Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

" TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL ASUHAN KEBIDANAN

DAN

BIDAN DALAM SISTEM PELAYANAN KESEHATAN"

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK I

KRISTINA SERLINDA JUNIA (1221009)

PATRISIA LUJU (1221005)

YASINTA OKTAVIA NINDI (1221007)

PETRA MARLINA YUNI INNA (1221013)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

GEMA INSAN AKADEMIK

MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmatmu kami
dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini .

Makalah ini kami susun dengan maksud untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepada
kelompok kami, selain iru agar dapat membantu proses perkuliahan " TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL
ASUHAN KEBIDANAN DAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN".

kami juga mneyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, jadi
sekiranya segala kritik,saran,dan komentar yang membangun untuk pembuatan makalah ini sangat kami
harapkan dari pada pembacanya. Agar dapat menjadi panutan dalam pembuatan makalah-makalah
kedepannya.

Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu proses perkuliahan sekarang dan
kedepannya.

Makassar, 07 Januari 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Teori adalah seperangkat konsep atau pernyataan yang dapat menguraikan dengan jelas
fenomena yang penting dalam suatu disiplin. Konsep adalah penopang teori,yang menjelaskan
tentang suatu teori yang dapat di uji melalui observasi atau penelitian. Model adalah contoh atau
peraga untuk menggabarkan sesuatu.Model kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan
yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam member asuhan kebidanan.

Model konseptual kebidanan adalah tolak ukur bagi bidan dalam memberi asuhan kebidanan.Model
adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam
memberi asuhan kebidanan dan tidak terlepas dari teori yang memengaruhinya.

Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktik profesi bidan dalam
sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan. Dalam memberikan praktek
pelayanan kebidanan perlu kita lakukan pendekatan diantaranya pendekatan melalui agama, kesenian
tradisi, paguyuban serta dengan cara-cara lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan
masyarakat menerima bahwa pelayanan atau informasi yang diberikan petugas bukanlah sesuatu yang
tabu. Dalam memberikan pelayanan kebidanan seorang bidan tebih bersifat Promotif dan Preventif
bukan bersifat Kuratif, serta mampu menggerakkan Peran Serta Masyarakat dalam upaya sesuai dengan
prinsipprinsip PHC. Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas,
peran serta tanggungjawabnya dalam menggerakkan PSM khususnya berkaitan dengan kesehatan ibu
hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut.

Elemen model kebidanan:

1.Orang(wanita, ibu, pasangan dan orang lain )

2.Kesehatan

3.Lingkungan

4.Kebidanan

B.Rumusan Masalah
1.Apa pengertian teori dan model konseptual kebidanan?

2.Apa itu komponen model kebidanan?

3.Sebutkan teori yang memengaruhi model kebidanan?

4.Sebutkan pelayanan kebidanan?

5.Sebutkan kerangka kerja bidan?

6.Apa itu Paradigma sehat


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian teori dan model konseptual asuhan kebidanan

Model konseptual kebidanan adalah tolak ukur bagi bidan dalam memberi asuhan kebidanan.Model
adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam
memberi asuhan kebidanan dan tidak terlepas dari teori yang memengaruhinya. Ada beberapa
pengertian tentang konseptual asuhan kebidanan yaitu:

1) Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu.

2) Pada dasarnya sama dengan pengertian konsep kerja,system,dan skema,yaitu

menunjukkan ide global tentang individu,kelompok,situasi,dan kejadian yang menarik untuk suatu
ilmu.Model konseptor kebidanan biasnya berkembang Dari teori wawasan intuitif keilmuan yang
sering kali di simpulkan dalam kerangka

acuan disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawcett, 1992) sehingga model konseptual memberikan
gambaran abstrak atau ide yang mendasari disiplin ilmu.

3)Model memberikan kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktik

guna membimbing tindakan dakam pendidikan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang harus di
jawab dalam penelitian.konsep model di tunjukandalam banyak cara,yaitu mental model,fisik
mental,dan simbolik (lancaster).

4) Kegunaan model Menggambarkan beberapa aspek dengan persamaannya seperti struktur,


gambar,diagram,rumus. • Merupakan gagasan mental sebagai bagian dari teori yang memberikan
bantuan ilmu ilmu sosial dalam mengkonsep dan menyamakan aspek aspek dalam proses sosial.

B.Komponen model kebidanan:

 Membantu kesejahteraan ibu


 Mempersiapkan ibu dengan pendidikan dan konseling
 Intervensi teknologi seminimal mungkin
 Mengidentifikasi dan memberi bantuan obstetric
 Melakukan rujukan

C. Teori yang mempengaruhi model kebidanan Menurut Reva Rubin

Menurut Rubin,untuk mencapai peran ibu,seorang wanita membutuhkanproses belajar melalui


serangkaian aktivitas berupa latihan.Dalam proses ini,wanita diharapkan mampu mengidentifikasi
bagaimana seseorang mampu mengambil peran sebagai seorang ibu.Proses inimungkin dapat
menimbulkan efek negative,misalnya dalam intervensi dan tindakan.

Menurut Ramona T.Mercer

Dalam teorinya,mercer lebih menekankan pada stress antepartum dalam pencapaiannya sebagai
peran ibu.

Menurut Ela Joy Lehrman

Dalam teorinya, Lehrman menginginkan agar bidan dapat melihatt semua aspek pemberian asuhan
pada wanita hamil dan member pertolongan persalinan.

Lehrman mengemukakan 8 konsep yang penting pelayanan antenatal,yaitu:

1. Asuhan yang berkesinambungan

2. Keluarga sebagai pusat asuhan

3. Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan

4. Tidak ada interfensi dalam asuhan

5. Fleksibitas dalam asuhan

6. Keterlibatan dalam asuhan

7. Advokasi dari klien

8. Waktu

Menurut jean ball

Ball mengemukakan teori kursi goyang.kursi goyang yang di bentuk dari tiga elemen , yaitu pelayanan
maternitas,pandangan masyarakat terhadap keluarga, dan sisi penyangga terhadap kepribadian
wanita.Tujuannya adalah agar ibu dapat melaksanakan tugasnya sebagai ibu,baik secara fisik dan
psikologis. Tujuan teori jean ball : Agar ibu mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu secara fisik
maupun psikologis. Psikhis dalam hal ini tidak hanya pengaruh emosional tapi juga proses emosional
agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan untuk untuk menjadi ortu terpenuhi. ·

Menurut teori Orem

Orem mengemukakan tiga macam teori ,yaitu self-care theory,self-care deficit theory,dan nursing
system theory.

D. Pelayanan kebidanan
Pelayanan kebidanan terinteggrasi dengan pelayanan kesehatan.Selama ini pelayanan kebidanan
bergantung pada sikap sosial masyarakat dan keadaan lingkungan tempat bidan bekerja.Kemajuan
sosial ekonomi merupakan parameter yang amat penting dalam dalam pelayanan kebidanan.
Prameter kemajuan sosial ekonomi dalam pelayanan kebidanan ,antara lain:

1. Perbaikan status gizi ibu danbayi

2. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan

3. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan

4. Menurunnya angka kelahira neonatusl.

5. Cakupan penanganan risiko tinggi

6. Meningkatnya cakupan pemeriksaan antenatal.

Bidan sebagai tenaga pemberi pelayanan kebidanan , pelayanan KB, dan pelayanan kesehatan
masyarakat harus menyiapkan diri untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kebidanan. Keadilan dalam memberi pelayanan kebidanan adalah aspek pokok dalam
pelayanan bidan di Indonesia. Keadilan dalam pelayanan ini dimulai dengan:

1. Pemenuhan kebutuhan klien yang sesuai dengan kondisi klien

2. Keadaan sumber daya kebidanan yang selalu siap untuk melayani

3. Adanya penelitian untuk mengembangkan/meningkatkan pelayana

4. Adanya keterjangkauan ke tempat pelayanan

Ketersediaan hal-hal tersebut di atas adalah syarat utama terlaksananya pelayanan kebidanan yang
aman.Selanjutnya di tunjang dengan sikap bidan yang tanggap dengan kebutuhan dan sesuai kondisi
klien serta tidak membeda-bedakan dalam pemberian pelayanan. Pelayanan kebidana diberikan
secara holistic, yaitu memerhatikan aspek bio-psikokultural dan spiritual yang sesuai dengan
kebutuhan pasien .pelayanan tersebut diberikan dengan tujuan menyelamatkan kehidupan dan
mempertahankan kelangsungan pelayanan. Pasien memerlukan pelayanan dari petugas kesehatan
(provider)yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Semangat untuk melayani

2. Simpati

3. Empati

4. Tulus ikhlas.

5. Memberi kepuasan
Selain hal di atas ,bidan sebagai pemberi pelayanan harus memerhatikan keamanan, kennyamanan,
privasi, kealamiaan, dan ketepatan pada saat memberikan asuhan pada klien. Bidan adalah tenaga
professional yang member pelayanan sesuai dengan ilmu dan kiat kebidanan. Untuk dapat member
pelayanan yang optimal kepada pasien diperlukan data masukan.Data tersebut di kumpulkan
menggunakan format pengumpul data yang di desain sesuai sesuai dengan kasus yang ada.tehnik
pengumpulan data yang di ginakan mencakup metode wawancara, observasi, inspeksi, palpasi, dan
auskultasi serrta pemeriksaan penunjang lainnya. Metode pelayanan kebidanan yang sistematis,
terarah, terukur ini di namakan manajemen kebidanan.Langkah-langkah dari manejemen kebidanan
adlah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data, dilanjutkan dengan membuat/menetukan diagnosis kebidanan

2. Membuat perencanaan tindakan dan asuhan.

3. Melaksanakan tindakan kebidanan sesuai kebutuhan

4. Melakukan evaluasi

5. Kerangka Kerja Bidan

Kerangka kerja bidan adalah suatu system kerja dalam memberi asuhan kebidanankepada klien untuk
memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang di harapkan. Tujuan asuhan adalah tercapainya harapan
yang di inginkan untuk menjamin kepuasan,keamanan perempuan dan bayinya sepanjang siklus
reproduksi, mewujudkan keluarga bahagia, dan berkualitas melelui pemberdayaan perempuan dan
keluarganya dengan menumbuhkan rasa percaya diri.

Konsep proses asuhan kebidanan Ada enam konsep dalam proses asuhan kebidanan yang tujuan
utamanya adalah meningkatkan dan mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya seoptimal
mungkin.

 Konsep

1: Asuhan di berikan secara aman.batasannya adalah semua tindakan yang menjamin keselamatan
ibu / wanita terhadap keadaan yang merugikan kesehatannya.

2: Asuhan memberikan kepuasan.batasannya adalah tinndakan di lakukan sesuai dengan keinginan


ibu/ wanita dan keluarga mendapatkan hasil yang di harapkan.

3: Menghargai derajat dan hak individu wanita untuk dapat ikut mengambil keputusan atas
asuhannya.batasannya adalah tindakan yang memperlihatkan atau menunjukkan sikap menghargai
keputusan ibu / wanita sebagai individu yang mandiri dan secara aktif dapat ikut

mengambil keputusan atas asuhannya.

4: Menghargai perbedaan tingkatan sosial –budaya dan ekonomi setiap individu /klien dan
keluarganya.batasannya adalah tindakan dan sikap yang menunjukkan pengertian bahwa tiap individu
dan keadaan kesehatannya dapat di pengaruhi lingkungan serta perilaku individu sendiri/atau
keluarganya.

5: Focus pada keluarga.batasannya adalah tindakan yang menerima keluarga sebagai satu komponen
penting dalam pelayanan dan dapat membantu meningkatkan kesehatan ibu sebaik mungkin.

6: Peningkatan kesehatan.batasannya adalah tindakan yang mendukung perilaku yang dapat


mempertahankan / meningkatkan kesehatan wanita sepanjang siklus hidupnya.

Paradigma sehat: Paradigma sehat adalah cara pandang adalah, pola pikir, atau model pembangunan
kesehatan yang memandang masalah kesehatan saling terkait dan memengaruhi banyak faktor yang
bersifat lintas sektoral denagn upaya yang lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, serta
perlindungan kesehatan , tidak hanya pada upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan kesehatan.
Paradigma sehat mengubah cara pandang terhadap masalah kesehatan baik secara makro maupun
mikro.Secara makro ,berarti bahwa semua pembanguan sektor harus memperhatikan dampaknya di
bidang kesehatan, minimal memberi sumbangan dalam pengembangan lingkungan pada perilaku
sehat.Secara mikro, berarti bahwa pembangunan kesehatan harus menekankan pada upaya promotif
dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Sistem Pelayanan Kesehatan Sistem pelayanan kesehatan adalah suatu tatanan yang menghimpun
berbagai upaya bangsa indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam
UUD 45. (Djoko Wiyono, 1997:310) Sesuai dengan definisi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan
bahwa bidan Indonesia adalah: seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui
pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi
dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan
praktik kebidanan. Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel,
yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama
masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan
memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan,
promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau
bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan. Bidan mempunyai tugas
penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga
kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan
menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan
reproduksi dan asuhan anak. Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah,
masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya (IBI, 2007). penyelenggaraan praktek
kebidanan, yaitu bidan praktik mandiri. Bidan praktik mandiri mempunyai tanggung jawab besar
karena harus mempertanggungjawabkan sendiri apa yang dilakukan. Dalam hal ini Bidan Praktek
Mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali
pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik. (Sofyan, dkk.2006) Pelayanan
Kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab profesi bidan dalam sistem pelayanan
kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan kaum perempuan khusunya ibu dan anak.
Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui asuhan kebidanan kepada klien yang
menjadi tanggung jawab bidan, mulai dari kehamilan,persalinan,nifas, bayi baru lahir, keluarga
berencana, termasuk kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan
Kebidanan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yg diberikan oleh bidan yg
telah terdaftar (teregister) yg dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan. (Dra.Hj.
Suryani soepardan, Dipl.M,MM, 2008 : 4-5).

B. Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan

a. Peran Bidan dalam Sistem Pelayanan Kesehatan Peran adalah perangkat tingkah laku yang
diharapkan dan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat (Tim Media pena,2002 : 112 )
Peran bidan yang diharapkan adalah:

1. Peran Sebagai Pelaksana Sebagai pelaksana bidan memiliki tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri,
tugas kolaborasi dan tugas ketergantungan

a. Pelayanan Mandiri/ Primer Pelayanan mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab bidan
sesuai kewenangannya, meliputi:

1. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.

2. Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan mereka sebagai klien.

3. Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan norma.

4. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien
/keluarga.

5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

6. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga.

7. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan KB.

8. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam
masa klimakretium dan nifas.

b. Pelayanan Kolaborasi Pelayanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya
dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari proses kegiatan pelayanan kesehatan

1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga

2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada
kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan
kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien
dan keluarga

4. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan

resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan klien dan keluarga

5. Memberikan asuhan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta
kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan
meliatkan klien dan keluarga

6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga

c. Pelayanan Rujukan

Pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau
sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang
menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan
kesehatan lain secara horisintal maupun vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya.

1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi rujukan
keterlibatan klien dan keluarga

2. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi
dan kegawat daruratan

3. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit
tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga

5. Memberikan asuhan kebidanan pada BBL dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang
memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga

6. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatan yang
memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan Langkah yang diperlukan dalam melakukan
peran sebagai pelaksana:

1. Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien.

