DISUSUN OLEH :
AGNISA DHEA PUTRI
NIM. 2120242045
SI KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
TAHUN 2021
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah Agama dengan judul
“Keperawatan Sebagai suatu Profesi”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.Terima kasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Konsep dan Karakteristik Profesi.................................................................2
B. Konsep Keperawatan....................................................................................3
C. Keperawatan Sebagai Profesi........................................................................4
D. Organisasi Profesi Keperawatan.....................................................................6
E. Kebijakan Sistem Pendidikan Keperawatan...............................................10
F. Peran Perawat Profesional..........................................................................13
G. Standar Praktik Keperawatan Profesional...................................................16
BAB III PENUTUP...............................................................................................19
A. Kesimpulan.................................................................................................19
B. Saran............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat sebagai tenaga professional bertanggung jawab dan berwenang
memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan berkolaborasi dengan
tenaga kesehatan sesuai dengan kewenangannya, terutama terkait dengan lingkup
praktik dan perawat.
Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat professional melalui
kerjasma bersifat kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung
jawabnya.
Lingkup kewenangan perawat dalam praktik keperawatan profesional meliputi
sistem klien (individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat) dalam rentang
sehat dan sakit, sepanjang daur kehidupan. Untuk penerapan praktik keperawatan
tersebut perlu ketetapan (legislasi) yang mengatur hak dan kewajiban perawat
yang terkait, dengan pekerjaan profesi. Legislasi dimaksudkan untuk memberikan
perlindungan hukum bagi masyarakat, dan perawat. Dalam rangka perlindungan
hukum tersebut, perawat perlu diregistrasi, disertifikasi dan memperoleh ijin
praktik (lisensi).
B. Rumusan Masalah
1. Apa Konsep dan Karakteristik Profesi?
2. Apa Konsep Keperawatan?
3. Bagaimana Keperawatan Sebagai Profesi?
4. Sebutkan Organisasi Profesi Keperawatan?
5. Bagaiamana Kebijakan Sistem Pendidikan Keperawatan ?
6. Bagaimana Peran Perawat Profesional?
7. Sebutkan Standar Praktik Keperawatan Profesional?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. orientasi individu terhadap layanan yang diberikan,
3. penelitian atau penilaian yang berkelanjutan,
4. memiliki kode etik,
5. memiliki otonomi sendiri, dan
6. memiliki organisasi profesi.
B. Konsep Keperawatan
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau
definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau
fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep
tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau
mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai
suatu pedoman dalam penelitian
Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984) sebagai usaha untuk
menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori
keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain
dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan
mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Teori
keperawatan menurut Barnum 1990 merupakan usaha-usaha untuk menguraikan
atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Menurut Newman (1979),
ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori
keperawatan, yaitu meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan
dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu keperawatan,
menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang
berkaitan dengan praktik keperawatan serta menciptakan suatu kerangka konsep
yang memungkinkan pengembangan teori keperawatan. Tujuan pengembangan
teori keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yang di harapkan
3
dapat membantu dan mengembangkan praktek keperawatan dan pendidikan
keperawatan.
Menurut Torres ( 1985 ) dan Chinn-Jacob ( 1983 ) ada lima karakteristik dasar
teori dan konsep keperawatan, yaitu:
1. Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan
yang spesifik dari konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep
manusia, konsep sehat-sakit, keperawatan dan konsep lingkungan.
2. Teori keperawatan harus bersifat alamiah. Artinya, teori keperawatan
digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan
dengan menggunakan cara berpikir yang logis.
3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya, teori
keperawatan dapat digunakan pada masalah yang sederhana maupun
masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktek
keperawatan.
4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge
keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.
5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki
kualitas praktek keperawatan
4
Berdasarkan pengertian di atas, jelas keperawatan merupakan suatu
bentuk profesi, karena keperawatan mempunyai ciri-ciri sebagai profesi.
Berdasarkan definisi oleh para ahli menganai profesi, maka keperawatan layak
dianggap sebagai profesi, karena telah memenuhi syarat-syarat sebagai profesi,
yaitu:
1. Mempunyai Body Of Knowledge
Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu
keperawatan (nursing science) yang mencakup ilmu-ilmu dasar (alam,
sosial, perilaku), ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu
keperawatan dasar, ilmu keperawatan klinis dan ilmu keperawatan
komunitas.
2. Pendidikan Berbasis Keahlian pada Jenjang Pendidikan Tinggi
Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan dengan
mempunyai standar kompetensi yang berbeda-beda mulai D III
Keperawatan sampai dengan S3 akan dikembangkan.
3. Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat Melalui Praktik dalam Bidang
Profesi
Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem
Kesehatan Nasional. Oleh karena itu sistem pemberian askep
dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem pemberian pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yang terdapat di setiap tatanan pelayanan
kesehatan. Pelayanan / askep yang dikembangkan bersifat humanistic /
menyeluruh didasarkan pada kebutuhan klien, berpedoman pada standar
asuhan keperawatan dan etika keperawatan.
4. Memiliki Perhimpunan / Organisasi Profesi
Keperawatan harus memiliki organisasi profesi, organisasi profesi ini
sangat menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra
keperawatan sebagai profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya
membangun keperawatan profesional dan berada di garda depan dalam
inovasi keperawatan di Indonesia. Saat ini di indonesia memilki
organisasi profesi keperawatan dengan nama PPNI, dengan aggaran
5
dasar dan anggaran rumah tangga, sedangkan organisasi keperawatan
di dunia dengan nama International Council Of Nurse (ICN).
5. Pemberlakuan Kode Etik Keperawatan
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat profesional selalu
menunjukkan sikap dan tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode
etik keperawatan.
6. Otonomi
Keperawatan memiliki kemandirian, wewenang, dan tanggung jawab
untuk mengatur kehidupan profesi, mencakup otonomi dalam
memberikan askep dan menetapkan standar asuhan keperawatan melalui
proses keperawatan, penyelenggaraan pendidikan, riset keperawatan dan
praktik keperawatan dalam bentuk legislasi keperawatan (KepMenKes No.
1239 Tahun 2001).
7. Motivasi Bersifat Altruistik
Masyarakat profesional keperawatan Indonesia bertanggung jawab
membina dan mendudukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai
pelayanan profesional dalam pembangunan kesehatan serta tetap
berpegang pada sifat dan hakikat keperawatan sebagai profesi serta selalu
berorientasi kepada kepentingan masyarakat.
6
menghadapi tantangan yang ada saat ini dan akan datang serta bekerja
ke arah positif terhadap perubahan-perubahan profesi sesuai dengan
perubahan sosial.
7
2) Merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi perkembangan
IPTEK dalam keperawatan.
d. Bidang kehidupan profesi
1) Membina, mengawasi organisasi profesi.
2) Membina kerjasama dengan pemerintah, masyarakat, profesi lain,
dan antar anggota.
3) Membina kerjasama dengan organisasi profei sejenis dengan
negara lain.
4) Membina, mengupayakan, dan mengawasi kesejahteraan anggota.
8
2. Tujuan dan Fungsi PPNI
Tujuan PPNI adalah sebagai berikut:
a. Membina dan mengembangkan organisasi profesi keperawatan antara
lain: persatuan dan kesatuan, kerjasama dengan pihak lain, dan pembinaan
manajemen organisasi.
9
5. Struktur organisasi tingkat pusat adalah sebagai berikut:
a. Ketua umum sebagai puncak tertinggi kepemimpinan. Di bawahnya
ada beberapa ketua bidang seperti:
b. Pembinaan organisasi
c. Pembinaan pendidikan dan latihan
d. Pembinaan pelayanan
e. Pembinaan IPTEK
f. Pembinaan kesejahteraan
g. Sekretaris jenderal sebagai wakil ketua untuk urusan kesekretariatan
dan administrasi. Sekretaris berjumlah 5 orang sesuai dengan beberapa
departemen di bawah ini.
h. Departemen organisasi, keanggotaan, dan kaderisasi
i. Departemen pendidikan
j. Departemen pelatihan
k. Departemen pelayanan di rumah sakit
l. Departemen pelayanan di puskesmas
m. Departemen penelitian
n. Departemen hubungan luar negeri
o. Departemen kesejahteraan anggota
p. Departemen pembinaan yayasan
10
pengembangan pelayanan keperawatan secara professional, tekhnologi
keperawatan serta pembinaan keprofesiaan, karena pendidikan keperawatan
sebagai sarana mencapai profesionalisme keperawatan.
11
3. Pendidikan Profesi; yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mencapai
kompetensi profesi perawat.
12
keperawatan dasar dan penerapan yang sederhana. Program pendidikan
Ners memiliki landasan keilmuan yang kokoh dari pada lulusan D-III
Keperawatan serta memiliki landasan keprofesian yang mantap sesuai
dengan sifatnya sebagai pendidikan profesi. Tetapi, untuk lulusan S1
Keperawatan tanpa mengikuti profesi Ners, adalah orang yang
berkemampuan akademik sebagai serjana keperawatan tetapi tidak
memiliki kewenangan melakukan praktik keperawatan atau melakukan
kegiatan pada bidang non keperawatan. Sedangkan lulusan Sarjana
keperawatan + Ners adalah seseorang tenaga profesional berkemampuan
dan berwenang melakukan pekerjaan dibidang pelayanan dan asuhan
keperawatan pada pasien dengan gangguan kesehatan.
3. Program Pascasarjana Keperawatan
Program magister keperawatan ini menghasilkan perawat ilmuwan dengan
sikap tingkah laku dan kemampuan sebagai ilmuwan keperawatan.
Sebagai perawat ilmuwan diharapkan mempunyai kemampuan berikut ini :
a. Meningkatkan pelayanan profesi dengan jalan penelitian dan
pengembangan.
b. Berpartisipasi dalam pengembangan bidang ilmunya.
c. Mengembangkan penampilannya dalam spectrum yang lebih luas
dengan mengkaitkan ilmu/profesi serupa.
d. Merumuskan pendekatan penyelesaian berbagai masalah masyarakat
dengan cara penalaran ilmiah (Keputusan Mendikbud No.056/U/1994-
pasal 2 ayat 3).
13
kesehatan emosi, spiritual dan sosial. Dalam perannya sebagai pemberi
asuhan keperawatan, perawat memberikan perawatan dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan
melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa
direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat dan sesuai dengan
tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Beberapa kegiatan yang dilakukan perawat saat
memberikan asuhan keperawatan adalah:
Memberikan perawatan dan kebutuhan kebersihan pasien setiap hari.
Mengatur porsi dan asupan gizi serta diet pasien.
Membantu memindahkan pasien dari dan ke tempat tidur.
Membantu mobilitas pasien.
Mengatur jadwal berobat ke dokter dan jadwal mengkonsumsi obat.
Memeriksa tanda-tanda vital seperti tensi darah, suhu tubuh, detak
nadi, respiratori dan Spo2.
14
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan,
sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan
pendidikan kesehatan
15
Mengembangkan sistem pelayanan keperawatan.
Memberikan informasi tentang informasi yang berkaitan dengan.
pelayanan keperawatan pada saranan kesehatan.
16
Ciri – ciri Standar Praktek Keperawatan
Standar praktek keperawatan ini digunakan untuk mengetahui proses dan hasil
pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien sebagai fokus utamanya.
Praktek keperawatan profesional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Otonomi dalam pekerjaan
2. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat
3. Pengambilan keputusan yang mandiri
4. Kolaborasi dengan disiplin lain
5. Pemberian pembelaan
6. Memfasilitasi kepentingan pasien
17
menyediakan ukuran untuk mengevaluasi level perilaku perawat yang
didasarkan atas pengetahuan, ketrampilan, dan pencapaian aktifitas
kemajuan profesional.
2. Standar Asuhan
Standar asuhan meliputi prosedur, standar asuhan genetik, dan rencana
asuhan (care plans). Mereka merupakan alat untuk memastikan perawatan
pasien yang aman dan memastikan hasil yang berasal dari pasien ini.
Prosedur adalah urain tahap pertahap tentang bagaimana melakukan
keterampilan psikomotor dan bersifat orientasi tugas. Protokol meliputi
lima kategori utama: manajemen pasien dengan peralatan invasi,
manajemen pasien dengan peralatan non invatif; manajemen status
fisiologis dan psikologis; dan diagnosa keperawatan tertentu. Standar
asuhan genetik menguraikan harapan asuhan minimal yang disediakan
bagi semua pasien diamanapun pasien dirawat. Rencana asuhan dibuat dan
biasanya mempunyai hubungan dengan diagnosa medis pasien dan
diagnosa keperawatan pasien.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan standar praktek keperawatan di Indonesia merupakan
tanggung jawab PPNI karena tekanan dan tuntutan kebutuhan terhadap kualitas
asuhan keperawatan makin tinggi. Pengertian standar sangat luas namun harus
dapat diterima dan dicapai. Dalam pengembangan standar dibutuhkan sumber-
sumber pengembangan standar keperawatan.
Tujuan dan manfaat standar keperawatan pada dasarnya mengukur kualitas
asuhan kinerja perawat dan efektifitas menejemen organisasi. Dalam
pengembangan standar menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim
sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab mengembangkan standar
bagaimana proses pengembangan tersebut.
Berbagai jenis keperawatan dapat dikembangkan dengan focus, orientasi
dan pendekatan yang saling mendukung. Standar asuhan berfokus pada hasil
pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk
memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial juga harus dikembangkan
dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi
perawat dan organisasi pelayanan.
B. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca supaya mempelajari dan menelaah
makalah ini sebagai referensi dalam belajar. Untuk teman-teman mahasiswa
supaya lebih giat dalam belajar.
19
DAFTAR PUSTAKA
Faz Patrick & Craven, Ruth F, (2000). Fundamental of Nursing : Human Health
and Function, 3 rd ed, DLMN/DLC.
Salemba Medika
Pearson & Vaughan, (1999). Nursing models for practice. London : Heinemann
Nursing Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep,
wikipedia.org/wiki/Profesi
20