Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI DAN KONSEP CARING MENURUT JEAN WATSON

Dosen pengampu : Bapak Bhakti Permana, Ners, M.Si., M.Kep.

Disusun oleh :

221001 Abdul Hamid Daud (2A) 221054 Hanna Khoirunnisa (2B)

221056 Indah Dia Aryani (2B) 221056 Indah Dia Aryani (2B)

221002 Ai Ajeung Nurhabibah (2A) 221078 Agistha Tazqiroh (2C)

221018 Indah Tiaranovelia (2A) 221079 Ai Nurlatifah (2C)

221019 Intan Regina Putri (2A) 221087 Dinda SulystyawatI (2C)

221039 Adella Meilani (2B) 221088 Fajar Sidiq (2C)

221045 Azzahra Nurul Sakinah (2B) 221093 Hilda Putri Riswanti (2C)

221052 Fitria Silviani (2B)

STIKEP PPNI JAWA BARAT

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TA 2022/2023


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Caring Keperawatan.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.

Bandung, September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2

BAB III PENUTUP ........................................................................................................................3

PENUTUP.......................................................................................................................................3

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................4

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir menjadi simbul-simbul yang nyata sedangkan konsep keperawatan merupakan ide
untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata
atau suatu pernyataan yang menjelaskansuatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari
oleh fakta-fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut (kurang adanya bukti) secara
langsung. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi daristruktur
keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang
pernah didapat ditempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat.
Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan
yang akan diterapkan sesuai kondisi situasi tempat perawat tersebut bekerja. Pada
kesempatan kali ini kami mencoba memaparkan “Philosophical Theory of Nursing: Jeon
watson
Caring merupakan bentuk kepedulian perawat terhadap klien sebagai bentuk perhatian,
penghargaan dan mampu memenuhi kebutuhannya. Fenemona yang ada empat dari lima
klien yang diwawancarai menyebutkan perawat kurang caring terhadap klien. Kurang caring-
nya perawat ditandai dengan kurang pedulinya perawat terhadap klien, sehingga klien
mengeluh bahwa perawat pada ruangan tersebut kurang memperhatikan kenyamanan klien.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa itu Konsep Caring?
2. Bagaimana Konsep dan Teori Jean Watson?
3. Bagaimana Keyakinan Teori dan Konsep Jean Watson?
4. Seperti apa Perilaku Caring dalam keperawatan menurut Jean Watson?

1
5. Bagaimana Kekurangan dan Kelebihan teori Jean Watson?

1.3 TUJUAN
Tujuan dari penyusunan Makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsep Caring dari teori Jean Watson
2. Mendalami pemahaman Caring Keperawatan
3. Untuk mengetahui prilaku Caring Keperawatan
4. Memahami Kekurangan dan Kelebihan dari Teori Jean Watson

1.4 Manfaat
Berdasarkan dari tujuan diatas Manfaat dari pembuatan makalah kali ini yaitu untuk melatih
penulis agar mampu menyusun tulisan ilmiah yang benar, memperluas wawasan dan
pengetahuan mengenai Caring menurut Teori Jean Watson bagi penulis dan pembacanya,
memberi sumbangan pemikiran, atau mendukung perkembangan konsep Caring Keperawatan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Caring

2.1.1 Definisi Caring

Menurut Teori of human care caring merupakan jenis Hubungan dan transaksi yang
diperlukan antara klien dan perawat untuk meningkatkan dan meningkatkan
kesejahteraan klien. Bentuk hubungan antara perawat dan klien adalah hubungan yang
wajib dipertanggung jawabkan secara profesional. Ilmu human caring merupakan seni,
kemanusiaan, ilmu klinik, yang menjadikan suatu hal penting dalam profesi keperawatan
itu sendiri dan proses penyembuhan klien (Watson, 2011). Dengan adanya caring atau
kepedulian dapat meningkatkan kesehatan pasien dan kesejahteraan serta memfasilitasi
promosi kesehatan (Khademian dan Vizesfar, 2008)
Transpersonal Human Caring dipandang sangat baik sebagai ideal moral keperawatan
maupun sebagai proses caring. Ideal moral mengandung interaksi transpersonal dan
interaksi dengan orang – orang. Proses caring ini juga terdiri atas komitmen yang
ditujukan untuk melindungi, meningkatkan dan memulihkan humanitas dengan
mengembalikan martabat, keselarasan batin dan memfasilitasi penyembuhan seseorang
(klien). Perawat memberikan pendidikan kesehatan terhadap orang lain dengan tujuan
untuk mendapatkan pengetahuan diri dan kesiapan dalam proses penyembuhan diri yang
memungkinkan mereka untuk meraih kembali rasa keselarasan batin mereka.

Caring adalah bentuk perhatian atau penghargaan kepada seorang manusia. Caring
juga dapat diartikan sebagai pemberi bantuan kepada individu atau sebagai advokasi pada
individu yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya (Nursalam, 2008).
Keperawatan dan caring merupakan suatu hal yang tidak dapat terpisahkan dan ada
beberapa aktivitas praktik dilakukan sesuai dengan proses caring di lingkungan
keperawatan (Morrison & Burnard, 2009).

2.1.2 Caring menurut para ahli

3
1. Teori Watson’s Human Caring

Menurut Fawcet (2005, dalam Ozan 2015), teori Watson’s Human Caring berfokus pada
paradigma manusia dan keperawatan. Hal ini disebutkan bahwa manusia tidak dapat
disembuhkan sebagai obyek, sebaliknya bahwa manusia merupakan bagian dari dirinya,
lingkungan, Alam, dan alam semesta yang lebih besar. Lingkungan dalam teori ini
diartikan sebagai rasa nyaman, indah, dan damai dan bahwa kepedulian merupakan cita-
cita moral yang melibatkan pikiran, tubuh, jiwa satu sama lain. Teori ini menjelaskan
juga bahwa keperawatan termasuk dalam kategori ilmu kemanusiaan dan sebagai profesi
yang melakukan pratik sesuai dengan ilmiah, etis dan estensi. Dengan tujuan untuk
menyeimbangkan dan setara antara pengalaman kesehatan dan penyakit.

2. Teori Swanson’s Middle Range Caring

Swanson (1991, dalam Potter &Perry, 2010) menjelaskan bahwa caring adalah suatu cara
memelihara hubungan dengan menghargai orang lain serta komitmen dan juga tanggung
jawab. Caring merupakan inti fenomena keperawatan, tetapi bukan juga sesuatu yang
asing dalam pratik keperawatan. Caring sangat diperlukan dalam setiap proses pelayanan
dan akan menghasilkan nilai positif pada kesehatan pasien, karena dengan adanya caring
dapat Membangun strategi yang berguna dan efektif untuk menghasilkan intevensi
keperawatan. Swanson (1993, dalam Kavanaugh et al, 2010) salah satu tujuan dari hasil
caring perawat yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan pasien selama menerima asuhan
keperawatan atau pelayanan kesehatan. Swanson’s Middle Range Caring Theory, teori ini
diartikan sebagai teori yang berfokus pada kepentingan dalam memperhatikan kebutuhan
dan kesejahteraan pasien, teori ini memberikan kontribusi yang unik dalam membangun
hubungan antar perawat (Kavanaugh et al, 2010). Dalam teori ini tedapat 5 kategori
dalam proses caring, yaitu maintaining belief, knowing, being with, doing for and
enabling (Janson & Adolfsson, 2011).

2.1.3 Dimensi dari Caring

Menurut Williams (1997, dalam Potter dan Perry, 2010) menyebutkan dimensi
caring dalam pelayanan keperawatan merupakan sikap pelayanan yang Dinilai oleh klien,
terdapat empat dimensi caring antara lain:

4
1. Dengan kehadiran perawat menjadikan suasana yang menetramkan klien
2. Mengenali klien sebagai individu yang memilik unik dengan ciri khas Masing – masing
3. Menjaga hubungan kebersamaan dengan klien
4. Memberikan perhatian penuh kepada klien
Klien akan menilai keefektivitas perawat dalam pemberian pelayanan dari empat
dimensi yang dilakukan atau yang diberikan oleh perawat dalam melaksanakan tugasnya.
Pelayanan keperawatan yang dinilai baik merupakan tercapainya kepuasan klien karena
memiliki tujuan dan manfaat yang penting untuk pelayanan kesehatan, kepuasan klien
akan menjadi keputusan klien untuk kembali ke rumah sakit menjalini pengobatan.
Dengan meningkatnya kepuasan klien terhadap pelayanan kesehatan maka akan
terciptanya stigma baik di masyarakat.

2.2 Konsep Caring pada Teori Jean Watson


Teori Jean Watson yang sudah dipublikasikan dalam keperawatan artinya “human
science and human care”. Watson percaya bahwa fokus utama pada keperawatan ialah di
carative factor yang bermula dari perspektif humanistik yang dikombinasikan dengan
dasar poengetahuan ilmiah. oleh karena itu, perawat perlu menyebarkan filososfi
humanistic dan system nilai dan seni yang bertenaga. Filosofi humanistic dan system
nilai ini member fondasi yang kokoh bagi ilmu keperawatan, sedangkan dasar seni dapat
membantu perawat berbagi visi mereka dan nilai-nilai dunia serta keterampilan berpikir
kritis. Pengembangan keterampilan berpikir kritis dibutuhkan pada asuhan keperawatan,
tetapi fokusnya lebih pada peningkatan kesehatan, bukan pengobatan penyakit.
Watson menggunakan teori of human care mempertegas bahwa caring sebagai jenis
korelasi serta transaksi yang dibutuhkan antara pemberi dan penerima asuhan untuk
meningkatkan serta melindungi klien menjadi insan. Bentuk hubungan perawat serta
klien merupakan korelasi yang harus dipertanggungjawabkan secara professional.
Berdasarkan Watson (2008), caring dibangun atas 10 carative factors yaitu:
pembentukan sistem nilai humanistikaltruistik (Humanistic--altruistic values),
memberikan kepercayaan serta harapan menggunakan cara memfasilitasi dan
meningkatkan asuhan keperawatan (Instilling/enabling faith and hope), menumbuhkan
sensitifitas terhadap diri sendiri dan kepada orang lain (sensitivity to oneself and other),

5
menciptakan hubungan saling percaya (Developing a helpingtrusting, human Caring
relationship), meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negative klien
(Promoting and accepting expression of positive and negative feelings), systematic use of
scientific (creative) problem-solving Caring process, peningkatan belajar mengajar
transpersonal (Promoting transpersonal teaching-learning), menyediakan dukungan,
proteksi serta/atau perbaikan lingkungan fisik, mental, sosial serta spiritual (Providing for
a supportive, protective, and/or corrective mental, social, spiritual environment),
membantu pemenuhan kebutuhan dasar manusia (Assisting with gratification of human
needs), dan allowing for existentialphenomenological dimensions.

2.3 Keyakinan Teori dan Konsep Jean Watson


Teori Jean Watson yang diterbitkan dalam Keperawatan adalah “Human Science
and Human Care”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah
perawatan/perhatian terhadap faktor perawatan yang diambil dari perspektif manusiawi
dan dikombinasikan dengan bukti ilmiah.
Keperawatan sebagai ilmu perawatan manusia didasarkan pada premis bahwa
ilmu manusia dan perawatan manusia adalah domain utama dan mengintegrasikan tujuan
keperawatan. Sebagai ilmu manusia, keperawatan berusaha untuk mengintegrasikan
pengetahuan pengalaman dengan estetika, humaniora, dan seni (Watson, 1985).
Pengetahuan kepedulian manusia berfokus pada pengembangan pengetahuan yang
merupakan inti dari keperawatan: sebagaimana diamati Watson (1985), 'kepedulian
manusia adalah inti dari keperawatan'. Pandangan keperawatan sebagai ilmu perawatan
manusia adalah komprehensif. Ini termasuk mengembangkan pengetahuan sebagai dasar
untuk bidang-bidang berikut:
1. Menilai kondisi manusia
2. Implikasi pengalaman dan tanggapan manusia terhadap kesehatan dan penyakit.
3. Tinjau manajemen komorbiditas
4. Menggambarkan Karakteristik Yang Membina Hubungan
5. Penelitian tentang sistem yang mewujudkan kepedulian manusia.

