Disusun Oleh :
LIZA (221440101005)
GEA MEIKA (221440101006)
EKA FITRI D (221440101007)
MERI ARISKA (221440101013)
TEGAR KURNIAWAN (221440101015)
RESTA (221440101023)
MELIZA PUTRI (221440101027)
DOSEN PENEGMPU:
Ns. WIDYA ARISANDY, S.Kep., M.Kes
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat, rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Keperawatan Sebagai Suatu Profesi (Organisasi
Profesi, Pendidikan Keperawatan, Peran Perawat Profesional, Standar Praktik
Keperawatan Profesional)” ini tepat waktu dan semoga makalah ini dapat
memberikan tambahan ilmu pengetahuan kepada kita nantinya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak diharapkan
untuk perbaikan di kemudian hari.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Perawat sebagai tenaga professional bertanggung jawab dan
berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan sesuai dengan kewenangannya,
terutama terkait dengan lingkup praktik dan perawat.
Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat professional
melalui kerjasma bersifat kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan
lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang
dan tanggung jawabnya.
Lingkup kewenangan perawat dalam praktik keperawatan profesional
meliputi sistem klien (individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat) dalam rentang sehat dan sakit, sepanjang daur kehidupan.
Untuk penerapan praktik keperawatan tersebut perlu ketetapan (legislasi)
yang mengatur hak dan kewajiban perawat yang terkait, dengan pekerjaan
profesi. Legislasi dimaksudkan untuk memberikan perlindungan hukum
bagi masyarakat, dan perawat. Dalam rangka perlindungan hukum tersebut,
perawat perlu diregistrasi, disertifikasi dan memperoleh ijin praktik
(lisensi).
Pendidikan keperawatan merupakan bagian dari pendidikan
kesehatan sebagaimana halnya pendidikan kedokteran, kesehatan
masyarakat, farmasi, kedokteran gigi dan lain-lain.Pendidikan keperawatan
merupakan pendidikan profesi dimana polanya harus dikembangkan sesuai
dengan kaidah ilmu dan profesi yang dilandaskan oleh akademik dan
keprofesian.
Orientasi pendidikan keperawatan dilakukan dalam upaya
meningkatan kualitas tenaga perawat yang profesional melalui jenjang
pendidikan, oleh karna itu maka pendidikan keperawatan meliputi
pendidikan akademik dan profesi.
Sebenarnya pengembangan sistem pendidikan tinggi sangat berperan
dalam pengembangan pelayanan keperawatan secara professional,
tekhnologi keperawatan serta pembinaan keprofesiaan, karena pendidikan
keperawatan sebagai sarana mencapai profesionalisme keperawatan.
Selain itu sebagai institusi pendidikan tinggi, keperawatan harus
mampu membina dan menumbuhkan sikap dan tingkah laku professional
sesuai dengan tuntutan profesi, memberi landasan pengetahuan yang kokoh
baik kelompok ilmu keperawatan atau ilmu dasar atau penunjang asuhan
keperawatan, membina keterampilan professional yang mencakup
keterampilan intelektual, tekhnikal dan interpersonal serta membina
landasan etik keperawatan sebagai dasar dalam kehidupan keprofesian.
Keperawatan adalah suatu propesi yang berguna sebagai pelayan
masyarakat. Pendidikan kesehatan bagi klien sangat penting karena klien
memiliki hak untuk mengetahui dan mendapat informasi tentang diagnosis,
prognosis, pengobatan dan resiko yang dihadapinya.
Perawat harus meyakinkan bahwa klien dapat menerima informasi
yang diberikan secara cepat dan akurat untuk mempertahankan kesehatan
yang optimal dalam memberikan pendidikan kesehatan harus disesuaikan
dengan tumbuh kembang klien sehingga dapat di tentukan metode dan
media yang tepat. Dalam memberikan pendidikan kesehatan terkait dengan
pemberian asuhan keperawatan harus memperhatikan aspek sosial budaya
dan ekologi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu keperawatan dan profesi keperawatan?
2. Apa saja organisasi profesi keperawatan?
3. Apa saja pendidikan keperawatan?
4. Bagaimana peran perawat profesional?
5. Apa saja standar praktik keperawatan profesional?
C. Tujuan
2. TEORI PEPLAU
Teori Hildegrad Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan
proses interaktif ( Peplau, 1952); yang menghasilkan hubungan antara
perawat dan klien (Torres,1986;Marriner-Tomey,1994).Berdasarkan teori ini
klein adalah individu dengan kebutuhan prasaan,dan keperawatan dalam
proses interpersonal dan terapeutik.Oleh sebab itu perawat berupaya
mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat
bertugas sebagai narasumber,konselor,dan wali.
Teori Peplau merupakan teori yang unik di mana hubungan kolaborasi
perawat dan klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui
hubungan interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan
klien (Beeber, Anderson dan Sills,1990). Hubungan interpersonal perawat-
klien digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti
berikut ini :Orientasi,identifikasi,penjelasan,dan resolusi( Chinn dan Jacobs,
1995)
3. TEORI HENDERSON
Teori keperawatan Virginia Henderson (Harmer dan Henderson, 1955)
mencakup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Henderson (1964)
mendefinisikan keperawatan sebagai:
Membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas
yang memiliki kon-tribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya...
dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia
memiliki kekuatan, kemauan, dan pengetahuan yang dibutuhkan. Dan hal ini
dilakukan dengan cara membantu mendapatkan kembali kemandiriannya
secepat mungkin.
Kebutuhan berikut ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar Henderson,
memberikan kerangka kerja dalam melakukan asuhan keperawatan
(Henderson, 1966):
1. Bernafas secara normal
2. Makan dan minum cukup
3. Eliminasi
4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki
5. Istirahat dan tidur
6. Memilih cara berpakaian; berpakaian dan melepaskan pakaian
7. Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
9. Menghindari bahaya dari lingkungan
10. Berkomunikasi dengan orang lain
11. Beribadah menurut keyakinan
12. Bekerja yang menjanjikan prestasi
13. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14. Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingin tahuan yang mengacu
pada perkembangan dan kesehatan normal
4. TEORI ABDELLAH
Teori keperawatan yang di kembangkan oleh Faye Abdellah et al.(1960)
meliputi pemberihan asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk
memenuhi kebutuhan fisik,emosi,intelektual,sosial,dan spiritual baik klien
maupun keluarga. Dalam teori Abdellah mengidentifikasi kebutuhan klien
secara spesifik,yang sering dikenal sebagai 21 masalah keperawatan
abdellah:
1. Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik
2. Mempertahankan aktifitas,istirahat dan tidur yang optimal
3. Mencegah terjadinya kecelakaan,cederah, atau trauma lain dan
mencegah meluasnya infeksi
4. Menpertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencagah dan
memberbaiki defermitas
5. Memfasilitasi masukan oksigen ke seluruh sel tubuh
6. Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh
7. Mempertahankan eliminasi
8. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
9. Mengenali respons – respons fisiologos tubuh terhadap kondisi penyakit-
patologis,fisiologis dan kompensasi
10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi
11. Mempertahankan fungsi sensorik
12. Mengidentifikasi dan menerima ekspresi,prasaan dan reaksi potif dan
negatif
13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal balik antara
emosi dan penyakit organik
14. Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal
15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif
16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif
17. Menghasikan dan /atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik
18. Memfasillitasi kesadaran akan diri sendiri sebagai individu yang
memiliki kebutuhan fisik,emosi dan perkembangan yang berbeda
19. Menerima tujuan oktimal yang dapat dicapai sehubungan dengan
keterbatasan fisik dan emosional
20. Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan
dalam mengatasi masalah yang muncul akibat dari penyakit
21. Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang
mempengaruhui dalam munculnya suatu penyakit
5. TEORI ORLANDO
Bagi Ida Orlando (1961),klien adalah individu dengan suatu
kebutuhan,dimana bila kebutuhan tersebut di penuhi maka stres akan
berkurang,meningkatkan kepuasan atau mendorong pencapaian kesehatan
optimal (Chinn dan Jacobs,1995). Teori Jean Orlando mengandung konsep
kerangka kerja untuk perawat professional yang mengandung 3 elemen
yaitu : perilaku klien, reaksi dan tindakan keperawatan , mengubah situasi
perawat setelah perawat memperkirakan kebutuhan klien , perawat
mengetahui penyebab yang mempengaruhi derajat kesehatan , lalu
bertindak secara spontan atau berkolaborasi untuk memberikan pelayanan
kesehatan.
