Anda di halaman 1dari 42

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabbilalamin…

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmatNya sehingga pemulisan makalah ini dapat terselesaikan dan telah ra,pung
dengan baik.

Makalah ini berjudul “ Takwa, Iman, akidah dan Sumber hukum Islam” .
Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaan yang dapat digunakan untuk
mempersalam pemahaman materi ini. Selain itu, penulisan makalah ini tak
terlepas dari tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

Namun penulis cukup menyadari bahwa makalah imi jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis sagat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.

Bandar Lampung, Oktober 2017

Dilla Yuniza

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
I. Latar Belakang Masalah.......................................................................................1
II. Rumusan Masalah...............................................................................................2
III. Takwa, iman, aqidah dan sumber hukum islam.................................................3
A. Pengertian dan ruang lingkupnya..................................................................3
B. Keyakinan pada masing-masing Rukun Iman............................................13
C. Kedudukan Alquran dan Alhadits...............................................................27
D. Peran Ijtihad dalam Islam...........................................................................34
IV. Kesimpulan......................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40

ii
I. Latar Belakang Masalah

Semakin berkembangnya zaman, semakin maju nya ilmu pengetahuan, kegiatan


keagamaan atau masalah keimanan kepada Allah bukan menjadi hal yang krusial.
Masyarakat lebih sibuk dengan kehidupan duniawi. Padahal apapun yang terjadi
di dunia ini terjadi ataupun tidak terjadi karna Allah SWT. Bahkan sebagai
seorang muslim kita belom benar-benar paham apa sebenarnya maksud takwa,
iman dan akidah menurut Islam. Apa ada ayat dalam Alquran dan Alhadits yang
memerintahkan hal tersebut.

Selain itu, kedudukan Alquran dan Alhadits pun banyak muslim yang belum
mengetahuinya. Padahal itu adalah hal yang sangat penting. Karena semua
tuntunan dan hukum kehidupan dunia maupun diakhirat ada didalam dua sumber
hukum islam tersebut. Apalagi tentang ijtihad. Yang sangat kita dengar. Ijtihad
yang kita tahu hanya saat menentukan masuknya bulan Ramadhan dan Lebaran
Idul Fitri/ menentukan hilal.

Oleh karena itu sangat perlu dijelaskan apa makna takwa, iman dan akidah dan
juga bagaiman kedudukan dan manfaat sumber hukum islam (Alquran, Alhadits
dan Ijtihad) dalam kehidupan kita.

1
II. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang dibahas dalam makalah
ini sebagai berikut :

1. Apa pengertian dan ruang lingkup dari iman, takwa, aqidah dan sumber
hukum islam
2. Apa keyakinan masing-masing pada rukun iman?
3. Bagaimana kedudukan Al-Qur’an dan Al-Hadits?
4. Apa peran ijtihad dalam agama islam?

2
III. Takwa, iman, aqidah dan sumber hukum islam

A. Pengertian dan ruang lingkupnya

- Takwa
Takwa adalah istilah yang merujuk kepada kepercayaan akan adanya
Allah, membenarkannya dna takut akan Allah. Istilah ini sering
ditemuka dalam Al-Qur’an yakni Al-Muttaqin yang merujuk kepada
orang-orang yang bertakwa atau dalam perkataan Ibnu Abbas ,
“orang-orang yang meyakini (Allah) dengan menjauhkan diri dari
perbutan yang dilarang dan patuh akan segala perintahNya..”
Menurut tafsir Ibnu Katsir , arti dasar takwa adalah menjauhkan diri
dari segala segala sesuatu yang tidak disukainya. 1
Kata takwa berasal dari bahasa arab Ittaqa-Ittiqaan-Yattaqi yang
berate takut atau keinsyafan. Lebih luas pengertian takwa adalah
memelihara diri dari ancaman siksaan Allah dengan mengikuti segala
perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. 2

Menurut Syekh Abdul Qadir Jailani, orang yang bertakwa adalah


orang yang tidak lepas dari perbuatan mensucikan diri; orang yang
selalu berusaha membenamkan dirinya dalam semua hal yang diridhai
Alah serta menjauhkan diri dari semua perbuatan yang dimurkai oleh
Allah SWT. 3
Tentang kedudukan takwan yang sangat penting dalam agama islam
dan kehidupan manudia terdapat dalam Alquran

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang


laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku suoaya kamu saling memngenal.

1
Www.wikipedia.com/wiki/takwa 14/10/17 20:13
2
Abu Ahmadi dan Abdullah, Kamus Pintar Agama Islam, Aneka,Solo,1991,hlm 227
3
Syeikh Abdul Qadir Jailani, Rahasia Sufi,terj Abdul Majid dan Khatub, Arrisalatul
Assufiyah,Pustaka Suri, Yogyakarta, 2002. Hlm 151.

3
Sesungguhnya orang yang palig mulia diantar kamu disisi Allah
adalah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
maha Mengetahui lagi maha Mengenal..” (QS: Al-Hujurat : 13)

“ Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan Mu yang telah


menciptakan kamu dari seorang lain dan dari padanya Allah
menciptakan istrinya ; dan dari pada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertakwalah kepada Akkah yang dnegan (mempergunakan) namaNya.
Kamus saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi
kamu.” (QS: An-nisa :1)

Dari ayat diatas dapat dipahami bahwa kedudukan taqwa dangat berarti
dikehidupan manusai, untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

“Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu


kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman
kepada Allah, hari kemudian, amlaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-
nabi dna memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir dan orang yang
meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya, menidirikan
shalat dan menunaikan zakat; orang-orang yang menepatinya apabila
ia berjanji, dan orang-orang yang sabra dalam kesempitan,
penderitaan hidup dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang
yag benar (imannya); dan mereka itulah orang-orng yang bertakwa “
(QS: Al-Baqarah :177)

Dalam ayat diatas jelas tercantum ciri-ciri ornag bertakwa :


1. Keimanan yang tulus dan sejati terhadap Allah, Hari akhir,
malaikat, kitab dan nabi-nabi.

4
2. Orang yang bertakwa harus menunjukkan perbuatan baik dan
kedermawanan pada manusia
3. Orang yang bertakwa harus selalu menegakkan dan menjalankan
tindakan dalam bidang keagamaan
4. Orang yang bertakwan harus menjadi warga masyarakat yang baik
dan berpartisipasi dalam segala aspek kehidupan
5. Harus tetap tabah dan tiak goyah jiwa pribadinya dalam setiap
keadaan

Melihat dari ciri-ciri diatas maka kesimpulan pengertian takwa adalah


kumpulan kebajikan untuk menyruh berbuat baik dan mencegah
kemungkaran.

- Iman
Secara bahasa iman berarti pembenaran hati, kemantapan hati atau
percaya. Sedangkan secara syariat iman berarti mengetahui Allah dan
sifat-sifatnya disertai dengan menjalankan segala perintahNya dan
menjauhi laranganNya. 4

Menurut sumber lain, iman menurut bahasa berarti tashdiq


(membenarkan) sedangkan istilah syar’I , iman adalah “keyakinan
dalam hati, perkataan, dilisan, amalan dengan anggota badan,
bertambah dengan melakukanketaatan dan berkurang dengan
melakukan kemaksiatan. 5

Jadi iman memiliki 5 karakter : keyakinan hati, perkataan lisan, , amal


perbuatan, bisa bertambah dan berkurang.

“ Agar bertambah keimanan mereka diatas keimanan mereka yang


sudah ada” (QS : Al-Fath : 4)

4
www.muhammadlatifqohari.blogspot.com 14/10/17 22:56
5
www.wikipedia.org/wiki/iman

5
“(orang yang beriman adalah) mereka yang beriman lepada ghaib ,
yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami
anugrahkan kepada mereka” (QS : Al-Baqarah:2)

“Dari Ibnu Hajar RA belialu berkata: Rasulullah Saw telah bersabda:


iman adalah pengetahuan hati, pengucapan islam dan pengenalan
dengan anggota badan: (HR Ibnu Majah dan Tabrani)

Dalam Alquran dan Alhadist sangat banyak disebutkan tentang masala


keimanan. Tetapi sebagian besar kaum muslim tidak memahami
bahkan salah memahaminya. Sehingga banyak kaum muslim yang
mengaku beriman tapi mereka tidak sama sekali memgaplikasikan
substansi keimanan tersebut.
Ciri-ciri (identitas) seorang mukmin:
1. Orang mukmin akan mencintai Allah dan Rasul Nya melebihi cinta
kepada makhlukNya
2. Menhormati tamu
3. Tidak menyaikiti orang lain
4. Tidak akan berkata kasar
5. Mencegah kemungkaran

Prinsip dasarnya, iman adalah membenarkan dalam hati,mengucapkan


dengan lisan dan mengamalkan dnegan anggota badan, iman apat
bertambah karna ketaatan dan dapat berkurang karna kemaksiatan . 6

