Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Konsep, Teori, dan Model Keperawatan

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Keperawatan dan KDM

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Diva Harmaini Putri (2202134)

Putri Nur Aziza (2202147)

Miftahur Rizqa Arnaz (2202142)

Fazle Maula Akbar (2202135)

Syofani Erlangga (2202155)

Nurain Saffiyah (2202144)

Dosen Pembimbing : Ns. Sandra Hartini, M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SYEDZA SAINTIKA PADANG

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Konsep, Teori, dan Model
Keperawatan” Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas dalam mata kuliah
Teori Keperawatan dan KDM.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah
memberi masukan dan kritikan membantu sehingga makalah ini dapat
diselesaikan sesuai tepat dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi teman teman dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Padang, 4 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan........................................................................................................1

1.4 Manfaat......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3

2.1 Konsep, Teori, dan Model Keperawatan...................................................3

2.2 Karakteristik Teori Keperawatan..............................................................9

2.3 Tujuan Teori Keperawatan......................................................................10

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Teori Keperawatan.....................................11

2.5 Hubungan Proses Keperawatan dan Model Keperawatan......................12

BAB III PENUTUP.......................................................................................................15

3.1 Kesimpulan..............................................................................................15

3.2 Saran........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang
didasarkan pada ilmu dan teknik keperawatan, berbentuk pelayanan
biopsikososio dan spiritual yang lengkap dan ditujukan kepada individu,
keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup proses
kehidupan manusia.
Dalam ilmu keperawatan terdapat suatu pendekatan untuk pemecahan
masalah yang membuat perawat dapat merencanakan dan meberikan asuhan
keperawatan yang dikenal sebagai proses keperawatan. Proses keperawatan
tersebut akan menimbulkan teori keperawatan yang biasanya digunakan
untuk menyusun atau membuat suatu model konsep dalam keperawatan.
Model praktek keperawatan mengandung hal-hal dasar seperti
keyakinan dan nila-nilai yang menjadi dasar sebuah model. Untuk itu,
dianggap sangat perlu untuk memiliki dan mempelajari mengenai teori dan
model keperawatan yang telah ada karena dianggap sangat dibutuhkan oleh
perawat untuk jadi acuannya.
Ilmu keperawatan harus selalu mengembangkan ilmunya berdasarkan
pemahaman konsep model dan teori keperawatan yang sudah ada agar tidak
terjadi penyimpangan didalam mengaplikasikan ilmu keperawatan,
sehubungan dengan hal tersebut maka pada kesempatan ini kami mencoba
untuk membahas konsep, teori dan model keperawatan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan mengenai konsep, teori, dan model keperawatan
2. Menjelaskan mengenai karakteristik teori keperawatan
3. Menjelaskan tujuan Teori keperawatan
4. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi teori keperawatan
5. Menjelaskan hubungan proses keperawatan dan model keperawatan.
1.3 Tujuan

1
1. Untuk mengetahui mengenai konsep, teori, dan model keperawatan
2. Untuk mengetahui mengenai karakteristik teori keperawatan
3. Untuk mengetahui tujuan Teori keperawatan
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi teori keperawatan
5. Untuk mengetahui hubungan proses keperawatan dan model
keperawatan.
1.4 Manfaat
Untuk memahami mengenai materi tentang konsep, teori dan model
keperawatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep, Teori, dan Model Keperawatan


A. Konsep Keperawatan
1. Pengertian Keperawatan
a. Flolorence Nightingle
Model konsepnya memposisikan lingkungan adalah sebagai fokus
asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh
proses penyakit. (Konsep Dasar Keperawatan 2015)
b. Virginia Henderson
Konsep utama teori ini mencakup manusia, keperawatan, kesehatan
dan lingkungan. Ia melihat manusia sebagai individu yang
membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan, kebebasan, kematian
yang damai serta bantuan untuk meraih kemandirian. (Konsep Dasar
Keperawatan 2015)
c. Imogene King
Keperawatan ialah proses beraksi si bertindak&, interaksi dan
melakukan sesuatu transaction& dimana perawat membantu seseorng
dari kelompok umur manapun untuk memenuhi kebutuhan manusia
mereka yang pokok dalam menanggulangi status kesehatan mereka
pada saat tertenru dalam siklus kehidupan mereka. (Konsep Dasar
Keperawatan 2015)
d. Dorothea Orem
Keperawatan ialah pelayanan manusiawi yang berpusat pada
kebutuhan manusia utk mengurus diri dan bagaimana mengaturnya
secara terus menerus, untuk dapat menunjang kehidupan dan
kesehatan, sembuh dari penyakit atau luka-luka dan mencanggulangi
akibat- akibatnya. (Konsep Dasar Keperawatan 2015)
e. Martha Roger

3
Keperawatan adalah pengetahuan manusiawi yang ditujukan untuk
menentramkan kekhawatiatiran/kecemasan akan pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, keperawatan dan
rehabilitasi penderita sakit dan penyandang cacat. (Konsep Dasar
Keperawatan 2015)
f. Callista Roy, 1976
Keperawatan merupakan disiplin ilmiah yang berorientasi pada
praktek yaitu keperawatan memiliki sekumpulan pengetahuan dan
tujuan pengetahuan itu adalah memberikan pelayanan kepada orang.
(Konsep Dasar Keperawatan 2015)
2. Pengertian Perawat
Pengertian Perawat adalah orang yang mengasuh dan merawat
orang lain yang mengalami masalah kesehatan. Namun pada
perkembangannya, pengertian perawat semakin meluas. Pada saat ini,
pengertian perawat merujuk pada posisinya sebagai bagian dari tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
profesional (Nisya, 2013). Menurut Wardah, Febrina, Dewi (2017)
berpendapat bahwa perawat adalah tenaga yang bekerja secara
profesional memiliki kemampuan, kewenangan, dan bertanggung jawab
dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa perawat
adalah tenaga profesional yang mempunyai kemampuan, tanggung
jawab dan kewenangan dalam melaksanakan dan memberikan
perawatan kepada pasien yang mengalami masalah kesehatan.
3. Peran dan Fungsi Perawat
Dalam melaksanakan keperawatan, menurut Hidayat (2012)
perawat mempunyai peran dan fungsi sebagai perawat sebagai berikut:
a. Pemberian perawataan (care giver)
Peran utama perawat adalah memberikan pelayanan keperawatan,
sebagai perawat, pemberian pelayanan keperawatan dapat dilakukan
dengan memenuhi kebutuhan asah, asih dan asuh. Contoh pemberian

4
asuhan keperawatan meliputi tindakan yang membantu klien secara
fisik maupun psikologis sambil tetap memelihara martabat klien.
Tindakan keperawatan yang dibutuhkan dapat berupa asuhan total,
asuhan parsial bagi pasien dengan tingkat ketergantungan sebagian
dan perawatan suportif-edukatif untuk membantu klien mencapai
kemungkinan tingkat kesehatan dan kesejahteraan tertinggi.
Perencanaan keperawatan yang efektif pada pasien yang dirawat
haruslah berdasarkan pada identifikasi kebutuhan pasien dan
keluarga.
b. Sebagai advokat keluarga
Selain melakukan tugas utama dalam merawat, perawat juga mampu
sebagai advocat keluarga sebagai pembela keluarga dalam beberapa
hal seperti dalam menentukan haknya sebagai klien. Dalam peran
ini, perawat dapat mewakili kebutuhan dan harapan klien kepada
profesional kesehatan lain, seperti menyampaikan keinginan klien
mengenai informasi tentang penyakitnya yang diketahu oleh dokter.
Perawat juga membantu klien mendapatkan hak-haknya dan
membantu pasien menyampaikan keinginan.
c. Pencegahan penyakit
Upaya pencegahan merupakan bagian dari bentuk pelayanan
keperawatan sehingga setiap dalam melakukan asuhan keperawatan
harus selalu mengutamakan tindakan pencegahan terhadap
timbulnya masalah baru sebagai dampak dari penyakit atau masalah
yang diderita. Salah satu contoh yang paling signifikan yaitu
keamanan, karena setiap kelompok usia beresiko mengalami tipe
cedera tertentu, penyuluhan preventif dapat membantu pencegahan
banyak cedera, sehingga secara bermakna menurunkan tingkat
kecacatan permanen dan mortalitas akibat cidera pada pasien.
d. Pendidik
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien, perawat harus
mampu berperan sebagai pendidik, sebab beberapa pesan dan cara

5
mengubah perilaku pada pasien atau keluarga harus selalu dilakukan
dengan pendidikan kesehatan khususnya dalam keperawatan.
Melalui pendidikan ini diupayakan pasien tidak lagi mengalami
gangguan yang sama dan dapat mengubah perilaku yang tidak sehat.
Contoh dari peran perawat sebagai pendidik yaitu keseluruhan tujuan
penyuluhan pasien dan keluaraga adalah untuk meminimalkan stres
pasien dan keluarga, mengajarkan mereka tentang terapi dan asuhan
keperawatan di rumah sakit, dan memastikan keluarga dapat
memberikan asuhan yang sesuai di rumah saat pulang.
e. Konseling
Konseling merupakan upaya perawat dalam melaksanakan peranya
dengan memberikan waktu untuk berkonsultasi terhadap masalah
yang dialami oleh pasien maupun keluarga, berbagai masalah
tersebut diharapkan mampu diatasi dengan cepat dan diharapkan
pula tidak terjadi kesenjangan antara perawat, keluarga maupun
pasien itu sendiri. Konseling melibatkan pemberian dukungan emosi,
intelektual dan psikologis. Dalam hal ini perawat memberikan
konsultasi terutama kepada individu sehat dengan kesulitan
penyesuaian diri yang normal dan fokus dalam membuat individu
tersebut untuk mengembangkan sikap, perasaan dan perilaku baru
dengan cara mendorong klien untuk mencari perilaku alternatif,
mengenai pilihan-pilihan yang tersedia dan mengembangkan rasa
pengendalian diri
f. Kolaborasi
Kolaborasi merupakan tindakan kerja sama dalam menentukan
tindakan yang akan dilaksanakan oleh perawat dengan tim kesehatan
lain. Pelayanan keperawatan pasien tidak dilaksanakan secara
mandiri oleh tim perawat tetapi harus melibatkan tim kesehatan lain
seperti dokter, ahli gizi, psikolog dan lain-lain,
g. Pengambilan keputusan etik

6
Dalam mengambil keputusan, perawat mempunyai peran yang
sangat penting sebab perawat selalu berhubungan dengan pasien
kurang lebih 24 jam selalu disamping pasien, maka peran perawatan
sebagai pengambil keputusan etik dapat dilakukan oleh perawat,
seperti akan melakukan tindakan pelayanan keperawatan
h. Peneliti
Peran perawat ini sangat penting yang harus dimiliki oleh semua
perawat pasien. Sebagai peneliti perawat harus melakukan kajian-
kajian keperawatan pasien, yang dapat dikembangkan untuk
perkembangan teknologi keperawatan. Peran perawat sebagai
peneliti dapat dilakukan dalam meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan pasien.
Fungsi perawat adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi tersebut dapat berubah
disesuaikan dengan keadaan yang ada, perawat dalam menjalankan
perannya memiliki beberapa fungsi (Nisya 2013) :
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain,
dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara
sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam
rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan
kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan
kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi,
pemenuhan kebutuhan aktifitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan
keamanan dan kenyamanan, pemenuhan cinta mencintai, pemenuhan
kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan atas pesan
atau instruksidari perawat lain. Sehingga sebagian tindakan
pelimpahan tugas yang di berikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh

7
perawat spesialis kepada perawat umum atau dari perawat primer ke
perawat pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan di antara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini
dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim
dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan
keperawatan pada penderita yang mempunyapenyakit kompleks.
Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan
juga dari dokter ataupun yang lainnya.
B. Pengertian Teori dan Model Keperawatan
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep,
atau definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-
gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik
antara konsep-konsep tersebut dengan maksud untuk menguraikan,
menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena. Teori
dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian.
Teori keperawatan didefinisikan oleh sebagai usaha untuk
menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori
keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin
ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan,
memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan
yang dilakukan. Teori keperawatan menurut merupakan usaha-usaha untuk
menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Menurut
ada tiga cara pendekatan dalam  pengembangan dan pembentukan teori
keperawatan, yaitu meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan
dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu
keperawatan, menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka
mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawatan serta
menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan
teori keperawatan. Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah

8
menumbuh kembangkan pengetahuan yang di harapkan dapat membantu
dan mengembangkan praktek keperawatan dan  pendidikan keperawatan.
(Steven, Barnum, Newman)
2.2 Karakteristik Teori Keperawatan
Teori keperawatan adalah serangkaian pemyataan tentang fenomena
yang saling terkait yang amat berguna untuk menyebutkan, menjelaskan,
memprediksi, dan mengendalikan. Teori keperawatan yang berkembang dan
berasal dari aspek-aspek dan berbagai dimensi kemanusiaan telah
dibuktikan banyak menirnbulkan dampak terhadap praktek keperawatan,
dimana teori menghasilkan suatu situasi yang diharapkan. Sebaliknya,
situasi yang dihasilkan oleh suatu teori dapat menolong seorang ilmuwan
untuk menyusun, menguji, merevisi atau rnenghaluskan serta menggunakan
teori keperawatan. (Yanti dan Warsito 2013)
Beberapa ahli menyebutkan tentang batasan karakteristik dari ilmu
kepeperawatan. Menurut Torrest (1985) dan Chinn & Jacob (1983)
menegaskan terdapat lima karakteristik dasar teori keperawatan:
a. Teori keperawatan mengidentifikasikan dan mendefinisikan sebagai
hubungan yang spesifik dari konsep-konsep keperawatan seperti
hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, konsep
lingkungan dan keperawatan
b. Teori keperawatan bersifat ilmiah, artinya teori keperawatan digunakan
dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan
menggunakan cara berpikir yang logis.
c. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum, artinya teori
keperawatan dapat digunakan pada masalah sederhana maupun masalah
kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktek keperawatan.
d. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge
keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.
e. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki
kualitas praktek keperawatan.

9
2.3 Tujuan Teori Keperawatan
Teori keperawatan sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan
berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan
atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Teori keperawatan sebagai
salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan
pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai
diantaranya (Hidayat 2013) :
a. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan
tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan
keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek
keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.
b. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat
untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan
keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian
berbagai masalah keperawatan.
c. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah
dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan
tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat
dipertimbangkan.
d. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan
filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam
tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Teori Keperawatan
Dalam perjalanan ilmu keperawatan yang berkembang saat ini tidak
terlepas dari sejarah perkembangan keperawatan itu sendiri, mulai zaman
purba (Yunani kuno) sampai zaman modern sekarang ini. Beberapa faktor
yang mempengaruhi perkembangan keperawatan adalah berikut ini (Konsep
Dasar Keperawatan 2015)

10
a. Filosofi Florence Nigtingale. Florence merupakan salah satu pendiri
yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui filosofi
keperawatan. Mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan
kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh
lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal dengan
teori lingkungannya. Florence juga membuat standar pada pendidikan
keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang
efesien. Beliau juga membedakan praktek keperawatan dengan
kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang yang sakit dengan yang
sehat.
b. Kebudayaan, Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam
perkembangan teori-teori keperawatan diantaranya dengan adanya
pandangan bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan akan lebih
baik dilakukan oleh wanita. Wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan
kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah
berubah seiring dengan perkembangan keperawatan. Sebagai profesi
yang mandiri, demikian juga yang dahulu budaya perawat dibawah
pengawasan langsung dokter. Pada berjalannya dan diakuinya
keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak dan otonomi
keperawatan telah ada sehingga peran perawat dan dokter bukan di
bawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar
dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.
c. Sistem Pendidikan. Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar
dalam perkembangan teori keperawatan. Dahulu pendidikan
keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum keperawatan yang
jelas. Sekarang keperawatan telah memiliki sistem pendidikan
keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
sehingga teori-teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi
pada pelayanan keperawatan.
d. Pengembangan Ilmu Keperawatan.Pengembangan ilmu keperawatan
ditandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperawatan dasar

11
menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang
merupakan cabang ilmu keperawatan. Ilmu keperawatan terus
berkembang dan tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun yang
akan datang akan selalu ada cabang ilmu keperawatan yang khusus atau
subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu keperawatan sehingga
teori-teori keperawatan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
atau lingkup bidang ilmu keperawatan.
2.5 Hubungan Proses Keperawatan dan Model Keperawatan
Ilmu Keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas.
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam
praktik Keperawatan. Hal ini dapat disebut sebagai suatu pendekatan untuk
memecahkan masalah (problem-solving) yang memerlukan ilmu, teknik,
dan keterampilan interpersonel yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
klien, keluarga, dan masyarakat. Proses keperawatan terdiri atas lima tahap
yang berurutan dan saling berhubungan, yaitu pengkajian, diagnosis,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi (Iyer et al., 1996). Tahap-tahap
tersebut berintegrasi terhadap fungsi intelektual problem-solving dalam
mendefinisikan suatu asuhan keperawatan.
Dengan berkembangnya waktu, proses keperawatan telah dianggap
sebagai suatu dasar hukum dalam praktik keperawatan. Pada tahun 1973,
American Nursing Association (ANA) menggunakan proses keperawatan
sebagai pedoman dalam pengembangan standar praktik keperawatan dan
digunakan sebagai suatu kerangka konsep kurikulum pendidikan
keperawatan.
Tujuan proses keperawatan secara umum adalah untuk menyusun
kerangka konsep berdasarkan keadaan individu (klien), keluarga, dan
masyarakat agar kebutuhan mereka dapat terpenuhi. Yura dan Walsh (1983)
menyatakan proses keperawatan adalah suatu tahapan desain tindakan yang
ditujukan untuk memenuhi tujuan keperawatan, yang meliputi
mempertahankan keadaan kesehatan klien yang optimal, apabila keadaanya
berubah menjadi suatu kuantitas dan kualitas asuhan keperawatan terhadap

12
kondisinya guna kembali ke keadaan yang normal. Jika kesehatan yang
optimal tidak dapat tercapai, proses keperawatan harus dapat memfasilitasi
kualitas kehidupan yang maksimal berdasarkan keadaanya untuk mencapai
derajat kehidupan yang lebih tinggi selama hidupnya .
Proses keperawatan mempunyai empat karakteristik, yaitu tujuan,
Sistematis, Dinamik, dan Teoritis, yang dijabarkan sebagai berikut(Buku
Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia 2016) :
a. Tujuan. Proses keperawatanmempunyai tujuan yang jelas melalui suatu
tahapan dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan kepada klien.
b. Sistematis. Proses Keperawatan menggunakan suatu pendekatan yang
terorganisasi untuk mencapai tujuan. Hal ini untuk meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan dan menghindari masalah yang
bertentangan dengan tujuan instansi pelayanan kesehatan/keperawatan.
c. Dinamik. Proses keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah-
masalah kesehatan klien dilaksanakan secara berkesinambungan. Proses
keperawatan tersebut ditujukan pada suatu perubahan respons klien yang
diindentifikasi melalui hubungan antara perawat dengan klien. Interaktif.
Dasar hubungannya adalah hubungan timbal balik antar perawat, klian,
keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya.
d. Teoritis. Setiap langkah proses keperawatan selalu didasarkan pada
suatu ilmu yang luas, khususnya ilmu dan model keperawatannya yang
berlandaskan pada filosofi keperawatan bahwa asuhan keperawatan
kepada klien harus menekankan pada tiga aspek, yaitu 1)Humanistik:
Asuhan keperawatan memandang dan memperlakukan klien sebagai
manusia dan bahkan sebagai perawat, 2) Holistik: Asuhan keperawatan
harus dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia secara utuh (biopsiko-
sosiospiritual), dan 3) Care: Asuhan keperawatan harus berlandaskan
pada standar praktik keperawatan dan kode etik keperawatan. Fleksibel.
Proses keperawatan dapat dilihat dalam dua konteks, yaitu (1) dapat
diadopsi pada praktik keperawatan dalam situasi apap pun dengan
spesialisasi yang berhubungan dengan klien, kleuarga, atau masyarakat

13
(kelompok); dan (2) tahapannya dapat digunakan secara berurutan dan
dengan persetujuan kedua belah pihak (perawat dan klien).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang
didasarkan pada ilmu dan teknik keperawatan, berbentuk pelayanan
biopsikososio dan spiritual yang lengkap dan ditujukan kepada individu,
keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup proses
kehidupan manusia. Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984)
sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena
dalam keperawatan. Teori keperawatan sebagai usaha untuk menguraikan
dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan
berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan
bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan
mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan
3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini sebaiknya pemakalah maupun
pembaca semakin memahami mengenai konsep, teori dan model
keperawatan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Alimul Aziz Hidayat, 2016, Kebutuhan Dasar Manusia, Penerbit Buku


Kedokteran
Alimul Aziz Hidayat, 2018, Kebutuhan Dasar Manusia, Penerbit Buku
Kedokteran
Alimul Aziz Hidayat, 2012, Pengantar Kebutuhan Manusia, Penerbit Salemba
Medika
Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta III, 2013, Panduan Praktik Kebutuhan
Dasar Manusia I Berbasis Kompetensi
Kozier, Erb, Berman, & Snyder. 2014. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses & Praktik,ed.7.Vol.1. Jakarta :EGC

15
16

Anda mungkin juga menyukai