2. Menentukan diagnosa / masalah

3. Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi

4. Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah disusun


5. Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan

6. Membuat rencana tindak lanjut tindakan

7. Membuat dokumentasi kegiatan klien dan keluarga

2. Peran sebagai pengelola Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas yaitu tugas pengembangan
pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim

a. Pengembangkan pelayanan dasar kesehatan Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar


kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga kelompok khusus dan masyarakat di
wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/ klien meliputi :

Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan
serta mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya bersama tim kesehatan dan
pemuka masyarakat .

3. Peran sebagai pendidik Sebagai pendidik bidan mempunyai 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan
penyuluh kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader

a. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu keluarga dan masyarakat
tentang penanggulanagan masalah kesehatan khususnya KIA/KB

b. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan/keperawatan serta membina dukun di wilayah
kerjanya.

Langkah-langkah dalam memberikan pendidikan dan penyuluhan yaitu :

 Mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan

 Menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk penyuluhan

 Menyiapkan alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan

Melaksanakanprogram/rencana

pedidikan dan penyuluhan

 Mengevaluasi hasil pendidikan dan penyuluhan

Menggunakan hasil evaluasi mendokumentasikan kegiatan

untuk meningkatkan program bimbingan.

4.Peran sebagai peneliti

1. Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun
kelompok.
2. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi/penelitian

3. Menyusun rencana kerja

4. Melaksanakan investigasi

5. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi

6. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut

7. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program kerja atau
pelayanan kesehatan

b. Tanggung Jawab Bidan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan

Bidan memegang tanggung jawab penuh dalam pelayanan kesehatan di masyarakat. Sebagai tenaga
professional, bidan memikul tanggung jawab dalam melaksanakan tugas seorang bidan harus dapat
mempertahankan tanggung jawabnya dalam pelayanannya.Tanggung jawab bidan dalam sistem
pelayanan antara lain: 1. Tanggung jawab terhadap peraturan perundang-undangan Bidan adalah salah
satu tenaga kesehatan. Peraturan tenaga kesehatan ditetapkan didalam undang-undang dan peraturan
pemerintah. Tugas dan kewenangan bidan serta ketentuan yang berkaitan dengan kegiatan praktik
bidan diatur didalam peraturan atau keputusan menteri kesehatan.Kegiatan praktek bidan dikontrak
oleh peraturan tersebut. Bidan harus dapat mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan yang
dilakukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

C. Lingkup Kerja Bidan Dalam System Pelayanan Kesehatan Ruang Lingkup Praktik Kebidanan adalah
batasan dari kewenangan bidan dalam menjalankan praktikan yang berkaitan dengan upaya pelayanan
kebidanan dan jenis pelayanan kebidanan. Praktek Kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam
memberikan pelayanan terhadap terhadap klien dengan pendekatan manajemen kebidanan.
Manajemen Kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode
pemecahan masalah secara sistematis.Meliputi : Asuhan mandiri / otonomi pada anak wanita, remaja
putri dan wanita dewasa sebelum dan selama kehamilan dan selanjutnya. -

Definisi secara umum : Ruang Lingkup Praktek Kebidanan dapat diartikan

sebagai luas area praktek dari suatu profesi. -

Definisi secara khusus : Ruang Lingkup Praktek Kebidanan digunakan untuk

menentukan apa yang boleh/tidak boleh dilakukan oleh seorang bidan.

Ruang Lingkup Praktek Kebidanan menurut ICM dan IBI

Ruang Lingkup Praktek Kebidanan meliputi asuhan meliputi :

a.Asuhan mandiri (otonomi) pada anak perempuan, remaja putri dan wanita dewasa sebelum, selama
kehamilan dan selanjutnya.
b.Bidan menolong persalinan atas tanggung jawab sendiri dan merawat BBL.

c.Pengawasan pada kesmas di posyandu (tindak pencegahan), penyuluhan dan pendidikan kesehatan
pada ibu, keluarga dan masyarakat termasuk: (persiapan menjadi orang tua, menentukan KB,
mendeteksi kondisi abnormal pada ibu dan bayi).

d.Konsultasi dan rujukan.

e.Pelaksanaan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder pada saat tidak ada pertolongan
medis.