“Dan apabila dibacakan kepada mereka (orang-orang berimanm)


ayat-ayatNya, maka bertambahlah keimanan karena Nya dan kepada
Rabb nya mereka bertawakkal” (QS: Al-Anfal : 2)

Iman memiliki pilar pokok yang disebut rukun-rukun iman

6
Abu Hafizhah Irfan, Ensiklopedi Islam, Albayyinah, Pasuruan, 2016 hlm 16

6
“Beritahukan kepadaku tentang iman” Rasulullah menjawab “engkau
beriman kepada Allah, kepada para malaikatNya, kitab-kitabNya,
kepada Rasul-RasulNya, kepada hari kiamat dan kepada takdir yang
baik maupun yang buruk” (HR Muslim)

“Wahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah


dan RasulNya dan kitab (Alquran) yang diturunkan kepada
Rasulullah, serta yang diturunka sebelumnya. Barangsiapa ingkar
kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya,, rasul-rasulNya,
dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat
jauh” (QS: Annisa :136)

Jadi menurut firman allah dan hadits diatas, rukun iman ada 6 pilar :

1. Iman kepada Allah


2. Iman kepada Malaikat
3. Iman kepada Kitab-kitab
4. Iman kepada Rasulullah
5. Iman kepada hari kiamat
6. Iman kepada qadha dan qadhar

Buah dari keimanan yang baik adalah

1. Ucapan yang baik


Keimanan seseorang akan tercermin dari apa yang terucap dari
lisannya. Jika keimanannya benar maka lisannya juga benar.
2. Amalan shalih
Keimanan yang benar akan menghasilkan amalan yang shalih
3. Akhlak yang diridhai Allah
Orang mukmin akan baik dalam bermuamalah dengan sesame
manusia. 7
- Akidah

7
Abu Hafizhah Irfan, Ensiklopedi Islam, Albayyinah, Pasuruan, 2016 hlm 71

7
Dalam bahasa Arab akidah berasal dari kata Al-Aqdu yang berarti
ikatan, At-Tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang
kuat, al-ikaamu yang berarti mengokohkan (menetapkan) dan ar-
rabthubiduw-wan yang berarti mengikat yang kuat. Sedangkan
menurut terminologi, akidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang
tidak ada keraguan sedikitpun bagi orang yang meyakininya. 8

Aqidah adalah bentuk jamak dari kata aqaid, adalah beberapa perkara
yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan
ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak tercampur dengan
keragu-raguan. Aqidah adalah keyakinan dalam hati, perkataan,
dilisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan
melakukanketaatan dan berkurang dengan melakukan kemaksiatan. 9
“ sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab-
kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-
orang yang mengikuti keridhaanNya ke jalan keselamatan dan dnegan
kitab itu pula Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita
kepada cahaya yang terang benderang seizinNya dan menunjuki
mereka ke jalan yang lurus” (QS: A-Maidah :15-16)
Dalam definisi syar’I, akidah dalam agama Islam bermakna masalah-
masalah ilmiyah yang berasal dari Allah dan RasulNya, yang wajib
bagi setiap muslim untuk meyakiniNya sebagai pembenaran terhadap
Allah dan RasulNya.10
Pembagian akidah tauhid menurut menurut ulama
1. Tauhid Al-uluhiyyah
Mengesakan Allah dalam ibadah, yakni beribadah kepada Allah
dan karenaNya semata.
2. Tauhid Ar-rububiyah

8
www.wikipedia.org/wiki/iman 15/10/17/ 12:30
9
www.kompasiana.com/pengertian-akidah-menurut-islam 15/10/17 13:01
10
Www.wikipedia.com/wiki/akidah 15/10/17 15:30

8
Mengesakan Allah dalam perbuatanNya, yakni mengimani dan
meyakini bahwa hanya Allah yang mencipta, menguasai dan
mengatur alam ini.
3. Tauhid Al-asma’wa sifat
Mengesakan Allah dalam asma dan sifatnya artinya mengimani
bahwa tidak ada makhluk yang serupa dengan Allah, dalam Dzat,
asma maupun sifat.11

Selain akidah tauhid juga terdapat akidah akhlak. Berdasarkan


pengertian-pengertian diatas dapat dirumuskan bahwa akidah
adalah dasar-dasar pokok kepercayaan , keyakinan hati seorang
muslim yang bersumber dari ajarn islam yang wajib dipegangi oelh
setiap muslm sebagai sumber keyakinan yang mengikat.

Sementara akhlak yaitu kholaq yang artinya tingkah laku, perangai,


tabiat, watak, moral atau budi pekerti. Menurut KBBI, akhlak
dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan
sikap yang telah melekat pada diri seorang dan diwujudkan dalam
tingkah laku maupun perbuatan. Jika tindakan itu baik disebut
akhlakul karimah/ mahmudah, jiak perbuatan jelek maka disebut
akhlak tercela atau akhlaul mazmumah. 12

Dasar-dasar aqidah adalah ajaran islam yang merupakan sumber


hukum dalam islam yaitu Alquran dan Alhadits. Islam
mengajarkan agar umatnya melakukan perbuatan baik dan
menjauhi yang buruk. Dan dasarnya sudah tertuang dalam firman
Allah atau Alquran. Selain itu dasar yang kedua adlaah Alhadits/
sunnah Rasul. Untuk memahami Alquran lebih terperinci, umat

11
Www.wikipedia.com/wiki/akidah 15/10/17 15:30
12
www.wikipedia.org/wiki/akhlak 15/10/17 15:10

9
islam diperintahkan untuk mengikuti ajaran agama Rasulullah
SAW.

- Sumber Hukum Islam


Kata-kata sumber dalam hukum Islam merupakan terjemah dari kata
mashadir yang berarti wadah ditemukannya dan ditimbanya norma
hukum. Sumber hukum Islam yang utama adalah Al Qur’an dan sunah.
Selain menggunakan kata sumber, juga digunakan kata dalil yang
berarti keterangan yang dijadikan bukti atau alasan suatu kebenaran.
Selain itu, ijtihad, ijma’, dan qiyas juga merupakan sumber hukum
karena sebagai alat bantu untuk sampai kepada hukum-hukum yang
dikandung oleh Al Qur’an dan sunah Rasulullah SAW. 13

Secara sederhana hukum adalah “seperangkat peraturan tentang


tingkah laku manusia yang diakui sekelompok masyarakat; disusun
orang-orang yang diberi wewenang oleh masyarakat itu; berlaku
mengikat, untuk seluruh anggotanya”. Bila definisi ini dikaitkan
dengan Islam atau syara’ maka hukum Islam berarti: “seperangkat
peraturan bedasarkan wahyu Allah SWT dan sunah Rasulullah SAW
tentang tingkah laku manusia yang dikenai hukum (mukallaf) yang
diakui dan diyakini mengikat semua yang beragama Islam”. Maksud
kata “seperangkat peraturan” disini adalah peraturan yang dirumuskan
secara rinci dan mempunyai kekuatan yang mengikat, baik di dunia
maupun di akhirat. 14
Menurut sumber lain, sumber adalah rujukan dasar atau asal muasal.
Sumber yang baik adalah sumber yang memiliki sifat dinamis dan
tidak pernah mengalami kemandegan. Sumber yang benar bersifat
mutlak, artinya terhindar dari nilai kefanaan. Ia menjadi pangkal,
tempat kembalinya sesuatu. Ia menjadi pusat, termpat mengalirnya

13
www.sitinuralfuiah.blogspot.com/bahan-ajar-2/sumber-hukum-islam 15/10/17 16:50
14
Iid.

10
sesuatu. Ia menjadi sentral dari tempat bergulirnya suatu percikan. Ia
juga menjadi pokok dari pencahnya partikel-partikel yang berserakan.
Sumber hukum Islam merupakan suatu rujukan atau dasar yang utama
dalam pengambilan hukum Islam. Sumber hukum Islam, artinya
sesuatu yang menjadi pokok dari ajaran islam. Sumber hukum Islam
bersifat dinamis, benar, dan mutlak, serta tidak pernah mengalami
kemandegan, kefanaan, atau kehancuran. 15
Adapun yang menjadi hukum Islam, yaitu Al Quran, hadis, dan ijtihad.
Yang akan dijelaskan pada bab selanjutnya.