6
Dalam pandangan Jean Watson tentang keperawatan, manusia dipandang sebagai
manusia yang utuh, sebagai diri yang berfungsi penuh dan terintegrasi. Gene Watson
mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan yang lengkap dan harmonis dari pikiran,
tubuh dan jiwa. Dari beberapa konsep kesehatan dan penyakit di atas, kita dapat
memperoleh beberapa prinsip:
1. Kesehatan menggambarkan keadaan keseluruhan multidimensi seseorang yang dapat
berfluktuasi tergantung pada keterkaitan faktor-faktor yang mempengaruhi.
2. Kesehatan yang baik dicapai melalui kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan
lingkungan internal dan eksternalnya.
3. Kesehatan tidak dapat digambarkan sebagai suatu keadaan yang berhenti pada suatu
saat, tetapi berubah sesuai dengan kemampuannya untuk berfungsi dalam lingkungan
yang dinamis.

2.4 Perilaku Perawatan dalam Keperawatan oleh Jean Watson


Kasih sayang tidak bisa diajarkan. Ini adalah hasil dari budaya, nilai, pengalaman,
dan hubungan dengan orang lain. Sikap pengasuhan yang berhubungan dengan perawatan
adalah kehadiran, sentuhan kasih, mendengarkan, pemahaman klien, perawatan spiritual,
dan perawatan keluarga.

a. Kehadiran
Kehadiran adalah pertemuan antar manusia, sarana untuk mendekatkan diri satu sama
lain dan mengkomunikasikan manfaat kepedulian. Menurut Fredriksson (1999), menjadi
berarti ``bersama'' dan ``bersama''. “Menjadi” berarti hadir tidak hanya dalam bentuk
fisik, tetapi juga dalam komunikasi dan pengertian. "Bersama" berarti bahwa pengasuh
selalu siap untuk klien (Pederson, 1993). Kehadiran perawat dapat membantu
meringankan ketakutan dan kecemasan klien yang disebabkan oleh situasi stres.

b. Menyentuh
Sentuhan adalah pendekatan menenangkan yang memungkinkan pengasuh untuk lebih
dekat dengan klien mereka.

7
Ada dua jenis sentuhan: sentuhan kontak dan sentuhan tanpa kontak. Sentuhan kontak
adalah kontak kulit-ke-kulit secara langsung. Sentuhan non-kontak seperti kontak mata.
Kedua jenis sentuhan ini dijelaskan dalam tiga kategori:
1) Sentuhan Berorientasi Tugas
Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini. Perlakuan
yang ramah dan cekatan ketika melaksanakan prosedur akan memberikan rasa aman
kepada klien. Prosedur dilakukan secara hati-hati dan atas pertimbangan kebutuhan klien.
2) Sentuhan pelayanan
Sentuhan penuh kasih termasuk memegang dan memijat tangan klien memijat
punggung klien, menempatkan klien dengan hati-hati, atau terlibat dalam pembicaraan
(komunikasi non-verbal).Sentuhan ini dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan
pelanggan, meningkatkan harga diri dan meningkatkan orientasi realitas).
3) Sentuhan Perlindungan
Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk melindungi
perawat dan/atau klien.
Contoh dari sentuhan perlindungan adalah mencegah terjadinya
kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan klien agar tidak terjatuh. Sentuhan
dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan secara bijaksana.

c.Mendengarkan
Mendengarkan adalah kunci untuk lebih memahami kebutuhan pelanggan.
Karena itu menunjukkan perhatian dan perhatian penuh dari perawat. Mendengarkan
membantu perawat dalam memahami dan mengerti maksud klien dan membantu
menolong klien mencari cara untuk mendapatkan kedamaian.

d. Memahami klien
Salah satu proses caring Swanson (1991) adalah memahami klien. Untuk mengerti
klien adalah inti dari proses yang digunakan perawat untuk membuat keputusan klinis.

e. Perawatan Rohani
Keyakinan dan Harapan Pribadi Mempengaruhi Kesehatan Fisik

8
siapa. Memberikan rasa hubungan spiritual melalui hubungan.
Hubungan intrapersonal atau diri sendiri, hubungan antarpribadi atau diri sendiri
hubungan dengan orang lain, lingkungan, transpersonalitas, Tuhan,
kekuasaan tertinggi. Hubungan caring terjalin antara perawat dan perawat.
Pelanggan dapat saling memahami, sehingga dapat membangun hubungan yang baik
melalui hal-hal seperti memobilisasi harapan bagi klien dan pengasuh untuk memahami
gejala, penyakit, atau emosi yang mereka alami.

f. Perawatan Keluarga
Keluarga adalah sumber daya yang berharga. Intervensi keperawatan yang
berhasil sering bergantung pada kesediaan keluarga untuk berbagi informasi dengan
pengasuh untuk menerapkan perawatan yang direkomendasikan. Merawat kesehatan
klien dan membantu keluarga menjadi partisipan aktif dalam proses penyembuhan klien
merupakan tugas penting bagi keluarga.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Teori Jean Watson

 Kelebihan dari teori Jean Watson

1. Memberikan bimbingan kepada perawat saat melakukan pengkajian kebutuhan

biofisik, psikofisik, psikososial, dan kebutuhan antarpribadi.

2. Dukungan antar perawat dalam merancang kegiatan keperawatan

Tentang 10 elemen amal:

a.Nilai kemanusiaan dan altruistic lainnya)

b. kejujuran dan harapan

c. Kepekaan terhadap individualitas seseorang dan orang lain.

Saling membantu, saling percaya.

e. Ekspresikan emosi positif dan negatif.

9
f. Proses pemecahan masalah yang kreatif dalam keperawatan.

G. Proses pendidikan dan pembelajaran transpersonal. H. Lingkungan yang mendukung,


protektif, fisik, sosial, mental dan spiritual Terhubung.

I. Membantu memenuhi kebutuhan manusia.

j. kekuatan mental fenomenologis eksistensial

 Kekurangan dari Teori Jean Watson

1. Teori Gene Watson lebih berfokus pada kebutuhan psikososial klien daripada
kebutuhan fisiknya.

2. Deskripsi kebutuhan psikososial klien berdasarkan spesialisasi lain. Hal ini


membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menunjukkan penerapan teori dalam praktik
keperawatan.

3. Dari paradigma ini, Watson lebih menekankan pada people and caregiving. lingkungan
tidak dikenali

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan menurut Nursalam, 2008 menjelaskan bahawa caring
merupakan bentuk perhatian kepada seseorang manusia tepatnya pada individu,
kelompok, lawan jenis atau bermasyarakat kepada individu lainya yang tidak bisa
memenuhi kebutuhan tersebut untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut. adapun teori
caring yang disampaikan oleh teori keperawatan yaitu teori Jean Watson yang
publikasinya yaitu “human science and human care”. Watson juga mempercayai bahwa
keperawatan merupakan carative factor yang bermula dari perspektif humanistik yang
dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah. Lalu adapun perilaku caring yang
ditunjukan kepada orang orang menurut keperawatan jean watson yaitu kehadiran,
sentuhan, sentuhan berorientasi-tugas, sentuhan berorientasi pelayanan (caring),
perlindungan, mendengarkan, memahami klien, daring dalam spiritual, caring dalam
keluarga.

B. SARAN
Perlu adanya metode penilitian lebih lanjut akan upaya peningkatan diskusi terhadap
mahasiswa sebagai salah satu cara memaksimalakan mahasiswa dalam pembuatan laporan.
tentunya kami memohon maaf atas segala kesalahan dalam pembuatan laporan makalah bila
mana ada kesalahan kami mohon memakluminya. Sebagaimana saya harap makalah ini menjadi
acuan serta pembelajaran bersama bagi para pembaca, dosen serta mahasiswa lainya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Pardede, JA (2022, 4 Februari). Konsep Caring Dalam Keperawatan: Pendekatan Teori Jean
Watson. https://doi.org/10.31219/osf.io/xf4q6

Firmansyah, C., Nopriantry, R., Karana I. (2019). Perilaku Caring Perawat berdasarkan Teori
Jean Watson di Ruang Rawat Inap. Jurnal Kesehatan Vokasional, Vol. 4, No. 1, 33-48

Triwijayanti, Renny. (2015). Caring Dimension Inventory Dalam Tatanan Pelayanan


Keperawatan”. Jurnal Manageme Keperawatan, Vol. 3, No. 1, 42-47.

S. (2017). “ Aplikasi Teori Konsep Keperawatan Jean Watson Terhadap Anak “S” Dengan
Hidrocepalus Di Kelurahan Sumur Dewa Kecamatan Selebar Wilayah Kerja Puskesmas Basuki
Rahmad. Vol. 5, No. 2.

Pardede, A. Konsep Caring Dalam Keperawatan : Pendekatan Teori Jean Watson

12

Anda mungkin juga menyukai