Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sefanya Ante

Nim : 711440121054

D3 Keperawatan Tingkat 1B

Dosen : Ibu Yourisna Pasambo,Ners,M.Kes

Prinsip Benar Dalam Pemberian Obat

Pemberian obat yang aman dan akurat merupakan salah satu tugas terpenting perawat.
Dimana Obat adalah alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati klien yang memiliki
masalah kesehatan. Perawat bertanggung jawab memahami kerja obat dan efek samping yang
ditimbulkan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien, dan membantu klien
menggunakannya dengan benar dan berdasarkan pengetahuan.

1. Benar Pasien

Dalam menerapkan prinsip benar dalam pemberian obat. Perawat harus memastikan Prinsip benar
pasien dilakukan dengan benar, karena prinsip benar pasien merupakan langkah penting dalam
pemberian obat dengan meyakinkan bahwa obat akan diberikan pada pasien yang benar. untuk
mengidentifikasi seorang pasien diperlukan dua cara yaitu, mengecek nama pasien, nomor rekam
medis, tanggal lahir dan gelang pasien, serta menyangkut (identitas pasien/klien).

- Kekeliruan; Perawat hanya langsung memberikan obat dan menjelaskan jenis obat yang
akan diminum tanpa menanyakan dan memeriksa identitas pasien. Jika terjadi kesalahan
dalam penerapan prinsip benar pasien, maka bisa menimbulkan kerugian bagi pasien dan
juga pada tenaga kesehatan, dan dampak yang bisa saja terjadi apabila tidak dilakukan
pemeriksaan identitas pasien yaitu ketidaksesuaian pasien sehingga bisa menimbulkan hal
yang tidak diharapkan dalam pemberian obat.
- Pencegahan; Perawat harus memahami prinsip benar pasien dengan baik, memperhatikan
dalam mengidentifikasi identitas pasien/klien, agar dalam menjalankan tugas untuk
memberikan pelayanan khususnya dalam pemberian obat tidak akan melakukan kesalahan,
dan dapat memberikannya kepada pasien yang akan menerima pelayanan yang tepat.
2. Benar Obat

Perawat harus melakukan prosedur sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang
berlaku saat mempersiapkan obat sebelum diberikan kepada pasien. Salah satu tanggung jawab
perawat harus memberikan obat yang aman dan akurat kepada pasien. Perawat juga bertanggung
jawab memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan, memberikan obat dengan tepat,
memantau respon pasien dan membantu pasien menggunakannya dengan benar.

- Kekeliruan; Perawat tidak memastikan kembali obat yang telah diresepkan oleh dokter dan
tidak memeriksa label obat sebanyak tiga kali.
- Pencegahan; Perawat harus mengecek program terapi pengobatan dari dokter, dan
Mengecek label obat 3 kali (saat melihat kemasan, sebelum menuangkan, dan setelah
menuangkan obat) sebelum memberikan obat.
3. Benar Dosis

Perawat harus memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam melakukan prinsip benar dosis dalam
pemberian obat. Perawat sangat perlu mengecek kembali dosis obat yang akan diberikan kepada
pasien/klien. Benar dosis merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan peran perawat
sebagaiseorang kolaborator. Karena Ketepatan dosis obat dapat mempercepat proses penyembuhan
Pasien/klien selama pengobatan dan dapat dihentikan jika terdapat keraguan sebelum memberikan
jenis dan dosis obat kepada pasien sesuai orderan dokter atau jika ada penulisan obat atau dosis
yang kurang jelas.

- Kekeliruan; Perawat tidak mengecek dosis obat yang akan diberikan kepada pasien/klien
sehingga tidak sesuai dengan resep. perawat juga tidak melakukan double-check obat dan
hasil hitungan dosis bersama perawat lain.
- Pencegahan; Perawat perlu memastikan dosis dengan jumlah yang benar, Semua
perhitungan dosis obat harus diperiksa ulang agar tidak terjadi kesalahan pemberian obat.
Dan perawat perlu juga melakukan double-check obat dan hasil hitungan dosis bersama
perawat lain.
4. Rute yang Benar

Perawat harus memahami rute yangg benar dalam pemberian obat. Perawat diharuskan memiliki
pengetahuan tentang Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan
umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang
diinginkan. Perawat dapat memberikan obat melalui oral, sublingual, parenteral, topikal, rektal,
inhalasi.

- Kekeliruan; Perawat tidak memahami cara melakukan rute Parenteral (suntikan/hinfus),


terutama kepada anak-anak.
- Pencegahan; Perawat harus memberikan perhatian pendekatan khusus pada anak-anak
yang akan mendapat terapi injeksi dikarenakan adanya rasa takut.
5. Benar Waktu

Perawat harus patuh dalam memberikan obat sesuai waktu yang ditetapkan. Seperti perawat harus
mengetahui dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari, seperti b.i.d (dua kali
sehari), t.i.d (tiga kali sehari), q.i.d (empat kali sehari), atau q6h (setiap 6 jam), sehingga kadar obat
dalam plasma dapat dipertahankan. Jika obat mempunyai waktu paruh (t ½) yang panjang, maka
obat diberikan sekali sehari. Obat-obat dengan waktu paruh pendek diberikan beberapa kali sehari
pada selang waktu yang tertentu. Beberapa obat diberikan sebelum makan dan yang lainnya
diberikan pada saat makan atau bersama makanan.
- Kekeliruan; Perawat tidak memberikan obat yang tidak benar-benar sesuai dengan waktu
yang diprogramkan, sehingga mempengaruhi hubungan dengan kerja obat yang dapat
menimbulkan efek terapi dari obat.
- Pencegahan; Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan,
karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat.
6. Benar Dokumentasi

Perawat harus mendokumentasikan asuhan yang telah diberikan/dilaksanakan, demgan penulisan


dan pencatatan yang dilakukan oleh perawat tentang informasi kesehatan klien termasuk data
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan.

- Kekeliruan; Perawat sering melupakan mendokumentasikan tentang asuhan yang telah


diberikan atau diterima selama malaksanakan asuhan.
- Pencegahan; Perawat harus memperhatikan pendokumentasian agar salah satunya memiliki
bukti perawat telah melakukan tindakan kepada pasien sesuai standar prosedur.

7. Benar Pendidikan Kesehatan Perihal Medikasi Klien

Perawat memiliki tanggung jawab dalam melakukan pendidikan kesehatan pada pasien, keluarga
dan masyarakat luas terutama yang berkaitan dengan obat.

- Kekeliruan; Perawat tidak melakukan metode dalam pendidikan kesehatan sehingga dapat
menimbulkan dampak kepada pasien/klien, masyarakat, kelompok dan individu yang
beranggapan yang tidak benar atau tidak baik tentang asuhan kesehatan khususnya tentang
obat-obatan.
- Pencegahan; Perawat dapat melakukan metode pendidikan kesehatan dalam bentuk
kegiatan atau usaha untuk menginformasikan dan menyampaikan pesan kesehatan kepada
klien, masyarakat, kelompok atau individu, agar klien, masyarakat, kelompok dan individu
dapat dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai