Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANTROPOLOGI KESEHATAN
PROFESIONALISME DALAM PENGOBATAN DAN PERAWATAN

Disusun Oleh :
Putri Rizqi Wulandari
221031

AKADEMI KEPERAWATAN BINA INSAN JAKARTA UTARA


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
PROFESIONALISME DALAM PENGOBATAN DAN PERAWATAN “ tepat pada
waktunya. Pada program studi Akademi Keperawatan Bina Insan.

Mulai perencanaan sampai dengan penyelesaian makalah ini, penulis telah banyak
mendapatkan bantuan-bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini,
penulis hendak menyampaikan terima kasih sehingga makalah ini dapat selesai. Ucapan
terima kasih ini penulis tujukan kepada:

1. Silvana Evi Linda, S.Kep.,M.Kep., selaku Direktur Akademi Keperawatan Bina


Insan, serta dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran
untuk mengarahkan saya dalam penyusunan Makalah ini
2. Rahma Hidayati S.Kp.MKep.Sp.KMB., Firdaus Djasad, MM., dan Ns. Agus Citra
Dermawan, S.Kep.MKep., selaku Wakil Direktur I, II, dan III Akademi Keperawatan
Bina Insan, yang telah mendidik dan membimbing di perkuliahan.
3. Siti Romlah, S.Pd., selaku dosen Pengampu mata kuliah Antropologi Kesehatan yang
telah memberikan tugas ini.

Akhir kata, saya mengucapkan Mohon Maaf apabila dalam pengerjaan makalah ini terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran sebagai
perbaikan agar ke depannya dapat lebih baik lagi.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan.

Jakarta, Mei 2023

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR............................................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..................................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................5

1.3 Tujuan Penyusunan.....................................................................................................................5

BAB II.....................................................................................................................................................6

TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................................6

2.1 Pengertian Profesionalisme Perawatan...............................................................................6

2.2 Peran Perawat Profesional....................................................................................................6

2.3 Fungsi Perawat.......................................................................................................................9

BAB III..................................................................................................................................................10

METODE PENELITIAN....................................................................................................................10

3.1 Metodologi............................................................................................................................10

BAB IV..................................................................................................................................................11

PENUTUP.............................................................................................................................................11

4.1 Kesimpulan...........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

3
Profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran, kualitas seseorang yang profesional.
Profesional digambarkan sebagai standar pendidikan dan pelatihan yang mempersiapkan
seseorang dengan berbagai pengetahuan dan keahlian yang penting untuk menampilkan peran
profesinya.

Profesi adalah sesuatu yang kompleks, posisi yang diorganisir, yang didahului oleh suatu
program pelatihan yang panjang (lama (Gruending, 1985), Profesi ada untuk tujuan
pertemuan kebutuhan dari masyarakat, Masyarakat menentukan kebutuhan-kebutuhan nya,
dan memberi hak tertentu orang-orang untuk temu itu kebutuhan-kebutuhan, Bantuan dana
masyarakat suatu profesi memonopoli suatu layanan tertentu, Atribut-atribut: otonomi,
pengenalan publik, gengsi, kuasa (tenaga, dan penguasa untuk praktisi.
Profesi adalah pekerjaan yang memerlukan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus yang biasanya mempunyai organisasi profesi, kode etik profesi serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk profesi tersebut.

Perawat merupakan profesi dibidang kesehatan, hal ini ditujukan bahwa perawat merupakan
pekerjaan yang memiliki bidang ilmu yang dikembangkan secara terus menerus dan khusus,
mempunyai organisasi profesi dan memberikan pelayanan untuk kesejahteraan manusia,
memiliki kode etik sebagai tuntutan peraktek.

Kriteria dari Profesi, Keterlibatan utama para pelaksana cendekiawan, Peroleh materi mereka
dari ilmu pengetahuan dan pengetahuan, Meningkatkan praktik dan akhir terbatas, Memiliki
teknik yang dapat disampaikan melalui pendidikan, Memiliki Organisasi tersendiri, Rendah
hati di dalam motivasi

Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan, baik di dalam maupun di
luar negeri sesuai dengan perundang undangan yang berlaku. (PERMENKES RI NO.1239
Tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktek perawat)

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang meliputi aspek bio-psilo-sosio-spiritual yang komprehensif,
ditujukan kepada individu, keluarga atau masyarakat yang sehat maupun sakit yang
mencangkup siklus hidup manusia. (Seminar Nasional Keperawatan 1983).

4
Perawat profesional adalah Perawat yang bertanggungjawab dan berwewenang memberikan
pelayanan keparawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain
sesuai dengan kewenanganya.(Depkes RI,2002).

Pada dasarnya, inti dari keperawatan adalah memberikan asuhan keperawatan kepada orang
lain dimana asuhan keperawatan tersebut diberikan kepada individu, keluarga, kelompok,
serta masyarakat. Sedangkan tujuan dari keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehata,
pencegahan penyakit pengobatan penyakit, serta pemulihan kesehatan. Sehingga bisa
disimpulkan bahwa keperawatan merupakan profesi yang mempunyai tujuan untuk
kesejahteraan umat manusia. Dalam menjalankan keperawatan digunakan ilmu dan seni serta
menggunakan proses keperawatan sebagai metode ilmiah yang dijadikan sebagai pedoman
dalam melaksanakan praktek keperawatan profesional. Asuhan keperawatan adalah faktor
penting dalam survival klien dan dalam aspek-aspek pemeliharaan rehabilitatif, dan preventif
perawatan kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari profesionalisme?
2. Mengenal apa itu profesi perawat?
3. Apa pengertian dari perawat yang profesional?

1.3 Tujuan Penyusunan


1. Untuk mengetahui apa itu definisi profesionalisme
2. Untuk mengetahui apa itu profesi perawat
3. Untuk mengetahui bagaimana pelayanan perawat yang profesional

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Profesionalisme Perawatan

Profesionalisme perawatan adalah tindakan seorang perawat yang sesuai dengan


wewenangnya dan dalam melaksanakan tindakan keperawatannya sesuai dengan

5
standar praktek keperawatan yang berlaku. Yang bertujuan untuk memberikan
pelayanan keperawatan yang aman, efektif dan etis. Aman berarti dalam melakukan
tindakan keperawatan harus mampu melindungi pasien dari tindakan malpraktek dan
kelalaian perawat. Efektif artinya segala tindakan keperawatan yang diberikan mampu
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan. Etis berarti tindakan keperawatan
yang dilakukan sesuai dengan kode etik perawat. Sehingga profesionalisme perawatan
tindakan perawat yang sesuai dengan perannya.

Profesionalisme perawat (responsibilitas) dalam pengobatan merupakan tanggung


jawab dan tanggung gugat seorang perawat. Tanggung jawab adalah eksekusi
terhadap tugas-tugas yang berhubungan dengan peran tertentu dari perawat. Pada saat
memberikan obat, perawat bertanggung jawab untuk menerapkan prinsip enam benar
obat. Yaitu, benar pasien, benar obat, benar dosis obat, benar cara pemberian obat,
benar waktu pemberian obat, dan benar dalam pendokumentasian.

Perawat yang selalu bertanggung jawab dalam bertindak akan mendapatkan


kepercayaan dan pasien karena melaksanakan tugas berdasarkan kode etik dan
wewenangnya.

Tanggung gugat (akuntabilitas) ialah mempertanggung jawabnya perlaku dan hasil-


hasilnya yang termasuk dalam lingkup peran profesional seseorang sebagaimana
tercermin dalam laporan periodik secara tertulis Agar bertanggung gugat perawat
harus bertindak berdasarkan kode etik profesinya Akuntabilitas dilakukan untuk
mengevaluasi efektifitas perawat dalam melakukan praktek.

2.2 Peran Perawat Profesional

Adapun peran perawat profesional yaitu:

1. Pemberi Asuhan Keperawatan

6
Perawat memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara holistic,
meliputi upaya untuk mengembalikan kesehatan emosi, spiritual dan sosial.
Pemberi asuhan memberikan bantuan kepada klien dan keluarga klien dengan
menggunakan energy dan waktu yang minimal. Selain itu, dalam perannya sebagai
pemberi asuhan keperawatan, perawat memberikan perawatan dengan
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan
sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan
dilaksanakan tindakan yang tepat dan sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar
manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya. Pemberian asuhan
keperawatannya dilakukan dari yang sederhana sampai yang kompleks.

2. Pembuat Keputusan Klinis


Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk
memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya berfikir
kritis melalui proses keperawatan. Sebelum mengambil tindakan keperawatan, bak
dalam pengkajan kondisi klien, pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil,
perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi
klien. Perawat membuat keputusan sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan
keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat bekerja sama, dan berkonsultasi
dengan pemberi perawatan kesehatan professional lainnya (Keeling dan
Ramos.1995)

3. Pelindung dan Advokat Klien


Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang
aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan
serta melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu
tindakan diagnostic atau pengobatan. Contoh dari peran perawat sebagai pelindung
adalah memastikan bahwa klien tidak memiliki alergi terhadap obat dan
memberikan imunisasi melawat penyakit di komunitas. Sedangkan peran perawat
sebagai advokat, perawat melindungi hak klien sebagai manusia dan secara

7
hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan.
Contohnya, perawat memberikan informasi tambahan bagi klien yang sedang
berusaha untuk memutuskan tindakan yang terbaik baginya. Selain itu, perawat
juga melindungi hak-hak klien melalui cara-cara yang umum dengan menolak
aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan klien atau
menentang hak-hak klien. Peran ini juga dilakukan perawat dalam membantu klien
dan keluarga dalam menginterpetasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan
atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan
dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya,
hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan
nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.

4. Manager Kasus
Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas
anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika
mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien. Berkembangnya
model praktik memberikan perawat kesempatan untuk membuat pilihan jalur
karier yang ingin ditempuhnya. Dengan berbagai tempat kerja, perawat dapat
memilih antara peran sebagai manajer asuhan keperawatan atau sebagai perawat
asosiat yang melaksanakan keputusan manajer (Manthey. 1990). Sebagai manajer,
perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan
mengawasi tenaga kesehatan lainnya.

