Anda di halaman 1dari 23

EDUKASI DAN

KONSELING
PASIEN

apt. Muhamad Aulia Putra Tawakal, M.Farm


Counseling is ?

Counsel  saran, melakukan diskusi dan


pertukaran pendapat

Konsultasi : memberikan motivasi dan mendorong


perubahan perilaku

Edukasi : meningkatkan pengetahuan dan


pemahaman
Konseling obat

suatu proses memberikan kesempatan pada


pasien untuk mengeksplorasikan diri, sehingga
dapat terjadi peningkatan pengetahuan,
pemahaman dan kesadaran tentang pengguan obat
yang benar
Apa Pentingnya Konseling & Edukasi
pasien ???
1. Merupakan tanggung jawab seorang
Apoteker/farmasis dalam memberi konseling
& edukasi serta informasi terkait pengobatan
pasien

2. Farmasis mendorong penggunaan obat yang


tepat

3. Diharapkan mampu memodifikasi perilaku


pasien terhadap kepatuhan terapinya
Siapakah Pemberi KIE pada pasien ??
• Profesi kesehatan pertama yang

Dokter KIE pasien


• Px mengingat tdk > 40% informasi
yang diberikan dokter

• Pada beberapa fasilitas kesehatan

Perawat yang belum ada tenaga farmasi nya


maka KIE obat dilakukan oleh
perawat

• Profesi terakhir yang bertemu


pasien
Apoteker • Kewajiban menjamin penggunaan
obat aman, benar dan tepat oleh
pasien
Kenapa harus KIE pasien

• 1/3 pasien tidak mendapatkan konseling terkait


obat dari dokter
• Pengobatan gagal mentaati instruksi 30-48%
• Geriatri 55% salah aturan pakai
• Nonprescriptions drug 15-66% “missuse”
• Meningkatkan kepatuhan pasien
• Semakin pasien tahu informasi kesehatan,
makin taat untuk mengikuti instruksi
pegobatan
Aplikasi dari
Pharmaceutical Care

Edukasi pasien bukan


saja tanggung jawab
ETIKA , melainkan juga
tanggung jawab HUKUM
MEDIS
(MEDICAL-LEGAL)
Apakah semua pasien perlu Konseling ??
1. Pasien dengan status penyakit tertentu
 utamanya penyakit kronis
2. Mendapat obat indeks terapi sempit (ex :
warfarin, digoksin, teofilin)
3. Mendapat obat dengan cara pemberian
khusus (ex : inhaeler, insulin, vaginal
tablet, vaginal douche, suppositoria,
enema)
4. Pasien usia lanjut
5. Pasien pediatri
6. Pasien dari rawat inap  rawat jalan
pasien KRS
Siapa lagi ??
7. Pasien polifarmasi dari
beberapa dokter spesialis
tanpa adanya koordinasi
8. Yang regimen obatnya
berubah dr yang lalu
9. Punya riwayat tidak patuh
terhadap pengobatan
10. Pasien buta huruf, kesulitan
bahasa
Metode Konseling

a.Komunikasi verbal
b.Komunikasi non verbal
c.Mendengarkan
d.Instruksi tertulis
e.Instruksi verbal + tertulis
f.Kartu rekaman obat pasien
g.Instruksi audiovisual

Gunakan EMPATI saat konseling jangan


menghakimi
Konseling Enaknya dimana ya ?
Sediakanlah tempat khusus, nyaman dan privat sehingga
meminimalkan barrier selama sesi konseling  jika
memungkinkan

Counseling ?
?
1. Pengenalan

i. Perkenalkan diri sebagai seorang


Apoteker/farmasis baik di Apotek, RS,
Puskesmas
ii. Usahakan senyaman mungkin (posisi duduk,
kerahasiaan informasi, dll)
iii. Utarakan maksud konseling
iv. Berapa lama sesi konseling berlangsung
Contoh membuka sesi konseling
• “Selamat Pagi, saya Agnes apoteker disini”
(perkenalkan diri, profesi anda)
• “saya akan menanyakan beberapa informasi
terkait obat-obatan yang anda peroleh” (materi
yang akan ditanyakan)
• “hanya butuh waktu beberapa menit saja pak”
(alokasi waktu)
• “nantinya, informasi yang anda berikan akan
membantu saya dalam mengenali masalah terkait
obat-obatan yang baru anda terima. Sehingga
dapat dilakukan pengobatan yang efektif pak”
(tujuan konseling)
2. Penilaian awal

Identifikasi kebutuhan KIE pasien

Pasien baru / lama?


Resep baru / lama / OTC ?

Tekhnik  Three Prime Question :


1. Apakah dokter telah menjelaskan tentang kegunaan obat
ini ?
2. Apakah dokter telah menjelaskan tentang cara
menggunakan obat ini ?
3. Apakah dokter telah menjelaskan tentang hasil yang
diharapkan dari obat ini ?
Nama obat
(generik,
paten),
3. Konseling/
Cara
jumlah,
indikasi
Kekuatan
pelaksanaan
penggunaan,
sediaan
aturan
obat
pakai, lama

ESO dan Regimentasi


KIE
interaksi dosis

Tekhnik :
Mekanisme
penyimpanan
kerja Show & Tell
Life style & non
pharmacoology
4. Mengakhiri konseling (verifikasi &
penutup)
i. Ringkas informasi untuk pasien
ii. Tanyakan / minta umpan balik
iii. Ulangi hal-hal penting
iv. Mendorong pasien agar bertanya pada dokter/
apoteker untuk informasi lanjut tentang obat,
atau apabila ada masalah terkait obat
v. Ingatkan waktu kontrol
vi. Beri salam dan ucapkan “semoga lekas sembuh”
vii. Lakukan pencatatan pada PMR
5. Tindak Lanjut

• Tujuan :
1. Monitoring Efek terapi & Efek samping
pengobatan
2. Keberhasilan terapi pasien

Tekhnik :
By phone, PMR (Patient Medication Record)
Sumber informasi untuk konseling ?

Pustaka primer ?
Pustaka skunder ?
Pustaka tersier ?

Secara umum penggunaan pustaka Tersier (textbook,


compendia, pedoman standart dari dinkes, ex :
pharmaceutical care untuk penyakit asma, PC
untuk TBC, dll) yang relevan sudah cukup untuk
membantu sesi konseling pasien, alangkah baiknya
jika diberikan dengan suatu gambaran audio visual
yang sesuai.
IE
H K
T O
O N
C
KIE Pasien Asma

1. Tentang penggunaan dan perawatan inhaler


2. Obat asma dapat menyebabkan toksisitas signifikan jika
lewat dosis
3. Pasien harus berkonsultasi pada dokter apabila terjadi
penurunan respons obat
4. Pasien diingatkan untuk membilas / berkumur dengan air
hangat setelah menggunakan inhaeler untuk mencegah
kekeringan serta infeksi oral
5. Bagian inhaler yang kontak mulut harus dicuci dengan air
hanyat tiap selesai memakainya
6. Ingatkan pasien untuk menjauhkan inhaear dari anak-anak,
tabung inhaler jangan ditusuk
7. Wadah obat asma tidak dibuang ke dalam api
Beda KIE dengan PIO apa ya ?
Konseling PIO
Usahakan di tempat privat Lokasi tempat tidak masalah
guna menghindari barrier
komunikasi
Perlu tatap muka Tidak perlu tatap muka
Orientasi pasien Orientasi pada tenaga
kesehatan
Literatur yang dibutuhkan Literatur yang dibutuhkan
secukupnya lebih kompleks
Verbal, non verbal, audio Banyak cara untuk
bertanya (lisan, tertulis,
Thanks

Anda mungkin juga menyukai