Anda di halaman 1dari 38

Komunikasi Terapeutik

Sari Narulita, SKp, M.Si


The Nurse-Client
Helping Relationship

Human Relationship in Therapeutic


Communication and Relationship
Instructions
for use
EDIT IN GOOGLE SLIDES EDIT IN POWERPOINT®
Click on the button under the Click on the button under the
presentation preview that says "Use as presentation preview that says
Google Slides Theme". "Download as PowerPoint template".
You will get a .pptx file that you can
You will get a copy of this document on
edit in PowerPoint.
your Google Drive and will be able to
edit, add or delete slides. Remember to download and install the
fonts used in this presentation (you’ll
You have to be signed in to your Google
find the links to the font files needed in
account.
the Presentation design slide)

More info on how to use this template at slidescarnival.com/help-use-presentation-template


This template is free to use under Creative Commons Attribution license. You can keep the
Credits slide or mention SlidesCarnival and other resources used in a slide footer.

3
Perawat professional memerlukan ketrampilan:
- intelektual
- tehnikal
- interpersonal
 Ketrampilan interpersonal tercermin dalam
perilaku “caring” dalam berkomunikasi dengan
orang lain.
 Perawat professional selalu mengupayakan untuk
berperilaku “terapeutik”, tiap interaksi yang
dilakukan menimbulkan dampak terapeutik yang
memungkinkan klien untuk tumbuh dan
berkembang.
Perawat professional harus memiliki tanggung jawab moral yang
tinggi, didasari oleh:
1. Sikap peduli
2. Penuh kasih sayang
3. Perasaan ingin membantu orang lain untuk tumbuh kembang

Human Care terdiri dari upaya untuk:


• Melindungi dan meningkatkan
• Menjaga dan mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu
orang lain dalam mencari arti dalam sakit dan penderitaan.
• Membantu orang lain untuk meningkatkan pengetahuan dan
pengendalian diri.
Hubungan Terapeutik Perawat - Klien
Merupakan jembatan/alat yang sangat
berguna dalam perencanaan asuhan
keperawatan.

STIMULUS KONSERVATIF

PERAWAT KLIEN

VERBAL & NON VERBAL

• Inti Keperawatan
• Alat untuk
mencapai tujuan
 Hubungan Terapeutik Perawat – Klien adalah :
Hubungan kerja sama yang ditandai dengan tukar menukar
perilaku, pikiran, perasaan, dan pengalaman delam
membina hubungan intim yang terapeutik.

 Hubungan terapeutik merupakan bantuan interpersonal


dimana tiap interaksi yang dilakukan perawat
menimbulkan dampak terapeutik yang memungkinkan
klien untuk tumbuh dan berkembang. (Klien akan
menemukan dalam dirinya sendiri kegairahan untuk
mempergunakan hubungan terapeutik untuk mengubah
dan mengembangkan kepribadiannya (Rogers)).
• Dalam melakukan hubungan terapeutik, perawat
harus mampu menggunakan dirinya sendiri secara
terapeutik.
Perawat harus terus berusaha:

1. Meningkatkan kemampuan yang berhubungan


dengan pengetahuan tentang dinamika
komunikasi.
2. Penghayatan terhadap kelebihan dan kekurangan
diri.
3. Kepekaan terhadap kebutuhan orang lain.
 Hubungan terapeutik merupakan proses bantuan
interpersonal yang diarahkan pada asuhan untuk mencapai
kesejahteraan B. P. Sos. Sp.
 Terjadi proses belajar bersama (Perawat & Klien ) untuk
pertumbuhan dan perkembangan serta koreksi emosional
pasien.

1. Berpusat pada diri klien


Karakteristik 2. Intim
Hubungan 3. Bersifat terapeutik
Terapeutik
Menurut Rogers yang dinamakan Hubungan Bantuan
Hubungan yang dengan sengaja
Meningkatkan pertumbuhan & perkembangan
Komunikasi terbuka
Empati yang mendalam

Maslow mengatakan hubungan terapeutik:


Hubungan interpersonal yang memuaskan kebutuhan dasar.

Sullivan Hubungan intim


- Kepekaan terhadap kebutuhan orang lain.
- Selama berhubungan mengalami kepuasan dan rasa aman.
Tujuan Hubungan Terapeutik akan tercapai apabila perawat memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Kesadaran diri terhadap nilai yang dianut.
2. Kemampuan untuk menganalisa perasaan sendiri.
3. Kemampuan menjadi contoh peran.
4. Altruistik
Puas karena mampu menolong orang lain dengan cara manusiawi.
5. Rasa tanggung jawab etik dan moral
6. Tanggung jawab
Komponen Hubungan Sosial Hubungan Terapeutik
Tujuan Kepuasan bersama  Kesejahteraan
 Pertumbuhan dan belajar

Fokus Percakapan Tidak dikenal Dikenal oleh P - Pas

Isi Penyingkapan diri sama  Fokus pikiran,


banyak perasaan & TL
 Penyingkapan K/P
Hubungan Pengalaman Tidak ada keterlibatan Ada keterlibatan dan
dan menggunakan ilmu menggunakan ilmu yang
yang tidak berkaitan terkait
Orientasi Masa lalu dan y.a.d. Sekarang

Lamanya  Waktu tidak terbatas  Terbatas


 Tidak terencana  Terencana
 Tidak terminasi  Terminasi

Pengungkapan Perawaan Dihindari Didorong

Harkat diri Tidak diakui Sangat diakui


Salah satu keterampilan perawat dalam menghadapi pasien
adalah kemampuan melakukan hubungan interpersonal

media penghubung

Kemampuan hubungan interpersonal dipengaruhi oleh


kemampuan perawat melakukan komunikasi terapeutik

Ketrampilan membina hubungan saling percaya


KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Relevansi antara Teori Komunikasi dengan Praktek


Keperawatan karena:
1. Komunikasi merupakan alat untuk membina hubungan terapeutik
karena komunikasi mencakup penyampaian informasi dan
pertukaran pikiran dan perasaan.
2. Cara yang digunakan untuk mempengaruhi orang lain.

Proses Keperawatan

Perubahan perilaku adaptif


3. Komunikasi adalah hubungan Hubungan terapeutik Perawat - Klien
Adalah : - penyampaian informasi
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
- Pertukaran perasaan dan pikiran dg cara
membina hubungan yang terapeutik.

Mempengaruhi perilaku orang lain untuk


mencapai derajat kesehatan yang optimal

1. Mudah menjalin hubungan saling


percaya
Kegunaan
Komunikasi 2. Mencegah ketidakpuasan pelanggan
Terapeutik 3. Memberi kepuasan profesional
4. Meningkatkan citra karyawan maupun
RS
Tujuan komunikasi terapeutik

▫ Realisasi diri, penerimaan diri dan rasa hormat terhadap


diri sendiri
▫ Identitas diri serta integritas diri yang tinggi
▫ Kemampuan untuk membina hubungn interpersonal yang
lebih intim
▫ Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan serta pencapaian tujuan personal yang realistis
Faktor Afektif yang Mempengaruhi Kemampuan Perawat
dalam Melakukan Hubungan Terapeutik Perawat - Klien
Kualitas Kecakapan Dimensi Hambatan Hasil
Dimensi
Kepribadian Berkomunikasi Tindakan Komunikasi Hub.
Respons
Terapeutik Terapeutik

• Kesadaran Tingkah Laku • Ikhlas • Konfronta • Resisten • Pasien


Diri si
• Verbal • Respek • Transfere • Masyarak
• Klarisifikasi • Segera n at
Nilai • Nonverbal • Empati
• Membuka • Counter • Perawat
• Role Model Diri Transfere
• Analisa • Konkrit
• Altruism n
Masalah • Role Play
• Etik • Teknik
• Kemampuan Komunikasi
utk tg.
jawab
Stuart, Sundeen
Prinsip Komunikasi Terapeutik
A. Menghadirkan diri secara fisik adalah:

