Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN MANEJEMEN VARNEY ASUHAN KEBIDANAN KEGAWAT

DARURATAN MATERNAL, NEONATAL DAN GINEKOLOGI PADA NY. “AB” USIA


32 TAHUN G2P1A0 UK 11 MINGGU 6 HARI DENGAN ABORTUS INKOMPLIT DI
RSUD JAYA

DOSEN PEMBIMBING IBU NI WAYAN SUARNITI, SST., M.Keb

Oleh :

Ni Kadek Ayu Sriani

(P07124120038)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESAHATAN DENPASAR
JURUSAN KEBIDANAN
2020
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan yang telah
memberikan semua nikmatnya sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul “Laporan Manejemen Varney Asuhan Kebidanan Kegawat Daruratan Maternal,
Neonatal dan Ginekologi Pada Ny. “AB” Usia 32 Tahun G2P1A0 UK 11 Minggu 6 Hari
dengan Abortus Inkomplit di RSUD Jaya” ini dengan tepat waktu tanpa adanya. Tujuan
dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah konsep
kebidanan.

Keberhasilan penyusunan makalah ini tentunya bukan atas usaha penulis saja
namun ada banyak pihak yang turut membantu dan memberikan dukungan untuk
suksesnya penulisan makalah ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga
makalah ini berhasil disusun.

Makalah yang ada di hadapan pembaca ini tentu tidak luput dari kekurangan.
Selalu ada celah untuk perbaikan. Sehingga, kritik, saran serta masukan dari pembaca
sangat kami harapan dan kami sangat terbuka untuk itu supaya makalah ini semakin
sempurna dan lengkap.

Denpasar, 16 November 2020

Penulis

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................I

Daftar isi ..................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................1
D. Manfaat ........................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Manajemen Varney ....................................................................3


B. Langkah-Langkah Varnay ............................................................................3

BAB III ISI

A. Laporan Manajemen Varney ........................................................................7

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................14
B. Saran ...........................................................................................................14

Daftar Pustaka ........................................................................................................15

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam menyampaikan laporan asuhan kebidanan kita perlu menggunakan
beberapa Langkah agar laporan yang kita buat tersampakan dengan baik. Salah
satu Langkah tersebut yaitu disebut dengan manajemen kebidanan atau juga
disebut menejemen varney. Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan
masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam
rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien.

Manajemen kebidanan menyangkut pemberian pelayanan yang utuh dan


menyeluruh dari kepada kliennya, yang merupakan suatu proses manajemen
kebidanan yang diselenggarakan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas
melalui tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang disusun secara sistematis
untuk mendapatkan data, memberikan pelayanan yang benar sesuai dengan
keputusan tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat, efektif dan efisien. Maka
dari ibu sebagai mahasiswa kebidanan sangat penting untuk mengetahui metode
menajemen kebidanan tersebut. Maka pada makalah ini penulis akan mebahas
dan membuat laporan menajemen kebidanan atau manajemen varney.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah contoh laporan manajemen kebidanan atau manajemen
varney?

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah kosep kebidanan dan untuk mengetahui cara pembuatan laporan
manajemen varney.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Langkah-langkah manajemen varney.
b. Untuk mengetahui cara menyusun laporan manajemen varney dengan
benar.

D. MANFAAT
a. Untuk Penulis
Manfaat yang penulis dapatkan saat menyusun makalah ini yaitu penulis
paham dan mengerti cara menyusun laporan manajemen kebidanan
khususnya manajemen varney

1
b. Untuk Pembaca
manfaat yang pembaca dapatkan dari makalah ini yaitu, pembaca akan
mendapatkan ilmu tentang penyusunan laporan manajemen kebidanan atau
manajeman varnay. Yang akan berguna nanti pada saat penyusun laporan
manajemen kebidanan secara langsung.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN MANAJEMEN VARNEY


Manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan
masalah ibu dan khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan pada individu, keluarga dan masyarakat. Depkes RI, 2005

Menurut Helen Varney, 1997, manajemen kebidanan adalah proses


pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan
pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan
dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan
yang berfokus pada klien. (Tere Mariana, 2017)
Proses manajemen kebidanan sesuai dengan standar yang dikeluarkan
oleh ACNM (1999) terdiri atas:
1. Mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan secara
sistematis melalui pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap
klien, termasuk mengkaji riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik.
2. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosis berdasar interpretasi data
dasar.
3. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam menyelesaikan
masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien.
4. Memberi informasi dan dukungan kepada klien sehingga mampu membuat
keputusan dan bertanggungjawab terhadap kesehatannya.
5. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien.
6. Secara pribadi, bertanggungjawab terhadap implementasi rencana individual.
7. Melakukan konsultasi perencanaan, melaksanakan manajemen dengan
berkolaborasi, dan merujuk klien untuk mendapat asuhan selanjutnya.
8. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi dalam situasi darurat jika
terdapat penyimpangan dari keadaan normal.
Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian
asuhan kesehatan dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan. (Tere
Mariana, 2017)

B. LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN VARNEY


1. Langkah I : pengumpulan data dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengumpulan data dasar untuk
mengumpulkan semua data yang diperlukan guna mengevaluasi keadaan
klien secara lengkap. Data terdiri atas data subjektif dan data objektif. Data
3
subjektif dapat diperoleh melalui anamnesa langsung, maupun meninjau
catatan dokumentasi asuhan sebelumnya, dan data objektif didapatkan dari
pemeriksaan langsung pada pasien. Pada langkah pertama ini
dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber yang
berkaitan dengan kondisi klien.
Data yang dibutuhkan dalam pengumpulan data dasar :

• Riwayat kesehatan
• Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya
• Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
• Meninjau data laboratorium dan membandingkan dengan hasil studi
(Tere Mariana, 2017)

2. Langkah II : interpretasi data dasar

Pada langkah ini, data dasar yang sudah dikumpulkan


diinterpretasikan sehingga ditemukan diagnosis yang sfesifik (sesuai
dengan “nomenklatur standar diagnosa”) dan atau masalah yang
menyertai. Dapat juga dirumuskan kebutuhan klien berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Masalah
dan diagnosis keduanya digunakan karena beberapa masalah tidak dapat
diselesaiakan seperti diagnosis, tetapi membutuhkan penanganan yang
dituangkan ke dalam sebuah rencana asuhan terhadap klien.

Masalah sering berkaitan dengan pengalaman wanita yang


diidentifikasi oleh bidan. Masalah ini sering menyertai diagnosa. Sebagai
contoh diperoleh diagnosa “kemungkinan wanita hamil”, dan masalah yang
berhubungan dengan diagnosa ini adalah bahwa wanita tersebut mungkin
tidak menginginkan kehamilannya. (Tere Mariana, 2017)

Standar nomenklatur diagnosis kebidanan :

• Diakui dan telah disahkan oleh profesi


• Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan
• Memiliki ciri khas kebidanan
• Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan
• Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan

3. Langkah III : mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial

4
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa
potensial lain berdasarkan ragkaian masalah dan diagnosa yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan
dilakukan pencegahan. Sambil mengamati klien, bidan diharapkan dapat
bersiap-siap bila diagnosa/masalah potensial ini benar-benar terjadi.

Pada langkah ini penting sekali melakukan asuhan yang aman.


Contoh: seorang wanita yang hamil pertama kali, tetapi letak janinnya tidak
normal (misalnya: bayi letak sungsang), yang harus diantisipasi adalah
terhadap kemungkinan kelahiran bayi tersebut apabila ingin dilahirkan
pervaginam, maka bidan harus dipertimbangkan besarnya janin dan ukuran
panggul ibu, juga harus dapat mengantisipasi terjadinya persalinan macet
(aftercoming head) pada waktu melahirkan kepala. (Tere Mariana, 2017)

4. Langkah IV: Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang


Memerlukan Penanganan Segera

Pada langkah ini, bidan mengidentifikasi perlunya tindakan segera


oleh bidan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota
tim kesehatan yang lain sesuai kondisi klien. Dalam kondisi tertentu
seorang wanita mungkin akan memerlukan konsultasi atau kolaborasi
dengan dokter atau tim kesehatan lainnya

seperti pekerja sosial, ahli gizi atau seorang ahli perawatan klinis
bayi baru lahir. Dalam hal ini bidan harus mampu mengevaluasi kondisi
setiap klien untuk menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi
yang paling tepat dalam manajemen asuhan kebidanan. (Tere Mariana,
2017)

5. Langkah V: Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan


oleh langkah- langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan
manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi, dan pada langkah ini reformasi / data dasar yang tidak lengkap
dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi
apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap
wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya
apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk klien

5
bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial-ekonomi, kultural
atau masalah psikologis.

