Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TENTANG

ASPEK LEGAL DAN SISTEM KRENDESIAL PERAWAT INDONESIA

OLEH KELOMPOK 5

NAMA NAMA KELOMPOK

1.HENDRO HALOHO

2 .CRISTIAN NDURU

3. IGA MANURUNG

4.ROSMAYANA SIMAMORA

5.YULI MILALA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya makalah
makalah yang berjudul “Aspek Legal Dan Sistem Kredensial Perawat Indonesia”
ini dapat tersusun hingga selesai. Kami mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya, serta bimbingan dari pihak dosen sendiri.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

medan,oktober 2022

Penulis

DAFTAR ISI

1.Pendahuluan

2.Latar belakang
3.Rumusan masalah

4.Tujuan

5.Manfaat

6. Pembahasan

7. Daftar pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mengikuti perkembangankeperawatan dunia, perawat yang menginginkan
perubahan mendasar dalam kegiatan profesinya. Dulu membantu pelaksanaan
tugas dokter, menjadi bagian dari upaya mencapai tujuan asuhan medis, kini
merekamenginginkan pelayanan keperawatan mandiri sebagai upaya mencapai
tujuan asuhan keperawatan. Tuntutan perubahan paradigma ini tentu mengubah
sebagian besar bentuk hubungan perawat dengan manajemen organisasi tempat
kerja. Jika praktik keperawatan dilihatsebagai praktik profesi, maka harus ada
otoritas atau kewenangan, ada kejelasan batasan, siapamelakukan apa. Karena
diberi kewenangan maka perawat bisa digugat, perawat harus bertanggung
jawab terhadap tiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.Tuntutan
perubahan paradigma tersebut tidak mencerminkan kondisi dilapangan
yangsebenarnya, hal ini dibuktikan banyak perawat di berbagai daerah
mengeluhkan mengenaisemaraknya razia terhadap praktik perawat sejak
pemberlakuan UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
Pelayanan keperawatan diberbagai rumah sakit belummencerminkan praktik
pelayanan profesional. Metoda pemberian asuhan keperawatan yang
dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan
klien, melainkanlebih berorientasi pada pelaksanaan tugas rutin seorang
perawat.
Nursing di Indonesia yang tergolong masih muda dibandingkan dengan di
negara Baratmemang tertinggal jauh. Bahkan di antara negara-negara Asia
sekalipun. Meskipun demikian, geliat perubahan yang dimulai sejak tujuh tahun
terakhir di tanah air merupakan upaya positif yang sudah pasti memerlukan
dukungan semua pihak. Tetapi yang lebih penting adalahdukungan pemikiran-
pemikiran kritis terutama dari nurses itu sendiri. Pola pikir kritis ini merupakan
program atau lembaga pelayanan keperawatan/kesehatan bermutu dan

memenuhi standaryang ditetapkan. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.


HK.02.02/MENKES/148/1/2010 Tentang: Izin dan Penyelanggaraan Praktik
Perawat, pasal 12 ayat 2 yang menyatakan: Perawat dalam menjalankan Praktik
senantiasa meningkatkan mutu pelayanan profesinya dengan mengikuti
perkembangan ilmu pangetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan
pelatihan sesuai dengan tugasnya, yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau
orgarnisasi profesi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Apa pengertian dari aspek legal keperawatan ?
b. Bagaimana fungsi hukum dalam praktik perawat ?
c. Apa saja pasal krusial dalam kepmenkes 1239/2001 tentang praktik
keperawatan?
d. Apa saja sanksi pada aspek legal keperawatan ?
e. Apa saja hak dan kewajiban perawat pada aspek legal keperawatan?

