Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas berkat rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ Aspek Legal Dalam Praktik Keperawatan “ ini.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Etika
Keperawatan.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Ibu Dosen
kami,yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar ................................................................................................................ i
Daftar isi .......................................................................................................................... ii
BAB I
Pendahuluan .................................................................................................................... 1
A. Latar belakang ................................................................................................................1
B. Rumusan masalah ...........................................................................................................1
C. Tujuan .............................................................................................................................2
BAB II
Tinjauan pusataka ..............................................................................................................3
1. Definisi aspek legal keperawatan ...................................................................................3
2. Dasar hukum praktik keperawatan .................................................................................4
3. Standar praktik keperawatan...........................................................................................9
4. Tanggung jawab tangguang gugat .................................................................................10
5. Upaya pencegahan masalah.................... .......................................................................14
6. Masalah praktek legal......................................................................................................15
BAB III
Penutup .............................................................................................................................17
A. Kesimpulan ....................................................................................................................17
B. Saran .............................................................................................................................17
Daftar pustaka ..................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengikuti perkembangan keperawatan dunia, perawat menginginkan perubahan mendasar
dalam kegiatan profesinya. Dulu membantu pelaksanaan tugas dokter, menjadi bagian dari upaya
mencapai tujuan asuhan medis, kini mereka menginginkan pelayanan keperawatan mandiri
sebagai upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan. Tuntutan perubahan paradigma ini tentu
mengubah sebagian besar bentuk hubungan perawat dengan manajemen organisasi tempat kerja.
Jika praktik keperawatan dilihatsebagai praktik profesi, maka harus ada otoritas atau
kewenangan, ada kejelasan batasan, siapamelakukan apa. Karena diberi kewenangan maka
perawat bisa digugat, perawat harus bertanggung jawab terhadap tiap keputusan dan tindakan
yang dilakukan.Tuntutan perubahan paradigma tersebut tidak mencerminkan kondisi dilapangan
yangsebenarnya, hal ini dibuktikan banyak perawat di berbagai daerah mengeluhkan
mengenaisemaraknya razia terhadap praktik perawat sejak pemberlakuan UU Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran. Pelayanan keperawatan diberbagai rumah sakit
belummencerminkan praktik pelayanan profesional. Metoda pemberian asuhan keperawatan
yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan klien,
melainkanlebih berorientasi pada pelaksanaan tugas rutin seorang perawat.
B. Rumusan masalah
1. apa defenisi aspek legal keperawatan ?
2. apa dasar hukum keperawatan, uu yang mengatur aspek legal keperawatan ?
3. apa standar ptaktik keperawatan ?
4. Apa tanggung jawab dan tanggung gugat perawat ?
5. apa saja upaya mencegah masalah hukum ?
6. apa saja masalah dalam praktek legal ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi aspek legal keperawatan
2. Untuk mengetahui dasar hukum keperawatan
3. Untuk mengetahui standart praktik keperawatan
4. Untuk mengetahui tanggung jawab dan tanggung gugat perawat.
5. Untuk mengetahui upaya mencegah masalah hukum
6. Upaya mencegah masalah praktek legal
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa pernyataan UU kes. No. 23 Th. 1992 yang dapat dipakai sebagai acuan pembuatan UU
praaktik keperawatan adalah :
1) Pasal 32 ayat 4
Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu
keperawatan, hanya dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu.
2) Pasal 53 ayat I
Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesui dengan profesinya.
3) Pasal 53 ayat 2
Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar
profesi dan menghormati hak pasien.
a) Uu yg mengatur ttg STR
Surat Tanda Registrasi yang disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah
kepada tenaga kesehatan ang telah memiliki sertifikat kompetensi. dengan STR, maka perawat
dapat melakukan aktivitas pelayanan kesehatan.
untuk mendapatkan STR, perawat harus memiliki ijazah dan sertifikat kompetensi. Dan Ijazah
serta sertifikat kompetensi tersebut diberikan kepada peserta didik setelah dinyatakan lulus ujian
program pendidikan dan uji kompetensi.
Ijazah dikeluarkan oleh perguruan tinggi bidang kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan Sertifikat kompetensi dikeluarkan oleh MTKI.
Sertifikat kompetensi berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang setiap 5 (lima)
tahun.
Sesuai dengan Permenkes 1796 tahun 2011, Sertifikat kompetensi yang telah habis masa
berlakunya dapat diperpanjang melalui partisipasi tenaga kesehatan dalam kegiatan
pendidikan dan/atau pelatihan serta kegiatan ilmiah lainnya sesuai dengan bidang tugasnya atau
profesinya.Perolehan Satuan Kredit Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
harus mencapai minimal 25 (dua puluh lima) Satuan Kredit Profesi selama 5 (lima) tahun.
