Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KEPERAWATAN SEBAGAI SUATU PROFESI

Disusun Oleh :
Kelompok 6

1. Nopriyanto
2. Micro Suprrianto
3. Utary Oktaviani
4. Afif Atika Ulayya
5. Rozihan Amri
6. Frenti Dewi

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“perawat sebagai suatu profesi” sebagai tugas mata kuliah konsep dasar
keperawatan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan serta bantuan yang
telah diberikan hingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh
karena itu, kai mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak.Akhirnya kami
berharap makalah ini dapar bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Pringsewu, Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 1

BAB II LANDASAN TEORI


A. Peran Perawat Profesional.......................................................................... 3
1. Pengertian Profesi dan Keperawatan.................................................. 3
2. Arti dan makna keperawatan sebagai suatu profesi............................ 4
3. Peran, Fungsi, Tanggung jawab perawat............................................ 7
B. Standar Praktek Keperawatan Profesional. ................................................ 11
C. Interpersonalisasi Education dan Interpersonalisasi Collaboration. .......... 14

BAB III SIMPULAN DAN SARAN


A. SIMPULAN .................................................................................................... 12
B. SARAN ........................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawat sebagai tenaga professional bertanggung jawab dan berwenang
memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan berkolaborasi dengan
tenaga kesehatan sesuai dengan kewenangannya, terutama terkait dengan
lingkup praktik dan perawat.
Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat professional melalui
kerjasma bersifat kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung
jawabnya.
Lingkup kewenangan perawat dalam praktik keperawatan profesional
meliputi sistem klien (individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat)
dalam rentang sehat dan sakit, sepanjang daur kehidupan. Untuk penerapan
praktik keperawatan tersebut perlu ketetapan (legislasi) yang mengatur hak
dan kewajiban perawat yang terkait, dengan pekerjaan profesi. Legislasi
dimaksudkan untuk memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat, dan
perawat. Dalam rangka perlindungan hukum tersebut, perawat perlu
diregistrasi, disertifikasi dan memperoleh ijin praktik (lisensi).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah peran perawat professional?
2. Apakah standar praktik keperawatan professional?
3. Apakah interpersonalisasi education dan interpersonalisasi collaboration

C. Tujuan
Makalah ini di buat dengan tujuan agar kita mengetahui apa peranan perawat
professional dan apa standar praktik keperawatan professional serta
interpersonalisasi education dan interpersonalisasi collaboration.

1
D. Manfaat
Makalah ini di buat oleh kami agar kami dapat memahami dan
mengaplikasikan langsung dalam praktik di lapangan mengenai keperawatan
sebagai profesi, peran dan standar praktik perawat professional serta
interpersonalisasi education dan interpersonalisasi collaboration.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Perawat Profesional


1. Pengertian Profesi dan Keperawatan.
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris
“Profess”, yang dalam bahasa Yunani adalah “Επαγγελια”, yang bermakna:
“Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara
tetap/permanen”.
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi
profesi, kode etik, serta proses sertifikasidan lisensi yang khusus untuk bidang
profesi tersebut. Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut
profesional.

Pengertian profesi menurut para ahli


Wilensky (1964)
Profesi berasal dari profession yang berarti suatu pekerjaan yang
membutuhkan dukungan dengan badan ilmu (body of knowledge) sebagi
dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak
tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta
memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan (altruism).
Hamid A. Y (1996)
Profesi merupakan pekerjaan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat
dan bukan untuk kepentingan golongan atau kelompok tertentu
DeYoung (1985)
Profesi merupakan keterkaikatan adanya 7 elemen yang memiliki dasar ilmu
yang kuat, berorientasi pada pelayanan, mempunyai otoritas, memiliki kode
etik, mempunyai organisasi profesi, melakukan penelitian secara terus
menerus serta memiliki otonomi.

3
Pengertian Keperawatan
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian
integral pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan meliputi
aspek biologi,psikologi,sosial dan spiritual yang bersifat komprehensif
ditujukan kepada individu,keluarga dan masyarakat yang sehat maupun sakit
mencangkup siklus hidup manusia untuk mencapai derajat kesehatan optimal.

Hakikat profesi
Suatu pekerjaaan yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang
berkualitas tinggi dalam melayani atau mengabdi pada kepentingan umum
untuk mencapai kesejahteraan manusia. Keterampilan teknis yang didukung
oleh pengetahuan dan sikap kepribadian tertentu yang dilandasi oleh norma
norma yang mengatur perilaku anggota profesi.

2. Arti dan makna keperawatan sebagai suatu profesi.


Keperawatan adalah suatu bentuk layanan kesehatan profesional dan
bagian integral dari layanan kesehatan yang berlandaskan ilmu dan kiat
keperawatan berbentuk bio, psiko, sosial, dan spritual.
Keperawatan yang semula belum jelas ruang lingkupnya dan batasannya,
secara bertahap mulai berkembang. Pengertian perawat dan keperawatan itu
sendiri diartikan oleh pakar keperawatan dengan berbagai cara dalam berbagai
bentuk rumusan, seperti oleh Florence Nightingale, Goodrich, Imogene King,
Virginia Henderson, dan sebagainya.
Perawat itu bukan pembantu dokter melainkan sebuah profesi yang
sebenarnya setingkat dengan dokter. Bila dokter adalah dalam hal medisnya
sedangkan perawat dengan profesi perawat tentunya bertugas dan berperan di
bidang keperawatan itu sendiri.
Keperawatan bisa dikatakan sebagai sebuah profesi karena memiliki beberapa
hal. Beberapa hal yang menjadikan keperawatan sebagai profesi adalah
sebagai berikut :
b. Landasan ilmu pengetahuan yang jelas (Scientific Nursing).

4
c. Mempunyai kode etik profesi.
d. Pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi.
e. Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik dalam bidang
profesi.

Menurut Prof. Ma’rifin Husin, keperawatan sebagai profesi memiliki ciri – ciri
sebagai berikut.
a. Memberi pelayanan/asuhan dan melakukan penelitian sesuai dengan
kaidah ilmu dan keterampilan serta kode etik keperawatan.
b. Telah lulus dari pendidikan pada jenjang perguruan tinggi (JPT) sehingga
diharapkan mempu untuk:
1) bersikap profesional,
2) mempunyai pengetahuan dan keterampilan profesional,
3) memberi pelayanan asuhan keperawatan profesional, dan
4) menggunakan etika keperawatan dalam memberi pelayanan.
c. Mengelola ruang lingkup keperawatan berikur sesuai dengan kaidah suatu
profesi dalam bidang kesehatan, yaitu:
1) Sistem pelayanan/asuhan keperawatan,
2) Pendidikan/pelatihan keperawatan yang berjenjang dan berlanjut,
3) Perumusan standar keperawatan (asuhan keperawatan, pendidikan
keperawatan registrasi/legislasi), dan
4) Melakukan riset keperawatan oleh perawat pelaksana secara terencana
dan terarah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dean
teknologi.
Dengan melihat sebagai definisi, ciri, dan kriteria profesi yang telah
disebutkan di atas maka dapat dianalisis bahwa keperawatan di Indonesia saat
ini telah:
1. Memiliki badan ilmu dan telah diakui secara undang – undang oleh
pemerinyah Indonesia melalui UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesahatan.
2. Memiliki institusi pendidikan jenjang perguruan tinggi, yakni
AKPER/DIII Keperawatan, DIV Keperawatan, Fakultas Ilmu
Keperawatan (S1), dan Program Pasca Sarjana Keperawatan (S2).

5
3. Memiliki kode etik keperawatan, standar profesi, standar praktik
keperawatan, standar pendidikan keperawatan, dan standar asuhan
keperawatan.
4. Memiliki legislasi keperawatan (sedang diproses menjadi undang –
undang).
5. Memiliki organisasi profesi yaitu Persatuan Perawat Nasional Indinesia
(PPNI).
6. Memberikan asuhan keperawatan secara mandiri menggunakan
pendekatan proses keperawatan.
7. Melaksanakan riset keperawatan.
Kebijaksaan Pemerintah (Depkes) tentang Profesionalitas Keperawatan. Dalam
rangka mencapai Indonesia sehat 2010, misi Depkes adalah:
1. Pergerakan pembangunan nasional berwawasan kesehatan
2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungan.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata, dan terjangkau.
4. Mendorong kemadirian masyarakat untuk sehat.

Untuk mencapai misi dan visi tersebut, telah dikembangkan pilar strategi
pembangunan kesehatan yang meliputi:
1. Paradigma sehat / pembangunan berwawasan kesehatan
2. Profesionalisme.
3. Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (JPKM)
4. Desentralisasi.
5. Sebagai profesi, keperawatan dituntut untuk memiliki kemampuan
intelektual, interpersonal kemampuan teknis dan moral.
6. Proses profesionalisasi keperawatan.
7. Proses profesionalisasi keperawatan bertujuan untuk memperoleh hasil
asuhan keperawatan yang bermutu, efektif, dan efisien sesuai dengan
kebutuhan pelaksanaannya yang dilakukan secara sistematis,dinamis,dan
berkelanjutan.

6
Proses profesionalisasi keperawatan berfungsi sebagai berikut:
1. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi tenaga
keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.
2. Memberikan ciri profesionalisasi asuhan keperawatan melalui pendekatan
pemecahan masalah dan pendekatan komunikasi yang efektif dan efisien.
3. Memberi kebebasan pada klien untuk mendapat pelayanan yang optimal
sesuai dengan kebutuhannya dalam kemandiriannya di bidang
Azas-Azas Profesionalilsasi Keperawatan
1. Keterbukaan,kebersamaan,dan kemitraan.
2. Manfaat,semua kebutuhan /tindakan yang harus diambil harus bermanfaat
bagi kepentingan pasien, tenaga keperawatandan institusi.
3. Interdeperdensi,tersapat saling bertegantungan antara tenaga keperawatan
dalam merawat pasien.
4. Saling menguntungkan,masing-masing pihak yang terlibat dalam hal ini
perawat, klien dan institusi memperoleh kepuasan.

3. Peran perawat profesional.


Peran adalah pola sikap, perilaku nilai dan tujuan yang diharapkan dari
seseorang berdasarkan posisinya dimasyarakat (Keliat,1992).
Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
sesuai dengan kedudukan dalam system, di mana dapat dipengaruhi oleh
keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dariluar profesi keperawatan
yang bersipat konstan. Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan
tahun 1989 terdiri dari :
a. Pemberi Asuhan Keperawatan
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat
dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan
melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa
direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat
kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat

7
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang
sederhana sampai dengan kompleks.
b. Advokat Klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau
informasi lain khusunya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas
pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas
privasi, hak untuk menntukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti
rugi akibat kelalaian.
c. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bhkan tindakan yang diberikankan,
sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.
d. Koordinator
peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian
pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuan klien.
e. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan
yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi
atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
f. Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan
klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang
diberikan.

8
g. Peneliti / Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,
kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode
pemberian pelayanan keperawatan.

4. Fungsi perawat.
Organisasi keperawatan sedunia ICN (1973) berpendapat bahwa, ”The unique
function of the nurse is to assist individual, sick or well in the performance of
those activities contributing to health or its recovery (or to a peaceful death)
he would perform unaided of he had necessary strength will or knowledge”
yang artinya fungsi unik perawat yaitu melakukan pengkajian pada individu
sehat maupun sakit, dimana segala aktivitas yang dilakukan berguna untuk
kesehatan dan pemulihan kesehatan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki.
Aktivitas ini dilakukan dengan berbagai cara untuk mengembalikan
kemandirian pasien secepat mungkin”.
Dalam menjalan kan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi
diantaranya:
a. Fungsi Independent
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana
perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan
keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan
kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan
kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktifitas dan lain-lain), pemenuhan
kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan cinta mencintai,
pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
b. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan atas pesan atau
instruksidari perawat lain. Sehingga sebagian tindakan pelimpahan tugas yang
di berikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat
umum atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.

9
c. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan
di antara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk
pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti
dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai
penyakit kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja
melainkan juga dari dokter ataupun yang lainnya.

5. Tanggung jawab perawat.


a.Tanggung jawab perawat secara umum
Memberikan asuhan / pelayanan keperawatan
Meningkatkan ilmu pengetahuan
Meningkatkan diri sebagai profesi
b.Tanggung jawab terhadap klien
Memenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan
Melindungi klien
Membantu klien untuk dapat menolong dirinya sendiri
Menjaga rahasia klien
c.Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Melindungi diri dari penularan penyakit
Melindugi dari dari gangguan yang datang dari pekerjaan / lingkungan
Menghindarkan konflik dengan orang lain / diri sendiri
d.Tanggung jawab terhadap profesi
Mengadakan kerjasama antar tim kesehatan
Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
Meningkatykan pengetahuan tentang IPTEK / Kep.
Melaksanakan kewajiban dengan tulus ikhlas
Menjunjung tinggi nama baik profesi
Membina dan memelihara mutu organisasi profesi
e.Tanggung jawab terhadap masyarakat

10
Menjalin hubungan kerjasama yang baik dalam mengambil prakarsa dan
mengadakan upaya kesehatan khususnya serta upaya-upaya lain untuk
kesejahteraan umum sebagai bagian tugas perwat terhdap masyarakat

Dilihat dari definisi profesi, jelas bahwa profesi tidak sama dengan okupasi
(occupation) meskipun keduanya sama – sama melakukan pekerjaan tertentu.
Profesi mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
1. Didukung oleh badan ilmu yang sesuai dengan bidangnya (antalogi), jelas
wilayah kerja keilmuannya (Epistomologi), dan aplikasinya (Axiologi).
2. Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus
– menerus, dan bertahap.
3. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara lehal
melalui perundang – undangan.
4. Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi
(standar pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan, dan kode etik) serta
pengawasan terhadap pelaksanaan pareturan – peraturan tersebut
dilakukan sendiri oleh

B. STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL


1. Klasifikasi Praktik Keperawatan
1) Perawat dan pelaksana praktek keperawatan
Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan
melaksanakan standar praktek keperawatan. Perawat sebagai anggota
profesi,setia saat dapat mempertahankan sikap sesuai dengan standar
profesi keperawatan.
2) Nilai-nilai probadi dan praktek profesional
Adanya perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup
praktek keperawatan dan bidang teknologi medis akan mengakibatkan
terjadinya peningkatan konflik antara nilai nilai pribadi yang memiliki
perawat dengan pelaksana praktik yang dilakukan sehari hari selain itu
pihak atasan membutuhkan bantuan perawat untuk melaksanakan tugas
pelayanan keperawatan tertentu, dilain pihak perawat mempunyai hak

11
untuk menerima atau menolak tugas tersebut sesuai dengan nilai nilai
pribadi mereka.
2. Ciri – ciri standar praktek keperawatan
Standar praktek keperawatan ini digunaka untuk menetahui proses dan
hasil pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien sebagai fiokus
utamanya.
Praktek keperawatan profesional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Otonom dalam pekerjaan
Bertanggung jawab dan bertanggung gugat
Pengambilan keputusan yang mandiri
Kolaborasi dengan disiplin lain
Pemberian pembelaan
Memfasilitasi kepentingan pasien
3. Tipe standar keperawatan
dua kategori standar keperawatan yang diterima secara luas adalah
standar asuhan (standar of care) atau pertanyaan yang menguraikan level
asuhan yang akan diterima oleh pasien dan standar praktek.standar of
practice atau harapan terhadap kineja perawat dalam memberikan standar
asuhan. Aktifitas pemantauan dan evaluasi memastikan bahwa level
perawatan pasien dan kinerja perawat telah dicapa dengan baik. Dua
macam kinerja ini dirancang untuk mendukungperawat dalam praktik
sehari-hari dengan menyediakan suatu struktur untuk praktek tersebut dan
untuk membantuperawat dalam mengidentifikasi kontribusi keperawatan
dalam perawat pasien.
Standar praktek
Standar praktek meliputi kebijakan (police),uraian tugas (job deskription)
, dan standar kinerja (peformance standar). Ia menuntut perawat dalam
melaksanankan perawatan pasien. Ia juga menetapkan level kinerja yang
perlu memperlihatkan oleh perawat untuk memastikan bahwa standar
asuhan akan dicapai dan menggambarkan definisi institusi tentang apa
yang dapat dilakukan oleh perawat. Kebijakan menetapkan sumber-
sumber atau kondisi yang harus tersedia untuk memfasilitasi asuhan.

12
Uraian tugas mencerminakan kompetensi, pendidikan dan pengalaman
yang diperlukan bagi semua staf yang memiliki peran atau posisi sebagai
perawat. Sedangkan standar kinerja ditunkan dari uraian tugas dan
menyediakan ukuran untuk mengevaluasi level perilaku perawat yang
didasarkan atas pengetahuan keterampilan, dan pencapaian aktifitas
kemajuan profesional.
Standar Asuhan
Standar asuhan meliputi prosedur, standar asuhan genetik dan rencana
asuhan (care plans). Mereka merupakan alat untuk memastikan perawatan
pasien yang aman dan memastikan hasil yang berasal dari pasien ini.
Standar asuhan genetik menguraikan harapan asuhan minimal yang
disediakan bagi semua pasien dimanapun pasien dirawat. Rencana asuhan
dibuat dan biasanya mempunyai hubungan dengan diagnosa medis
pasien dan diagnosa keperawatan pasien.
Pelaksanaan standar praktik keperawatan di Indonesia disusun oleh
Depkes RI 1995, terdiri dari beberapa standar.
Menurut JCHO : Joint Commision on Accreditation of Health cara
organisasi terdapat 8 standar tentang asuhan keperawatan yang meliputi :
- Menghargai hak-hak pasien
- Penerimaan sewaktu pasien MRS
- Observasi keadaan pasien
- Pemenuhan kebutuhan nutrisi
- Asuhan pada tindakan operasi dan prosedur invasive
- Asuhan pada tindakan non operatif dan administratif
- Pendidikan kepada pasien dan keluarga
- Pemberian asuhan secara terus menerus dan berkesinambungan
4. Tujuan Standar Praktik Keperawatan
Tujuan umumnya untuk meningkatkan asuhan atau pelayanan
keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan atau proses pada usaha
pelayanan atau untuk memenuhi kriteria pelayanan yang diharapkan
berguna bagi :

