Anda di halaman 1dari 13

PERAN DAN TANGGUNG-JAWAB

PERAWAT DIII,
S1- NERS, S2- NERS SPESIALIS
KELOMPOK I

ADISTY MAHARANI POSUMAH NIRM (1801002)

CRISDIYANTI MANOPO NIRM (1801074)

SRI ANTUKE NIRM (1801079)

SORAYA TITANIA TOPAYU NIRM (1801016)

WAHYU ADE PUTRA PRATAMA NIRM (1801055)


DEFINISI PERAWAT

•Pengertian Perawat adalah orang yang telah lulus pendidikan keperawatan, baik di dalam
maupun di luar negeri, sesuai ketentuan perundang undangan yang berlaku (Republik Indonesia
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2001). Menurut Wardah, Febrina, Dewi (2017)
berpendapat bahwa perawat adalah tenaga yang bekerja secara professional memiliki kemampuan,
kewenangan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

•Menurut ICN (International Council of Nursing) tahun 1965, Perawat adalah seseorang yang
telah menyelesaikan pendidikan keperawatan yang memenuhi syarat sertaberwenang di negeri
bersangkutan untuk memberikan pelayanan keperawatan yang bertanggung jawab untuk
meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit dan pelayanan penderita sakit.
PERAN PERAWAT

•Peran perawat dapat diartikan sebagai tingkah laku dan gerak gerik seseorang yang diharap oleh orang lain sesuai
dengan kedudukan dalam system, tingkah laku dan gerak gerik tersebut dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial di dalam
maupun di luar profesi perawat yang bersifat konstan (Potter & Perry, 2010).

A. Peran perawat menurut Potter & Perry (2010)

1. Pemberian perawat

2. Pembuat keputusan klinis

3. Pelindung dan avokat klien

4. Manejer kasus

5. Rehabilitator

6. Pemberi kenyamanan

7. Penyuluh

8. Peran karier
FUNGSI PERAWAT

• Fungsi perawat merupakan pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan perawat sesuai
dengan perannya dan dapat berubah mengikuti keadaan yang ada (Hidayat, 2008).
Tindakan perawat yang bersifat mandiri tanpa instruksi dokter dan dilakukan berdasarkan
pada ilmu keperawatan termasuk dalam fungsi independen, dalam hal ini perawat
bertanggung jawab terhadap tindakan dan akibat yang timbul pada klien yang menjadi
tugas perawatannya, sedangkan tindakan perawat yang dilaksanakan dibawah
pengawasan dan atas instruksi dokter, yang seharusnya tindakan tersebut dilakukan dan
menjadi wewenang dokter termasuk dalam fungsi dependen (Hidayat, 2008). Menurut
Kusnanto (2004), selain fungsi dependen dan independen, perawat memiliki fungsi
interdependen yaitu perawat melakukan aktifitas yang dilaksanakan dan berhubungan
dengan pihak lain atau tenaga kesehatan lainnya.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWAT
1. Since interest

2. Explanation about the delay

3. Respect

4. Subject the patients desires

5. Derogatory

6. See the patient point of view

A. Tanggung jawab perawat

Sedangkan menurut Kusnanto (2004), tanggung jawab perawat kepada klien mencakup aspek biologi, psikologi, sosial, kultural,
dan spiritual dalam memenuhi kebutuhan dasar klien, dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi;

1. Membantu klien memperoleh kembali kesehatannya.

2. Membantu klien yang sehat untuk memelihara kesehatannya.

3. Membantu klien yang tidak dapat disembuhkan untuk menerima kondisinya.

4. Membantu klien yang menghadapi ajal untuk diperlakukan secara manusiawi sesuai martabatnya sampai meninggal dengan
tenang
REVIEW JURNAL
PERAN DAN WEWENANG PERAWAT DALAM MENJALANKAN TUGASNYA BERDASARKAN
UNDANG- UNDANG NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN
Judul Jurnal Peran dan wewenang Perawat Dalam Menjalankan Tugasnya Berdasarkan Undang- Undang
Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan
 

Volumen dan Halaman Volume 10 Nomor 2, oktober 2019: (148-164)


Kata Kunci Undang-undang Kperawatan, Peran, Wewenang Perawat
Jurnal Jurnal Ilmu Hukum Keperawatan
Tahun 2019
Penulis Lalu Wirentanus
Jurusan Program Studi Administrasi Kesehatan dan Analisa Kebijakan Mahaissiwa Pasca Sarjana
Kampus Universitas Komarul Huda Badarudin Bagu
Email wirentanusdoang@gmail.com
Halam Web Jurnal Acuan DOI: https://doi.org/10.31764/mk:%20jih.v10i2.2013
Objek Penelitian Peran dan wewenang perawat di Indonesia dimata Hukum
Latar Belakang Masalah Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang, perawat dianggap sebagai salah satu profesi kesehatan
yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik di Indonesia maupun di
dunia internasional. Bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki
pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan
penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara
komprehensif. Perawat menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran memberi perawatan,
pembuat keputusan klinik dan etika, pelindung, advokat bagi klien, dan lain-lain

Masalah Dimana Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang perawat dianggap sebagai salah satu
profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan, kesehatan baik di
Indonesia maupun dunia Internasional. Bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan.
 

Tujuan Penelitian Peneitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dan wewenang seorang perawat dalam menjalankan
tugasnya berdasarkan ketentuang undang-undang nomor 38 Tahun 2014
Metodologi Penelitian Pada metodoli menggunakan jenis penelitian normatif yaitu dengan pendekatan perundang-undangan dan
studi hukum kritis yaitu dimana peneliti hukum normatif sama dengan melakukan penelitian peroustakaan
yakni mengkaji sebuah informasi dengan cara menggun akan studi dokumen dengan menggunakan berbagai
data sekunder seperti peraturan perundnag-undngan, keputusan pengadilan, teori hukum, dan dapt berupa
pendapat para sarjana yang telah meneliti sebelumnya, namun disini menggunakan analisi kualitatif yakni
dengan menjelaskan dat-data yang ada dengan kata-kata atau pernyataan bukan dengan angka-angka
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran, fungsi dan kewenangan perawat semua
telah diatur dalam undang-undnag permenkes RI HK.02.02/MeneKes/148/1/2010
tentang izin dan penyelenggaraan praktik perawat, perawat adalah seseorang yang
telah lulus pendidikan keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan serta dapat ditinjau dari aspek perdata
tugas pelimpahan seringkali disalahartikan. Menggunakan ketentuan pasal 1233
KUHPerdata tentang perikatan dan untuk aspek hukum pidana bahwa pada
prinsipnya ketentuan pidana dalam undang-undang kesehatan memberikan
implikasi adanya konsekuensi hukum terhadap unsur pelanggaran.

Kelebihan Penelitian Semua literature kajian sumber yang digunakan tidak mengandung sesuatu yang baru
dalalam bidang yang diteliti hanaya analis yang dikembangkan kemudian dikolaborasikan
dengan fakta dilapangan melalui studi kulitatif yang digunakan serta junal ini juga
berperan sebagai literature tambahan bagi seorang perawat dan juga undang-undang
mengatur tentang peran dan wewenang perwat sangat kompleks bahkan dijabarkan satu
persatu disetiaptindakan keperawatan dan resiko dampak yang terjadi nantinya pada
perawat semua dicantunkan dijurnal oleh penenliti di jurnal ini.
Kekurangan Penelitian yaitu dimana disimpulan tidak deskripsikan dengan jelas bahwa setiap pasal pada hukum pidana
seorang perawat tidak ada yang dicantumkan bahwa seorang perawat harusnya wajib mengikuti
pelatihan peningkatan bekal ilmu tentang hukum yang dimana seorang perawat bisa menjadi
perawat advokasi yang dapat memuat serta menjalanakan tugasnya dengan baik dikrenakan paham
masih banyak perawat yang minim literature akan tentang hukum dan dijurnal ini hanya semata-
mata aturan peran dan wewenang perawat yang dibuat untuk dipatuhi semua tanpa memikirkan
tekanan psikologi yang dialalami seorang perawat dengan pertimbangan semua pasal dari Undang-
undang tersebut dan juga harusnya diberikan masukan didalam jurnal ataupunn membahasa atau
menyinggung tentang aturan perawat dan si pasien agar bukan hanaya perawat saja yang diatur
dalam hukum tapi juga pasien serta keluarga pasien yang melakukan tindalan anarkis pada seorang
perawat tanpa menegtahui secara pasti penyebabnya yang akan menjadi bahan pertimbanagan
tentang pembaharuan ataupun penambahan undang-undang keperawatan .
 
Manfaat Penelitian Pada penelitian ini sangat membantu bagi perawat dan juga masyrakat awam yang ingin mencari tahu
tentang bagaimana setuiap tindakan dan wewenangserta tanggung jawab perawat telah di atur dalam
undnag-undang keperawatan, juga menambah wawasan bagi teman sejawat sesam perawat yang minim
akakn literature tentang hukum yang berlaku dan juga melindungi tugas profesi yang mereka jalankan serta,
bagi calon perawat atau mahasiswa yang masih dalam tahap pendidikan lebih kristis dan juga bisa
amenjadikan kajian juga literaur bagi mereka anantinya yang memiliki keinginan menjadi perawat
profeioanal, serta menjadi referrensi tamabahan bagi peneliti sellanjutnya dan juga berdampak positif bagi
banyak orang khusunya sesame tenaga kesehatan agar lebih menghargai jasa seorang perawat profesional
 
Simpulan Peran, fungsi dan kewengangan perawat berdasarkan peraturan perundang-undangan telah
diatur secara lengkap dan komrehensif. Selanjutnya pada ketentuan hukum administrasi
perawat akan melaksanakan berbagai fungsi salah satunya yaitu fungsi dependen. Perawat
memberikan pelayanan memiliki kompetensi delegasi yaitu kemampuan yang didelegasikan
dari perawat profesional kepada perawat vokasional dan kemampuan yang didelegasikan
dari tenaga medis kepada perawat. Perawat memiliki kewenangan berbeda dengan dokter.
Ditinjau dari aspek perdata tugas pelimpahan seringkali disalahartikan. Menggunakan
ketentuan pasal 1233 KUHPerdata tentang perikatan. Ditinjau dari aspek hukum pidana
bahwa pada prinsipnya ketentuan pidana dalam undang-undang kesehatan memberikan
implikasi adanya konsekuensi hukum terhadap unsur pelanggaran. Hal ini memberikan
makna bahwa standar profesi, standar pelayanan, standar prosedur, dan kode etik untuk
dipatuhi bukan untuk dilanggar. Sehingga tenaga kesehatan menjalankan perannya sesuai
dengan aturan yang mengikat.

 
REVIEW JURNAL
PENGALAMAN PERAWAT MENJALANI PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DI PUSKESMAS KABUPATEN GARUT

Judul Pengalaman perawat menjalani peran dan fungsi perawat di puskesmas kabupaten garut
Journal Jurnal sahabat keperawatan
Volume dan halaman Vol. 02. No. 01. Hal 36-43
Tahun 2020
Penulis Wahyudi
Permasalahan Beberapa permasalahan yang terjadi di puskesmas di Indonesia diantaranya kematian ibu, masalah gizi
maupun masalah penyakit menular dan PTM. Beberapa target MDGs tidak tercapai, khususnya penurunan
kematian ibu dan pengurangan stuntingpada balita. Sementara itu, penyakit tidak menular (PTM) dan cedera
meningkat signifikan, yang tidak hanya terjadi pada kelompok penduduk mampu dan perkotaan, tetapi juga
di kalangan penduduk sosio-ekonomi rendah dan di pedesaan.

Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan eksplorasi yang mendalam tentang peranan perawat dalam
menjalani peran dan fungsinya di Puskesmas.
Sumber data Data primer :

1.Wawancara

2. Observasi

Metode penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif fenomenologi


Objek penelitian Puskesmas kabupetan garut
Hasil penelitian Penelitian ini mampu mengungkapkan pengalaman perawat dalam menjalani peran dan fungsinya di
puskesmas di mulai dari perawat secara bertanggung jawab mampu mengkoordinasikan pelayanan
dalam bentuk program dan kegiatan dengan pihak pihak lain yang terkait
Kelebihan penelitian perawat secara bertanggung jawab mampu mengkoordinasikan pelayanan dalam bentuk program dan kegiatan
dengan pihak-pihak lain yang terkait. Perawat puskesmas pun menjalani tahapan-tahapan manajemen dalam
rangka pencapaian tujuan.
Kekurangan penelitian Penelitan ini menggambarkan bahwa perawat tidak sepenuhnya menjalani profesinya sebagai perawat. Adanya
tugas-tugas tambahan yang dibebankan kepada perawat dan tugas-tugas tambahan sering kali tidak sesuai
dengan peran dan fungsi perawat.
Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan kepada rekan sejawat khusunya perawat professional bisa lebih
meningkatkan tingkat pengetahuan serta skill teori dan lapangan agar fungsi dan peran seorang perawat lebih
digaragai dengan adanya keinginan untuk mengikuti keeiatan dan pelatihan-pelatihan tentang perkembanagan
aspek ilmu kesehatan serta kemandirian, dan kompenten dalam menjalankan sop yang ada serta untuk instansi
tertutama puskesmas agar lebih memerhatikan peran dan fungsi seorang perawat yang professional dan untuk
referensi pengembanagn penelitian bagi calon peneliti selanjutnya.
Diskusi Berdasarkan penelitian yang ditujukan di atas bahwa

1. Kepala puskesmas kabupaten garut agar menata kembali perorganisasian ,pengelolaan , pengaturan,
ketenagaan pelaksanaan evaluasi dan pengendalian mutu keperawatan. Agar garis pertanggungjawaban
jelas dan pelayanan cepat terpenuhi.
2. Perawat puskesmas kabupaten garut bukan hanya sekedar mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
jadwal dan pekerjaan diselesaikan secepat tetapi beban kerja menjadi tinggi terutama jika klien banyak
sehingga tugas rutin yang sederhana terlewatkan.
Simpulan Pada penelitian ini mampu mengungkapkan pengalalaman perawat dalam menjalani
peran dan fungsinya di Puskesmas dimulai dari perawat secara bertanggung jawab
mampu mengkoordinasikan pelayanan dalam bentuk program dan kegiatan dengan
pihak-pihak lain yang terkait. Diamana perawat Puskesmas mampu menjalani
tahapanp-tahapan manajemen dalam rangka mencapai tujuan

Diantara kedua junal tersebut ditemukan bahwa yang menjadi kesenjangan ialah
seorang perawat profesioanal yang kurang kesadaran dalam menjalankan wewenang
tugas dan tanggung jawabnya maka akan berurusan dengan rana hukum baik perdata
maupun pidana dengan ini kami kelompok 1 mengambil keputusan bahwa dari kdua
junal ini semoga bisa menjadi review acuan literature kita khusunya bagi seorang
calon tenaga perawat profesional

Anda mungkin juga menyukai