1.3 TUJUAN
a. Tujuan khusus
Setelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami aspek
legal dan kredensial keperawatan

b. Tujuan Umum
Setelah membaca makalah ini mahasiswa diharapkan mampu memahami
Tentang Pengertian aspek legal keperawatan Indonesia

 Pengertian aspek legal keperawatan Indonesia


1.4 MANFAAT
Manfaat dari kredensial ini adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan,melindungi masyarakat atas tindakan keperawatan yang di
lakukan,menetukan mempertahankan kompetensi keperawatan serta yang paling penting
meyakinkan masyarakat bahwa perawat sudah melakukan praktek keperawatan.

1.5 PEMBAHASAN

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aspek Legal Keperawatan

Aspek Legal Keperawatan adalah aspek aturan keperawatan dalam


memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung
jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun
sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Aspek legal keperawatan meliputi kewenangan berkaitan dengan izin
melaksanakan praktik profesi. Kewenangan memiliki dua aspek, yakni kewenangan
material dan kewenangan formal. Kewenangan material diperoleh sejak seseorang
memiliki kompetensi dan kemudian teregistrasi (registered nurse) yang disebut
Surat Ijin Perawat atau SIP.
Aspek legal Keperawatan pada kewenangan formalnya adalah izin yang
memberikan kewenangan kepada penerimanya untuk melakukan praktik profesi
perawat yaitu Surat Ijin Kerja (SIK) bila bekerja di dalam suatu institusi dan Surat
Ijin Praktik Perawat (SIPP) bila bekerja secara perorangan atau berkelompok
Kewenangan itu, hanya diberikan kepada mereka yang memiliki
kemampuan. Namun, memiliki kemampuan tidak berarti memiliki kewenangan.
Seperti juga kemampuan yang didapat secara berjenjang, kewenangan yang
diberikan juga berjenjang. Kompetensi dalam keperawatan berarti kemampuan
khusus perawat dalam bidang tertentu yang memiliki tingkat minimal yang harus
dilampaui.

2.2 Fungsi Hukum dalam Praktik Perawat (Aspek Legal Keperawatan)


 Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana
yang sesuai dengan hukum
 Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lain
 Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan
mandiri
 Membantu mempertahankan standard praktik keperawatan dengan
meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas dibawah hukum.

2.3 Pasal krusial dalam Kepmenkes 1239/2001 Tentang Praktik


Keperawatan
 Melakukan asuhan keperawatan meliputi Pengkajian, penetapan diagnosa
keperawatan, perencanaan, melaksanakan tindakan dan evaluasi.
 Pelayanan tindakan medik hanya dapat dilakukan atas permintaan tertulis
dokter
 Dalam melaksanakan kewenangan perawat berkewajiban :
1. Menghormati hak pasien
2. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
3. Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
4. Memberikan informasi
5. Meminta persetujuan tindakan yang dilakukan
6. Melakukan catatan perawatan dengan baik
Aspek Legal Keperawatan pada kewenangan formalnya adalah izin yang
memberikan kewenangan kepada penerimanya untuk melakukan praktik profesi
perawat yaitu Surat Ijin Kerja (SIK) bila bekerja di dalam suatu institusi dan Surat
Ijin Praktik Perawat (SIPP) bila bekerja secara perorangan atau berkelompok.
Aspek legal keperawatan meliputi :
 Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana yang
sesuai dengan hukum
 Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lain
 Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan
mandiri
 Membantu mempertahankan standard praktik keperawatan dengan
meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas dibawah hukum.
 Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa seseorang , perawat
berwenang melakukan pelayanan kesehatan di luar kewenangan yang
ditujukan untuk penyelamatan jiwa.
 Perawat yang menjalankan praktik perorangan harus mencantumkan SIPP
di ruang praktiknya
 Perawat yang memiliki SIPP dapat melakukan asuhan dalam bentuk
kunjungan rumah
 Persyaratan praktik perorangan sekurang-kurangnya memenuhi :
1. Tempat praktik memenuhi syarat
2. Memiliki perlengkapan peralatan dan administrasi termasuk formulir
/buku kunjungan, catatan tindakan dan formulir rujukan
Larangan
1. Perawat dilarang menjalankan praktik selain yang tercantum dalam izin dan
melakukan perbuatan yang bertentangan dengan standar profesi
2. Bagi perawat yang memberikan pertolongan dalam keadaan darurat atau
menjalankan tugas didaerah terpencil yang tidak ada tenaga kesehatan lain,
dikecualikan dari larangan ini
3. Kepala dinas atau organisasi profesi dapat memberikan peringatan lisan atau
tertulis kepada perawat yang melakukan pelanggaran
4. Peringatan tertulis diberikan paling banyak 3 kali, apabila tidak diindahkan
SIK dan SIPP dapat dicabut.
5. Sebelum SIK atau SIPP di cabut kepala dinas kesehatan terlebih dahulu
mendengar pertimbangan dari MDTK atau MP2EM

2.4 Sanksi pada Aspek Legal Keperawatan


 Pelanggaran ringan , pencabutan izin selama-lamanya 3 bulan
 Pelanggaran sedang , pencabutan izin selama-lamanya 6 bulan
 Pelanggaran berat, pencabutan izin selama-lamanya 1 tahun
 Penetapan pelanggaran didasarkan pada motif pelanggaran serta situasi
setempat.

2.5 Hak dan Kewajiban Perawat pada Aspek Legal Keperawatan


Aspek Legal Keperawatan juga meliputu Kewajiban dan hak Perawat :
 Kewajiban: pada Aspek Legal Keperawatan
 Wajib memiliki : SIP, SIK, SIPP
 Menghormati hak pasien
 Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
 Menyimpan rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
 Wajib memberikan informasi kepada pasien sesuai dengan
kewenangan

Aspek Legal Keperawatan juga meliputu Kewajiban dan hak Perawat :


 Kewajiban: pada Aspek Legal Keperawatan
 Wajib memiliki : SIP, SIK, SIPP
 Menghormati hak pasien
 Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
 Menyimpan rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
 Wajib memberikan informasi kepada pasien sesuai dengan
Kewenangan

 Kewajiban: pada Aspek


Legal Keperawatan
 Wajib memiliki : SIP, SIK,
SIPP
 Menghormati hak pasien
 Merujuk kasus yang tidak
dapat ditangani
 Menyimpan rahasia pasien
sesuai dengan peraturan
perundang-
 Kewajiban: pada Aspek
Legal Keperawatan
 Wajib memiliki : SIP, SIK,
SIPP
 Menghormati hak pasien
 Merujuk kasus yang tidak
dapat ditangani
 Menyimpan rahasia pasien
sesuai dengan peraturan
perundang-
- Kewajiban : pada Aspek Legal Keperawatan
- Wajib memiliki : SIP, SIK, SIPP
- Menghormati hak pasien
- Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
- Menyimpan rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan
- Wajib memberikan informasi kepada pasien sesuai dengan kewenangan
- Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan dilakukan perawat sesuai dengan
kondisi pasien baik secara tertulis dan lisan
- Mencatat semua keperawatan seacara akurat sesuai peraturan SOP yang berlaku
- Memakai standar profesi dank ode etik perawat Indonesia dalam melaksanakan
praktik
- Meningkatkan pengetahuan berdasarkan IPTEK
- Melakukan pertolongan darurat yang menganjam jiwa sesuai dengan kewenangan
- Melaksanakan program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
- Mentaati semua peraturan perundang-undangan
- Menjaga hubungan kerja yang baik antar sesama perawat maupun dengan anggota
tim kesehatan lainnya

- Mencatat semua tindakan


keperawatan secara akurat
sesuai peraturan

DAFTAR PUSTAKA
Mimin, Suhaemin. 2003. Etika dalam Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC.
Kathleen koenig Blass. 2006. Praktik Keperawatan Profesional: Konsep dan
Perspektif Edisi 4.Jakarta : EGC
http://ifalsfalser.blogspot.com/2012/02/aspek-legal-keperawatan.html?m=1
diakses pada 27 September 2019
https://www.academia.edu/10822616/Kredensial diakses pada 27 September 2019

Anda mungkin juga menyukai