Anda di halaman 1dari 16

METODE PENDOKUMENTASIAN

SOAPIER, SOAPIE, SOAPIED, SOAP

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
TRISILIA BAKUE (1221003)
PATRIA LUJU (1221005)
YASINTA OKTAVIA NINDI (1221007)
PASKALINA LISNAWATI (1221010)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah kami panjatkan segala puji syukur atas
limpahannya, karena telah melimpahkan ramhat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang
mendorong atau memotivasi pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan
lebih efesien. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua sumber yang
turut membantu.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun demi tercipta nya makalah selanjutnya yang
lebih baik lagi.

Makassar, 10 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................. 1
1.3 TUJUAN........................................................................................................ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................... 2


2.1 METODE SOAPIER (SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ASSESSMENT, PLANNING,
IMPLEMENTASI, EVALUASI, REASSESSMENT)........................................ 2

2.2 METODE SOAPIE (SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ASSESSMENT, PLANNING,


IMPLEMENTASI, EVALUASI)....................................................................... 4

2.3 METODE SOAPIED (SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ASSESSMENT, PLANNING,


IMPLEMENTASI, DOKUMENTASI).............................................................. 7

2.4 METODE SOAP (SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ASSESSMENT, PLANNING)..... 9

BAB III PENUTUP....................................................................................................... 12

3.1 KESIMPULAN................................................................................................ 12

3.2 SARAN........................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Catatan pasien merupakan suatu dokumen yang legal, yang mencatat
status pasien pada saat lampau, sekarang, dalam bentuk tulisan, yang
menggambarkan catatan kebidanan yang diberikan. Umumnya catatan
pasien berisi informasi yang mengidentifikasi masalah, diagnosa kebidanan
dan kebutuhan klien, respons pasien terhadap asuhan kebidanan yang
diberikan dan respons terhadap pengobatan serta rencana untuk intervensi
lebih lanjut. Keberadaan dokumentasi baik berbentuk catatan maupun
laporan akan sangat membantu komunikasi antara sesama bidan maupun
disiplin ilmu lain dalam rencana pengobatan.
Manajemen kebidanan merupakan metode/bentuk pendekatan yang
digunakan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan, dimana bidan harus
membuat suatu catatan perkembangan dari kondisi pasien untuk dapat
memecahkan masalah. Catatan perkembangan kadang-kadang dalam
bentuk kertas polos tanpa kolom yang kemudian lebih dikenal dengan
metode SOAP (IER) sebagai panduan untuk menampilkan informasi tentang
pasien. Atau juga disebut sebagai SOAP notes, yang kemudian dimodifikasi
secara individual menjadi metode SOAPIE, SOAPIER, SOAPIED.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a) Menjelaskan metode pendokumentasian SOAPIER


b) Menjelaskan metode pendokumentasian SOAPIE
c) Menjelaskan metode pendokumentasian SOAPIED
d) Menjelaskan metode pendokumentasian SOAP

1.3 TUJUAN

a) Untuk mengetahui penjelasan metode pendokumentasian SOAPIER


b) Untuk mengetahui penjelasan metode pendokumentasian SOAPIE
c) Untuk mengetahui penjelasan metode pendokumentasian SOAPIED
d) Untuk mengetahui penjelasan metode pendokumentasian SOAP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 METODE SOAPIER (SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ASSESSMENT, PLANNING,


IMPLEMENTASI, EVALUASI, REASSESSMENT)

S: Subyektif

Catatan yang berhubungan dengan masalah dari sudut pandang


pasien, ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat
sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan
diagnosa (data subyektif). Pada orang yang bisu dibagian data dibelakang
S diberi tanda "Nol" atau "X", sedangkan pada bayi atau anak kecil data
subyektif ini dapat diperoleh dari orang tua. Data subyektif ini dapat
digunakan untuk menguatkan diagnosa yang akan dibuat.

Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data


klien melalui anamnesa sebagai langkah I Varney.

