien &
pemakaian obat yang telah dipakai sebelumnya dengan
benar
◦ Farmasis mulai dengan menunjukkan obat kepada pasien,
misalnya membuka botol kemudian pasien menceritakan
bagaimana memakai obat tersebut. Farmasis menuntun
dialog dgn modifikasi Three prime question misalnya: untuk
apa minum obat ini, bagaimana cara meminumnya,
masalah yang dialami pasien.
SARANA PENUNJANG
◦ Ruang atau tempat konseling
◦ Alat bantu konseling.
KRITERIA RUANG KONSELING
◦ Tertutup dan tidak banyak orang keluar masuk  sehingga
privacy pasien terjaga dan pasien lebih leluasa menanyakan
segala sesuatu tentang pengobatan.

◦ Tersedia meja dan kursi yang cukup untuk konselor maupun


klien (pasien).

◦ Mempunyai penerangan yang cukup dan sirkulasi udara


yang bagus.
◦ Letak ruang konseling tidak terlalu jauh dari tempat
pengambilan obat.

◦ Jika jumlah pasien banyak dan mempunyai beberapa


tenaga farmasis sebagai konselor, sebaiknya ruang konseling
lebih dari satu.
Perlengkapan Konseling
◦ Panduan konseling  berisi daftar (check list) untuk
mengingatkan farmasis poin – poin konseling yang penting.
◦ Kartu Pasien  berisi identitas pasien dan catatan kunjungan
pasien
◦ Literatur pendukung
◦ Brosur tentang obat-obat tertentu, memberikan kesempatan
kepada pasien untuk membaca lagi jika lupa
◦ Alat peraga, dapat menggunakan audiovisual, gambar-gambar,
poster, maupun sediaan yang berisi plasebo.
◦ Alat komunikasi untuk mengingatkan pasien untuk mendapatkan
lanjutan pengobatan.
ALAT BANTU KONSELING
◦ Kartu pengingat pengobatan
◦ Etiket
◦ Medication chart
◦ Pil dispenser
◦ Kemasan penggunaan obat per dosis unit.
Kartu Pengingat Pengobatan
◦ Cocok untuk pasien yang sering kesulitan mengingat waktu
penggunaan obat
◦ Informasi yang bisa ditulis:
◦ Nama obat
◦ Jadwal penggunaan obat
◦ Jumlah obat
◦ Efektivitas metode ini sangat rendah.
Etiket
◦ Meskipun semua resep sudah disertai dengan penandaan
(etiket), tapi tidak sedikit pasien yang merasa bingung
terhadap informasinya.

◦ Contoh: 1 x 2 tablet atau 2 x 1 tablet


diminum jika perlu
Medication Chart
◦ Berupa bagan waktu minum obat

◦ Biasanya dibuat untuk pasien dengan regimen


pengobatan yang kompleks atau pasien yang sulit
memahami regimen pengobatan

◦ Informasi dapat dituliskan dengan kode warna atau simbol


tertentu.
PIL DISPENSER
◦ Akan membantu pasien untuk mengingat jadwal minum
obat dan menghindari kelupaan jika pasien melakukan
perjalanan jauh dari rumah

◦ Wadah pil dispenser bisa untuk persediaan harian maupun


mingguan.
Kemasan Penggunaan Obat per
Dosis Unit
◦ Pengemasan obat per unit dosis membutuhkan biaya
yang mahal
◦ Dapat dilaksanakan jika regimen pengobatan
terstandar dan/ atau merupakan program
pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai