OLEH :
Allhamdulillah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas keridhoannya serta limpahan
berkahnyalah sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Makalah ini kami susun dengan maksud untuk menyelesaikan tugas yang diembankan kepada kelompok
kami, selain itu agar dapat membantu proses perkuliahan "Model Konseptual Asuhan Kebidanan".
Kami juga menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, jadi sekiranya
segala kritik, saran, dan komentar yang membangun untuk pembuatan makalah ini sangat kami
harapkan dari para pembacanya. Agar dapat menjadi panutan dalam pembuatan makalah-makalah
kedepannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu proses perkuliahan sekarang dan kedepannya.
Penulis
DAFTAR ISI
C. TUJUAN ................................................................................................................................................2
A. KESIMPULAN..........................................................................................................................................9
B. SARAN ..................................................................................................................................................9
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam segala bidang berpengaruh terhadap meningkatnya
kritis masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan kebidanan. Hal itu menjadi
tantangan bagi profesi bidan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam menjalankan
praktek kebidanan serta dalam memberikan pelayanan yang berkualitas.
Menempatkan orang-orang yang menggunakan pelayanan kesehatan pada pusat asuhan telah menjadi
kebijakan pemerintah dalam 10 tahun terakhir, salah satunya pelayanan yang berpusat pada wanita.
Wanita dalam rofessi kebidanan sebagai makhluk bio-psiko-sosial-kultural yang utuh dan unik
mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangannya. Kritikan
dari sebagian wanita yang menggunakan pelayanan maternitas bahwa kebutuhan mereka tidak
terpenuhi. Kesimpulannya adalah bahwa wanita dan bayinya harus menjadi pusat asuhan dan pelayanan
maternitas harus tersedia disekitar mereka.
Yang sangat penting adalah perpindahan menuju ketetapan pelayanan yang lebih rofessio serta
melibatkan wanita dalam perencanaan dan pemantauan pelayanan, juga mampu menentukan elemen-
elemen perawatan yang mereka terima. Pengembangan komunikasi adalah kunci pelayanan yang lebih
rofessio dan rofession. Sikap etis rofessional dalam berkomunikasi akan mewarnai setiap langkah bidan,
termasuk dalam mengambil keputusan dalam merespon situasi yang muncul pada asuhan yang
diberikan.
Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan konseptual model atau teori-teori yang mempengaruhi
praktek kebidanan sehingga wawasan seorang bidan semakin luas.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
Model konseptual asuhan kebidana adalah merupakan gambaran abstrak suatu ide yang menjadi
gambaran suatu disiplin ilmu. Konseptual model berkembang dari wawasan inisiatif keilmuan kemudian
disimpulkan dalam kerangka acuan ilmu sehingga konseptual model dapat memberikan gambaran
abstrak atau ide yang dapat mendasari disiplin ilmu dan kemudian ditetpakan sesuai dengan bidang
ilmu masing-masing.
Model memberikan kerangka dan kemudahan untuk memahami dan mengembangkan praktik serta
untuk membimbing dalam melaksanakan tindakan nyata.
Jenis model meliputi : mental model, mental fisik, dan simbolik model (Lancaster and lavaster, 1992).
Ketiga jenis model tersebut mempunyai tujuan yaitu :
a. Model medical
Model medical adalah sebuah model yang disusun untuk membantu masyarakat dalam memahami
konsep sehat dan sakit.
Model Medikal merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu manusia dalam
memahami proses sehat sakit dalam arti keasehatan. Tujuannya adalah sebagai kerangka kerja untuk
pemahaman dan tindakan sehingga dipertanyakan dalam model ini adalah Dapatkah dengan mudah
dipahami dan dapatkah dipakai dalam praktik? .
Model medikal lebih banyak digunakan dalam bidang kedokteran dan lebih berfokus pada proses
penyakit dan mengobati ketidaksempurnaan.
Model medikal ini kurang cocok untuk praktik kebidanan karena terlalu berorientasi pada penyakit dan
tidak memberi kesempatan klien untuk menentukan nasibnya sendiri. Walaupun demikian,
kenyataannya masih banyak yang terpengaruh pada model medikal ini.
Model kesehatan untuk semua (KESUMA) dikemukakan oleh WHO sejak tahun 1978 sejak tahun 1978
kemudian tahun 1981 secara perlahan juga diperuntukan dalam pelayanan kebidanan yang berfokus
kepada perawatan wanita, keluarga, dan masyarakat.
Deklarasi Model KESUMA adalah focus dan titik berat dalam pencapaian tujuan adalah dengan
menggunakan Primary Health Care/PHC. Terdapat lima konsep dalam model KESUMA, yaitu:
Konsep dasar dasar diatas diaplikasikan kedalam 8 elemen PHC, sebagai berikut :
o Program imunisasi.
1. PARADIGMA SEHAT
Paradigma berasal dari bahasa Latin/Yunani yang berarti model/pola. Paradigma juga berarti pandangan
hidup, pandangan suatu disiplin ilmu/profesi,. Kebidanan dalam bekerja member pelayanan profesi
berpegang ada paradigma berupa pandangan terhadap manusia/wanita, lingkungan perilaku, pelayanan
kebidanan dan keturunan. Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap sesuatu objek.
Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan.
Paradigma kebidanan sangat peting diketahui oleh seorang bidan agar mempunyai pandangan yyang
sama terhadap iindividu dan ingkungan yang akan dihadapinya.
Dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, salah satu upaya pemerintah dalam
meningkatkan derajat kesehatan, pemerintah membuat satu model dalam pembangunan kesehatan
yaitu PARADIGMA SEHAT.
Paradigma Sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang melihat
masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak faktor
yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan
perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.
Secara MAKRO dengan adanya Paradigma sehat berarti pembangunan semua sektor harus
memperhatikan dampaknya dibidang kesehatan. Secara MIKRO dengan adanya Paradigma sehat maka
Pembangunan kesehatan lebih menekankan pada upaya promotif dan preventif.
Paradigma Sehat ini merupakan model dalam pembangunan kesehatan tetapi juga dijadikan model
dalam Asuhan Kebidanan, hal ini karena :
1. Dengan Paradigma sehat akan merubah cara pandang masyarakat tentang kesehatan termasuk
kesehatan reproduksi, dan mendorong masyarakat menjadi mandiri dan sadar akan pentingnya upaya
promotif dan preventif.
2. Mengingat paradigma sehat merupakan upaya untuk meningkaatkan derajat kesehatan di
Indonesia yang utamanya dinilai dari AKI dan AKB, maka Bidan sebagai bagian dari tenaga yang turut
bertanggung jawab terhadap menurunnya AKI dan AKB perlu menjadikan paradigma sehat sebagai
model.
3. Paradigma Sehat merupakan suatu gerakan nasional sehingga Bidan pun harus menjadikan
paradigma sehat sebagai model atau acuan.
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan dan tanggung jawab bidan dalam memberi
pelayanan pada klien yang memiliki kebutuhan atau masalah kebidanan.
1. Memahami bahwa kelahiran anak merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis.
2. Menggunakan cara-cara yang sederhana, tidak melakukan invertensi tanpa adanya indikasi
sebelum berpaling keteknologi.
3. Aman berdasarkan fakta dan member kontribusi pada keselamatan jiwa ibu
4. Terpusat pada ibu, bukan terpusat pada pemberi asuhan kesehatan/lembaga (sayang ibu).
6. Membantu ibu agar merasa aman, nyaman dan didukung secara emosional.
7. Memastikan bahwa kaum ibu mendapat informasi penjelasan dan konseling yang cukup.
8. Mendorong ibu dan keluarga agar menjadi peserta aktif dalam membuat keputusan setelah
mendapat penjelasan mengenai asuhan yang akan mereka dapatkan.
10. Memantau kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual dan sosial keluarga ibu selama masa kelahiran
anak.
1. Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik, psikis dan lingkungan kultur sosial
5. Wanita punya kekuasaan yaitu berdasarkan tanggungjawab bersama untuk suatu pengambilan
keputusan, tetapi wanita mempunyai kontrol atau keputusan terakhir mengenai keadaan dirinya dan
bayinya
Asuhan kebidanan pada ibu hamil dilakukan dengan cara : mengumpulkan data, menetapkan diagnosis,
dan rencana tindakan dan melaksanakannya untuk menjamin keamanan, kepuasan dan kesejahteraan
ibu dan janin selama periode kehmilan.
Asuhan persalinan oleh bidan dimulai dengan mengumpulkan data, menginterpretasikan data untuk
menentukan diagnosis persalinan dan mengidentifikasi masalah/kebutuhan, membuat perencanaan dan
menentukan tindakan dengan memantau kemajuan persalinan serta menolong persalinan untuk
menjamin keamanan dan kepuasan ibu selama periode persalinan.
Asuhan bayi baru lahir dimulai dengan memeriksa kondisi bayi, memfasilitasi terjadinya pernapasan
spontan, mencegah hipotermia, memfasilitasi kontak dini, dan mencegah hipoksia sekunder,
menentukan kelainan serta melakukan tindakan pertolongan dan merujuk sesuai kebutuhan.
Asuhan kebidanan pada ibu nifas dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menentukan diagnosis,
dan rencana tindakan, serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan dan mencegah
komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas.
adalah Asuhan yang berorientasi pada Wanita.. Dalam Hal ini Bidan difokuskan memberikan
dukungan pada wanita dalam upaya memperoleh status yang sama di masyarakat untuk
memilih dan memutuskan perawatan kesehatan dirinya
Pemberdayaan Perempuan adalah usaha sistematis dan terencana untuk mencapai kesetaraan
dan keadilan gender dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Sebagai sumber daya insane,
potensi yang dimiliki perempuan dalam hal kuantitas maupun kualitas tidak di bawah laki-
laki.Namun kenyataannya masih dijumpai bahwa status perempuan dan peranan perempuan
dalam masyarakat masih bersifat subordinatif dan belum sebagai mitra sejajar dengan laki-laki.
C. Continue of Care
Continuity of care dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai perawatan yang
berkesinambungan . perawatan berkesinambungan adalah strategi kesehatan yang efektif
primer memungkinkan perempuan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tentang
kesehatan mereka dan perawatan kesehatan mereka
Model Asuhan Midwifery Led Care mengartikan bahwa : kehamilan dan kelahiran adalah
peristiwa kehidupan yang normal dan berpusat wanita, mencakup: asuhan berkesinambungan;
pemantauan fisik, psikologis, spiritual dan sosial kesejahteraan perempuan dan keluarga di
seluruh siklus kesehatan reproduksi perempuan; menyediakan pendidikan kesehatan individual,
konseling dan antenatal care; pendampingan terus menerus selama persalinan, kelahiran dan
masa postpartum, dukungan terus-menerus selama periode postnatal; meminimalkan intervensi
teknologi; dan mengidentifikasi dan merujuk wanita yang memerlukan perhatian khusus obstetri
atau lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Model konseptual asuhan kebidanan adalah gambaran abstrak suatu ide yang menjadi gambaran suatu
disiplin ilmu.Konseptual model berkembang dari wawasan inisiatif keilmuan kemudian disimpulkan
dalam kerangka acuan ilmu sehingga konseptual model dapat emberikan gambaran abstrak atau ide
yang dapat mendasari disiplin ilmu dan kemudian ditetapkan sesuai dengan bidang ilmu masing-masing.
Paradigma sehat adalah cara pandang pola pikir atau model pembangunan kesehatan yang melihat
masalah saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak factor yang bersifat lintas sector.
B. SARAN.
Sebagai bidan kita harus dapat menempatkan diri kita dalam mengambil tindakan yang sesuai dengan
kebutuhan klien .
DAFTAR PUSTAKA
Marmi, S.ST., M.Kes, dan Margiyati, S.SiT., M.Kes, 2014. Konsep Kebidanan untuk Mahasiswa Kebidanan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.