WAWANCARA OBAT
KELOMPOK 5
FIRMAN YAHYA (21344134)
KURNIA HAYATI (21344136)
NURHAYATI (21344138)
SULAIMAN (21344140)
SILVIA ANEL FIARTI (21344142)
EIS HANDAYATI (21344144)
NOVITA INDRIYANTI (21344151)
LINCE PRICILIANI (21344152)
MUTHMAINNAH SK (21344153)
INTAN DEWANTIKA (21344154)
WAWANCARA OBAT ?
Tujuan utama dari wawancara riwayat kesehatan adalah untuk memperoleh informasi
tentang penggunaan obat yang dapat membantu dalam diagnosis dan/atau pengobatan
pasien. Proses wawancara dapat menyelidiki semua aspek dari penggunaan obat
pasien atau dibatasi untuk memperoleh informasi hanya pada bidang tertentu.
Wawancara sejarah obat juga perlu guna memperoleh informasi tentang sikap
umum pasien terhadap obat, kecenderungan penyalahgunaan obat; pembatasan
makanan (diet), penggunaan kafein, alkohol, dan nikotin (rokok)
TUJUAN WAWANCARA RIWAYAT
PENGOBATAN
Membuktikan reaksi alergi dan reaksi obat yang merugikan.
Memeriksa resep/order obat yang ditulis pada waktu masuk rumah sakit.
Menetapkan respon pasien terhadap obat.
Menetapkan kepatuhan pasien pada regimen obatnya.
Penapisan interaksi obat.
Mengkaji penyalahgunaan obat.
Memperoleh informasi tentang sikap umum pasien terhadap obat.
Mengevaluasi efektivitas pengobatan yang dulu dan sekarang.
Mengetahui diet/pembatasan makanan.
Mengetahui riwayat penggunaan nikotin, rokok, kafein dan alkohol.
Mengetahui sejarah reaksi obat merugikan yang telah lalu.
Memperhitungkan kebutuhan pasien akan perlu tidaknya konseling dan pembelajaran di kemudian hari.
MANFAAT WAWANCARA OBAT
• Pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri, gangguan fungsi hati/ginjal, ibu hamil dan menyusui)
• Pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis (misalnya: TB, DM, AIDS, epilepsi)
• Pasien yang menggunakan obat dengan instruksi khusus (penggunaan kortikosteroid dengan tappering down/off)
Kriteria • Pasien yang menggunakan obat dengan indeks terapi sempit (digoksin, fenitoin, teofilin)
• Pasien dengan polifarmasi
• Membuka komunikasi dengan pasien dengan menyapa nama pasien dan memperkenalkan diri
• Verifikasi identitas pasien dengan menanyakan minimal 2 identitas: nama lengkap dan tanggal lahir
Memulai • Menjelaskan apa yang akan terjadi saat wawancar, tujuan dan manfaat wawancara bagi pasien
Wawancara • Gunakan “open-ended question” pada awal wawancara
MENDENGARKAN
Teknik Mendengar pada Proses Wawancara :
Berhenti berbicara >> kita tidak dapat mendengar saat kita berbicara
Hindari gangguan >> akan merusak konsentrasi kita
Gunakan kontak mata yang baik >> misalnya, menatap mata pasien. Hal ini akan membantu kita
berkonsentrasi dan memperlihatkan pasien bahwa kita benar ‐benar mendengarkan mereka
Bereaksi terhadap gagasan, bukan terhadap orangnya
Perhatikan pesan‐pesan nonverbal
Mendengarkan dengan seksama bagaimana sesuatu hal dikatakan.
Memberikan umpan balik untuk mengklarifikasi suatu pesan >> hal ini juga menunjukkan bahwa kita
mendengarkan dan berusaha untuk mengerti.
KUNCI KOMUNIKASI EFEKTIF …
PENGETAHUAN
Ketika kita berusaha untuk mendekati orang lain, kita dapat memanfaatkan knowledge yang
kita miliki.
Contohnya kita berkenalan dengan seorang dokter, supaya interaksi berjalan dengan baik
maka kita dapat memulai pembicaraan seputar kesehatan
Empati
Empati adalah sikap dimana kita dapat menempatkan diri seolah-olah kita berada di posisi lawan bicara.
Bayangkan seolah-olah kita berada di situasinya dan berikan respon yang tepat. Empati kita terhadapnya
akan menciptakan suatu hubungan yang positif.
MENGAJUKAN PERTANYAAN
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dari pasien atau untuk membantu mengklarifikasi masalah atau keprihatinan
mereka
Open-Ended Question (Pertanyaan Terbuka) >> Partisipasi maksimal di pihak pasien
Contoh : - Bagaimana yang Anda rasakan sejak memulai pengobatan yang baru ?
- Pengobatan apa yang sedang Anda jalani saat ini ?
Close-Ended Question (Pertanyaan Tertutup) >> Memerlukan jawaban ya atau tidak
Contoh : - Apakah terjadi rasa nyeri pada dada ketika Anda duduk?
- Pernahkan Anda mengalami reaksi alergi terhadap suatu obat?
TEKNIK WAWANCARA YANG TEPAT
LINGKUNGAN
Karakteristik lingkungan yang sesuai
1. Suhu ruangan yang nyaman
2. Pencahayaan ruang yang memadai
3. Lingkungan yang tenang
4. Tempat yang bersih dan terorganisir
5. Jarak 4 sampai 5 kaki antara farmasi dan pasien
6. Privasi : pasien perlu merasa nyaman masalah kesehatan-kesehatan pribadi
7. Posisi duduk yang sama rata atau berdiri pada posisi yang sejajar
KALIMAT PEMBUKA
Kalimat-kalimat Pembuka Farmasi Dan Pasien Menentukan Tahap Interaksi. Farmasi Harus Memperkenalkan
Dirinya Dan Menjelaskan Alasan Perlunya Interaksi Apabla Pasien Belum Mengenalnya. Ebagai Tambahan,
Pasien Perlu Diberi Tahu Perkiraan Jumlah Waktu Yang Diperlukan Untuk Interaksi
JENIS-JENIS PERTANYAAN
1. PERTANYAAN TERBUKA
PERTANYAAN TERBUKA AKAN LEBIH MENUNTUT PASIEN UNTUK MEMBERIKAN JAWABAN DENGAN
FORMAT NARATIF ATAU SEBUAH PARAGRAF KALIMAT-KALIMAT DARI PADA SEKEDAR JAWABAN YA ATAU
TIDAK.
CONTOH :
BAGAIMANA YANG ANDA RASAKAN SEJAK MEMULAI PENGOBATAN BARU ?
BAGAIMANA ANDA MEMINUM OBAT ANDA ?
2. PERTANYAAN TERTUTUP
PERTANYAAN TERTUTUP, ATAU PERTANYAAN LANGSUNG, MENANYAKAN INFORMASI-INFORMASI SPESIFIK
DAN TERINCI.
CONTOH :
APAKAH ANDA MERASAKAN NYERI PADA DADA KETIKA DUDUK ?
APAKAH ANDA MEMINUM OBAT TEKANAN DARAH PAGI INI ?
KESALAHAN-KESALAHAN UMUM
DALAM MEWAWANCARAI PASIEN
Mengubah Subyek Member nasihat
Seringkali farmasimerasa tidak yakin bagaimana menanggapi Pasien seringkali akan meminta nasehat kepada farmasi
suatu pertanyaan atau pernyataan pasien. Dalam kasus ini, cara mengenai pengobatan atau berbagai permasalahan
yang paling mudah adalah mengganti subyek.Namun, dalam kesehatan namun farmasi harus menghindari pemberian
situasi seperti itu, pasien akan merasa bahwa persoalan merak pendapat pribadi atau memberi tahu pasien apa yang harus
tidak didengar dilakukannya