O: Obyektif

Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan
dengan diagnosa. Data phisiologi, hasil observasi yang jujur, informasi
kajian teknologi (hasil laboratorium, sinar X, rekaman CTG, USG, dll)
dapat digolongkan kategori ini. Apa yang diobservasi oleh bidan akan
menjadi komponen penting dari diagnosa yang akan ditegakkan.

Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik


klien, hasil pemeriksaan laboratorium dan test diagnostic lainnya yang
dirumuskan dalam data focus untuk mendukung asuhan atau
menegakkan diagnosa sebagai langkah I Varney.

A: Assesment

Analisa atau assesmen pengkajian yaitu masalah atau diagnosa yang


ditegakkan berdasarkan data atau informasi subyektif dan obyektif yang
dikumpulkan dan disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan
selalu ada informasi baru baik subyektif dan obyektif, dan sering
diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses pengkajian addalah
sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan
menjamin sesuatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti
sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.

Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan


interpretasi data subyektif dan data obyektif dalam suatu identifikasi:
1. Diagnosa/masalah
2. Antisipasi diagnosa/masalah
3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter,
konsultasi/kolaborasi dan atau rujukan.
Sebagai langkah II, III dan IV Varney.

P: Plan/ Planning

Plan/planning/perencanaan yaitu membuat rencana tindakan saat itu


atau yang akan datang ini untuk mengusahakan mencapai kondisi pasien
sebaik mungkin atau menjaga/mempertahankan kesejahteraannya.
Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang
harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus
membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan atau proses
persalinannya dan harus mendukung rencana dokter bila itu dalam
manajemen kolaborasi atau rujukan.

Catatan ini menggambarkan pendokumentasian tindakan (Implentasi)


dan evaluasi perencanaan berdasarkan assessment, sebagai langkah V
Varney.

Perencanaan ini meliputi:


1. Rencana konsultasi
2. Rencana tes diagnostic/laboratorium
3. Rencana rujukan (bila diperlukan
4. Rencana pemberian pendidikan kesehatan/konseling
5. Rencana follow up/tindak lanjut.
1: Intervensi/implementasi

Catatan ini merupakan pelaksanaan rencana tindakan untuk mengatasi


masalah, keluhan atau mencapai tujuan pasien (persalinan). Tindakan ini
harus disetujui oleh pasien kecuali bila tidak dilaksanakan akan
membahayakan keselamatan pasien. Oleh karena itu, pilihan pasien
harus sebanyak mungkin menjadi bagian dari proses ini. Apabila kondisi
pasien berubah, intervensi mungkin juga harus berubah atau disesuaikan.
Catatan ini sebagai langkah VI Varney.

E: Evaluasi

Catatan ini merupakan tafsiran/penilaian dari efek tentang tindakan


yang telah diambil yaitu penting untuk menilai keefektifan asuhan yang
diberikan. Analisa dari hasil yang dicapai menjadi fokus dari penilaian
ketepatan tindakan. Kalau kriteria tujuan tidak tercapai, proses evaluasi
dapat menjaddi dasar untuk mengembangkan tindakan alternatif sehingga
dapat mencapai tujuan. Catatan ini sebagai langkah VII Varney.
R: Revisi atau perbaikan/ Reassesment

Catatan ini merupakan perubahan terhadap suatu tidakan, dimana


komponen evaluasi dapat menjadi suatu petunjuk perlunya perbaikkan
dari perubahan intervensi dan tindakan atau menunjukkan perubahan dari
rencana awal atau perlu suatu kolaborasi baru atau rujukan. Dari
perubahan rencana tindakan tersebut, berdasarkan keadaan atau kondisi
pasien saat itu dapat ditegakkan diagnosa kembali (Reassesment).

2.2 METODE SOAPIE (SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ASSESSMENT, PLANNING,


IMPLEMENTASI, EVALUASI)

S: Subyektif

Catatan yang berhubungan dengan masalah dari sudut pandang


pasien, ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat
sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan
diagnosa (data subyektif). Pada orang yang bisu dibagian data dibelakang
S diberi tanda "Nol" atau "X", sedangkan pada bayi atau anak kecil data
subyektif ini dapat diperoleh dari orang tua. Data subyektif ini dapat
digunakan untuk menguatkan diagnosa yang akan dibuat.

Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan


data klien melalui anamnesa sebagai langkah I Varney.

O: Obyektif

Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan
dengan diagnosa. Data phisiologi, hasil observasi yang jujur, informasi
kajian teknologi (hasil laboratorium, sinar X, rekaman CTG, USG, dll)
dapat digolongkan kategori ini. Apa yang diobservasi oleh bidan akan
menjadi komponen penting dari diagnosa yang akan ditegakkan.

Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik


klien, hasil pemeriksaan laboratorium dan test diagnostic lainnya yang
dirumuskan dalam data focus untuk mendukung asuhan atau
menegakkan diagnosa sebagai langkah I Varney.

A: Assesment

Analisa atau assesmen pengkajian yaitu masalah atau diagnosa yang


ditegakkan berdasarkan data atau informasi subyektif dan obyektif yang
dikumpulkan dan disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan
selalu ada informasi baru baik subyektif dan obyektif, dan sering
diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses pengkajian addalah
sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan
menjamin sesuatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti
sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.

Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan


interpretasi data subyektif dan data obyektif dalam suatu identifikasi :
1. Diagnosa/masalah
2. Antisipasi diagnosa/masalah
3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter,
konsultasi/kolaborasi dan atau rujukan.
Sebagai langkah II, III dan IV Varney.
P: Plan/ Planning

Plan/planning/perencanaan yaitu membuat rencana tindakan saat itu


atau yang akan datang ini untuk mengusahakan mencapai kondisi pasien
sebaik mungkin atau menjaga/mempertahankan kesejahteraannya.
Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang
harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus
membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan atau proses
persalinannya dan harus mendukung rencana dokter bila itu dalam
manajemen kolaborasi atau rujukan.

Catatan ini menggambarkan pendokumentasian tindakan (Implentasi)


dan evaluasi perencanaan berdasarkan assessment, sebagai langkah V
Varney.

Perencanaan ini meliputi:


1. Rencana konsultasi
2. Rencana tes diagnostic/laboratorium
3. Rencana rujukan (bila diperlukan)
4. Rencana pemberian pendidikan kesehatan/konseling
5. Rencana follow up/tindak lanjut.

I: Intervensi/implementasi

Catatan ini merupakan pelaksanaan rencana tindakan untuk mengatasi


masalah, keluhan atau mencapai tujuan pasien (persalinan). Tindakan ini
harus disetujui oleh pasien kecuali bila tidak dilaksanakan akan
membahayakan keselamatan pasien. Oleh karena itu, pilihan pasien
harus sebanyak mungkin menjadi bagian dari proses ini. Apabila kondisi
pasien berubah, intervensi mungkin juga harus berubah atau disesuaikan.
Catatan ini sebagai langkah VI Varney.

E: Evaluasi

Catatan ini merupakan tafsiran/ penilaian dari efek tentang tindakan


yang telah diambil yaitu penting untuk menilai keefektifan asuhan yang
diberikan. Analisa dari hasil yang dicapai menjadi fokus dari penilaian
ketepatan tindakan. Kalau kriteria tujuan tidak tercapai, proses evaluasi
dapat menjaddi dasar untuk mengembangkan tindakan alternatif sehingga
dapat mencapai tujuan. Catatan ini sebagai langkah VII Varney.

2.3 METODE SOAPIED (SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ASSESSMENT, PLANNING,


IMPLEMENTASI, DOKUMENTASI)

S: Subyektif

Catatan yang berhubungan dengan masalah dari sudut pandang


pasien, ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat
sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan
diagnosa (data subyektif). Pada orang yang bisu dibagian data dibelakang
S diberi tanda "Nol" atau "X", sedangkan pada bayi atau anak kecil data
subyektif ini dapat diperoleh dari orang tua. Data subyektif ini dapat
digunakan untuk menguatkan diagnosa yang akan dibuat.

Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan


data klien melalui anamnesa sebagai langkah I Varney,

O: Obyektif

Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan
dengan diagnosa. Data phisiologi, hasil observasi yang jujur, informasi
kajian teknologi (hasil laboratorium, sinar X, rekaman CTG, USG, dll)
dapat digolongkan kategori ini. Apa yang diobservasi oleh bidan akan
menjadi komponen penting dari diagnosa yang akan ditegakkan

Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik


klien, hasil pemeriksaan laboratorium dan test diagnostic lainnya yang
dirumuskan dalam data focus untuk mendukung asuhan atau
menegakkan diagnosa sebagai langkah I Varney.

A: Assesment

Analisa atau assesmen pengkajian yaitu masalah atau diagnosa yang


ditegakkan berdasarkan data atau informasi subyektif dan obyektif yang
dikumpulkan dan disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan
selalu ada informasi baru baik subyektif dan obyektif, dan sering
diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses pengkajian addalah
sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan
menjamin sesuatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti
sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.

Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan


interpretasi data subyektif dan data obyektif dalam suatu identifikasi :
1. Diagnosa/masalah
2. Antisipasi diagnosa/masalah
3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter,
konsultasi/kolaborasi dan atau rujukan.
Sebagai langkah II, III dan IV Varney.

P: Plan/ Planning

Plan/planning/perencanaan yaitu membuat rencana tindakan saat itu


atau yang akan datang ini untuk mengusahakan mencapai kondisi pasien
sebaik mungkin atau menjaga/mempertahankan kesejahteraannya.
Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang
harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus
membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan atau proses
persalinannya dan harus mendukung rencana dokter bila itu dalam
manajemen kolaborasi atau rujukan.

Catatan ini menggambarkan pendokumentasian tindakan (Implentasi)


dan evaluasi perencanaan berdasarkan assessment, sebagai langkah V
Varney, Perencanaan ini meliputi:
1. Rencana konsultasi
2. Rencana tes diagnostic/laboratorium
3. Rencana rujukan (bila diperlukan)
4. Rencana pemberian pendidikan kesehatan/konseling
5. Rencana follow up/tindak lanjut.

1: Intervensi/implementasi

Catatan ini merupakan pelaksanaan rencana tindakan untuk mengatasi


masalah, keluhan atau mencapai tujuan pasien (persalinan). Tindakan ini
harus disetujui oleh pasien kecuali bila tidak dilaksanakan akan
membahayakan keselamatan pasien. Oleh karena itu, pilihan pasien
harus sebanyak mungkin menjadi bagian dari proses ini. Apabila kondisi
pasien berubah, intervensi mungkin juga harus berubah atau disesuaikan.
Catatan ini sebagai langkah VI Varney.

E: Evaluasi

Catatan ini merupakan tafsiran/ penilaian dari efek tentang tindakan


yang telah diambil yaitu penting untuk menilai keefektifan asuhan yang
diberikan. Analisa dari hasil yang dicapai menjadi fokus dari penilaian
ketepatan tindakan. Kalau kriteria tujuan tidak tercapai, proses evaluasi
dapat menjaddi dasar untuk mengembangkan tindakan alternatif sehingga
dapat mencapai tujuan. Catatan ini sebagai langkah VII Varney.

2.4 METODE SOAP (SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ASSESSMENT, PLANNING)

SOAP adalah cara mencatat informasi tentang pasien yang


berhubungan dengan masalah pasien yang terdapat pada catatan
kebidanan.

Konsep SOAP adalah :

S: Subyektif

Catatan yang berhubungan dengan masalah dari sudut pandang


pasien, ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat
sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan
diagnosa (data subyektif). Pada orang yang bisu dibagian data dibelakang
S diberi tanda "Nol" atau "X", sedangkan pada bayi atau anak kecil data
subyektif ini dapat diperoleh dari orang tua. Data subyektif ini dapat
digunakan untuk menguatkan diagnosa yang akan dibuat.

Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan


data klien melalui anamnesa sebagai langkah I Varney.

O: Obyektif
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan
dengan diagnosa. Data phisiologi, hasil observasi yang jujur. informasi
kajian teknologi (hasil laboratorium, sinar X, rekaman CTG, USG, dll)
dapat digolongkan kategori ini. Apa yang diobservasi oleh bidan akan
menjadi komponen penting dari diagnosa yang akan ditegakkan.

Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik


klien. hasil pemeriksaan laboratorium dan test diagnostic lainnya yang
dirumuskan dalam data focus untuk mendukung asuhan atau
menegakkan diagnosa sebagai langkah I Varney.

A: Assesment

Analisa atau assesmen pengkajian yaitu masalah atau diagnosa yang


ditegakkan berdasarkan data atau informasi subyektif dan obyektif yang
dikumpulkan dan disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan
selalu ada informasi baru baik subyektif dan obyektif, dan sering
diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses pengkajian adalah
sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan
menjamin sesuatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti
sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.

Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan


interpretasi data subyektif dan data obyektif dalam suatu identifikasi :
1. Diagnosa/masalah
2. Antisipasi diagnosa/masalah
3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter,
konsultasi/kolaborasi dan atau rujukan.
Sebagai langkah II, III dan IV Varney,

P: Plan/ Planning

Plan/planning/perencanaan yaitu membuat rencana tindakan saat itu


atau yang akan datang ini untuk mengusahakan mencapai kondisi pasien
sebaik mungkin atau menjaga/mempertahankan kesejahteraannya.
Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang
harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus
membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan atau proses
persalinannya dan harus mendukung rencana dokter bila itu dalam
manajemen kolaborasi atau rujukan.

Catatan ini menggambarkan pendokumentasian tindakan (Implentasi)


dan evaluasi perencanaan berdasarkan assessment, sebagai langkah V.
VI. dan VII Varney. Perencanaan ini meliputi :
1. Rencana konsultasi
2. Rencana tes diagnostic/laboratorium
3. Rencana rujukan (bila diperlukan)
4. Rencana pemberian pendidikan kesehatan /konseling
5. Rencana follow up/tindak lanjut.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru
baik subyektif dan obyektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah,
maka proses pengkajian addalah sesuatu yang penting dalam mengikuti
perkembangan pasien dan menjamin sesuatu perubahan baru cepat
diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.

Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang
harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus
membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan atau proses
persalinannya dan harus mendukung rencana dokter bila itu dalam
manajemen kolaborasi atau rujukan. Tindakan yang diambil harus
membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan atau proses
persalinannya dan harus mendukung rencana dokter bila itu dalam
manajemen kolaborasi atau rujukan.

3.2 SARAN
Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca dapat lebih
mengerti dan memahami Metode Pendokumentasian diantaranya yaitu
Soapier, Soapie, Soapied, Soap.
DAFTAR PUSTAKA

• Kusnadi, Dadang. 1996. Dokumentasi Catatan Medik (Rekam Medik). RS


Budi Kemuliaan, Jakarta

• Rosalinda, Alfaro. 1987. Application of Nursing Process A Step By Step


Guide. JB Lippincot Company, Philadelphia

• Varney, 1997, Varney's Midwifery, 3rd Edition, Jones and Barlet Publishers,
Sudbury: England

• Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dalam Konteks Keluarga.
Depkes

RI, Jakarta • Depkes RI. 2001. Standar Pelayanan Kebidanan. Depkes RI,
Jakarta

• Frances, Fiscbach. 1991. Documentation Care: Communication of Nursing

Process and Documentation Standard's. FA. Davis Company, Philadelphia •


Juall, C.L. 1991. Nursing Care Plans and Documentation. JB Lippincot
Company,

Philadelphia • Pusdiknakes. 1995. Manajemen Kebidanan, Depkes RI,


Jakarta

• Pusdiknakes. 2001. Konsep Asuhan Kebidanan. Depkes RI, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai