Dibuat oleh:
FINDHA DAMAYANTI
(21022)
AKADEMIK
KEPERAWATAN JUSTITIA
PALU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan
HIdayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Peran Keperawatan Farmakologi tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada studi Farmakologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Peran Keperawatan Farmakologi untuk para
pembaca dan juga penulis. Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak/ibu,
selaku dosen studi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempuurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Agar seorang perawat mengetahui peran apa saja yang harus dimilikidalam
pemberian.
obat. 3.Agar seorang perawat tidak salah lagi dalam pemberian obat.
4.Agar perawat memahami apa saja yang perlu di perhatikan dalam pemberian
obat.
BAB 2
PEMBAHASAN
Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak sekedarmemberikan
pil untuk diminum (oral) atau injeksi obat melalui pembuluhdarah (parenteral),
namun juga mengobservasi respon klien terhadap pemberian obat tersebut.
Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping obatsangat penting dimiliki oleh
perawat. Perawat memiliki peran yang utamadalam meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan klien denganmendorong klien untuk lebih proaktif
jika membutuhkan pengobatan. Perawat berusaha membantu klien dalam
membangun pengertian yang benar dan jelas tentang pengobatan,
mengkonsultasikan setiap obat yang dipesankan danturut serta bertanggungjawab
dalam pengambilan keputusa tentang pengobatan bersama dengan tenaga
kesehatan lain. Perawat dalammemberikan obat juga harus memperhatikan resep
obat yang diberikan harus tepat.
2.Obat yang BenarObat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat
dengannama dagang yang kita asing (baru kita dengar namanya) harus diperiksa
nama generiknya, bila perlu hubungi apoteker untuk menanyakan namageneriknya
atau kandungan obat. Sebelum memberi obat kepada pasien,label pada botol atau
kemasannya harus diperiksa tiga kali. Pertama saatmembaca permintaan obat dan
botolnya diambil dari rak obat, kedualabel botol dibandingkan dengan obat yang
diminta, ketiga saatdikembalikan ke rak obat. Jika labelnya tidak terbaca, isinya
tidak bolehdipakai dan harus dikembalikan ke bagian farmasi.Jika pasien
meragukan obatnya, perawat harus memeriksanya lagi.Saat memberi obat perawat
harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Inimembantu mengingat nama obat dan
kerjanya.
a.Oral, adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyakdipakai,
karena ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat dapat jugadiabsorpsi melalui
rongga mulut (sublingual atau bukal) seperti tabletISDN.
b.Parenteral, kata ini berasal dari bahasa Yunani, para berartidisamping, enteron
berarti usus, jadi parenteral berarti diluar usus,atau tidak melalui saluran cerna,
yaitu melalui vena (perset / perinfus).
d.Rektal, obat dapat diberi melalui rute rektal berupa enema atausupositoria yang
akan mencair pada suhu badan. Pemberian rektaldilakukan untuk memperoleh
efek lokal seperti konstipasi (dulkolaxsupp), hemoroid (anusol), pasien yang tidak
sadar / kejang (stesolidsupp). Pemberian obat perektal memiliki efek yang lebih
cepatdibandingkan pemberian obat dalam bentuk oral, namun sayangnyatidak
semua obat disediakan dalam bentuk supositoria.
e.Inhalasi, yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Salurannafas
memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas, dengandemikian berguna untuk
pemberian obat secara lokal padasalurannya, misalnya salbotamol (ventolin),
combivent, berotek untukasma, atau dalam keadaan darurat misalnya terapi
oksigen.
1.Suhu, adalah faktor terpenting, karena pada umumnya obat itu bersifattermolabil
(rusak atau berubah karena panas), untuk itu perhatikan cara penyimpanan
masing-masing obat yang berbeda-beda. Misalnya insulin,supositoria disimpan di
tempat sejuk < 15°C (tapi tidak boleh beku),vaksin tifoid antara 2– 10°C, vaksin
cacar air harus < 5°C.
2.Posisi, pada tempat yang terang, letak setinggi mata, bukan tempatumum dan
terkunci.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, jelaslah bahwa pemberian obat pada klien
merupakan fungsi dasar keperawatan yang membutuhkanketerampilan teknik dan
pertimbangan terhadap perkembangan klien.Perawat yang memberikan obat-
obatan pada klien diharapkan mempunyai pengetahuan dasar mengenai obat dan
prinsip-prinsip dalam pemberian obat.
3.2 Saran
Perawat harus mengetahui enam hal yang benar dalam pemberian obatkepada
pasien. Karena hal itu berperan penting dalam kesuksesan perawatdalam
pemberian obat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.fkep.unpad.ac.id/2008/11/peran-perawat-dalam-pemberian-
obat/http://akper1a2010.blogspot.com/2011/08/peran-perawat-dalam- pemberian-
obat.htmlhttp://haris715.blogspot.com/2013/04/prinsip-enam-benar-dalam-
pemberian-obat.html http://health.liputan6.com/read/627062/meningkat-tren-
pengobatan-herbal-di-indonesia
14