6. TEORI LEVINA
Keperawatan adalah bagian budaya yang direfleksikan dengan ide-ide dan
nilai-nilai, dimana perawat memandang manusia itu sama, merupakan
suatu rangkaian disiplin dalam menguasai organisasi atau kumpulan yang
dimiliki individu dalam menjalin hubungan manusia sekitarnya.Intisari
dari keperawatan adalah manusia. Asumsinya bahwa definisi teori tersebut
adalah sebagai berikut : Kondisi klien memasuki sistem pelayanan
kesehatan dalam bagian penyakit atau perubahan kesehatan.
Responsibilitas tanggung jawab perawat bertanggung jawab dalam
mengenal respon (perubahan tingkah laku atau tingkat fungsi tubuh)
sebagai adaptasi klien atau usaha untuk Rasa, Stress, Inflamasi beradaptasi
terhadap lingkungan. 4 Sensorio respon antara lain : Fungsi perawat
memasukkan intervensi takut untuk meningkatkan adaptasi terhadap
penyakit dan evaluasi intervensi sebagai support (dorongan) atau
terapeutik koping. Intervensi membantu mempertahankan status kesehatan
dan mencegah penyakit lebih lanjut. Intervensi terapeutik meningkatkan
penyembuhan dan pemulihan kesehatan.4 prinsip perlindungan yang
mendorong tujuan perawatan untuk seseorang ke status mempertahankan
atau memulihkan Perlindungan terhadap energi keseimbangan intake dan
output energi untuk mencegah kesehatan : kelelahan Perlindungan
terhadap integritas strukturaMempertahankan atau struktur tubuh
(penyembuhan) pemulihan Perlindungan terhadap integritas personal.
Mempertahankan atau pemulihan rasa identitas dan harga diri Perlindunga
(mengenali kualitas diri) terhadap integritas sosialMemperkenalkan klien
sebagai suatu makhluk sosial khususnya dengan orang lain. Teori Levine
berfokus pada satu orang klien, teori ini mempunyai implikasi utama
dalam pengaturan perawatan akut, dimana intervensi dapat bersifat
mendorong atau terapeutik.
7. TEORI JOHNSON
Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada
bagaimana klien beradaptasi terhadap kondosi sakitnya dan bagai mana
stres aktual atau torensial dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi.
Tujuannya adalah menurunkan stres sehingga klien dapat bergerak lebih
mudah melewati masa penyembuhannya ( Johnson,1968). Teori Johnson
berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada pengelompokan
perilaku berikut:
8. TEORI ROGERS
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi
kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ,
pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta
penyandang cacat. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan
manusia. Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai
lingkungan hidup manusia dan pola pertumbuhan dan perkembangan
seseorang. Asumsi dasar teori rogers tentang manusia, Manusia adalah
kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang
lain. Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang unik . tidak ada dua
hal didalam kehidupan ini yang dapat diulang dengan cara yang sama
dibawah keadaan yang sama . jalan hidup seseorang berbeda dengan yang
lain. Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah lakunya. Manusia
diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri misalnya dalam
hal sifat dan emosi. Pada intinya Rogers memandang keperawatan
sebagai ilmu dan mendukung adanya penelitian keperawatan. Oleh sebab
itu keperawatan menggembangkan pengetahuan dari ilmu-ilmu dasar dan
fisiologi,begitu juga dengan ilmu keperawatan itu sendiri.
Ilmu keperawatan bertujuan untuk mengembangkan penelitian ilmiah
dan analisis logis dan kemampuan menerapkanya dalam praktik
keperawatan. Inti pengetahuan ilmiah keperawatan merupakan hasil
penemuan terbaru keperawatan.
9. TEORI OREM
Dorothea Orem (1971) Keperawatan adalah sebuah pertolongan atas
pelayanan yang diberikan untuk menolong orang secara keseluruhan
ketika mereka atau orang yang bertanggung jawab atas perawatan
mereka tidak mampu memberikan perawatan kepada mereka.
Keperawatan merupakan salah satu daya atau usaha manusia untuk
membantu manusia lain dengan melakukan atau memberikan pelayanan
yang professional dan tindakan untuk membawa manusia pada situasi
yang saling menyayangi antara manusia dengan bentuk pelayanan yang
berfokus kepada manusia seutuhnya yang tidak terlepas dari
lingkungannya. Menurut OREM asuhan keperawatan dilakukan dengan
keyakinan bahwa setiap orang memperlajari kemampuan untuk
merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan
hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini dikenal
dengan Perawatan Diri Orang dewasa dapat merawat diri mereka
sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang sakit membutuhkan bantuan
untuk memenuhi aktivitas self care mereka. Orem mengklasifikasikan
self care dalam 3 syarat : Syarat universal : fisiologi dan psikososial
termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas dan
istirahat, sosial, pencegahan bahaya. Syarat pengembangan : untuk
meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus hidup.
Penyimpangan kesehatan berhubungan dengan kerusakan atau
penyimpangan cara, struktur norma dan integritas yang dapat
mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self care.
Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat
ketergantungan atau kebutuhan pasien dan kemampuan pasien. Oleh
karena itu ada tiga tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri.
Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan
keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan pasien yang
tinggi (system pengganti keseluruhan). Perawat dan pasien saling
berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (system pengganti
sebagian) Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat
(system dukungan/pendidikan).
2) Anggota kehormatan
Syaratnya sama dengan anggota biasa yaitu pada butir a, c,
d, dan bukan berasal dari pendidikan perawatan tetapi elah
berjasa terhadap organisasi
PPNI yang ditetapkan oleh DPP (dewan pimpinanpusat)
b. Rumah sakit
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanankeperawatan di
rumah sakit.
c. Klien
Perawatan yang tidak lama, biaya yang ditanggungkeluarga
menjadi ringan.
d. Profesi
Alat perencanaan mencapai target dan sebagai ukuranevaluasi.
e. Tenaga kesehatan lain
Mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling
menghormati dan bekerja sama dengan baik.
6. Manfaat Praktek Keperawatan
a. Praktek Klinis
Memberikan serangkaian kondisi untuk mengevaluasi kualitas askep dan
merupakan alat mengukur mutu penampilan kerja perawat guna
memberikan feeedback untuk perbaikan.
b. Administrasi Pelayanan Keperawatan
Memberikan informasi kepada administrator yang sangat penting dalam
perencanaan pola staf, program pengembangan staf dan mengidentifikasi
isi dari program orientasi.
c. Pendidikan Keperawatan
Membantu dalan merencanakan isi kurikulum dan mengevaluasi
penampilan kerja mahasiswa.
d. Riset Keperawatan
Hasil proses evaluasi merupakan penilitian yang pertemuannya dapat
memperbaiki dan meningkatkan kualitas askep.
A. Kesimpulan
Pengembangan standar praktek keperawatan di Indonesia merupakan
tanggung jawab PPNI karena tekanan dan tuntutan kebutuhan terhadap
kualitas asuhan keperawatan makin tinggi. Pengertian standar sangat luas
namun harus dapat diterima dan dicapai. Dalam pengembangan standar
dibutuhkan sumber-sumber pengembangan standar keperawatan.
Berbagai jenis keperawatan dapat dikembangkan dengan focus,
orientasi dan pendekatan yang saling mendukung. Standar asuhan berfokus
pada hasil pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja perawat
profesional untuk memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial
juga harus dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat
bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan.
Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalahpara
praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung
bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka
laksanakan dalam kapasitas mereka seagai individu. Organisasi
keperawatan tingkat nasional yang merupakan wadah bagi perawat di
Indonesia adalah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dan
International Council of Nurses (ICN) merupakan organisasi profesional
wanita pertama di dunia.
Profesi keperawatan adalah profesi yang sudah mendapatkan
pengakuan dari profesi lain, dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk
berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan kesehatan agar keberadaannya
mendapat pengakuan dari masyarakat.
Orientasi pendidikan keperawatan dilakukan dalam upaya
meningkatan kualitas tenaga perawat yang profesional melalui jenjang
pendidikan, oleh karna itu maka pendidikan keperawatan meliputi
pendidikan akademik dan profesi.
B. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca supaya mempelajari dan
menelaah makalah ini sebagai referensi dalam belajar. Untuk teman-teman
mahasiswa supaya lebih giat dalam belajar.
Sebagai seorang perawat yang berpengetahuan marilah kita perdalam
ilmu pengetahuan dengan belajar yang serius dan tekun. Mulai saat ini kita
pasti bisa merubah pemikiran masyarakat bahwa tidak semua perawat itu
hanya bisa menjadi seorang asisten saja tapi seorang perawat juga bisa
menjadi sebagaimana mestinya seorang dokter.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk semua kalangan terutama bagi
kami sendiri sebagai penulis dari makalah ini. Dan diharapkan dengan
adanya makalah ini rekan mahasiswa Perawat lebih memahami tentang
perkembangan pendidikan profesi keperawatan serta untuk lebih
menambah wawasan mahasiswa sehingga bermanfaat di masa yang akan
datang.
DAFTAR ISI