hanya jika bagian ke2 telah kembali dikemas dan dilabel. Alat penghancur harus selalu
dibersihkan secara keseluruhan sebelum tablet dihancurkan. Obat yang dihancurkan harus
dicampur dengan air atau makanan dalam jumlah yang sangat sedikit.
3. Benar klien
Langkah penting dalam pemberian obat yang aman adalah meyakinkan bahwa obat
tersebut diberikan kepada klien yang benar. Perawat yang bekerja dirumah sakit atau
lingkungan perawatan lain sering bertanggung jawab untuk memberikan obat pada
banyak klien. Untuk mengidentifikasi klien dengan tepat, perawat memeriksa kartu,
format, atau laporan pemberian obat yang dicocokan dengan gelang identifikasi klien dan
meminta klien menyebutkan namanya. Ketika menanyakan nama klien, perawat
sebaiknya tidak menyebut suatu nama dan berasumsi bahwa respons klien menunjukan
bahwa klien adalah orang yang benar. Hal ini sangat penting bahkan jika perawat telah
merawat klien selama beberapa hari. Supaya klien tidak merasa tidak nyaman, perawat
dapat mengatakan bahwa dalam memberikan obat secara rutin perawat harus
meidentifikasi nama klien.
4. Benar rute pemberian
Ketika sebuah intruksi obat tidak menerangkan rute pemberian obat, perawat
mengkonsultasikannya kepada dokter. Demikian juga bila rute pemberian obat bukan
cara yang direkomendasikan, perawat harus segera mengingatkan dokter.
Saat melakukan injeksi, rute yang benar sangat penting. juga sangat penting untuk
menyiapkan injeksi hanya dari preparat yang ditetapkan untuk penggunaan parenteral.
Menginjeksi cairan yang dirancang untuk penggunaan oral dapat menimbulkan
komplikasi, misalnya abses steril atau efek sistemik yang fatal. Perusahaan obat memberi
label hanya untuk injeksi pada obat-obatan parenteral.
5. Benar waktu
Perawat harus mengetahui alasan sebuah obat diprogramkan untuk waktu tertentu dalam
1 hari dan apakah jadwal tersebut dapat diubah. Contoh, diprohgramkan 2 obat, satu q8h
( setiap 8 jam ) dan yang lain tid ( 3 kali sehari ). Ke 2 obat diberikan 3x dalam 24 jam.
Tujuan dokter memberikan obat q8h dalam hitungan jam ialah mempertahankan kadar
terapeutik obat. setiap institusi memiliki rekomendasi jadwal waktu untuk obat yang
harus dengan interval sering. Contoh, obat qid (4x sehari) dapat diberikan pada pukul
08.00, 12.00, 16.00, dan 20.00; obat tid dapat diberikan pada pukul 08.00, 14.00, dan
20.00.
Setiap injeksi intra vena dilakukan amat perlahan antara 50 sampai 70 detik lamanya