1. Berhadapan, arti dari posisi ini "saya siap untuk anda"


2. Mempertahankan kontak mata
Kontak mata yang selevel berarti menghargai dan keinginan
untuk tetap berkomunikasi
3. Membungkuk ke arah pasien
Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau
mendengarkan sesuatu
4. Mempertahankan sikap terbuka
Menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi dan
siap membantu
5. Tetap rileks
Dapat mengontrol keseimbangan antara
ketegangan dan relaksasi dalam memberi
respon pada pasien, walaupun pada situasi
yang kurang menyenangkan.

B. HADIR SECARA PSIKOLOGIK


Harus mampu: - listening
- mengerti seluruh pesan
- mengartikan
- menyimpulkan
Syarat
▫ Semua komunikasi harus ditujukan untuk
dasar menjaga harga diri pemberi ataupun penerima
komunik pesan
asi yang ▫ Komunikasi , menciptakan saling pengertian
efektif terlebih dahulu sebelum menyampaikan
saran, informasi dan masukan
Dimensi Hubungan
Dimensi
hubungan
▫ Ketrampilan menggabungkan ketrampilan
verbal dan non verbal serta sikap dan
perasaan dibalik perilaku perawat.
▫ Terdiri dari dimensi responsif
dimensi tindakan
Dimensi responsif
▫ Kesejatian/keikhlasan
▫ Menghargai dan menghormati
▫ Empati
merupakan kemampuan masuk kedalam kehidupan klien agar
dapat merasakan pikiran dan perasaannya sehingga mampu
mengidentifikasi masalah klien dan mengatasinya (Keliat, 1992)
▫ Konkrit
merupakan kemampuan perawat menggunakan terminologi yang
spesifik bukan abstrak seperti: memotivasi klien untuk memikirkan
masalah yang spesifik
Dimensi tindakan
▫ Konfrontasi
pengekspresian perawat terhadap perbedaan pada perilaku klien
untuk meningkatkan kesadaran diri klien, mencakup (Stuart and
Sundeen, 1998)
a. Ketidaksesuaian antara konsep diri klien dan ideal diri
b. ketidaksesuaian antara ekspresi non verbal klien dan perilaku
c. Ketidaksesuaian antara pengalaman klien dan perawat
▫ Kesegeraan
difokuskan untuk mempelajari fungsi klien dalam hubungan
interpersonal lainnya
▫ Keterbukaan perawat
tampak saat perawat memberikan informasi tentang ide,
nilai, perasaan dan sikapnya sendiri
▫ Katarsis emosional
klien didorong untuk membicarakan hal-hal yang sangat
mengganggunya untuk mendapatkan efek terapeutik.
Perawat harus mengkaji kesiapan klien terlebih dahulu.
▫ Bermain peran
Membangkitkan situasi tertentu untuk meningkatkan
penghayatan klien ke dalam hubungan antar manusia
dan memperdalam kemampuannya untuk melihat situasi
tetentu dalam sudut pandang yang berbeda
Jenis dan Teknik komunikasi
TEKNIK KOMUNIKASI

1. Mendengarkan 9. Memberi informasi


2. Pertanyaan terbuka 10. Saran
3. Mengulang 11. Menawarkan diri
4. Klarifikasi 12. Memberi
penghargaan
5. Refleksi
13. Menawarkan
6. Memfokuskan
informasi
7. Membagi persepsi
14. Menganjurkan untuk
8. Diam meneruskan
pembicaraan
Jenis komunikasi terapeutik
1. Mendengarkan dengan penuh perhatian
Sikap yang dibutuhkan:
- pandang klien saat berbicara
- tidak menyilangkan kaki dan tangan
- hindari gerakan yang tidak perlu

2. Menunjukkan penerimaan
Menerima bukan berarti menyetujui.
Menerima adalah kesediaan untuk mendengarkan oang lain
tanpa menunjukkan keraguan, seperti
- menghindari perdebatan
- mendengarkan tanpa memutus pembicaraan
- memberi umpan balik verbal yang menyatakan perhatian
3. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan
untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik. Gunakan kata-kata
sesuai konteks budaya klien.
Contoh: “ Tadi bapak katakan bahwa bapak memiliki 3 saudara, siapa
yang paling dekat dengan bapak?”