Ulama usul fiqh membagi hukum menjadi dua bagian besar, yaitu


hukum taklifi dan hukum wad’i. Hukum taklifi adalah tuntunan Allah
SWT yang berkaitan dengan perintah melakukan atau larngan
melakukan suatu perbuatan. Adapun hukum wad’i adalah perintah
Allah SWT yang mengandung pengertian bahwa terjadinya sesuatu
merupakan sebab, syarat, atau penghalang bagi adanya sesuatu.
Hukum taklifi dibagi menjadi lima yang kemudian dinamakan al
ahkam al khamsah (hukum yang lima), yaitu sebagai berikut.
1. Wajid
Wajid ialah aturan yang harus dikerjakan dengan ketentuan jika
dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika tidak dikerjakan
akan mendapatkan dosa. Misalnya, Allah SWT mewajibkan shalat
fardu dan puasa (saum) Ramadhan, orang tersebut akan mendapat
pahla. Adapun jika tidak melaksanakan, ia akan mendapat dosa.
2. Sunnah
Sunnah ialah aturan yang bersifat anjuran. Jika orang
melaksanakan anjuran tersebut, ia mendapat pahala. Adapun jika
tidak melaksanakan anjuran tersebut, ia tidak berdosa. Misalnya,
Allah menganjurkan salat rawatibdan puasa Senin-Kamis. Bagi

15
https://inspiring.id/sumber-hukum-islam/ 16/10/17 18:00

11
orang yang melaksanakannya akan mendapatkan pahala dan bagi
orang yang tidak melaksankan tidak mendapat dosa
3. Haram
Haram ialah aturan untuk meninggalkan suatu perbuatan karena
hal tersebut dilarang. Bagi orang yang melanggar larangan
tersebut, ia akan mendapat dosa. Adapun bagi orang yang
meninggalkan akan mendapat pahala. Misalnya, Allah
mengharamkan meminum minuman keras (khamr).  Bagi orang
yang melakukannya akan mendapat dosa dan bagi yang
meninggalkannya akan mendapatkan pahala.
4. Makkruh
Makruh ialah aturan untuk meninggalkan atau menjauhinya.
Dengan ketentuan, bagi orang yng mematuhi aturan tersebut, ia
mendapt pahala. Adapun bagi orang yang melanggarnya tidak
berdosa. Misalnya, aturan untuk menjauhi makanan berbau keras
atau kuat mislanya (petai atau jengkol). Bagi orang yang mematuhi
anjuran tersebut akan mendapatkan pahala. Adapun bagi orang
yang melanggarnya tidak berdosa.
5. Mubah
Mubah ialah sesuatu yang boleh atau tidak boleh dikerjakan. Jika
seseorang mengerjakan perbuatan tersebut, dia tidak akan
mendapat pahala dan dosa. Demikian juga jika orang yang
melakukannya, ia juga tidak akan mendapatkan pahala maupun
dosa. Misalnya, seseorang duduk atau tidur. Bagi orang yang
melakukannya tidak mendapat pahala maupun dosa. Demikian pula
bagi orang yang tidak melakukannya tidak juga mendapat pahala
maupun dosa. 16

Hukum wad’i terdiri atas lima unsur, yaitu sebagai berikut.

16
https://inspiring.id/sumber-hukum-islam/16/10/17 18:00

12
1. Sebab, misalnya terbenamnya matahari menjadi sebab wajibnya
shalat Magrib.
2. Syarat, misalnya wudu adalah syarat sahnya shalat.
3. Penghalang, misalnya hubungan waris dapat terhalang jika ahli
waris membuhuh orang yang mewariskan.
4. Sah, misalnya mengerjakan salat Zuhur setelah matahari
tergelincir (sebab), telah berwudu (syarat), dan tidak hadi
(penghalang).
5. Batal, misalnya berbicara ketika mengerjalan shalat. 17

B. Keyakinan pada masing-masing Rukun Iman

Rukun iman merupakan pilar keimanan yang harus dimiliki oleh seorang
muslim. Jika Rukun Islam ada 5 maka rukun iman ada 6 perkara. Rukun
iman tersebut berdasarkan ayat Al-Quran dan al-Hadist. Tingkatan Iman
dalam Islam sendiri berarti keyakinan dalam hati, perkataan dengan lisan,
mengamalkan dengan benar, dan Hubungan Akhlak dengan Iman.
Hubungan Akhlak Dengan Iman Dan Ihsan dalam jiwa setiap muslim bisa
naik dan turun, bertambah dan berkurang sehingga perlu adanya upaya
untuk memantapkan iman tersebut sehingga menjadi muslim yang selalu
taat dalam beribadah serta bertakawa. Cara Meningkatkan Iman yaitu
dengan rukun iman sendiri berupa iman kepada Allah, iman kepada
malaikat Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada rasul Allah,
iman kepada hari akhir, dan iman pada qada dan qadar. 18

1. Iman kepada Allah

Seorang muslim harus beriman kepada Allah yang artinya mengimani


adanya Allah, mengimani rububiah Allah, mengimani uluhiah Allah dan
mengimani semua nama dan sifat Allah. Fungsi Iman Kepada Allah SWT
17
https://dalamislam.com/dasar-islam/rukun-iman 16/10/17 19:00
18
Ibid.

13
berarti seorang muslim harus percaya bahwa Allah itu benar-benar ada.
Allah ada sebagai Tuhan Semesta Alam yang menciptakan langit dan bumi
beserta isinya. Orang yang tak percaya adanya Allah berarti dia bukan
seorang muslim dan terlebih lagi bagi yang tidak percaya dengan adanya
Tuhan maka dia disebut sebagai atheis.19

Tak sedikit orang yang mencari-cari tentang bagaimana Tuhan itu


sebenarnya dan bagaimana Tuhan bisa ada. Namun hal tersebut
sebenarnya diluar batas kemampuan manusia. Allah menunjukkan
keberadaannya dengan adanya makhluk ciptaannya dan kasih sayangnya
kepada setiap makhluk hidup.

Mengimani rububiah Allah berarti beriman atau percaya bahwa tidak ada
yang menciptakan, menguasai, dan mengatur alam semesta ini kecuali
Allah SWT. Umat Islam percaya bahwa Tuhan itu hanya satu yaitu Allah
SWT. Tak ada Tuhan lain selain Allah yang dapat mengatur dunia ini. Hal
ini berbeda dengan beberapa agama atau kepercayaan lain yang percaya
adanya banyak tuhan atau dewa. Sifat Orang yang Bertakwa yaitu seorang
muslim tidak boleh percaya tentang kuasa lain selain kuasa yang dimiliki
oleh Allah SWT. Hanya Allah yang menciptakan serta mengatur alam
semesta ini. 20
“ Ingatlah yang menciptakan dan yang memeritah hanyalah Allah. Maha
suci Allah. Rabb semesta alam.” (QS: Al-A’raf: 54)

Mengimani uluhiah Allah adalah menyakini bahwa tidak sesembahan lain


yang berhak untuk disembah selain Allah SWT. Seorang muslim dilarang
untuk menyembah selain menyembah Allah SWT. Kita masih sering
melihat orang-orang yang senang menyembah benda-benda atau bahkan

19
https://dalamislam.com/dasar-islam/rukun-iman 16/10/17 19:00
20
Ibid.

14
kuburan dari tokoh tertentu. Hal tersebut sangat dilarang dalam Islam dan
menyebabkan keimanan seseorang menjadi dipertanyakan.21
“wahai sekalian manusia, sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan
kalian dan manusia sebelum kalian,agar kalian bertaqwa. Dialah yang
menjadikan bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap. Dan Dia
menurunkan air (hujan) dari langit. Lalu dia menghasilkan dengan hujan
tersebut segala bua-buahan sebagai rezeki untuk kalian. Maka
kalianjangan mengadakan sekutu-sekutu bagia Allah, padahal Dia maha
mengetahui” (QS : Al-Baqarah: 21-22)

Mengimani nama dan Sifat – Sifat Allah Dan Asmaul Husna yaitu percaya
dan yakin terhadap sifat-sifat Allah yang tersirat dalam nama-nama Allah
atau Asmaul Husnah. Ada 99 nama Allah yang perlu dipelajari oleh
seorang muslim sehingga dapat memahami sifat-sifat Allah. Sifat-sifat
Allah tersebut misalnya Ar Rahman (Maha Pengasih), Ar Rahim (Maha
Penyayang), Al Malik (Maha Merajai), Al Quddus (Maha Suci), As
Salaam (Maha Memberi Keamanan).

