TEORI KEPERAWATAN
Disusun Oleh :
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan dasar yang
dibimbing oleh kak Ns.Vonny Y Mewo,M.Kep
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME atas kasih karunianya saya boleh
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan sebagaimana mestinya. Makalah ini
saya susun dengan judul “TEORI KEPERAWATAN” untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah kak Ns.Vonny Y Mewo,M.Kep
Penulisan makalah ini untuk meningkatkan pemahaman pembaca tentang teori
keperawatan yang merupakan suatu pandangan atau pedoman yang diterapkan
dalam keperawatan baik untuk pendidikan dan prakteknya, teori ini dibuat dengan
tujuan mengarahkan, menggambarkan, menjelaskan, dan memperkirakan hasil
asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.
Penulisan makalah ini bisa dijadikan referensi dalam kegiatan proses belajar
mengajar pada mata kuliah Keperawatan Dasar dan menambah wawasan
pengetahuan.
Demikian makalah ini saya buat tapi sebelumnya saya ucapkan terima kasih
kepada kak vonny yang sudah memberikan ilmu yang sangat berguna bagi saya
dan memberikan tugas-tugas yang membuat saya lebih efisien, produktif, dan
semangat. Dengan mencantumkan materi dalam makalah ini serta instansi terkait,
diucapkan terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI….......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN…...................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah…..............................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan…................................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan…..............................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…........................................................................5
2.1 Dunia Keperawatan................................................................................5
2.2 Teori Keperawatan Menurut Para Ahli..................................................8
2.3 Contoh Aplikasi Dan Kasus Dalam Teori Keperawatan.....................37
BAB III PENUTUP..............................................................................................41
3.1 Kesimpulan…......................................................................................41
3.2 Saran…................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA…......................................................................................43
BAB I
PENDAHULUAN
The Core
Dalam lingkaran core dijelaskan bahwa pasien adalah penerima
asuhan keperawatan dari perawat. Lingkaran core memiliki
tujuan yang ditetapkan oleh dirinya sendiri dan berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai dan perasaan yang dimilikinya. Hal ini
melibatkan penggunaan kemampuan terapeutik dengan diri
sendiri dan tenaga kesehatan yang lain. Lingkaran core
menekankan kepada kebutuhan sosial, emosional, spiritual, dan
intelektual dari pasien dalam hubungannya dengan keluarga,
lembaga, masyarakat, dan dunia. Hal ini dapat membantu
pasien mengungkapkan perasaannya secara verbal mengenai
proses dan dampak penyakit yang diderita dengan
menggunakan teknik refletik, kemudian melalui ekspresi
seperti itu maka pasien dapat memperoleh identitas diri dan
mengembangkan kedewasaannya. Core melibatkan penggunaan
terapi diri sendiri dalam berkomunikasi dengan pasien. Perawat
memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang tepat dan membantu
pasien menjelaskan alasan-alasan dan tujuan untuk
memudahkan proses peningkatan self-awareness pasien.
Hal ini dapat membantu pasien mengungkapkan perasaannya
secara verbal mengenai proses dan dampak penyakit yang
diderita dengan menggunakan teknik refletik, kemudian
melalui ekspresi seperti itu maka pasien dapat memperoleh
identitas diri dan mengembangkan kedewasaannya. Core
melibatkan penggunaan terapi diri sendiri dalam berkomunikasi
dengan pasien. Perawat memikirkan pertanyaan-pertanyaan
yang tepat dan membantu pasien menjelaskan alasan-alasan
dan tujuan untuk memudahkan proses peningkatan self-
awareness pasien.
The Care
Dalam lingkaran care perawat berfokus pada tugas mengasuh
pasien. Pengasuhan melibatkan faktor-faktor yang menyusun
konsep pengasuhan (perawatan dan kenyamanan pasien) dan
menyediakan kegiatan untuk pembelajaran. Care menyinggung
pada “hands-on”, perawatan tubuh pasien secara intim dan
termasuk hubungan yang menenangkan (comforting) dan
mengayomi (nurtuting relation-slap). Care mendefinisikan
peran utama seorang perawat profesional yaitu menyediakan
perawatan tubuh bagi pasien dan membantu pasien memenuhi
kebutuhan dasar manusia seperti makan, mandi, dan eliminasi.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan, perawat harus
memperhatikan kenyamanan pasien. Tujuan dari lingkaran care
adalah memberikan kepedulian dan kenyamanan bagi pasien.
Perawat juga berperan sebagai pendidik dan membantu pasien
memenuhi kebutuhannya ketika ia tidak dapat melakukannya
secara mandiri. Hal ini dapat menimbulkan kedekatan antara
perawat dan pasien sehingga pasien dapat berbagi dan
mengeksplorasi perasaannya kepada perawat. Contoh yang
termasuk dalam lingkaran care adalah ketika seorang perawat
memandikan pasien dengan cara menyeka bagian-bagian tubuh
pasien untuk menjaga personal hygiene pasien, perawat
membantu pasien makan dengan menyuapi pasien, dan perawat
membantu pasien ketika berpakaian.
The Cure
Cure adalah aspek keperawatan yang terlibat bersama dengan
urusan berbagai pengobatan dan treatment. Lingkaran cure
dibagi oleh perawat dengan tenaga kesehatan lainnya. Selama
proses pemberian asuhan keperawatan, perawat berperan
sebagai advokat aktif pasien. Fungsi-fungsi perawat pada
prinsip ini sebagai investigator dan potential “painer”. Dalam
lingkaran cure, kepedulian perawat kepada pasien berdasarkan
rasa peduli dan ilmu pengetahuan mengenai cara pengobatan
suatu penyakit dan cara merawatnya. Lingkaran cure adalah
intervensi yang diarahkan pada cara mengobati pasien dari
penyakit atau penyakit apapun yang mungkin ia derita. Perawat
harus bisa membantu pasien agar cepat sembuh sehingga dapat
meringankan beban keluarga. Contoh yang termasuk dalam
lingkungan cure adalah ketika seorang perawat memberikan
obat-obat anti hipertensi pada pasien hipertensi dan
memberikan makanan rendah garam kepada pasien agar
tekanan darah pasien normal kembali.
Sistem Interpersonal
King mengemukakan sistem interpersonal terbentuk
oleh interkasi antra manusia. Interaksi antar dua orang
disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat
orang disebut GROUP. Konsep yang relefan dengan
sistem interpersonal adalah interkasi, komunikasi,
transaksi, peran dan stress.
Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku
yang dapat diobserfasi oleh dua orang atau lebih
didalam hubungan timbal balik.
Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai proses
diman informasi yang diberikan dari satu orang
keorang lain baik langsung maupun tidak
langsung, misalnya melalui telpon, televisi atau
tulisan kata. ciri-ciri komunikasi adalah
verbal,non verbal, situasional, perceptual,
transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju
dalam waktu, personal, dan dinamis.
Komunikasi dapat dilakukan secara lisan
maupun tertulis dalam menyampaikan ide - ide
satu orang keorang lain.Aspek perilaku
nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan.
Aspek lain dari perilaku adalah jarak, postur,
ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan
tubuh.
Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap
individu mempunyai realitas personal
berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal
-spatial, mereka mempunyai pengalaman atau
rangkaian - rangkaian kejadian dalam waktu.
Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik
dimana seseorang pada suatu saat sebagai
pemberi dan disat yang lain sebagai penerima
ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi set
perilaku yang di harapkan pada orang yang
menduduki posisi di sosial sistem, set prosedur
atau aturan yang ditentukan oleh hak dan
kewajiban yang berhubungan dengan prosedur
atau organisasi, dan hubungan antara 2 orang
atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi
khusus.
Stress
Stress menurut King adalah suatu keadaan yang
dinamis dimanapun manusia berinteraksi dengan
lingkungannya untuk memelihara keseimbangan
pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan
yang melibatkan pertukaran energi dan informsi
antara seseorang dengan lingkungannya untuk
mengatur stressor. Stress adalah suatu yang
dinamis sehubungan dengan sistem terbuka
yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan
lingkunagn, intensitasnya berfariasi, ada diemnsi
yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh
pengalaman lalu, individual, personal, dan
subjektif.