13
Perawat : pedoman membimbing perawat dalam menentukan tindakan
keperawatan yang dilakukan pada klien
Rumah sakit : meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan
keperawatan di rumah sakit
Klien : perawatan yang tidak lama biaya yang ditangung keluarga
menjadi ringan
Profesi : alat perencanaan mencapai target dan sebagai ukuran evaluasi
Tenaga kesehatan lain : mengetahui batas kewenangan dengan profesi
lain sehingga dapat saling menghormati dan bekerja sama dengan baik.

Manfaat Praktek Keperawatan


Praktik klinis : serangkaian kondisi untuk mengevaluasi kualitas askep
dan merupakan alat pengukur mutu penampilan kerja perawat guna
memberi feedback perbaikan.
Administrasi pelayanan keperawatan : membrikan informasi pada
administrator yang sangat penting dalam perencanaan pola staf, program
pengembangan staf dan pengidentifikasi isi dari program orientasi.
Pendidikan keperawatan : membantu dalam merencanakan isi kurikulum
dan mengevaluasi penampilan kerja mahasiswa.
Riset keperawatan : hasil proses evaluasi merupakan penelitian yang
pertemuannya dapat diperbaiki dan meningkatkan kualitas askep.
Sistem pelayanan kesehatan : implementasi standar dapat meningkatkan
fungsi kerja tim dalam mengembangkan mutu askep dan peran perawat.

C. INTERPERSONALISASI EDUCATION DAN INTERPERSONALISASI


COLLABORATION
1. Interpersonalisasi education
Interpersonalisasi Education (IPE) menurut WHO (2010), IPE merupakan
suatu proses yang dilakukan dengan melibatkan sekelompok mahasiswa
atau profesi kesehatan yang memiliki perbedaan latar belakang profesi
dan melakukan pembelajaran bersama dalam periode tertentu, adanya

14
interaksi sebagai tujuan utama dalam IPE untuk berkolaborasi dengan
jenis pelayanan meliputi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif.
Pengertian IPE :
1. Medudukkan secara bersama mahasiswa dari berbagai profesi
kesehatan dalam satu kelas yang sama.
2. Mendatangkan pengajar dari berbagai profesi kesehatan untuk
mengajar pada kelas yang sama.
3. Memaparkan mahasiswa dari berbagai profesi pada pasien yang
sama
Pengembangan IPE di institusi pendidikan kesehatan tidak terlepas dari
konsep berubah. Perubahan merupakan suatu proses di mana terjadinya
peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang
bersifat dinamis. Perubahan dapat mencakup keseimbangan personal,
sosial maupun organisasi untuk dapat menerapkan ide atau konsep terbaru
dalam mencapai tujuan tertentu.
TUJUAN DAN MANFAAT IPE
Menurut (freeth & reeves, 2004) tujuan dari interpersonalisasi education
adalah untuk mempersiapkan mahasiswa profesi kesehatan dengan ilmu,
keterampilan, sikap dan perilaku profesional yang penting untuk praktek
kolaborasi interpersonalisasi.
Sedangkan menurut (Cooper, 2001) tujuan dari IPE yaitu :
1. Meningkatkan pemahaman interdispliner dan meningkatkan
kerjasama.
2. Membina kerjasama yang kompeten
3. Membuat penggunaan sumberdaya yang efektif dan efisien
4. Meningkatkan kualitas perawatan pasien yang comprehensif.

