Anda di halaman 1dari 12

KERTAS BICARA KECIL

“ PROFESI KEPERAWATAN”

DIATUR OLEH KELOMPOK 10 :

Vira Suci Yunesi 21121100


Devi Safitri 21121064
Jeni Juliati 21121076
Arya Ramadhan 21121058
Meta Mulia 21121083

DOSEN : DR. SUZANA, S.KEP.,NS.,M.KEP.,

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

INSTITUT ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN MUHAMMADIYAH

1
PALEMBANG TAHUN PELAJARAN 2023/2024

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaraktuh .

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini Makalah Profesional
Perawat . Tujuan kami adalah berharap hal ini Makalah Profesi Perawat dapat menjadi
penambah pengetahuan pembaca.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Makalah Profesi Perawat ini
terdapat kekurangan baik dari segi isi maupun cara penulisannya, untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan
makalah yang akan datang.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan rahmat-Nya kepada semua. Kami
hanya bisa berharap semoga makalah leukemia ini bermanfaat bagi kita semua, Aamiin .

Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

palembang , 15 Oktober 2023

3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB 1 PREDESOR... ........................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 4


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4
1.3 Tujuan ............................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 6

2.1 Pengertian Profesi ............................................................................. 6


2.2 Ciri-ciri profesi .................................................................................. 7
2.3 Jenis Profesi ...................................................................................... 8
2.4 Mengapa Perawat Merupakan Sebuah Profesi ................................. 9
BAB I II PENUTUP .......................................................................................... 39
3 .1 Kesimpulan ...................................................................................... 39
3 .2 Saran ................................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 40
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 39
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 39
3.2 Saran ................................................................................................. 39
BIBLIOGRAFI

4
BAB 1

PREDESESOR

1.1 Latar belakang


Keperawatan merupakan salah satu profesi dalam dunia kesehatan. Sebagai suatu
profesi tentunya pelayanan yang diberikan harus profesional, sehingga perawat/ ners
harus mempunyai kompetensi dan memenuhi standar praktik keperawatan, serta
memperhatikan kode etik dan moral profesi agar masyarakat menerima pelayanan dan
asuhan keperawatan yang bermutu. Namun jika melihat kenyataan yang ada, dunia
keperawatan di Indonesia sangat memprihatinkan. Fenomena “grey area” pada berbagai
jenis dan jenjang keperawatan yang ada maupun dengan profesi kesehatan lainnya masih
sulit untuk dihindari.
Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, turut menentukan
mutu pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan mendominasi tenaga
kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan kontribusi unik dalam bentuk
pelayanan kesehatan sebagai suatu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif, dan
advokasi. Keperawatan sebagai suatu profesi, menekankan pada bentuk pelayanan
profesional yang sesuai standar dengan memperhatikan prinsip etika dan moral. Sehingga
pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.
1.2 Pernyataan masalah
1. Jelaskan pengertian profesi berdasarkan beberapa pendapat?
2. Apa ciri-ciri profesi?
3. Jelaskan jenis-jenis profesi berdasarkan klasifikasi ilmunya?
4. Jelaskan mengapa perawat dijadikan sebuah profesi?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami tentang “Profesi Keperawatan”
2. Meningkatkan pemahaman tentang “Profesi Keperawatan”
3. Memenuhi tugas mata kuliah Profesi Keperawatan
4. Meningkatkan pemahaman tentang ciri-ciri “Profesi Keperawatan”

5
BAB II

DISKUSI

2.1 Pengertian Profesi Keperawatan

Perawat merupakan salah satu profesi yang mempunyai tugas mulia bagi kemanusiaan
dalam bidang kesehatan, mereka bertanggung jawab dalam melindungi dan membantu
kesembuhan pasien. (Astuti, 2019) . Sedangkan menurut KBBI , Profesi adalah suatu bidang
pekerjaan yang didasarkan pada pendidikan keterampilan tertentu (keterampilan, kejuruan,
dan sebagainya).
Tanpa adanya panggilan perawat maka akan sulit menjalankan tugasnya dengan baik.
Pekerjaan berat dan melelahkan ini selalu mereka lakukan sebagai wujud rasa
profesionalisme dan rasa tanggung jawab mereka terhadap profesi dan pasien. Perawat yang
merupakan bagian dari sistem rumah sakit mempunyai peranan penting dalam menentukan
mutu suatu rumah sakit. Sebuah rumah sakit tidak akan berkembang dan berjalan dengan baik
jika tidak ada perawat yang profesional dan handal di dalamnya.
Pergeseran paradigma dalam memberikan pelayanan kesehatan terlihat dari hampir
seimbangnya peranan perawat secara keseluruhan yang terfokus pada perawat, baik perawat
yang melaksanakan tugasnya di Puskesmas , maupun rumah sakit. Berdasarkan hasil
penelitian Direktorat Keperawatan dan PPNI mengenai kegiatan perawat di Puskesmas ,
ternyata lebih dari 75% seluruh kegiatan pelayanan merupakan kegiatan pelayanan
keperawatan (Departemen Kesehatan, 2005). Lebih lanjut ditegaskan kembali oleh Ikatan
Mahasiswa Keperawatan Indonesia (ILMIKI) yang menyatakan, bahwa 40% - 75%
pelayanan di rumah sakit adalah pelayanan keperawatan.

2.2 Karakteristik dari itu profesi


Keperawatan sebagai suatu profesi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan atau perawatan dan melakukan penelitian sesuai dengan
kaidah ilmu pengetahuan dan keterampilan serta kode etik keperawatan.

6
2. Telah lulus pendidikan pada Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) sehingga diharapkan
mampu:
a) Bersikaplah profesional,
b) Memiliki pengetahuan dan keterampilan profesional,
c) Memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang profesional, dan
d) Menggunakan etika keperawatan dalam memberikan pelayanan.
1. Mengelola ruang lingkup keperawatan sesuai dengan kaidah profesi di bidang
kesehatan, yaitu:
1. Sistem asuhan atau pelayanan keperawatan
2. Pendidikan atau pelatihan keperawatan berjenjang dan berkelanjutan
3. Perumusan standar keperawatan (asuhan keperawatan, registrasi pendidikan
keperawatan atau peraturan perundang-undangan), dan
4. Menyelenggarakan penelitian keperawatan dengan melaksanakan keperawatan secara
terencana dan terarah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Persyaratan tersebut melekat dalam dasar keperawatan profesional. Kualitas
pelayanan yang diberikan tidak dapat diukur dengan waktu. Mata yang bersinar, senyuman
yang berkembang, sentuhan lembut tidak memerlukan waktu ekstra, hal ini ditunjukkan
dalam asuhan keperawatan. Kualitas penting sulit dipahami, mungkin tidak dapat dijelaskan.
Namun saat Anda bertemu perawat yang memiliki segalanya, Anda akan mengetahuinya.

2.3 Jenis Dari Profesi


Macam-macam jenis profesi dalam tataran kehidupan sosial manusia modern, antara lain:
a) Kedokteran gigi, yang merupakan bagian dari stomatologi, adalah cabang kedokteran
yang terlibat dalam evaluasi, diagnosis, pencegahan, dan perawatan bedah atau non-
bedah terhadap penyakit, gangguan dan kondisi rongga mulut, daerah maksilofasial
dan sekitarnya serta struktur terkait serta dampaknya. pada tubuh manusia.
Kedokteran gigi secara luas dianggap penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Mereka yang melakukan praktik kedokteran gigi disebut dokter gigi. Asisten dokter
gigi dan tim pendukung dalam memberikan pelayanan kesehatan mulut, meliputi
asisten gigi, ahli kesehatan gigi, teknisi gigi, dan terapis gigi.
b) Perawat adalah seorang profesional kesehatan yang bekerja sama dengan anggota tim
layanan kesehatan lainnya, bertanggung jawab untuk: pengobatan, keselamatan, dan
pemulihan orang sakit akut atau kronis: promosi dan pemeliharaan kesehatan dalam
keluarga, komunitas dan populasi, dan, pengobatan penyakit yang mengancam jiwa.
7
keadaan darurat di berbagai rangkaian layanan kesehatan. Perawat melakukan
berbagai fungsi klinis dan non-klinis yang diperlukan untuk pemberian layanan
kesehatan, dan mungkin juga terlibat dalam penelitian medis dan keperawatan. Peran
perawatan dan pendidikan pertama kali didefinisikan oleh Florence Nightingale,
mengikuti pengalamannya merawat orang-orang yang terluka dalam Perang Krimea.
Sebelumnya, perawat menganggap perdagangan sebagai praktik umum yang standar
atau terdokumentasi. Konsep Nightingale digunakan sebagai pedoman untuk
membangun sekolah keperawatan pada awal abad ke-20, dimana sebagian besar
program pelatihan berbasis rumah sakit menekankan pada pengembangan serangkaian
keterampilan klinis.
c) Apoteker adalah tenaga kesehatan yang melakukan praktik kefarmasian. Dalam peran
tradisional mereka, apoteker biasanya menerima permintaan obat dari penyedia resep
kesehatan dalam bentuk resep perawatan medis, mengevaluasi kesesuaian resep,
memberikan obat kepada pasien dan memberi saran kepada mereka tentang
penggunaan yang tepat dan efek samping obat tersebut. Dalam hal ini peran apoteker
bertindak sebagai perantara pembelajaran antara dokter dan pasien sehingga
menjamin penggunaan obat yang aman dan efektif. Apoteker juga berpartisipasi
dalam pengelolaan kondisi penyakit, di mana mereka mengoptimalkan dan memantau
terapi obat atau menafsirkan hasil laboratorium medis – bekerja sama dengan dokter
dan/atau profesional kesehatan lainnya. Apoteker memiliki banyak bidang keahlian
dan sumber pengetahuan medis yang penting di klinik, rumah sakit, laboratorium
kesehatan, dan apotek komunitas di seluruh dunia. Apoteker juga memegang posisi di
industri farmasi serta di lembaga pendidikan dan penelitian dan pengembangan
farmasi.
d) Dokter Seorang dokter juga dikenal sebagai dokter medis, dokter, atau hanya dokter
— mempraktikkan profesi medis kuno, yang berkaitan dengan pemeliharaan atau
pemulihan kesehatan manusia melalui penelitian, diagnosis, dan pengobatan penyakit
atau cedera. Hal ini memerlukan pengetahuan mendalam tentang disiplin akademis
(seperti anatomi dan fisiologi) tentang penyakit yang mendasarinya dan
pengobatannya – ilmu kedokteran – dan juga kompetensi terapan yang layak dalam
praktik – seni atau keahlian kedokteran. Baik peran dokter maupun arti kata itu sendiri
sangat bervariasi di seluruh dunia, namun secara umum dipahami bahwa etika
mengharuskan dokter untuk menunjukkan perhatian, kasih sayang, dan kebajikan
terhadap pasiennya.
8
e) Profesor Arti kata profesor (Latin: profesor, orang yang mengaku ahli dalam suatu
seni atau sains, guru berpangkat tinggi) berbeda-beda di setiap negara. Di negara-
negara berbahasa Inggris, sebagian besar merujuk pada akademisi senior yang
menduduki kursi departemen, terutama sebagai kepala departemen, atau kursi pribadi
diberikan khusus kepada individu tersebut. Hal ini terjadi di negara-negara
Persemakmuran (kecuali Kanada) dan Republik Irlandia (yang merupakan mantan
anggota Persemakmuran). Namun, di Amerika Serikat dan Kanada, profesor adalah
gelar yang diberikan kepada sekelompok guru senior yang jauh lebih besar di
perguruan tinggi dan universitas dengan masa studi dua dan empat tahun.
f) Guru Dalam pendidikan, guru adalah orang yang memberikan pendidikan kepada
orang lain. Seorang guru yang memfasilitasi pendidikan bagi setiap siswa dapat juga
dikatakan sebagai tutor pribadi. Peran guru seringkali bersifat formal dan
berkesinambungan, yang dilakukan melalui pekerjaan atau profesi di sekolah atau
tempat pendidikan formal lainnya. Di banyak negara bagian, seseorang yang ingin
menjadi guru di sekolah yang didanai negara harus terlebih dahulu memperoleh
kualifikasi profesional atau kredensial dari universitas atau perguruan tinggi.
Kualifikasi profesional ini dapat mencakup studi pedagogi, ilmu pengajaran. Guru
harus melanjutkan pendidikannya setelah menerima gelar dari perguruan tinggi atau
universitas. Guru dapat menggunakan rencana pembelajaran untuk memfasilitasi
pembelajaran siswa, menyampaikan suatu program studi yang mencakup kurikulum
standar. Peran guru dapat bervariasi antar budaya. Guru mengajar literasi dan
aritmatika, atau beberapa mata pelajaran sekolah lainnya. Guru lain mungkin
memberikan pengajaran dalam pekerjaan atau pelatihan kejuruan, seni, agama atau
spiritualitas, kewarganegaraan, peran komunitas, atau keterampilan hidup. Di
beberapa negara, pendidikan formal dapat dilakukan melalui home schooling.
Pembelajaran informal dapat dibantu oleh seorang guru yang menduduki peran
sementara atau berkelanjutan, seperti orang tua atau saudara kandung atau dalam
keluarga, atau oleh siapa pun yang memiliki pengetahuan atau keterampilan dalam
lingkungan masyarakat yang lebih luas. Guru agama dan spiritual, seperti guru,
mullah, pendeta kerabian/pendeta muda, dan biksu dapat mengajarkan teks agama
seperti Alquran, Taurat, atau Alkitab.
g) Ilmuwan Ilmuwan dalam arti luas adalah setiap orang yang melakukan aktivitas
sistematis untuk memperoleh pengetahuan atau individu yang terlibat dalam praktik
dan tradisi yang terkait dengan aliran pemikiran atau filsafat. Dalam arti yang lebih
9
terbatas, ilmuwan adalah seseorang yang menggunakan metode ilmiah. Orang bisa
menjadi ahli dalam satu atau lebih bidang ilmu pengetahuan. Artikel ini berfokus pada
penggunaan kata tersebut secara lebih terbatas. Peran sosial yang dimiliki beberapa
ilmuwan modern dapat diidentifikasi sejak masa lalu setidaknya sampai filsafat alam
abad ke-17, namun istilah ilmuwan jauh lebih baru. Hingga pada akhir tahun 19 atau
awal abad ke-20, mereka mengejar ilmu pengetahuan yang disebut 'filsuf alam' atau
'orang sains' .

2. 4 Mengapa Perawat Dijadikan Profesi


Beberapa hal yang menjadikan keperawatan sebagai suatu profesi adalah sebagai berikut:
a. Landasan keilmuan yang jelas (Scientific Nursing). Landasan ilmu keperawatan yang
dimaksud meliputi cabang keperawatan klinis, keperawatan dasar, keperawatan
komunitas, ilmu penunjang.
b. Memiliki kode etik profesi. Suatu hal bahwa keperawatan adalah sebuah profesi yang
salah satunya mempunyai kode etik keperawatan . Kode etik keperawatan di setiap
negara berbeda-beda, namun pada prinsipnya sama yaitu berdasarkan etika
keperawatannya masing-masing, dan di Indonesia mempunyai kode etik keperawatan
yang ditetapkan melalui musyawarah nasional dengan nama Keperawatan Indonesia.
kode Etik.
c. Pendidikan berbasis keterampilan pada jenjang pendidikan tinggi. Perawat sebagai
sebuah profesi karena di Indonesia telah dikembangkan berbagai jenjang pendidikan
keperawatan dengan memiliki standar kompetensi yang berbeda-beda mulai dari jenjang
DIII Keperawatan hingga S3 akan dikembangkan.
d. Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktek di bidang profesional.
Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan Nasional.
Oleh karena itu, sistem pemberian asuhan keperawatan ( askep ) dikembangkan sebagai
bagian integral dari sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
terdapat pada setiap setting pelayanan kesehatan. Pelayanan/ askep yang dikembangkan
bersifat humanistik/komprehensif berdasarkan kebutuhan klien, berpedoman pada
standar asuhan keperawatan dan etika keperawatan.
e. Memiliki perkumpulan Organisasi Profesi. Perawat dikatakan profesi karena
keperawatan mempunyai organisasi profesi tersendiri yaitu PPNI. Profesi keperawatan
diakui karena keperawatan harus mempunyai organisasi profesi yaitu yang disebut
PPNI. Organisasi profesi ini sangat menentukan keberhasilan dalam upaya
10
pengembangan citra keperawatan sebagai sebuah profesi dan mampu berperan aktif
dalam upaya membangun keperawatan yang profesional dan menjadi yang terdepan
dalam inovasi keperawatan di Indonesia.
f. Penegakan Kode Etik Keperawatan. Profesi keperawatan dikatakan profesi karena
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat profesional selalu menunjukkan sikap
dan perilaku profesi keperawatan sesuai dengan kode etik keperawatan.
g. Otonomi keperawatan mempunyai kemandirian, wewenang, dan tanggung jawab untuk
mengatur kehidupan profesional, termasuk otonomi dalam memberikan askep dan
menetapkan standar asuhan keperawatan melalui proses keperawatan,
menyelenggarakan pendidikan, penelitian keperawatan dan praktik keperawatan dalam
bentuk peraturan perundang-undangan keperawatan ( KepMenKes No.1239 Tahun 2001
).

BAB III
MENUTUPI
3.1 Kesimpulan
Keperawatan merupakan suatu ilmu dan profesi yang memberikan pelayanan
kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Keperawatan sudah ada
sejak manusia ada dan hingga saat ini profesi perawat berkembang pesat. Sejarah
perkembangan keperawatan di Indonesia tidak hanya berlangsung dalam dunia praktik, dalam
hal ini pelayanan keperawatan, namun juga dalam dunia pendidikan keperawatan. Tidak

11
asing lagi, pendidikan keperawatan mempunyai pengaruh yang besar terhadap mutu
pelayanan keperawatan. Oleh karena itu, perawat harus terus meningkatkan potensi yang
dimilikinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang berkelanjutan.
3.2 Saran
Penulis tentu menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kesalahan dan jauh dari
sempurna. Penulis akan menyempurnakan makalah ini dengan merujuk pada banyak sumber
serta kritik yang membangun dari pembaca.

12

Anda mungkin juga menyukai