Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah yang berjudul “Aspek Legal Di Sistem Kredensial Perawat Indonesia”
ini dapat tersusun hingga selesai. Kami mengucapkan banyak terima kasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baikmateri maupun pikirannya, serta bimbingan dari pihak dosen
sendiri.Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentu
kmaupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu, kami sangat mengharapkansaran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Makassar,oktober 2023
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
………………………………………………………………………………………..
……………….……… I
1.1 Latar belakang ……………………………………………………………………….………….
……………………………….1
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………………………….
………………………………...2
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………………………….
…………………………………2
BAB II
………………………………………………………………………………
………………..II
2.1 Pengertian Aspek
Legal Keperawatan…………………………………………………………………..3
2.2 Fungsi Hukum dalam Praktik Perawat (Aspek Legal Keperawatan)…………………………………4
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………..7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Mengikuti perkembangankeperawatan dunia, perawat yang menginginkan perubah
an mendasar dalam kegiatan profesinya. Dulu membantu pelaksanaantugas dokter,
menjadi bagian dari upaya mencapai tujuan asuhan medis,
kinimerekamenginginkan pelayanan keperawatan mandiri sebagai upaya
mencapaitujuan asuhan keperawatan. Tuntutan perubahan paradigma ini tentu
mengubahsebagian besar bentuk hubungan perawat dengan manajemen organisasi
tempatkerja. Jika praktik keperawatan dilihatsebagai praktik profesi, maka harus
adaotoritas atau kewenangan, ada kejelasan batasan, siapamelakukan apa.
Karenadiberi kewenangan maka perawat bisa digugat, perawat
harus bertanggung jawab terhadap tiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.Tu
ntutan perubahan paradigma tersebut tidak mencerminkan kondisi dilapanganyangs
ebenarnya, hal ini dibuktikan banyak perawat di berbagai daerahmengeluhkan
mengenaisemaraknya razia terhadap praktik perawat
sejak pemberlakuan UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.Pelaya
nan keperawatan diberbagai rumah sakit belummencerminkan
praktik pelayanan profesional. Metoda pemberian asuhan keperawatan yangdilaksa
nakan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhanklien,
melainkanlebih berorientasi pada pelaksanaan tugas rutin seorang perawat.
Nursing
di Indonesia yang tergolong masih muda dibandingkan dengan dinegara
Baratmemang tertinggal jauh. Bahkan di antara negara-negara Asiasekalipun.
Meskipun demikian, geliat perubahan yang dimulai sejak tujuh tahunterakhir di
tanah air merupakan upaya positif yang sudah pasti memerlukandukungan semua
pihak. Tetapi yang lebih penting adalahdukungan pemikiran- pemikiran kritis
terutama dari nurses itu sendiri. Pola pikir kritis ini merupakan
tindakan yang mendasari
evidence-based
practice dunia nursingyangmemerlukan proses pembuktian sebagaimana proses
riset ilmiah.Pola
pikirtersebut bukan berarti mengharuskan setiap individu menjadi peneliti/
researcher. Sebaliknya, sebagai landasan dalam praktek nursing sehari-hari.
Dengan demikian kemampuan merefleksikan kenyataan praktis lapangandengan
dasar ilmunursing ataupun disiplin ilmu lainnya, baik dalam
nursing proses kepada pasien ataupun dalammelaksanakan program pendidikannur
sing, sudah seharusnya menyatu dalam intelektualitasnurses.
1.3Tujuan.
a.Tujuan Khusus
Setelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu memahamiaspek
legal dan kredensial keperawatan.
b.Tujuan Umum
Setelah membaca makalah ini mahasiswa diharapkan mampu memahamitentang:
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam profesi kesehatan hanya kewenangan yang bersifat umum saja yangdiatur
oleh Departemen Kesehatan sebagai penguasa segala keprofesian di
bidangkesehatan dan kedokteran. Sementara itu, kewenangan yang
bersifat khusus dalamarti tindakan kedokteran atau kesehatan tertentu
diserahkan kepada profesi masing-masing. Aspek legal keperawatan tidak
terlepas dari Undang-Undang dan Peraturantentang praktek keperawatan
2.2 Fungsi Hukum dalam Praktik Perawat (Aspek Legal Keperawatan)
Larangan
1.Perawat dilarang menjalankan praktik selain yang tercantum dalam izin
danmelakukan perbuatan yang bertentangan dengan standar profesi
3.1 Kesimpulan
Aspek legal keperawatan adalah suatu aturan keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada
berbagai tatanan pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya. Aspek legal
keperawatan meliputi kewenangan berkaitan dengan izin melaksanakan praktik
profesi, sehingga tidak terlepas dari Undang-Undang dan Peraturan tentang
praktek Keperawatan. Fungsi hukum dari aspek legal dalam praktik
keperawatan merupakan suatu pedoman atau kerangka dalam menjalankan
praktik keperawatan. Dengan hukum tersebut, perawat dapat menentukan
batas–batas kewenangan serta hak dan tanggung jawab sebagai perawat.
DAFTAR PUSTAKA
Mimin, Suhaemin. 2003. Etika dalam Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC.
Kathleen koenig Blass. 2006. Praktik Keperawatan Profesional:
Konsep danPerspektif Edisi 4.Jakarta : EGC
http://ifalsfalser.blogspot.com/2012/02/aspek-legal-keperawatan.html?m=1
diakses pada 27 September 2019
https://www.academia.edu/10822616/Kredensial diakses pada 27 September
2019
Mata kuliah: Etika Dan Hukum keperawatan
OLEH
AHMAD AKZAL HABIBI (PO7132012331074)