Anda di halaman 1dari 23

PROSES KONSELING

Penentuan Prioritas Pasien


• Dalam kegiatan pelayanan kefarmasian sehari-hari,
pemberiankonseling tidak dapat diberikan pada
semua pasien mengingat waktu pemberian konseling
yang cukup lama.
• Oleh sebab itu diperlukan seleksi pasien yang perlu
diberikan konseling. Seleksipasien dilakukan dengan
penentuan prioritas pasien-pasien yang dianggap
perlu mendapatkan konseling. Prioritas pasien yang
perlu mendapat konseling :
• Pasien dengan populasi khusus ( pasien geriatri,
pasien pediatri,dll)
• Pasien dengan terapi jangka panjang (TBC,
Epilepsi, diabetes,dll)
• Pasien yang menggunakan obat-obatan
dengan instruksi khusus (Penggunaan
kortikosteroid dengan ”tappering down” atau
”tappering off” ), Pasien yang menggunakan
obat-obatan dengan indeks terapi sempit (
digoxin, phenytoin, dll )
• Pasien yang mempunyai riwayat kepatuhan
menjalankan terapi rendah.
Persiapan Dalam Melakukan Konseling
• Untuk menerapkan suatu konseling yang baik maka
Apoteker harus memiliki persiapan. Apoteker
sebaiknya melihat dahulu data rekam medik pasien.
• Ini penting agar apoteker dapat mengetahui
kemungkinan masalah yang terjadi seperti interaksi
obat maupun kemungkinanan alergi pada obat-
obatan tertentu.
• Selain itu apoteker juga harus mempersiapkan diri
dengan informasi informasi terbaru yang
berhubungan dengan pengobatan yang diterima
pasien
Kemampuan nonverbal dalam
berkomunikasi
• 1. Senyum dan wajah yang bersahabat, apoteker
harus menunjukan perasaan yang bahagia saat akan
melakukan konseling, karena ekspresi wajah
apoteker akan mempengaruhi suasana hati pasien.
• 2. Kontak mata, kontak mata langsung boleh terjadi
50% sampai 75% selama sesi konseling.
• 3. Gerakan tubuh, harus dilakukan seefektif mungkin.
Jika terlalu berlebihan kadang akan mempengaruhi
mood pasien. Sentuhan pada pasien juga kadang
dibutuhkan untuk membuatnya merasa tenang.
• 4. Jarak antara apoteker dan pasien, jarak yang terlalu jauh
membuat komunikasi menjadi tidak efektif, begitu juga
dengan jarak yang terlalu dekat. Sehinggga posisi dan jarak
duduk antara apoteker dan pasien diatur agar pasien merasa
nyaman.
• 5. Intonasi Suara, selama komunikasi berlangsung intonasi
suara apoteker harus diperhatikan. Suara yang terlalu pelan
atau keras membuat komunikasi menjadi tidak efektif. Begitu
juga denganpenekanan-penekanan kalimat yang dilakukan.
• 6. Penampilan apoteker yang bersih dan rapih membuat
pasien merasa lebih nyaman.
TAHAPAN - TAHAPAN
KONSELING OBAT

 PENGENALAN
 PENILAIAN
 PELAKSANAAN
 PENGUJIAN / VERIFIKASI
 KESIMPULAN & PENUTUP
TAHAPAN-TAHAPAN
KONSELING OBAT
.

1. PENGENALAN
Memperkenalkan diri dan
menjelaskan tujuan konseling
TAHAPAN-TAHAPAN
KONSELING OBAT
2. PENILAIAN
Menilai kepahaman pasien tentang
obat yang diberikan

a. Teknik Show and Tell


b. Teknik Prime Questions
Teknik Show and Tell

a. Apa guna anda minum obat ini ?


b. Bagaimana cara menggunakannya ?
c. Masalah/keluhan apa yang anda
hadapi selama menggunakan obat ini ?
Teknik Prime Questions
a. Apa yang dokter katakan tentang
kegunaan obat ini ?
b. Apa yang dokter katakan tentang
cara penggunaan obat ini ?
c. Apa yang dokter katakan mengenai
hasil dari pengobatan ini ?
JENIS PERTANYAAN

1. CLOSE ENDED
QUESTIONS
2. OPEN ENDED
QUESTIONS
TAHAPAN-TAHAPAN
KONSELING OBAT

3. PELAKSANAAN
Untuk merangsang, mengubah
sikap dari pasien agar rmengerti
dan mengikuti regimen terapetik
TAHAPAN-TAHAPAN
KONSELING OBAT

4. PENGUJIAN (VERIFIKASI)
untuk memastikan pasien
memahami, mengerti apa yang
sudah kita terangkan
TAHAPAN-TAHAPAN
KONSELING OBAT

5. KESIMPULAN & PENUTUP


Tawarkan bantuan jika ada
masalah
MASALAH YG DIBICARAKAN

• Nama obat
• Tujuan pengobatan
• Cara, jadwal & lama penggunaan
• Efek samping obat
• Cara penyimpanan
• Interaksi obat-obat
• Interaksi Obat-makanan

Anda mungkin juga menyukai