Sistem sosial
Merupakan sistem dinamis yang akan menjaga
keselamatan lingkungan. Ada beberapa hal yang dapat
mempengaruhi perilaku masyarakat, interaksi, persepsi,
dan kesehatan. Sistem sosial dapat mengantarkan
organisasi kesehatan dengan memahami konsep
organisasi, kekuasaaan, status, dan pengambilan
keputusan.
Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang
berurutan dan aktifitas yang berhubungan
dengan pengaturan formal dan informal
seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan
personal atau organisasi.
Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang,
bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi
yang timbal balik dimana latar belakang,
persepsi, nilai-nilai dari pemegang
mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan
posisi di dalam organisasi berhubungan dengan
wewenang.
Kekuasaan
King mendefinisikan otoritas atau wewenang,
bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi
yang timbal balik dimana latar belakang,
persepsi, nilai-nilai dari pemegang
mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan
posisi di dalam organisasi berhubungan dengan
wewenang.
Pembuatan Keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan
bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan dan
pekerjaan, orang, universal, individual, personal,
subjektif, situasional, proses yang terus
menerus, dan berorientasi pada tujuan.
Status
Status bercirikan situasional, posisi
ketergantungan, dapat diubah.King
mendefinisikan status sebagai posisi seseorang
didalam kelompok atau kelompok dalam
hubungannya dengan kelompok lain di dalam
organisasi dan mengenali bahwa status
berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-
tugas, dan kewajiban.
Asumsi King
King mengangsumsikan model konsep dan teori keperawatan
secara eksplisit maupun implisit. Asumsi eksplisit meliputi :
Focus sentral dari keperawan adalah interaksi dari
manusia dan lingkunganya, dengan tujuan untuk
kesehatan manusia
Individu adalah sosial, mengirim, rasional, reaksi,
penerimaan, control, berorientasi pada kegiatan waktu.
Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan,
kebutuhan, dan nilai klien serta perawat.
Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk
mendapatkan informasi, berpartisipasi dalam membuat
keputusan yng mempengaruhi kehidupanya, kesehatan,
dan pelayanan komunitas dan menerima atau menolak
keperawatan.
Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah
memberikan informasi kepada individu tentang semua
aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat
atau mengambil keputusan.
Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan
menerima pelayanan mungkin tidak sama.
Kontrol
Proses kontrol seseorang menurut Roy adalah bentuk
mekanisme koping yang di gunakan. Mekanisme kontrol ini
dibagi atas regulator dan kognator yang merupakan subsistem.
Subsistem regulator
Subsistem regulator mempunyai komponen-komponen
: input-proses dan output. Input stimulus berupa
internal atau eksternal. Transmiter regulator sistem
adalah kimia, neural atau endokrin. Refleks otonom
adalah respon neural dan brain sistem dan spinal cord
yang diteruskan sebagai perilaku output dari regulator
sistem. Banyak proses fisiologis yang dapat dinilai
sebagai perilaku regulator subsistem.
Subsistem kognator
Stimulus untuk subsistem kognator dapat eksternal
maupun internal. Perilaku output dari regulator
subsistem dapat menjadi stimulus umpan balik untuk
kognator subsistem. Kognator kontrol proses
berhubungan dengan fungsi otak dalam memproses
informasi, penilaian dan emosi. Persepsi atau proses
informasi berhubungan dengan proses internal dalam
memilih atensi, mencatat dan mengingat. Belajar
berkorelasi dengan proses imitasi, reinforcement
(penguatan) dan insight (pengertian yang mendalam).
Penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan
adalah proses internal yang berhubungan dengan
penilaian atau analisa. Emosi adalah proses pertahanan
untuk mencari keringanan, mempergunakan penilaian
dan kasih sayang.
Output
Output dari suatu sistem adalah perilaku yang dapt di amati,
diukur atau secara subyektif dapat dilaporkan baik berasal dari
dalam maupun dari luar . Perilaku ini merupakan umpan balik
untuk sistem. Roy mengkategorikan output sistem sebagai
respon yang adaptif atau respon yang tidak mal-adaptif.
Respon yang adaptif dapat meningkatkan integritas seseorang
yang secara keseluruhan dapat terlihat bila seseorang tersebut
mampu melaksanakan tujuan yang berkenaan dengan
kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi dan
keunggulan. Sedangkan respon yang mal adaptif perilaku yang
tidak mendukung tujuan ini.
Roy telah menggunakan bentuk mekanisme koping untuk
menjelaskan proses kontrol seseorang sebagai adaptif sistem.
Beberapa mekanisme koping diwariskan atau diturunkan
secara genetik (misal sel darah putih) sebagai sistem
pertahanan terhadap bakteri yang menyerang tubuh.
Mekanisme yang lain yang dapat dipelajari seperti penggunaan
antiseptik untuk membersihkan luka. Roy memperkenalkan
konsep ilmu Keperawatan yang unik yaitu mekanisme kontrol
yang disebut Regulator dan Kognator dan mekanisme tersebut
merupakan bagian sub sistem adaptasi.
Dalam memahami konsep model ini, Callista Roy
mengemukakan konsep keperawatan dengan model adaptasi
yang memiliki beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai
yang dimilikinya diantaranya :
Manusia sebagai makhluk biologi, psikologi dan sosial
yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya.
Untuk mencapai suatu homeostatis atau terintegrasi,
seseorang harus beradaptasi sesuai dengan perubahan
yang terjadi.
Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia yang
dikemukakan oleh roy, diantaranya :
Focal stimulasi yaitu stimulus yang langsung
beradaptasi dengan seseorang dan akan
mempunyai pengaruh kuat terhadap seseorang
individu.
Kontekstual stimulus, merupakan stimulus lain
yang dialami seseorang, dan baik stimulus
internal maupun eksternal, yang dapat
mempengaruhi, kemudian dapat dilakukan
observasi, diukur secara subjektif.
Residual stimulus, merupakan stimulus lain
yang merupakan ciri tambahan yang ada atau
sesuai dengan situasi dalam proses penyesuaian
dengan lingkungan yang sukar dilakukan
observasi.
Struktur dasar
Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan
hidup dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai
karakteristik individu yang unik.Variabel-variabel tersebut
yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-
bagian sistem.
Intervensi
Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk
memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem
keseimbangan, terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan
tertier.
Rekonstitusi
Neuman (1995) mendefinisikan rekonstitusi sebagai
peningkatan energi yang terjadi berkaitan dengan tingkat reaksi
terhadap stressor. Rekonstitusi dapat dimulai menyertai
tindakan terhadap invasi stressor. Rekonstitusi bisa
memperluas normal line defense ke tingkat sebelumnya,
menstabilkan sistem pada tingkat yang lebih rendah, dan
mengembalikannya pada tingkat semula sebelum sakit
3.1 Kesimpulan
Teori keperawatan merupakan suatu pandangan atau pedoman yang
diterapkan dalam keperawatan baik untuk pendidikan dan prakteknya, teori
ini dibuat dengan tujuan mengarahkan, menggambarkan, menjelaskan, dan
memperkirakan hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.
Dalam teori keperawatan tentunya ada sebuah landasan-landasan teori yang
ada didalamnya yang dibuat oleh para ahli keperawatan, yaitu; menurut lidya
hall, dorothea orem, dorothy johnson, betty nauman, imogene king, calista
roy, dan martha rogers.
3.2 Saran
Pembaca lebih kritis terhadap teori keperawatan yang telah ada, pembaca
dapat meningkatkan pemahaman rasionalitas dari setiap intervensi dalam
beberapa teori keperawatan yang ada. Pembaca dapat menilai isi makalah ini
bahkan dapat membandingkan materi yang diterima dengan bahan ajar
lainnya. Pembaca bisa menjadikan makalah ini sebagai bahan referensi dalam
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Cynthia Lee Terry & Aurora Weaver. 2013. Keperawatan Kritis. Ed.I.
Yogyakarta : Rapha Publishing