Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NATASYA KURNIA SALMA

NIM : 012111022
INDIVIDUAL ASSIGMENT FARMAKOLOGI
PENUGASAN
Peran dan aspek perawat hukum dalam isu pengelolaan obat pada anak dan lanjut usia, serta
pengelolaan obat di Home Care

Pertanyaan:
1. Jelaskan peran perawat pada pengelolaan obat di Homecare (Mininal 250 kata -
Maks 400 kata).

Tugas dan Peran Perawat Home Care

Perawat home care merupakan tenaga medis profesional yang telah lulus pendidikan tinggi
keperawatan dan memiliki Surat Tanda Registrasi (STR), sertifikat pelatihan home care, Surat
Izin Praktek (SIP), serta memiliki pengalaman minimal 3 tahun sebagai perawat.

Tugas dan peran perawat home care antara lain memastikan kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
mulai dari jadwal pemberian obat, asupan gizi, serta hal lainnya yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pasien. 

Selain itu, memberikan perhatian dan pengawasan penuh terhadap pasien juga dilakukan sebagai
salah satu tugas dan peran perawat home care. 

Tugas dan peran perawat home care juga meliputi perawatan pribadi, seperti membantu mandi,
mencuci rambut, dan berpakaian.

Perawatan ini biasanya dilakukan untuk pasien lansia atau pasien dengan kondisi yang kritis
dikarenakan terlalu lemah untuk melakukan kegiatan sehari-hari.

asa perawat home care dibutuhkan untuk memberi pertolongan pertama jika terjadi kondisi
darurat selama proses penyembuhan, atau ketika pasien sedang dirumah.

Supaya tugas dan peran perawat home care dapat berjalan secara maksimal, pasien perlu memilih
calon perawat dengan hati-hati karena dapat berpengaruh besar terhadap kemajuan kesehatan
pasien.
Sebelum memilih perawat, pastikan agen yang menyediakan jasa perawat lansia adalah resmi
dan terpercaya, serta pastikan perawat memiliki pengalaman dan keahlian yang baik dalam
bidangnya.

Layanan home care akan sangat membantu bagi Anda yang membutuhkan pertolongan medis
tetapi memiliki kendala untuk ke rumah sakit, misalnya usia yang sudah tua, kondisi yang lemah,
atau setelah mengalami kecelakaan.

Selain itu, layanan home care juga dilengkapi dengan perawat yang sudah berpengalaman dan
ahli dalam bidangnya.

Pada dasarnya tugas dan peran perawat home care yaitu membantu merawat kebutuhan pasien di
rumah sesuai dengan prosedur kesehatan yang sudah ditentukan.

2. Jelaskan Prinsip-prinsip pemberian obat pada Lansia yang harus diperhatikan


oleh perawat (Mininal 250 kata - Maks 400 kata).

PRINSIP PERESEPAN DAN PEMBERIAN OBAT PADA LANSIA


Ada tiga faktor yang menjadi acuan dasar dalam proses pembuatan preskripsi peresepan obat:
1. Diagnosis dan patofisiologi penyakit.
2. Kondisi dan konstitusi tubuhorgan.
3. Farmakologi klinik obat. Setelah diagnosis ditegakkan perlu dibuat pemetaan proses
patofisiologis yang sedang berlangsung. Dan dengan peta ini ditentukan titik-titik sasaran
obat dengan cermat. Secara farmakologik dipilih obat-obat yang sesuaipas dengan
kondisikonstitusi organ pasien. Dengan kaidah-kaidah farmakologi klinik farmakokinetik
dan farmakodinamik, ditentukan dosis, cara, frekwensi dan lama pemakaian serta cara
penghentian obat.
Lima kriteria pokok pemakaian obat secara rasional adalah:
1. Tepat indikasi.
2. Tepat pasien.
3. Tepat obat.
4. Tepat dosis cara dan lama pemberian.
5. Waspada efek samping obat. Adapun prinsip-prinsip pemberian obat pada lanjut usia pada
hakekatnya sama dengan pada penderita muda, dengan beberapa modifikasi berdasarkan
adanya perubahan-perubahan yang khusus terdapat pada lanjut usia sebagaimana telah
diuraikan di atas.
Prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut:
1. Tinjau apakah perlu dimulainya suatu terapi farmakologis.
a. Tidak semua penyakit yang dialami oleh pasien lanjut usia perlu penanganan
secara medis.
b. Jika mungkin, hendaknya penggunaan obat dihindarkan, tetapi jangan pula
menunda suatu terapi farmakologis bila penyakit pasien memerlukan
Kepaniteraan Klinik penatalaksanaan farmakologis dengan segera, untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien tersebut.
c. Terapi hendaknya disesuaikan dengan diagnosa dan hindari sedapat mungkin
pengobatan atas dasar simptom.
2. Perhatikan riwayat dan kebiasaan penggunaan obat pasien.
a. Pasien sering kali berobat pada dokter yang berbeda-beda.
b. Pengetahuan tentang terapi yang sering dan sudah diterima pasien, baik yang
diresepkan oleh dokter maupun yang tidak diresepkan sangat membantu dalam
mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
c. Kebiasaan merokok, minum alkohol, dan kafein dapat mempengaruhi respons
tubuh terhadap obat.

3. Pengetahuan tentang farmakologi obat yang akan diresepkan.


a. Gunaakan sesedikit mungkin obat, dengan tujuan yang jelas tetapi efektif
b. Hati-hati pada perubahan fisiologis yang terkait usia.
c. Perhatikan kemungkinan efek samping obat dan interaksi obat.
4. Berikan dosis obat yang rendah.
a. Dosis standar sering terlalu besar untuk pasien lanjut usia.
b. Metabolisme obat oleh hati kurang dapat diprediksi, sedangkan ekskresi obat
melalui ginjual cenderung menurun pada pasien lanjut usia.
5. Titrasi obat berdasarkan respons pasien terhadap terapi.
a. Mulai dengan dosis rendah, naikkan perlahan-lahan sampai dosis yang adekuat
tercapai, misalya dengan ½ lebih sedikit
b. Gunakan dosis yang cukup.
6. Sederhanakan regimen pemberian obat dan kepatuhan berobat.
7. Periode pengobatan jangan terlalu lama, tinjau secara teratur rencana pengobatan,
hentikan obat-obat yang sudah tidak diperlukan. Kepanite
3. Jelaskan peran perawat pada pengelolaan Obat pada Pasien Anak (Mininal 250
kata - Maks 400 kata).
Hal ini perlu diperhatikan oleh perawat agar dapat melakukan tindakan keperawatan yang
berbeda antara pasien anak dan pasien dewasa.Dalam melakukan intervensi pada pasien
anak dapat menjadi suatu hal yang menyenangkan ,namun memerlukan permainan-
permainan yang tidak ingin anda lakukan sehingga terkadang hal ini dapat menimbulkan
rasa frustasi yang hebat.Anak atau yang lebih kecilnya lagi adalah bayi akan berusaha
mencari kebenaran diri anda melalui mata anda.Jika anak percaya maka anda akan dapat
dengan mudah melakukan tindakan keperawatan tersebut.Untuk itu jika ingin melakukan
tindakan keperawatan pada pasien anak perawat harus bisa peka dan mengerti bagaimana
anak tersebut,agar sang anak dapat diajak bekerja sama dalam melakukan tindakan
keperawatan.Perawat juga harus mampu menjadi beberapa peran yaitu sebagai
pendidik,peneliti,dan koselor,serta juga perawat mampu menghargai prinsip pasien
anak,agar anak merasa bahwa dirinya bukan miniature dari orang dewasa melainkan
individu yang unik dan memiliki kebutuhan tersendiri. Tujuan dari pengkajian ini adalah
untuk mengetahui konsep dan proses keperawatan terhadap pasien anak.Selain itu tujuan
lainnya adalah untuk memfasilitasi pencapaian kesehatan dan kesejahteraan yang optimal
bagi anak dan keluarganya. Metode yang digunakan dalam pengkajian ini adalah analisis
dan perbandingan terhadap beberapa jurnal. Melakukan perawat anak memberi banyak
tantangan serta kepuasan.Hubungan timbal balik antara pengaruh lingkuungan dan faktor
intrinsic anak terlihat jelas pada banyak aspek kesehatan serta perkembangan anak.Untuk
mengetahui cara memulai pendekatan pada anak diperlukan kepekaan serta kemampuan
dalam menilai.Kemampuan dan kemauan anak dalam menceritakan keadaannya
sangatlah berbeda-beda,tidak semua anak sama dalam menyampaikan keluhannya.Karena
pada umumnya anakanak tidak tertarik pada pembicaraan orang dewasa,mereka akan
bosan dan tidak akan mau menyampaikan keluhan Kita sebagai perawat haruslah mampu
melihat situasi dan kondisi tersebut,oleh sebab itu sebelum melakukan pemeriksaan fisik
atau pemeriksaan lainnya pada anak,haruslah terlebih dahulu melakukan observasi pada
anak tersebut,agar anak tersebut tidak merasa tertekan dan tidak nyaman jika melakukan
pemeriksaan.Dari hasil dari beberapa jurnal yang say abaca,masih banyak perawat belum
melakukan observasi dengan benar pada pasien anak,sehingga anak merasa tindak aman
dan nyaman ketika berada dirumah sakit,mereka selalu berpikir bahwa ketika dirumah
sakit adalah satu hal yang menyeramkan dan menakutkan,untuk itu sangat penting bagi
kita dalam memahami dan peka terhadap seorang anak,agar presepsi anak tentang rumah
sakit dapat berubah dan mereka akan merasa lebih nyaman dan aman ketika berada
dirumah sakit.
4. Terkait dengan isu-isu pengelolaan obat anak (Artikel 4), berikan pendapat Anda
apa saja prinsip yang harus dilakukan oleh perawat saat memberikan obat pada
anak. (Minimal 300 kata – Maks 400 kata).

BENER RUTE PEMBERIAN OBAT

Rute Injeksi

 Intravena (dalam pembuluh darah)


Dalam kasus tersebut sebaiknya perawat lebih memperhatikan lagi cara pemberian infus atau
mengganti infus pada anak supaya tidak terjadi pembengkakan karna di dalam prinsip pemberian
obat pada anak memerlukan prinsip benar rute yang harus di perhatikan perawat.Untuk rute
intravena, jarum dimasukkan langsung ke pembuluh darah. Suatu larutan yang mengandung
obat dapat diberikan dalam dosis tunggal atau dengan infus kontinu. Untuk infus, larutan
digerakkan oleh gravitasi (dari kantong plastik dilipat) atau, lebih umum, dengan pompa infus
melalui pipa fleksibel tipis ke tabung (kateter) dimasukkan ke dalam pembuluh darah, biasanya
di lengan bawah. Pemberian intravena adalah cara terbaik untuk memberikan dosis yang tepat
dengan cepat dan dengan cara yang terkendali dengan baik ke seluruh tubuh. Hal ini juga
digunakan untuk larutan yang membuat iritasi, yang akan menyebabkan nyeri dan kerusakan
jaringan jika diberikan melalui suntikan subkutan atau intramuskular. Suntikan intravena dapat
lebih sulit untuk dikelola daripada injeksi subkutan atau intramuskular karena memasukkan
jarum atau kateter ke dalam vena mungkin sulit, terutama jika orang tersebut adalah obesitas.
Ketika diberikan secara intravena, obat dikirimkan langsung ke aliran darah dan cenderung
berlaku lebih cepat daripada ketika diberikan oleh rute lain. Akibatnya, praktisi kesehatan terus
memantau orang yang menerima suntikan intravena untuk tanda-tanda bahwa obat ini bekerja
atau menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Juga, efek dari obat yang diberikan oleh
rute ini cenderung bertahan untuk waktu yang lebih singkat. Oleh karena itu, beberapa obat harus
diberikan melalui infus terus menerus untuk menjaga efeknya konstan.

Anda mungkin juga menyukai