2. Iman kepada Malaikat Allah

“ Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi yang menjadikan
malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam
urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua, tiga dan
empat. Allah menambakan ciptaanNya apa yang dikehendakiNya.
Sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu.” (QS; Fathir :1)

Rukun Iman selanjutnya adalah iman kepada malaikat Allah. Malaikat


berdasarkan sisi bahasa merupakan kata bahasa Arab yang berasal dari
kata “malak” atau kekuatan. Di dalam ajaran Islam, malaikat diciptakan

21
Ibid.

15
22
Allah dari cahaya. Hikmah Beriman Kepada Malaikat berarti percaya
dan yakin tentang adanya malaikat walaupun kita tidak bisa melihatnya.
Malaikat-malaikat tersebut memiliki tugas masing-masing yang
diperintahkan oleh Allah SWT. Malaikat-malaikat tersebut antara lain:

1. Jibril

Jibril merupakan pemimpin dari malaikat, yang tugasnya adalah


menyampaikan wahyu. Malaikat Jibril menjadi satu dari tiga malaikat
yang namanya disebutkan dalam Al Quran. Di dalam Al Quran nama Jibril
ada di surat At-Tahrim dan Al Baqarah. Nabi Muhammad sering didatangi
oleh Jibril yang berwujud seperti manusia.Malaikat Jibril menampakkan
wujudnya yang memiliki 600 sayap yang putih seperti mutiara. Rupanya
digambarkan elok dan rupawan. Selain menyampaikan Al Quran kepada
nabi Muhammad, Malaikat Jibril juga menyampaikan berita kelahiran
Nabi Isa. 23

2. Mikail

Mikail merupakan malaikat yang bertugas untuk membagi rezeki untuk


bagi seluruh makhluk hidup. Malaikat Mikail juga bertugas mengatur
jalannya matahari, bulan dan bintang, mengatur air, menurunkan hujan dan
juga petir. Malaikat Mikail diciptakan oleh Allah sesudah menciptakan
malaikat Israfil.24

3. Israfil

Israfil merupakan malaikat yang bertugas meniup sangkakala yang


merupakan Tanda-tanda Kiamat Besar. Malaikat Israfil adalah malaikat
22
https://dalamislam.com/dasar-islam/rukun-iman 16/10/17 19:00
23
https://dalamislam.com/dasar-islam/rukun-iman 16/10/17 19:00
24
Ibid.

16
yang diciptakan pertama kali oleh Allah, dan nantinya menjadi yang
pertama dibangkitkan pada hari Kiamat. Wujud Israfil disebutkan
memiliki empat sayap dan sangat rupawan. Ia selalu bertasbih kepada
Allah melalui ribuan bahasa yang berbeda-beda. Tugas utamanya adalah
meniup sangkakala, ia selalu memegang terompet suci tersebut di bibirnya
dan menunggu perintah Allah untuk meniupnya pada hari kiamat. 25

4. Munkar dan Nakir

Malaikat Munkar dan Nakir merupakan dua malaikat yang bertugas


menguji keyakinan orang yang telah meninggal di alam barzah. Dalam
ajaran Islam, orang yang telah mati ruhnya akan pergi ke alam barzah atau
alam kubur. Di alam kubur tersebut Malaikat Munkar dan Nakir akan
bertanya beberapa hal antara lain “Siapa Tuhan-mu?, Siapa Nabi-mu?, dan
Apa agama-mu?” Jika mampu menjawab pertanyaan tersebut dengan
benar maka orang yang meninggal tersebut mendapatkan keluasaan
sehingga diterangkan kuburnya sampai hari kiamat. 26

5. Izrail

Malaikat Izrail merupakan malaikat yang bertugas sebagai pencabut


nyawa. Saat ia bertugas mencabut nyawa di dunia maka ia akan turun
bersama dengan dua malaikat lainnya yaitu Malaikat Rahmat dan Malaikat
Azab. Seorang mukmin yang meninggal dunia akan didatangi oleh
malaikat yang berwujud baik yaitu putih seperti matahari. Orang-orang
mukmin akan dicabut nyawanya dengan lembut, dengan Tanda-Tanda
Khusnul Khotimah berbeda saat orang-orang kafir atau orang yang
memiliki banyak dosa saat ingin dicabut nyawanya. Orang yang banyak

25
https://dalamislam.com/dasar-islam/rukun-iman 16/10/17 19:00
26
Ibid.

17
dosa dan orang-orang kafir akan dicabut nyawanya oleh malaikat dengan
wujud yang berwajah hitam dan membawa kain kasar dari neraka.27

6. Ridwan

Malaikat Ridwan merupakan malaikat yang menjaga pintu surga. Ada


beberapa hadist yang menjelaskan tentang malaikat Ridwan namun,
menurut ulama itu merupakan hadist yang lemah sehingga tidak bisa
dijadikan dasar. 28

7. Malik

Malaikat Malik merupakan malaikat yang menjaga pintu neraka.


Disebutkan bahwa malaikat Malik memiliki tangan serta kaki yang
jumlahnya sama dengan jumlah ahli neraka. Malaikat Malik disebutkan
memiliki wajah yang menyeramkan sehingga para api di neraka bahkan
takut kepada Malik. 29

8. Raqib dan Atid

Tugas malaikat Raqib adalah mencatat amal baik perbuatan manusia.


Sekecil apapun amal nbaik kita, tetap akan dicatat sebagai amal baik oleh
malaikat Raqib. Sedangkan tugas malaikat atid adalah mencatat amal
buruk perbuatan manusia. Maka kita harus berhati-hati ketika melakukan
sesuatu amalan. Sekecil apapun dosa yang kita lakukan baik disengaja
ataupun tidak,pastilah ada buktinya kelak. 30

27
Ibid.
28
https://dalamislam.com/dasar-islam/rukun-iman 16/10/17 19:00
29
Ibid.
30
https://agama.galihpamungkas.com/nama-malaikat-tugasnya 16/10/17 23:00

18
Ada beberapa malaikat lagi dalam Islam yang memiliki tugas berbeda-
beda. Orang Islam perlu mempelajari dan meyakini malaikat-malaikat
Allah tersebut.

3. Iman kepada Kitab-Kitab Allah

Allah menurunkan firman kepada para Nabi yang kemudian dikumpulkan


dalam kitab-kitab. Umat Islam wajib mempercayai Fungsi Iman Kepada
Kitab Allah. Kitab suci umat Islam sendiri adalah Al-Quran namun ada
kitab-kitab lainnya yang juga merupakan kitab-kitab Allah. Kitab-kitab
Allah tersebut antara lain:

1. Taurat

Taurat merupakan kitab suci yang diturunkan melalui Nabi Musa. Kitab
Taurat diturunkan sekitar abad ke 12 sebelum masehi. Isi dari Taurat
sendiri adalah firman-firman Allah yang ditujukan bagi bangsa Israel. Di
dalamnya terdapat sejarah Nabi terdahulu hingga Nabi Musa dan
kumpulan hukum. 31

2. Zabur

Zabur merupakan kitab suci yang dibawakan melalui Daud. Isi dari Zabur
sendiri bukanlah syariat namun mazmur atau nyanyian pujian bagi Allah
SWT. Nabi Daud sendiri meneruskan syariat yang telah dibawakan oleh

31
https://dalamislam.com/dasar-islam/rukun-iman 16/10/17 19:00

19
Musa. Kitab Zabur berbahasa Qibti dan diturunkan sekitar abad ke-10
sebelum masehi. 32

3. Injil

Injil merupakan kitab suci yang diturunkan pada Nabi Isa. Kata Injil
berasal dari Bahasa Yunani yaitu euangelion yang artinya kabar gembira.
Injil tidak memiliki bahasan yang sistematis tentang tema-tema tertentu.
Injil yang ada sekarang mengandung firman Allah dan riwayat Nabi Isa
yang ditulis oleh generasi sesudah Nabi Isa. Kitab Injil mula-mula ditulis
oleh murid-murid Nabi Isa untuk bangsa Israel sebagai penggenap dari
ajaran Nabi Musa. 33

4. Al-Quran

Al-quran merupakan kumpulan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi


Muhammad SAW. Fungsi Al-quran Bagi Umat Manusia yaitu
memberikan pedoman hidup bagi seluruh umat muslim. Bahasa dalam Al-
quran adalah bahasa Arab yang berupa prosa berirama, seperti puisi, epik
dan simfoni yang terpadu dengan indah. Di dalamnya terdapat panduan
hidup, filsafat, sejarah, peringatan, dasar hukum dan juga doa-doa. Umat
Islam tidak disyariatkan untuk mempelajari kitab Taurat, Zabur, dan Injil
namun diwajibkan untuk mempelajari Al-quran. 34

Al-quran diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad


SAW. Al-quran memiliki nama-nama lain yaitu Al-Kitab, Al-Furqon,
Adz-Dzikr, Al-Mau’idhah, Al-Hukm, Al-Hikmah, Asy-Syifa’, dan lain-
lain. Awalnya Al Quran dicatat secara terpisah-pisah sejak zaman Nabi
Muhammad SAW. Setelah itu untuk mempermudah, maka dijadikan
32
Ibid.
33
https://dalamislam.com/dasar-islam/rukun-iman 16/10/17 19:00
34
Ibid.

20
sebuah buku yang dibundel seperti yang kita jumpai saat ini. Pembukuan
Al-quran dilakukan pada zaman khalifah Utsman bin Affan. 35

Seorang muslim wajib mempelajari Al-quran karena merupakan kitab


pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan di dunia agar tidak
tersesat kejalan yang menjerumuskan manusia kedalam neraka. Manfaat
Membaca Al- Qur’an dapat dipahami artinya sehingga dapat diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari. Keajaiban Al-Qur’an Di Dunia adalah isinya,
yaitu merupakan firman Allah SWT yang tidak ada keraguan di dalamnya
sehingga umat Islam tidak perlu ragu terhadap isi dari Al-quran. Makna
dari Al-quran sendiri memang perlu dipelajari dengan bantuan dari para
ulama atau ahli tafsir Al-quran sehingga pengamalannya menjadi lebih
tepat.

