Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
taufik serta hidayahNya sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang
telah disepakati. Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah mahasiswa memahami
Model Praktik dalam konteks Nasional dan Global dan pengukuran kualitas dan mutu asuhan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada masyarakat maupun menginspirasi terhadap para
pembacanya.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
Cover
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………… ii
1.1Latar Belakang.......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................. 2
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 13
3.2 Saran……………………………………………………………………………………………13
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Penopang sebuah teori yang menjelaskan tentang suatu teori yang dapat
diuji melalui observasi atau penelitian.
Kebidanan : Merupakan ilmu yang terbentuk dari berbagai disiplin ilmu (multi
disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu
keperawatan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu buaya, ilmu kesehatan masyarakat
dan ilmu manajemen untuk dapat memberikan pelayanan kepada Ibu dalam masa
prakonsepsi, konsepsi, masa hamil, Ibu bersalin, post partum, bayi dan baru lahir.
Pelayanan tersebut meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada Ibu dan anak,
melaksanakan konseling dan pendidikan terhadap individu, keluarga dan
masyarakat.
Konseptual model adalah gambaran abstrak dari suatu ide yang menjadi
dasar suatu disiplin. Model Konseptual kebidanan adalah tolak ukur bagi
bidan dalam memberi asuhan kebidanan. Dalam memberikan suatu gambaran
tentang pelayanan dalam praktek kebidanan dan memberi jawaban - jawaban atas
pertanyaan seputar praktek kebidanan, dalah hal ini Model dalam Kebidanan
menyangkut 4 hal, diantaranya:Orang (wanita, ibu, pasangan, dan orang lain),
Kesehatan, Lingkungan, Kebidanan.
2
2.3 Kegunaan Model Kebidanan
3
Beberapa Macam Model Kebidanan :
2. Model medical
Merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu
manusia dalam memahami proses sehat sakit dalam arti kesehatan.
Tujuannya adalah sebagai kerangka kerja untuk pemahaman dan tindakan
dalam praktek kebidanan.
4
Dari model HFA dan definisi PHC terdapat lima konsep (WHO, 1998) :
Pelayanan harus efektif, dapat diterima oleh norma, dan pelayanan harus dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat dan pelayanan harus dimonitor dan diatur
secara efektif.
Model sehat untuk semua ini tidak dapat bergantung pada pelayanan kesehatan
saja tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : perumahan, polusi
lingkungan, persediaan rnakanan dan metode pubikasi.
Delapan area untuk mencapai kesehatan bagi semua melalui PHC, delapan
area ini adalah :
1. Pendidikan tentang masalah kesehatan umum & metode pencegahan dan
pengontrolannya
2. Promosi kesehatan tentang persediaan makanan dan nutrisi yang layak
3. Persediaan air yang sehat dan sanitasi dasar yang adekuat dan Persediaan
obat-obat essensial
4. Kesehatan ibu dan anak, Imunisasi dan KB
5. Pencegahan dan pengawasan penyakit endemic
6. Pengontrolan yang tepat terhadap kecelakaan dan penyakit umum (morley
at all, 1989)
5
4. Model sistem maternitas di komunitas yang ideal University of Southeer
Queensland
6
7. Kekuasaan wanita yaitu berdasarkan tanggung jawab untuk suatu
pengambilan suatu keputusan.
8. Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik individu
7
B. Peningkatan Kualitas Pelayanan
8
C. Indikator Untuk Mengukur Kepuasan Pelanggan
Dengan demikian tingkat kepuasan pelanggan adalah suatu fungsi dari perbedaan
antara penampilan produk/jasa dengan harapan pelanggan. Djoko wijoyo, dalam
bukunya “manajemen mutu pelayanan kesehatan” menyebutkan bahwa ada 3
tingkat kepuasan pelanggan, yaitu ;
9
Empati meliputi perhatian pribadi dalam memahami kebutuhan para
pasien.
Unsur – unsur yang pokok dalam program menjaga mutu pelayanan agar selalu
berkualitas terbagi atas 4 unsur , diantaranya meliputi :
Unsur masukan
Unsur masukan adalah semua hal yang diperlukan untuk terselengaranya
satu pelayanan kesehatan, unsur masukan terpenting adalah tenaga , dana
dan sarana yang meliputi satrana fisik, perlengkapan, peralatan ,organisasi
10
dan managemen , keuangan , sumber daya manusia serta sumber daya
lainya di fasilitas kesehatan. Hal ini berarti yang dimaksud dengan struktur
adalah infut, baik tidaknya struktur infut dapat diukur dari ;
1. Jumlah besarnya infut
2. Mutu struktur
3. Besarnya anggaran atau biaya
4. Kewajaran
Sarana ( kuantitas dan kualitas ) tidak sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan ( standard of personels and facilities ), serta jika dana yang tersedia
tidak sesuai dengan kebutuhan, maka sulitlah diharapkan bermutunya pelayanan
kesehatan.
Unsur lingkungan
Unsur lingkungan adalah keadaan lingkungan sekitar yang mempengaruhi
penyelengaraan pelayanan kesehatan . untuk suatu institusi kesehatan,
keadaan sekitar yang terpenting adalah kebijakan, organisasi dan
mangemen , secara umum disebutkan apabila kebijakan, organisasi dan
managemen tersebut tidak sesuaidengan standar dan /atau tidak bersifat
mendukung, maka sulitlah diharapkan bermutuny pelayanan kesehatan
Unsur proses
Unsur proses adalah semua tindakan yang dilakukan pada waktu
penyelengaraan pelayanan kesehatan . tindakan tersebut dapat dibedakan
atas 2 macam yakni ; tindakan medis dan tindakan non medis , secara
umum disebukan apabila kedua tindakan ini tidak sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan ( standard of conduct ) maka sulitlah diharapkan
bermutunya pelayanan kesehatan.
11
2. Fleksibel dan efektifitas
3. Mutu proses itu sendiri sesuai dengan standar pelayanan yang sesuai
4. Kewajaran , tidak kurang dan tidak berlebihan
Unsur keluaran
Unsur keluaran adalah yang menunjukan pada penampilan ( performance )
pelayanan kesehatan. Penampilan dapat dibedakan atas dua macam,
pertama penampilan aspek medis pelayanan kesehatan , kedua penampilan
aspek non medis pelayanan kesehatan . secara umum disebutkan apabila
keduan penampilan ini tidak sesuai dengan standar yang telah dietapkan (
standard of performance ) maka berarti pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan bukan pelayanan kesehatan yang bermutu. Keempat unsur
pelayanan ini saling terkait dan mempengaruhi.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Asrina, Siswoyo Putri Sinta, Sulistyorini Dewie, Muflihah Syamrotul Ima, Sari
Nirmala Dian, 2010, Konsep Kebidanan, Graha Ilmu.
14