Manfaat dari interpersonalisasi education yaitu :


1. Memberikan mahasiswa kesempatan untuk mendapatkan
pengalaman seperti dalam kehidupan kerja yang nyata.
2. Mahasiswa dapat berinteraksi lebih luas dalam lingkungan fakultas
sebagai suatu lingkungan kerja

15
3. Mahasiswa belajar menghargai profesi lainnya
4. Memahami lebih jelas peran profesi masing-masing
Mahasiswa belajar saling melengkapi sebagai tim dan dapat memanage
konflik dengan baik.

Pendidikan interpersonalisasi inipun terjadi apabila :


1. Terdapat interaksi dan refleksi aktif antar mahasiswa dan institusi
dari berbagai profesi kesahatan.
2. Tujuan dan srategi pendidikan diarahkan pada pencapaian :
a. keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk
menjalankan kerja tim dalam penanganan pasien.
b. pemahaman dan sikap saling menghormati karakter khusus dan
fungsi berbeda yang dimiliki oleh masing-masing profesi.

2. Interpersonalisasi collaboration
Kolaborasi adalah suatu proses dimana praktisi keperawatan atau perawat
klinik bekerja dengan dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan
dalam lingkup praktek profesional keperawatan, dengan pengawasan dan
supervisi sebagai pemberi petunjuk pengembangan kerjasama atau
mekanisme yang ditentukan oleh peraturan suatu negara dimana
pelayanan diberikan. Perawat dan dokter merencanakan dan
mempraktekan bersama sebagai kolega, bekerja saling ketergantungan
dalam batas-batas lingkup praktek dengan berbagi nilai-nilai dan
pengetahuan serta respek terhadap orang lain yang berkontribusi terhadap
perawatan individu, keluarga dan masyarakat.
Komponen dalam kolaborasi
• Dasar-dasar kompetensi koaborasi :
• Komunikasi
• Respek dan kepercayaan
• Memberikan dan menerima feed back
• Pengambilan keputusan
• Manajemen konflik

16
Kolaborasi dapat berjalan dengan baik jika
• Semua profesi mempunyai visi dan misi yang sama
• Masing-masing profesi mengetahui batas-batas dari pekerjaannya
• Anggota profesi dapat bertukar informasi dengan baik
• Masing-masing profesi mengakui keahlian dari profesi lain yang
tergabung dalam tim.

Model Praktek Kolaborasi


a. Interaksi Perawat-Dokter, dalam persetujuan pratek.
b. Kolaborasi Perawat – Dokter, dalam memberikan pelayanan.
c. Tim Interdisiplin atau komite.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengembangan standar praktek keperawatan di Indonesia merupakan
tanggung jawab PPNI karena tekanan dan tuntutan kebutuhan terhadap
kualitas asuhan keperawatan makin tinggi. Pengertian standar sangat luas
namun harus dapat diterima dan dicapai. Dalam pengembangan standar
dibutuhkan sumber-sumber pengembangan standar keperawatan.
Tujuan dan manfaat standar keperawatan pada dasarnya mengukur kualitas
asuhan kinerja perawat dan efektifitas menejemen organisasi. Dalam
pengembangan standar menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang
lazim sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab mengembangkan
standar bagaimana proses pengembangan tersebut.
Berbagai jenis keperawatan dapat dikembangkan dengan focus, orientasi dan
pendekatan yang saling mendukung. Standar asuhan berfokus pada hasil
pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk
memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial juga harus
dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat bermanfaat
bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan.

B. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca supaya mempelajari dan menelaah
makalah ini sebagai referensi dalam belajar. Untuk teman-teman mahasiswa
supaya lebih giat dalam belajar.

18
DAFTAR PUSTAKA

Khotimah, Standar Praktek Keperawatan,


https://sites.google.com/site/stikeshusada/ikd-1/standar-praktek-keperawaan
Mindya Rina, Standar Profesional dalam Praktik Keperawatan, 12 May 2011,
http://regional.kompasiana.com/2011/05/12/standar-profesional-dalam-
praktik-keperawatan/
PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) 2012, http://www.inna-ppni.or.id
Yohana R. Kawonal, standar praktek keperawatan profesional di – indonesia,
2011
http://wahyubraddasouljah.blogspot.com/2011/11/standar-praktek-keperawatan-
profesional.html
Dewi elizadiani suza, standard untuk praktek, 2003
KEPERAWATANhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3584/1/k
eperawatan-dewi.pdf
Riyanto, Theo, Martinus th.2008. Kelompok kerja yang efektif. Yogyakarta : kanisius

19

Anda mungkin juga menyukai