4. Mengulang ucapan klien dengan menggunaan


kata-kata sendiri.
memberikan umpan balik bahwa ia mengerti pesan klien. Contoh :
Klien : “… saya tidak bisa tidur semalam”
Perawat : “Bapak mengalami kesulitan untuk tidur ..”

5. Mengklarifikasi
untuk menyamakan pengertian

6. Memfokuskan
Untuk membatasi bahan pembicaraan sehingga lebih spesifik dan
dimengerti
7. Menyatakan hasil observasi
memberikan umpan balik kepada klien tentang hasil pengamatan
(menguraikan kesan non verbal klien). Contoh : “ Ibu tampak tidak
senang saat …….”
8. Menawarkan informasi
memberikan tambahan informasi, dapat berupa pendidikan
kesehatan. Saat ini perawat juga memfasilitasi klien untuk
mengambil keputusan.
9. Diam
memberikan kesempatan bagi kedua pihak untuk mengorganisir
pikiran masing-masing. Hal ini memerlukan ketrampilan dan
ketepatan waktu.
10. Meringkas
pengulangan ide utama yang telah dikomunikasikan secara singkat.
11. Memberikan penghargaan
Contoh:
“Ibu tampak cocok dengan baju ini.”
12. Memberi kesempatan pada klien untuk
memulai pembicaraan
Contoh:
“ Apa yang sedang ibu pikirkan?”
13. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
Contoh:
“Coba ceritakan kepada saya tentang hal itu..”
14. Menempatkan kejadian secara berurutan
Contoh:
“ Apakah yang terjadi setelah kejadian itu….”
15. Refleksi
memberi kesempatan pada klien untuk
mengemukakan dan menerima ide serta
perasaannya sendiri sebagai bagian dari
dirinya.
16. Menawarkan diri
syarat: tulus dan tanpa pamrih.
Contoh:
“ Masih adakah yang ingin bapak
tanyakan..”
Menimbulkan perasaan tegang
HAMBATAN baik bagi staf
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
maupun pasien seperti:
• Kecemasan
• Gelisah
• Frustasi
• Cinta
• Kemarahan
Hambatan ada 4 jenis
1. Resistens
2. Transferens
3. Kontertransferens
4. Gift Giving
1. Resistens
Upaya pasien untuk tetap tidak menyadari aspek
penyebab kecemasannya.
Ketidaksediaan pasien untuk berubah
Terjadi pada fase kerja (proses pemecahan masalah)
Yang ditampilkan:
• Supresi & represi
• Devaluasi diri dan pandangan keputusasaan
• Hambatan intelektual
• Amuk dan tidak rasional
2. Transferens
Respon tidak sadar dimana pasien mengalami perasaan
dan sikap terhadap staf yang terkait dengan tokoh
dalam kehidupannya di masa lalu.
Reaksi yang muncul:
• Bermusuhan
• Tergantung
3. Kontertransferens
Hambatan dari staf yaitu respon emosional specifik dari staf
terhadap pasien yang tidak tepat dalam isi maupun konteks
hubungan terapeutik atau ketidaktepatan dalam intensitas emosi.
Cermin konflik terdahulu yang terkait dengan
• Otoritas
• Keasertifan
• Kemandirian
• Contoh kontertransferens:
 Tidak mampu berempati
 Menekan perasaan
 Perasaan marah
 Melamun
4. Gift Giving
Misal:
• Hubungan profesional menjadi hubungan sosial
• Menerima hadiah
• Menghadiri acara sosial, dll
CARA MENGATASI

1. Kemampuan mengungkapkan perasaan emosional saat


konteks hubungan P – P
2. Gali perilaku pasien maupun perawat

Anda mungkin juga menyukai