5. Rehabilitator
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal
setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan
lainnya. Seringkali klien mengalami gangguan fisik dan emosi yang mengubah
kehidupan mereka. Disini, perawat berperan sebagai rehabilitator dengan
membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaan tersebut.

8
6. Pemberi Kenyamanan
Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus
ditujukan pada manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka
memberikan kenyamanan dan dukungan emosi seringkali memberikan kekuatan
bagi klien sebagai individu yang memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik.
Dalam memberi kenyamanan, sebaiknya perawat membantu klien untuk mencapai
tujuan yang terapeutik bukan memenuhi ketergantungan emosi dan fisiknya.

7. Komunikator
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesama
perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Dalam
memberikan perawatan yang efektif dan membuat keputusan dengan klien dan
keluarga tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas. Kualitas
komunikasi merupakan factor yang menentukan dalam memenuhi kebutuhan
individu, keluarga dan komunitas.

8. Penyuluh
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data
tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri,
menilai apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi
kemajuan dalam pembelajaran. Perawat menggunakan metode pengajaran yang
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan klien serta melibatkan sumber-sumber
yang lain misalnya keluarga dalam pengajaran yang direncanakannya.

9. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang
terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau
tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.

9
10. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga
terjadi perubahab perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

11. Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
tehadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.

12. Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,
kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan.

2.3 Fungsi Perawat


Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. dalam
menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya:

1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat
dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri
dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia
seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi,
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi,
pemenuhan kebutuhan aktivitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan dan
kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga
diri dan aktualisasi diri.

2. Fungsi Dependen

10
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau
instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang
diberikan. Hal ini biasanya silakukan oleh perawat spesialis kepada perawat
umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.

3. Fungsi Interdependen

Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di
antara satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan
membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam
memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit
kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga
dari dokter ataupun lainnya, seperti dokter dalam memberikan tindakan
pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam pemantauan reaksi obat yang telah
diberikan.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metodologi
Pelayanan dan asuhan keperawatan terhadap pasien merupakan bentuk pelayanan
profesional yang bertujuan membantu pasien memulihkan dan meningkatkan kemampuan
dirinya, tindakan perawat dilakukan secara komprehensif dan berkesinambungan. Tujuan
memperoleh gambaran peran perawat dalam pemberian asuhan keperawatan di pelayanan

11
kesehatan. Metode yang diterapkan literatur review mencari beberapa artikel jurnal penelitian
yang dipublikasikan melalui data base elektronik serta membandingkan literatur, melakukan
formulasi permasalah peran perawat dalam pemerian asuahan keperawatan di pelayanan
kesehatan. Hasil (Gobel, 2016) menyatakan dalam penelitiannya adanya terdapat hubungan
peran perawat secagai care giver dengan tingkap kepuasan pasien instalasi gawat darurat.
(Bumulo, dkk. 2017) menyatakan bahwa adanya pengaruh manajemen terhadap kualitas
pelayanan keperawatan. (Simamora, dkk. 2017) menyatakan adanya pengaruh pelatihan
ronde keperawatan terhadap kinerja perawat dalam pemberian asuhan keperawatan.
Pembahasan Peran dapat diartikan sebagi seperangkat perilaku diharapkan oleh individu
sesuai dengan status sosialnya. Pemberian pelayanan agar bisa memberikan kepuasan pasien
yang dapat dinilai dari kemampuan perawat dalam hal responsiveness (cepat tanggap),
reliability (pelayanan tepat waktu), assurance (sikap dalam memberikan pelayanan), emphaty
(kpeedulian dan perhatian dalam memberikan pelayanan) dan tangible (mutu jasa pelayanan)
dari perawat ke pasien. Rekomendasi sebagai perawat dalam menjalankan peran dalam
melaksanakan asuhan keperawatan di pelayanan kesehatan agar menjadikan salah satu aspek
monitoring evaluasi dalam upaya meningkatkan kinerja perawat.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Keperawatan profesional mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut yaitu :


Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem pelayanana
kesehatan sesuai dengan kebijakan umum pemerintah khususnya pelayanan atau asuhan
keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas. Dengan demikian
peran dan fungsi perawat itu sangat penting untuk pelayanan kesehatan, demi
meningkatkan dan melaksanakan kualitas kesehatan yang lebih baik.

12
4.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
mengetahui dan memahami profesionalisme dalam pengobatan dan perawatan

DAFTAR PUSTAKA

Fanani, Muhammad Farih (2022). Peran dan Fungsi Perawat Di Indonesia Pahami
Tugasnya. SUMUT : merdeka.com

A Aziz Alimu Hidayat (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Salemba Medika

Rochmah (2021). Profesionalisme Perawatan Dan Pengobatan. Universitas Padjadjaran

Hidayah, Nur. (2014). Manajemen Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Tim
Dalam Meningkatkan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit. Jurnal Kesehatan.

13

Anda mungkin juga menyukai