Kerangka Kerja dalam Pelayanan

1).KEPMENKES RI No 900/MENKES/SK/II/2002

2).Standar Pelayanan Kebidanan

3).Kode Etik Profesi Bidan

4).Kepmenkes No 369/Menkes/SK/III/2007

.Lingkup Praktek Kebidanan meliputi Pemberian Asuhan pada :

Bayi baru lahir (BBL), bayi, balita, anak perempuan, remaja putri, wanita pranikah, wanita selama masa
hamil, bersalin dan nifas, wanita pada masa interval dan wanita menopause.

.Pelayanan berdasarkan populasi dari klien

a.Ruang Lingkup Praktik Kebidanan

b.Bertamabah jumlah dan jenis klien

c.Dampak cause of care

d.Bertambah pengetahuan, keterampilan dan lamanya pengalaman bidan

e.Perubahan undang-undang baru

Lahan Praktik Pelayanan Dan Sasaran

1. Praktik Kebidanan Adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan terhadap
terhadap klien dengan pendekatan manajemen kebidanan.Seorang bidan dapat memberikan pelayanan
kebidanan ditempat pelayanan kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit dan tempat kesehatan
lainnya.

2. Lahan Praktik kebidanan : meliputi berbagai tatanan pelayanan · BPS/ di rumah · Masyarakat
Puskesmas · Polindes/PKD · RS/RB · Balai Pengobatan (BP) : dokter, perawat RB/BPS (Bidan Praktik
Swasta) · Bidan di Desa · RS (swasta/pemerintah) · Klinik dan unit kesehatan lainnya
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Model konseptual kebidanan adalah tolak ukur bagi bidan dalam memberi asuhan kebidanan.Model
adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam
memberi asuhan kebidanan dan tidak terlepas dari teori yang memengaruhinya. v Komponen model
kebidanan:
· Membantu kesejahteraan ibu

·Mempersiapkan ibu dengan pendidikan dan konseling

·Intervensi teknologi seminimal mungkin

·Mengidentifikasi dan memberi bantuan obstetric

·Melakukan rujukan

Teori-teori yang mempengaruhi model kebidanan

- Teori reva rubin

- Teori ramona Mercer

- Teori Ela Joy Lerhman

- Teori Jean Ball

- Teori Orem

Sistem pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep dimana konsep ini memberikan layanan kesehatan
kepada masyarakat Layanan Bidan tugas mandiri yaitu layanan yang diberikan bidan secara
mandiri,bidan bertanggungjawab penuh akan tindakannya.Contoh bidan tugas bidan menolong
persalinan normal. Layanan Bidan tugas kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses
kegiatan pelayanan kesehatan.melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi lahir dengan resiko tinggi dan
memberikan pertolonganpertama sesuai prioritas.contoh pelayanan kebidanan kolaborasi adalah ibu
hamil yang di sertai komplikasi hipertensi. Layanan rujukan adalah suatu sistem jaringan fasilitas
pelayanan kesehatanyang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal-balik
atas masalah yang timbul baik secara horizontal (komunikasi antara unit yang sederajat) maupun vertika
(komunikasi inti yang lebih tinggi keunit yang lebih rendah) kefasilitas pelayanan yang lebih
kompeten,terjangkau,rasional dan tidak dibatasioleh wilayah administrasi.Contoh pelayanan kebidanan
tugas rujukan misalnya ibu hamilyang memiliki berat bayi yang berlebihan.

B.Saran Sebagai bidan kita harus memperhatikan ,menghayati dan mengamalkan pelayanan kebidanan
agar nantinya profesi kebidanan yang kita dalami dapat diaplikasikan pada masyarakat khususnya kaum
perempuan,ibu dan anak.

B.SARAN

Dengan adanya makalah sederhana ini, penyusun mengharapkan agar para pembaca dapat memahami
materi apa itu bakteri. Saran dari penyusun agar para pembaca dapat menguasai materi singkat dalam
makalah ini dengan baik

Anda mungkin juga menyukai