4. Iman kepada para Rasul Allah

Rukun iman yang selanjutnya adalah iman kepada Rasul Allah. Rasul
merupakan utusan Allah yang mendapatkan wahyu dan diperintahkan
untuk menyampaikan serta mengamalkannya. Semua rasul pasti
merupakan seorang Nabi, sedangkan Nabi belum tentu seorang rasul.
Karena Nabi tidak diperintahkan untuk menyampaikan wahyu yang
diterimanya kepada umat. 36

Menurut sebuah hadist, jumlah rasul menurut Islam sebanyak 312 rasul.
Rasul-rasul yang terdapat dalam Al-quran dan hadits antara lain:

Syits merupakan rasul yang diutus untuk memimpin keturunan Nabi Adam
dan bani Qabil.

35
Ibid.
36
https://dalamislam.com/dasar-islam/rukun-iman 16/10/17 19:00

21
Idris merupakan rasul yang diutus untuk bani Qabil yang ada di Babul,
Irak, dan sekitarnya.
Nuh merupakan rasul yang diutus untuk bani Rasi yang berada di selatan
Irak.
Hud merupakan rasul yang diutus untuk kaum Ad yang berada di Yaman.
Shaleh merupakan rasul yang diutus untuk kaum Tsamud yang berada di
Semenanjung Arab.
Ibrahim merupakan rasul yang diutus untuk bangsa Kaldea di Irak.
Luth merupakan rasul yang diutus untuk negeri Sadum dan Amurah di
Syam, Palestina.
Ismail merupakan rasul yang diutus untuk penduduk Al-Amaliq, bani
Jurhum, dan Qabilah, Yaman, Mekkah.
Ishak merupakan rasul yang diutus untuk penduduk di Al-Khalil,
Palestina.
Yaqub merupakan rasul yang diutus untuk Kan’an di Syam.
Ayyub merupakan rasul yang diutus untuk bani Israel dan bangsa Amoria.
Syu’aib merupakan rasul yang diutus untuk kaum Rass, Madyan dan
Aykah.
Musa dan Harun merupakan rasul yang diutus untuk bangsa Mesir Kuno
dan Bani Israel.
Zulkifli merupakan rasul yang diutus untuk bangsa Amoria di Damaskus.
Yunus merupakan rasul yang diutus untuk bangsa Assyria, Irak.
Ilyas merupakan rasul yang diutus untuk funisia dan bani Israel.
Ilyasa merupakan rasul yang diutus untuk bani Israel dan kaum Syam.
Daud merupakan rasul yang diutus untuk bani Israel.
Sulaiman merupakan rasul yang diutus untuk bani Israel.
Zakaria merupakan rasul yang diutus untuk bani Israel.
Yahya merupakan rasul yang diutus untuk bani Israel.
Isa merupakan rasul yang diutus untuk bani Israel.

22
Muhammad merupakan rasul yang diutus di Jazirah Arab untuk seluruh
umat manusia serta jin. 37

Macam – Macam Mukjizat Nabi seperti Nabi Muhammad, yang memiliki


keistimewaan tersendiri karena merupakan rasul yang terakhir diturunkan
dan setelah itu tidak ada lagi rasul yang diutus ke dunia. Umat Islam
meyakini rasul-rasul Allah tersebut dan khusus Nabi Muhammad SAW,
umat Islam mengikuti pedoman hidup yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad. Nabi Muhammad SAW juga merupakan Nabi yang diberi
kitab suci Al-quran yang wajib dipelajari oleh setiap umat Islam.

5. Iman kepada Hari Akhir

“ Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang


Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang
beriman kepada Allah, hari akhir dan beramal shalih, mereka akan
menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS: Al-Baqarah:62)

Hari akhir atau hari kiamat merupakan Tanda-tanda Akhir Zaman, hari
dimana saat dunia dihancurkan dan manusia yang mati dibangkitkan.
Seorang muslim wajib percaya bahwa akan ada hari kiamat dan nantinya
manusia akan dibangkitkan. Ada beberapa Ciri-ciri Akhir Zaman atau
tanda-tanda hari kiamat, tanda-tanda kecil akan terjadinya hari kiamat
antara lain :

Penaklukan baitulmuqaddis

Zina yang merajalela di muka bumi ; Tanda-tanda Kiamat Kecil ini saat ini
sudah mulai nampak karena perzinahan sudah terlihat dimana-mana

37
https://dalamislam.com/dasar-islam/rukun-iman 16/10/17 19:00

23
bahkan di negara yang mayoritas penduduknya juga muslim. Pemimpin
yang terdiri dari orang jahil dan fasik ; Tanda ini juga mulai terlihat
dengan banyaknya pemimpin yang berperilaku tidak baik seperti
melakukan korupsi, tidak menepati janji, ataupun lalai terhadap
kewajibannya sebagai seorang pemimpin. 38

Banyak wanita yang berpakaian tapi sesungguhnya telanjang ; Para wanita


memang terlihat berpakaian namun pakaiannya tersebut tidak menutupi
auratnya sehingga tampak telanjang.

Tanda Hari Kiamat Lainnya


Selain tanda-tanda kecil tersebut ada juga Tanda – Tanda Kiamat besar
terjadinya hari kiamat, tanda-tanda tersebut antara lain:
1. Keluar sejenis binatang dari dalam bumi yang disebut dengan
Dabbatul Ardhi
2. Munculnya Nabi-nabi palsu sampai berjumlah 30 orang
3. Dajjal mulai berkuasa; Dajjal disebutkan memiliki fisik yang cacat
dengan buta pada mata kirinya atau dikenal dengan makhluk satu mata.
Dajjal dapat membuat orang-orang tersesat dan menyatakan bahwa
dirinya adalah Tuhan.
4. Munculnya Imam Mahdi; Imam Mahdi adalah seorang muslim yang
dipilih Allah untuk menghancurkan kezaliman dan menegakkan
keadilan sebelum datangnya hari kiamat. Imam Mahdi berasal dari
umat Nabi Muhammad SAW dan sebenarnya orang tersebut tidak
sadar bahwa dirinya adalah Imam Mahdi sampai Allah
mengislahkannya pada suatu malam.
5. Turunnya Nabi Isa
6. Keluarnya suku Yakjuj dan Makjuj; Suku Yakjuj dan Makjuj
merupakan sekelompok manusia yang punya kekuatan sebagai perusak
dan penghancur kehidupan di muka bumi.

38
https://dalamislam.com/dasar-islam/rukun-iman 16/10/17 19:00

24
7. Matahari terbit dari ufuk barat
8. Terdengar tiupan sangkakala 39

6. Iman kepada Qada dan Qadar

“ Dan Allah yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi


petunjuk” (QS: al-A’la :3)

Menurut beberapa ulama, qadar adalah ketentuan Allah sejak zaman azali
sedangkan qada adalah ketetapa Allah terhadap sesuatu pada waktu
terjadi.40 Umat Islam wajib beriman kepada qada dan qadar. Qada dan
qadar merupakan takdir Allah yang baik maupun yang buruk. Beriman
pada qada dan qadar berarti yakin sepenuhnya bahwa ada ketentuan Allah
SWT yang berlaku bagi semua makhluk-Nya. Takdir sendiri merupakan
ketentuan yang terjadi di alam semesta, yang sama artinya bahwa semua
yang terjadi pasti ada takdirinya. Takdir sendiri memiliki dua jenis yaitu
takdir mua’llaq dan takdir mubram. 41

Takdir Mua’llaq

Takdir mua’llaq merupakan takdir yang berhubungan dengan ikhtiar atau


usaha yang dilakukan oleh manusia. Misalnya seorang anak yang bercita-
cita ingin menjadi seorang dokter. Ia belajar dengan tekun untuk mencapai
cita-citanya tersebut. Saat dewasa ia akhirnya bisa menjadi dokter sesuai
dengan yang ia cita-citakan.