Tetapi di awal penerbitan STR, sesuai dengan Permenkes 1796, juga di putuskan bahwa perawat
yang Lulusan sebelum tahun 2012, maka dilakukan Pemutihan STR, yaitu tidak dilakukan Uji
kompetensi untuk mendapatkan STR, tetapi cukup dengan melampirkan persyaratan sebagai
berikut :
1. Ijazah Perawat terakhir (SPK/DIII/Ners/Ners Spesialis)yg dilegalisir : 2 lembar
2. Pas Foto 4x6 latar belakang merah 3 Lembar
3. Pemutihan diajukan langsung ke MTKI secara kolektif oleh Organisasi Profesi / PPNI,
Institusi Pelayanan, dan Institusi Pendidikan.
Dan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan yang bersangkutan wajib
memiliki izin dari pemerintah. Khususnya bagi kita para perawat harus memiliki surat ijin
perawat. Dan yang terbaru adalah lebih dikenal dengan istilah surat tanda registrasi perawat.
Surat ijin perawat atau Surat Ijin Praktik Perawat (SIPP) adalah merupakan bukti tertulis yang
diberikan kepada untuk melakukan praktik keperawatan secara perorangan dan atau
berkelompok. Tentunya kita bisa melihat para petugas kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan di rumahnya kita bisa melihat adanya papan di depan rumahnya yang isinya
diantaranya ada nomer ijin praktek dan masa berlakunya. Dan setelah masa berlakunya habis
maka ijin prakteknya harus diperbarui.
Mengenai ijin praktek bagi perawat telah diatur oleh pemerintah Republik Indonesia ini yang
termuat dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat. Dan hal ini
diperbaharui dengan PERMENKES RI NO. 1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan. Sehingga sekarang adalah berganti nama dengan Surat Tanda Registrasi
(STR) dan khususnya adalah STR Perawat.
Selain dari surat ijin perawat hal lainnya juga kita mengenal akan surat tanda
registrasi(STR).Yang dimaksud dengan surat tanda registrasi adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Surat tanda registrasi ini harus dimiliki
perawat.
Dan untuk mendapatkan atau cara memperoleh surat ijin perawat ini maka perawat yang
bersangkutan harus mengajukan mengajukan permohonan Surat Ijin Perawat kepada Pemerintah
Daerah Kabupaten / Kota.
1. Fotocopy Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku dan dilegalisir.
2. Surat keterangan sehat fisik dari dokter yang memiliki Surat Ijin Praktik.
a. Malpraktek yaitu praktek kedokteran yang salah atau tidak sesuai dengan standar profesi atau
standar prosedur operasional. Untuk malpraktek dokter dapat dikenai hukum kriminal dan
hukum sipil. Malpraktek kedokteran terdiri dari 4 hal yaitu:
Tanggung jawab kriminal
Malpraktek secara etik
Tanggung jawab sipil
Tanggung jawab publik
Tindakan yang termasuk malpraktek yaitu :
Kesalahan diagnosa
Penyuapan
Penyalahgunaan alat alat kesehatan
Pemberian dosis obat yang salah
Alat-alat yang tidak memenuhi standar atau tidak steril
Salah pemberian obat pada pasien
Kesalahan prosedur operasi
A. Kesimpulan
Aspek legal keperawatan adalah suatu aturan keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan,
termasuk hak dan kewajibannya. Aspek legal keperawatan meliputi kewenangan
berkaitan dengan izin melaksanakan praktik profesi, sehingga tidak terlepas dari Undang-
Undang dan Peraturan tentang praktek Keperawatan. Fungsi hukum dari aspek legal dalam
praktik keperawatan merupakan suatu pedoman atau kerangka dalam menjalankan praktik
keperawatan. Dengan hukum tersebut, perawat dapat menentukan batas – batas kewenangan
serta hak dan tanggung jawab sebagai perawat.
Tanggung jawab (responsibilitas) adalah eksekusi terhadap tugas- tugas yang
berhubungandengan peran tertentu dari perawat. Tanggung gugat (akuntabilitas) adalah
mempertanggungjawabkan perilaku dan hasil ± hasilnya termasuk dlam lingkup peran
profesional seseorang sebagaimana tercermin dalam laporan pendidik secara tertulis tentang
perilaku tersebut dan hasil ± hasilnya. Terhadap dirinya sendiri, pasien, profesi, sesama
karyawan dan masyarakat. Perawat memiliki tanggung jawab dan tanggung gugat kepada pasien,
sehingga aspek legal keperawatan sebagai pedoman perawat perlu dijalankan dengan sebaik-
baiknya.
B. Saran
Dalam prakteknya perawat dituntut untuk tanggap dalam memberikan asuhan keperawatan pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan dan
kompleks, memberikan tindakan keperawatan langsung, pendidikan, nasehat, konseling, dalam
rangka penyelesaian masalah keperawatan melalui pemenuhan kebutuhan dasar manusia
DAFTAR PUSTAKA