Takdir Mubram

39
https://dalamislam.com/dasar-islam/rukun-iman 16/10/17 19:00
40
www.sebentarsaja.com/pengertian-qada-qadar 16/10/17 23:20
41
https://dalamislam.com/dasar-islam/rukun-iman 16/10/17 19:00

25
Takdir mubram merupakan takdir yang terjadi dan tidak dapat ditawar-
tawar lagi. Misalnya saja setiap orang memiliki bentuk fisik yang berbeda,
ada yang matanya besar dan ada yang matanya sipit. 42

Sebagai seorang muslim kita perlu melakukan ikhtiar untuk mengusahakan


kehidupan yang lebih baik tanpa melanggar aturan-aturan agama. Ikhtiar
juga wajib dilakukan untuk menjalani kehidupan di dunia. Orang yang
terlahir miskin bisa menjadi orang yang berkecukupan jika ia berikhtiar
dan mendapatkan ridha dari Allah SWT. Allah memang telah menentukan
segala sesuatunya namun manusia berkewajiban untuk terus berikhtiar. Di
dalam kehidupan di dunia tak jarang kita Menghadapi Musibah atau takdir
yang buruk seperti kemalingan, kematian, kecelakaan, dan lain
sebagainya. Sebagai orang muslim kita harus bertawakal untuk
menghadapi kejadian-kejadian yang buruk tersebut. Tentu kita wajar saja
bersedih atas kejadian buruk tersebut namun jangan sampai kesedihan
tersebut berlarut-larut dan sampai kemudian menyalahkan Allah karena
kejadian tersebut. 43

Seorang muslim perlu terus bertawakal dan berikhtiar , karena Manfaat


Tawakal dapat menjalani hidup di dunia dengan lebih tenang dan selalu
mendapatkan ridhonya. Orang-orang yang bertawakal akan mendapatkan
beberapa hal berikut ini:

1. Limpahan sifat aziz atau kehormatan dan kemuliaan


2. Keberanian dalam menghadapi musibah atau maut
3. Tidak berkeluh kesah dan gelisah dalam menjalani hidup
4. Mensyukuri setiap karunia Allah SWT.
5. Percaya diri dalam menghadapi setiap persoalan
6. Mendapat pertolongan, perlindungan, serta rezeki yang cukup dari
Allah SWT.

42
Ibid.
43
https://dalamislam.com/dasar-islam/rukun-iman 16/10/17 19:00

26
7. Mendapat kepercayaan dari orang lain dan dapat bermanfaat bagi
orang lain

Hikmah beriman pada qada dan qadar yaitu:

1. Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar ; Orang yang


percaya pada takdir Allah maka dapat lebih mudah dengan Cara
Bersyukur terhadap apa yang telah dimiliki dan bersabar atas setiap
cobaan yang diterima.

2. Menjauhkan diri sendiri dari sifat sombong serta putus asa ; Orang
yang percaya pada takdir Allah juga tidak akan mudah
menyombongkan diri karena semua yang didapat merupakan
pemberian dari Allah SWT disamping atas kerja keras yang dilakukan.
Kita juga tidak akan mudah putus asa untuk meraih sesuatu yang
diinginkan. Sifat Sombong tidak sukai Allah SWT.

3. Memupuk sifat optimis serta giat berusaha ; Orang yang percaya pada
takdir Allah akan memiliki sifat optimis dalam menjalani hidup dan
tidak terlalu memikirkan kegagalan yang mungkin terjadi karena
percaya ada Allah yang menyertainya.

4. Membuat jiwa menjadi lebih tenang dalam menghadapi permasalahan


dunia ; Orang yang percaya pada takdir Allah akan menjadikan Jiwa
Tenang dalam menghadapi masalah yang menimpanya.

C. Kedudukan Alquran dan Alhadits

- Alqur’an
Al-Quran merupakan wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada
Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup umat manusia. Secara
bahasa Al-Quran artinya bacaan, yaitu bacaan bagi orang-orang yang

27
beriman. Bagi umat Islam, membaca Al-quran merupakan ibadah.
Dalam hukum Islam, Al-Quran merupakan sumber hukum yang
pertama dan utama, tidak boleh ada satu aturan pun yang bertentangan
dengan Al-Quran. 44
“Sungguh kami telah menurunkan kitab (Alqur’an) kepadamu
(Muhammad) membawa kebenaran, agar kau mengadili antara
manusia dengan apa yang diajarkan Allah kepadamu” (QS: Annisa:
105)

Al Quran merupakan sumber hukum yang pertama dalam Islam


sehingga semua penyelesaian persoalan harus merujuk dan
berpedoman kepadanya. Berbagai persoalan yang tumbuh dan
berkembang dalam kehidupan masyarakat harus diselesaikandengan
berpedoman pada Al Quran.

“Wahai orang-orang yang beriman. Taatilah! Taatilah


Rasul(Muhammad) dan ulil amri (pemegang kekuasaan) diantara
kamu. Kemudian jika kamu berbeda pendapat maka kembalikanlah
pada Allah (Alqur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama dan
lebih baik akibatnya.” (QS: Annisa:59)

Al Qur’an berisi wahyu-wahyu dari Allah SWT yang diturunkan


secara berangsur-angsur (mutawattir) kepada Nabi Muhammad SAW
melalui malaikat Jibril. Al Qur’an diawali dengan surat Al Fatihah,
diakhiri dengan surat An Nas. Membaca Al Qur’an merupakan ibadah.
Al Qur’an merupakan sumber hukum Islam yang utama. Setiap
muslim berkewajiban untuk berpegang teguh kepada hukum-hukum
yang terdapat di dalamnya agar menjadi manusia yang taat kepada

44
https://inspiring.id/sumber-hukum-islam/ 16/10/17 00:00

28
Allah SWT, yaitu menngikuti segala perintah Allah dan menjauhi
segala larangnannya. 45

Al Qur’an memuat berbagai pedoman dasar bagi kehidupan umat


manusia.
1. Tuntunan yang berkaitan dengan keimanan/akidah, yaitu ketetapan
yantg berkaitan dengan iman kepada Allah SWT, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, rasul-rasul, hari akhir, serta qadha dan qadar
2. Tuntunan yang berkaitan dengan akhlak, yaitu ajaran agar orang
muslim memilki budi pekerti yang baik serta etika kehidupan.
3. Tuntunan yang berkaitan dengan ibadah, yakni shalat, puasa, zakat
dan haji.
4. Tuntunan yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia dalam
masyarakat 46

Isi kandungan Al Qur’an


Isi kandungan Al Qur’an dilihat dari segi kuantitas dan kualitas.
1. Segi Kuantitas
Al Quran terdiri dari 30 Juz, 114 surat, 6.236 ayat, 323.015 huruf dan
77.439 kosa kata
2. Segi Kualitas
Isi pokok Al Qur’an (ditinjau dari segi hukum) terbagi menjadi 3 (tiga)
bagian:
1. Hukum yang berkaitan dengan ibadah: hukum yang mengatur
hubungan rohaniyah dengan Allah SWT dan hal – hal lain yang
berkaitan dengan keimanan. Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu
Tauhid atau Ilmu Kalam
2. Hukum yang berhubungan dengan Amaliyah yang mengatur
hubungan dengan Allah, dengan sesama dan alam sekitar. Hukum ini

45
https://sitinuralfiah.wordpress.com/bahan-ajar-2/sumber-sumber-hukum-islam 15/10/17 22:07
46
https://sitinuralfiah.wordpress.com/bahan-ajar-2/sumber-sumber-hukum-islam 15/10/17 22:07

29
tercermin dalam Rukun Islam dan disebut hukum syariat. Ilmu yang
mempelajarinya disebut Ilmu Fiqih
3. Hukum yang berkaitan dngan akhlak. Yakni tuntutan agar setiap
muslim memiliki sifat – sifat mulia sekaligus menjauhi perilaku –
perilaku tercela.

Bila ditinjau dari Hukum Syara terbagi menjadi dua kelompok:


1. Hukum yang berkaitan dengan amal ibadah seperti shalat, puasa,
zakat, haji, nadzar, sumpah dan sebagainya yang berkaitan dengan
hubungan manusia dengan tuhannya.
2. Hukum yang berkaitan dengan amal kemasyarakatan (muamalah)
seperti perjanjian perjanjian, hukuman (pidana), perekonomian,
pendidikan, perkawinan dan lain sebagainya.

Hukum yang berkaitan dengan muamalah meliputi:


1. Hukum yang berkaitan dengan kehidupan manusia dalam
berkeluarga, yaitu perkawinan dan warisan
2. Hukum yang berkaitan dengan perjanjian, yaitu yang berhubungan
dengan jual beli (perdagangan), gadai-menggadai, perkongsian dan
lain-lain. Maksud utamanya agar hak setiap orang dapat terpelihara
dengan tertib
3. Hukum yang berkaitan dengan gugat menggugat, yaitu yang
berhubungan dengan keputusan, persaksian dan sumpah
4. Hukum yang berkaitan dengan jinayat, yaitu yang berhubungan
dengan penetapan hukum atas pelanggaran pembunuhan dan
kriminalitas
5. Hukum yang berkaitan dengan hubungan antar agama, yaitu
hubungan antar kekuasan Islam dengan non-Islam sehingga tercpai
kedamaian dan kesejahteraan.

30
6. Hukum yang berkaitan dengan batasan pemilikan harta benda,
seperti zakat, infaq dan sedekah. 47

Ketetapan hukum yang terdapat dalam Al Qur’an ada yang rinci dan
ada yang garis besar. Ayat ahkam (hukum) yang rinci umumnya
berhubungan dengan masalah ibadah, kekeluargaan dan warisan. Pada
bagian ini banyak hukum bersifat ta’abud (dalam rangka ibadah
kepada Allah SWT), namun tidak tertutup peluang bagi akal untuk
memahaminya sesuai dengan perubahan zaman. Sedangkan ayat
ahkam (hukum) yang bersifat garis besar, umumnya berkaitan dengan
muamalah, seperti perekonomian, ketata negaraan, undang-undang
sebagainya. Ayat-ayat Al Qur’an yang berkaitan dengan masalah ini
hanya berupa kaidah-kaidah umum, bahkan seringkali hanya
disebutkan nilai-nilainya, agar dapat ditafsirkan sesuai dengan
perkembangan zaman. 48

Selain ayat-ayat Al Qur’an yang berkaitan dengan hukum, ada juga


yang berkaitan dengan masalah dakwah, nasehat, tamsil, kisah sejarah
dan lain-lainnya. Ayat yang berkaitan dengan masalah-masalah
tersebut jumlahnya banyak sekali.Al Quran merupakan sumber hukum
pertama yang dapat mengantarkan umat manusia menuju kebahagiaan
hidup di dunia maupun di akhirat. Al Quran akan membimbing
manusia ke jalan yang benar. Al Quran sebagai Asy-Syifa merupakan
obat penawar yang dapat menenangkan dan menentramkan batin. Al
Quran sebagai An Nur merupakan cahaya yang dapat menerangi
manusia dalam kegelapan. Al Quran sebagai Al Furqon merupakan
sumber hukum yang dapat membedakan antara yang hak dan batil.
Selain itu, Al Quran sebagai Al Huda merupakan petunjuk ke jalan

47
https://sitinuralfiah.wordpress.com/bahan-ajar-2/sumber-sumber-hukum-islam 15/10/17 22:07
48
https://sitinuralfiah.wordpress.com/bahan-ajar-2/sumber-sumber-hukum-islam 15/10/17 22:07

31
yang lurus. Al Quran juga merupakan rahmat bagi orang yang selalu
membacanya. 49

-Al- Hadits
Hadits merupakan segala tingkah laku Nabi Muhammad SAW baik
berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). Hadits
merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah Al Qur’an. Allah
SWT telah mewajibkan untuk menaati hukum-hukum dan perbuatan-
perbuatan yang disampaikan oleh nabi Muhammad SAW dalam
haditsnya. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT 50
“ … Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan
apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah, …” (QS Al Hasyr :
7)

Perintah meneladani Rasulullah SAW ini disebabkan seluruh perilaku


Nabi Muhammad SAW mengandung nilai-nilai luhur dan merupakan
cerminan akhlak mulia. Apabila seseorang bisa meneladaninya maka
akan mulia pula sikap dan perbutannya. Hal tersebut dikarenakan
Rasulullah SAW memilki akhlak dan budi pekerti yang sangat mulia.
Hadits sebagai sumber hukum Islam yang kedua, juga dinyatakan oleh
Rasulullah SAW: 51
“Aku tinggalkan dua perkara untukmu seklian, kalian tidak akan sesat
selama kalian berpegangan kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan
sunah rasulnya”. (HR Imam Malik)

Hadits merupakan sumber hukum Islam yang kedua memilki kedua


fungsi sebagai berikut.

49
https://inspiring.id/sumber-hukum-islam/ 16/10/17 00:00

50
https://sitinuralfiah.wordpress.com/bahan-ajar-2/sumber-sumber-hukum-islam 15/10/17 22:07
51
Ibid.

32
1. Memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh Al Qur’an,
sehingga kedunya (Al Qur’an dan Hadits) menjadi sumber hukum
untuk satu hal yang sama. Misalnya Allah SWT didalam Al Qur’an
menegaskan untuk menjauhi perkataan dusta, sebagaimana ditetapkan
dalam firmannya : “…Jauhilah perbuatan dusta…” (QS Al Hajj : 30)
Ayat diatas juga diperkuat oleh hadits-hadits yang juga berisi larangan
berdusta.
2. Memberikan rincian dan penjelasan terhadap ayat-ayat Al Qur’an
yang masih bersifat umum. Misalnya, ayat Al Qur’an yang
memerintahkan shalat, membayar zakat, dan menunaikan ibadah haji,
semuanya bersifat garis besar. Seperti tidak menjelaskan jumlah rakaat
dan bagaimana cara melaksanakan shalat, tidak merinci batas mulai
wajib zakat, tidak memarkan cara-cara melaksanakan haji. Rincian
semua itu telah dijelaskan oelh rasullah SAW dalam haditsnya. Contoh
lain, dalam Al Qur’an Allah SWT mengharamkan bangkai, darah dan
daging babi. Firman Allah sebagai berikut: 52
“Diharamkan bagimu bangkai, darah,dan daging babi…” (QS Al
Maidah : 3)
Dalam ayat tersebut, bangkai itu haram dimakan, tetap tidak
dikecualikan bangkai mana yang boleh dimakan. Kemudian datanglah
hadits menjelaskan bahwa ada bangkai yang boleh dimakan, yakni
bangkai ikan dan belalang. Sabda Rasulullah SAW:
“Dihalalkan bagi kita dua macam bangkai dan dua macam darah.
Adapun dua macam bangkai adalah ikan dan belalalng, sedangkan
dua macam darah adalah hati dan limpa…” (HR Ibnu Majjah)
3. Menetapkan hukum atau aturan-aturan yang tidak didapati dalam
Al Qur’an. Misalnya, cara menyucikan bejana yang dijilat anjing,
dengan membasuhnya tujuh kali, salah satunya dicampur dengan
tanah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: 53

52
https://sitinuralfiah.wordpress.com/bahan-ajar-2/sumber-sumber-hukum-islam 15/10/17 22:07
53
Ibid.

33
“Mennyucikan bejanamu yang dijilat anjing adlah dengan cara
membasuh sebanyak tujuh kali salah satunya dicampur dengan tanah”
(HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Baihaqi)

Hadits menurut sifatnya mempunyai klasifikasi sebagai berikut:


1. Hadits Shohih, adalah hadits yang diriwayatkan oleh Rawi yang
adil, sempurna ingatan, sanadnya bersambung, tidak ber illat, dan tidak
janggal. Illat hadits yang dimaksud adalah suatu penyakit yang samar-
samar yang dapat menodai keshohehan suatu hadits
2. Hadits Hasan, adalah hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil,
tapi tidak begitu kuat ingatannya (hafalannya), bersambung sanadnya,
dan tidak terdapat illat dan kejanggalan pada matannya. Hadits Hasan
termasuk hadits yang makbul biasanya dibuat hujjah untuk sesuatu hal
yang tidak terlalu berat atau tidak terlalu penting
3. Hadits Dhoif, adalah hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih
syarat-syarat hadits shohih atau hadits hasan. Hadits dhoif banyak
macam ragamnya dan mempunyai perbedaan derajat satu sama lain,
disebabkan banyak atau sedikitnya syarat-syarat hadits shohih atau
hasan yang tidak dipenuhi 54
Adapun syarat-syarat suatu hadits dikatakan hadits yang shohih, yaitu:
1. Rawinya bersifat adil
2. Sempurna ingatan
3. Sanadnya tidak terputus
4. Hadits itu tidak berilat, dan
5. Hadits itu tidak janggal 55

D. Peran Ijtihad dalam Islam

54
https://sitinuralfiah.wordpress.com/bahan-ajar-2/sumber-sumber-hukum-islam 15/10/17 22:07
55
Ibid.

34
Ijtihad ialah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memecahkan suatu
masalah yang tidak ada ketetapannya, baik dalam Al Qur’an maupun
Hadits, dengan menggunkan akal pikiran yang sehat dan jernih, serta
berpedoman kepada cara-cara menetapkan hukum-hukumyang telah
ditentukan. Hasil ijtihad dapat dijadikan sumber hukum yang ketiga. Hasil
ini berdasarkan dialog nabi Muhammad SAW dengan sahabat yang
bernama muadz bin jabal, ketika Muadz diutus ke negeri Yaman. Nabi
SAW, bertanya kepada Muadz,” bagaimana kamu akan menetapkan
hukum kalau dihadapkan pada satu masalah yang memerlukan penetapan
hukum?”, muadz menjawab, “Saya akan menetapkan hukumdengan Al
Qur’an, Rasul bertanya lagi, “Seandainya tidak ditemukan ketetapannya di
dalam Al Qur’an?” Muadz menjawab, “Saya akan tetapkan dengan
Hadits”. Rasul bertanya lagi, “seandainya tidak engkau temukan
ketetapannya dalam Al Qur’an dan Hadits”, Muadz menjawab” saya akan
berijtihad dengan pendapat saya sendiri” kemudian, Rasulullah SAW
menepuk-nepukkan bahu Muadz bi Jabal, tanda setuju. Kisah mengenai
Muadz ini menajdikan ijtihad sebagai dalil dalam menetapkan hukum
Islam setelah Al Qur’an dan hadits. 56

Untuk melakukan ijtihad (mujtahid) harus memenuhi bebrapa syarat


berikut ini:
1. Mengetahui isi Al Qur’an dan Hadits, terutama yang bersangkutan
dengan hokum
2. Memahami bahasa arab dengan segala kelengkapannya untuk
menafsirkan Al Qur’an dan hadits
3. Mengetahui soal-soal ijma
4. Menguasai ilmu ushul fiqih dan kaidah-kaidah fiqih yang luas.57

56
https://sitinuralfiah.wordpress.com/bahan-ajar-2/sumber-sumber-hukum-islam 15/10/17 22:07
57
Ibid.

35
Islam menghargai ijtihad, meskipun hasilnya salah, selama ijtihad itu
dilakukan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Dalam
hubungan ini Rasulullah SAW bersabda: 58
“Apabila seorang hakim dalam memutuskan perkara melakukan ijtihad
dan ternyata hasil ijtihadnya benar, maka ia memperoleh dua pahala dan
apabila seorang hakim dalam memutuskan perkara ia melakukan ijtihad
dan ternyata hasil ijtihadnya salah, maka ia memperoleh satu pahala.”
(HR Bukhari dan Muslim)

Islam bukan saja membolehkan adanya perbedaan pendapat sebagai hasil


ijtihad, tetapi juga menegaskan bahwa adanya beda pendapat tersebut
justru akan membawa rahmat dan kelapangan bagi umat manusia. Dalam
hal ini Rasulullah SAW bersabda: 59
”… Perbedaan pendapat di antara umatku akan membawa rahmat” (HR
Nashr Al muqaddas)

Dalam berijtihad seseorang dapat menmpuhnya dengan cara ijma’ dan


qiyas. Ijma’ adalah kese[akatan dari seluruh imam mujtahid dan orang-
orang muslim pada suatu masa dari beberapa masa setelah wafat
Rasulullah SAW. Berpegang kepada hasil ijma’ diperbolehkan, bahkan
menjadi keharusan. Dalilnya dipahami dari firman Allah SWT:
“Hai orang-oran yang beriman, taatilah Allah dan rasuknya dan ulil amri
diantara kamu….” (QS An Nisa : 59)
Dalam ayat ini ada petunjuk untuk taat kepada orang yang mempunyai
kekuasaan dibidangnya, seperti pemimpin pemerintahan, termasuk imam
mujtahid. Dengan demikian, ijma’ ulam dapat menjadi salah satu sumber
hukum Islam. Contoh ijam’ ialah mengumpulkan tulisan wahyu yang
berserakan, kemudian membukukannya menjadi mushaf Al Qur’an,
seperti sekarang ini. 60
58
Ibid.
59
https://sitinuralfiah.wordpress.com/bahan-ajar-2/sumber-sumber-hukum-islam 15/10/17 22:07
60
Ibid.

36
Qiyas (analogi) adalah menghubungkan suatu kejadian yang tidak ada
hukumnya dengan kejadian lain yang sudah ada hukumnya karena antara
keduanya terdapat persamaan illat atau sebab-sebabnya. Contohnya,
mengharamkan minuman keras, seperti bir dan wiski. Haramnya minuman
keras ini diqiyaskan dengan khamar yang disebut dalam Al Qur’an karena
antara keduanya terdapat persamaan illat (alasan), yaitu sama-sama
memabukkan. Jadi, walaupun bir tidak ada ketetapan hukmnya dalam Al
Qur’an atau hadits tetap diharamkan karena mengandung persamaan
dengan khamar yang ada hukumnya dalam Al Qur’an. 61

Sebelum mengambil keputusan dengan menggunakan qiyas maka ada


baiknya mengetahui Rukun Qiyas, yaitu:
1. Dasar (dalil)
2. Masalah yang akan diqiyaskan
3. Hukum yang terdapat pada dalil
4. Kesamaan sebab/alasan antara dalil dan masalah yang diqiyaskan 62

Bentuk Ijtihad yang lain


• Istihsan/Istislah, yaitu mentapkan hukum suatu perbuatan yang
tidak dijelaskan secara kongret dalam Al Qur’an dan hadits yang
didasarkan atas kepentingan umum atau kemashlahatan umum atau unutk
kepentingan keadilan
• Istishab, yaitu meneruskan berlakunya suatu hukum yang telah ada
dan telah ditetapkan suatu dalil, sampai ada dalil lain yang mengubah
kedudukan dari hukum tersebut
• Istidlal, yaitu menetapkan suatu hukum perbuatan yang tidak
disebutkan secara kongkret dalam Al Qur’an dan hadits dengan didasarkan
karena telah menjadi adat istiadat atau kebiasaan masyarakat setempat.
61
Ibid.
62
https://sitinuralfiah.wordpress.com/bahan-ajar-2/sumber-sumber-hukum-islam 15/10/17 22:07

37
Termasuk dalam hal ini ialah hukum-hukum agama yang diwahyukan
sebelum Islam. Adat istiadat dan hukum agama sebelum Islam bisa diakui
atau dibenarkan oleh Islam asalkan tidak bertentangan dengan ajaran Al
Qur’an dan hadits
• Maslahah mursalah, ialah maslahah yang sesuai dengan maksud
syarak yang tidak diperoeh dari pengajaran dalil secara langsung dan jelas
dari maslahah itu. Contohnya seperti mengharuskan seorang tukang
mengganti atau membayar kerugian pada pemilik barang, karena
kerusakan diluar kesepakatan yang telah ditetapkan.
• Al ‘Urf, ialah urursan yang disepakati oelh segolongan manusia
dalam perkembangan hidupnya
• Zara’i, ialah pekerjaan-pekerjaan yang menjadi jalan untuk
mencapai mashlahah atau untuk menghilangkan mudarat.63

Ijtihad adalah nafas hukum Islam. Oleh karna itu, jika kegiatan ijtihad
terhenti maka hukum islam punberhentu perkembangannya. Jadi dari
penjelasan diatas peranan hukum ijtihad dalam islam secara garis besar
adalah
1. Dalam menjelaskan/memahami ayat-ayat Mutasyabihat (makna
samar/ambigu/memiliki makna lain)
2. Dalam memahami/menjelaskan yang tidak sampai ke tingkat hadits
mutawatir (hadits yang diriwayatkan banyak orang)
3. Untuk menentukan hukum yang belum jelas.hukun sesuatu yang baru
yang belum dijelaskan dalam Alqur’an secara eksplisit.

63
https://sitinuralfiah.wordpress.com/bahan-ajar-2/sumber-sumber-hukum-islam 15/10/17 22:07

38
IV. Kesimpulan

Takwa adalah istilah yang merujuk kepada kepercayaan akan adanya Allah,
membenarkannya dna takut akan Allah. Sedangkan iman adalah keyakinan dalam
hati, perkataan, dilisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan
melakukanketaatan dan berkurang dengan melakukan kemaksiatan. Aqidah adalah
keyakinan dalam hati, perkataan, dilisan, amalan dengan anggota badan,
bertambah dengan melakukanketaatan dan berkurang dengan melakukan
kemaksiatan. Ketiganya berdasarkan atas sumber hukum islam yakni Al-Qur’an,
Al-Hadits dan Ijtihad. Selain Al-Qur’an dan Al-Hadits, ijtihad sangat memilik
peran yang penting pembaharuan hukum islam, menafsirkan ayat yang
musyabihat ataupun hadits yang mutawatir.

39
DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.com/wiki/takwa 14/10/17

Ahmadi, Abu dan Abdullah. 1991. Kamus Pintar Agama Islam. Solo. Aneka.

Jailani, Syeikh Abdul Qadir.2002. Rahasia Sufi,terj Abdul Majid dan Khatub.
Yogyakarta. Pustaka Suri.

www.muhammadlatifqohari.blogspot.com. 14/10/17

www.wikipedia.org/wiki/iman 15/10/17

Irfan, Abu Hafizhah. 2016. Ensiklopedi Islam. Pasuruan. Albayyinah.

www.wikipedia.org/wiki/iman 15/10/17/

www.kompasiana.com/pengertian-akidah-menurut-islam 15/10/17

www.wikipedia.com/wiki/akidah 15/10/17

www.wikipedia.org/wiki/akhlak 15/10/17

www.sitinuralfuiah.blogspot.com/bahan-ajar-2/sumber-hukum-islam 15/10/17

https://inspiring.id/sumber-hukum-islam/ 16/10/17

https://dalamislam.com/dasar-islam/rukun-iman 16/10/17

https://agama.galihpamungkas.com/nama-malaikat-tugasnya 16/10/17

https://sitinuralfiah.wordpress.com/bahan-ajar-2/sumber-sumber-hukum-islam
15/10/17

40

Anda mungkin juga menyukai