Dengan perkataan lain, asuhan terhadap wanita tersebut sudah


mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan. Setiap
rencana haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu oleh bidan dan
klien, agar dapat dilaksankan dengan efektif karena klien merupakan
bagian dari pelaksanaan rencana tersebut. Oleh karena itu, pada langkah
ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil
pembahasan rencana bersama klien, kemudian membuat kesepakatan
bersama sebelum melaksankannya. (Tere Mariana, 2017)

6. Langkah VI: Melaksanakan Perencanaan

Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah


diurakan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.
Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh
bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain.
Jika bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab
untuk mengarahkan pelaksanaannya (misalnya : memastikan agar
langkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana). Dalam situasi dimana
bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah bertanggungjawab
terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh
tersebut. Manajemen yang efisien akan mengurangi waktu dan biaya serta
meningkatkan mutu dari asuhan klien. (Tere Mariana, 2017)

7. Langkah VII: Evaluasi

Pada langkah ke-tujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan


yang sudah diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah
diidentifikasi dalam masalah dan diagnosis. Rencana tersebut dapat
dianggap efektif jika memang sesuai dengan masalah dan diagnosis klien,
juga benar dalam pelaksanaannya. Disamping melakukan evaluasi
terhadap hasil asuhan yang telah diberikan, bidan juga dapat melakukan
evaluasi terhadap proses asuhan yang telah diberikan. Dengan harapan,
hasil evaluasi proes sama dengan hasil evaluasi secara keseluruhan. (Tere
Mariana, 2017)

6
BAB III

ISI

ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN NY “AB” UMUR 32 TAHUN G2P1001


UK 11 MINGGU 6 HARI DENGAN ABORTUS INKOMPLIT DI RSUD JAYA

Tanggal Kunjungan : 14 Mei 2020


Jam : 18.00 WITA
Pendamping : Suami

I. Pengumpulan Data Dasar (Hasil Anamnese)


A. Data Subjektif
1. Identitas Ibu Suami
Nama : Ny. “AB” : Tn. “KL”
Umur : 32 tahun : 34 tahun
Agama : Hindu : Hindu
Suku Bangsa : Bali : Bali
Pendidikan : SMA : SMA
Pekerjaan : Kuli bangunan :Kuli bangunan
Alamat Rumah : Jl. Mawar indah no 8
Telepon/HP : 0851237456xxx : 087861933xxx
Jaminan Kesehatan : BPJS : BPJS

2. Alasan Berkunjung atau Keluhan Utama


Ny. “AB” datang mengatakan keluar darah dari jalan lahir.

3. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke IGD Kebidanan dan Kandungan RSUD JAYA dalam
keadaan sadar, diantar oleh suaminya dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir
sejak pukul 17.30 WITA (14 Mei 2020). Darah yang keluar dikatakan berupa
gumpalan darah sebanyak 3 gumpalan berwarna merah kehitaman. Keluhan

7
keluar darah dari jalan lahir dikatakan pertamakali muncul sejak 4 hari sebelum
masuk rumah sakit (10 Mei 2020), berupa flek-flek kemerahan.
Keluhan tersebut disertai dengan keluhan nyeri perut yang muncul
bersamaan dengan munculnya perdarahan. Riwayat demam sebelumnya maupun
selama kehamilan dikatakan tidak ada. Riwayat keputihan juga dikatakan tidak
ada. Riwayat tes kencing positif sekitar 1 bulan lalu di rumah. Riwayat adanya
trauma selama kehamilan maupun koitus selama kehamilan dikatakan tidak ada.

4. Riwayat Menstruasi
Menarche umur : 16 tahun
Volume : 2 kali ganti pembalut sehari
Lama haid : 5 hari
Siklus haid : teratur 28 hari
Keluhan saat haid : tidak ada
HPHT : 21 Pebruari 2020
TP : 27 November 2020

5. Riwayat Kebidanan Yang Laku


a. Kehamilan ke 1: anak pertama Ny. “AB” lahir pada tahun 2017, usia kehamilan
aterm, lahir secara spontan penolong persalinan bidan, jenis kelamin
perempuan, tidak ada komplikasi dan keadaan anak sekarang sehat.
b. Kehamilan ke 2: ini

6. Riwayat Kehamilan Sekarang


a. HPHT: 21 Februari 2020
TP: 27 November 2020
b. Pemeriksaan sebelumnya:
Pernah melakukan ANC sebanyak 2 kali di bidan dan 1 kali di dokter SpOG
untuk melakukan USG pada tanggal 10 Mei 2020 dan dikatakan janin tidak
berkembang.

8
7. Riwayat Kontrasepsi
Belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.

8. Riwayat Pengobatan
Pasien sempat berobat ke praktik dokter SpOG dan diberikan obat utrogestan.
Keluhan dikatakan membaik, namun kembali muncul hingga menyebabkan pasien
datang ke RSUD Jaya.

9. Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus,
penyakit paru, asma,tiroid, autoimun, maupun infeksi dikatakan tidak ada. Riwayat
operasi sebelumnya dikatakan tidak ada. Riwayat alergi makanan ataupun obat-
obatan tidak ada.

10. Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus,
penyakit paru, maupun asma dikatakan tidak ada. Riwayat keluarga dengan
keluhan yang sama seperti pasien tidak ada.

11. Riwayat Sosial


Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari bekerja mengurus
rumah tangga seperti bersih-bersih, mencuci, dan memasak. Pasien tidak
merokok ataupun meminum minuman beralkohol.

B. Data Objektif
1. Keadaan Umum :
Dari hasil pemeriksaan, keadaan umum baik, kesadarannya composmentis.
a. Antopometri:
Berat badan sebelum hamil : 44 kg
Berat badan sekarang : 48 kg
Tinggi badan : 160 cm
b. Tanda-tanda Vital:

9
Suhu: 36,5oC, Nadi: 76x/menit, Respirasi: 20 x/menit, Tekanan darah: 110/70
mmHg.

2. Pemeriksaan Fisik
a. Wajah
Wajah Ny. “DN” normal, tidak pucat dan tidak ada oedema.
b. Mata
Konjungtiva berwarna merah muda, sclera berwarna putih.
c. Genetalia
VT tanggal: 14 Mei 2020
1) Keadaan vulva dan vagina : tidak ada kelainan
2) Portio : lunak, tebal
3) Uterus : retrofleksi
4) OUE/OUI : terbuka 2cm Pelepasan : darah
3. Pemeriksaan Laboratorium tgl 14 Mei 2020
a. Hb : 11,4 gr%
b. Leukosit : 6.500 mm3
c. Eritrosit : 4.62x106/mm3
d. Hematokrit : 37,7 %
e. Trombosit : 279.000 mm3
f. Plano test : positif (+)
4. Pemeriksaan penunjang
a. USG : kesan sisa jaringan

II. Rumusan Diagnosa / Masalah Kebidanan


Diagnosa: Ny. “AB” G2P1001 UK 11 Minggu 6 hari, + Abortus Inkomplit
Data Dasar:
a. Data Subjektif
1. Ibu mengatakan bernama Ny. AB.
2. Ibu mengakatan berumur 32 tahun.

10
3. ibu mengatakan hamil anak ke-2 bersalin 1 kali keguguran 0 kali
anak yang hidup 1 anak.
4. Ibu mengatakan hamil 11 minggu dan tidak merasakan Gerakan
bayi.
5. Ibu mengatakan ada darah keluar dari jalan lahir.

b. Data Objektif
1. Keadaan umum ibu baik.
2. Tanda-tanda vital ibu suhu: 36,5oC, Nadi: 76x/menit, Respirasi: 20
x/menit, Tekanan darah: 110/70 mmHg.
3. Kesadaran ibu compas mentis.
4. Portio : lunak, tebal
5. Uterus : retrofleksi
6. OUE/OUI : terbuka 2cm Pelepasan : darah
7. DJJ : tidak ada.
c. Masalah : Nyeri perut bagian bawah.

III. Identifikasi diagnosa/Masalah Potensial & Antisipasi Penanganan


Tidak ada.

IV. Menerapkan Kebutuhan Tindakan Segera


Tidak ada data yang mendukung perlunya dilakukan tindakan segera.

V. Rencana Asuhan Komprehensif

1. Sampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan jelaskan keadaan yang


dialaminya.
2. Berikan penjelasan tentang penyebab nyeri pada perut bagian bawah yang
dirasakan oleh ibu.
3. Berikan informasi kepada ibu tentang penyebab pendarahan.
4. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang pentingnya dilakukan kuret jika
klien setuju maka akan dilakukan tindakan kuretase pada tanggal 15 Mei
2020 jam 11:00 wita.

11
5. Lakukan Informed consent untuk pelaksanaan tindakan kuretase.
6. Anjurkan ibu untuk istirahat sebelum dikuret.
7. Bantu ibu mengatur posisi yang nyaman sesuai kebutuhan ibu.
8. Ajarkan teknik relaksasi bila timbul rasa nyeri.
9. Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya.
10. Berikan dorongan spiritual kepada ibu.
11. Anjurkan pada ibu untuk meningkatkan kebersihan diri dengan mengganti
doek/pembalut setiap kali basah.
12. Lakukan penatalakasanaan pemberian obat analgetik, antibiotik dan
penambah darah.

VI. Pelaksanaan/ Implementasi

1) Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan menjelaskan keadaan


yang dialaminya.
2) Memberikan penjelasan tentang penyebab nyeri pada perut bagian bawah
yang dirasakan oleh ibu.
3) Memberikan informasi kepada ibu tentang penyebab pendarahan.
4) Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang pentingnya dilakukan kuret jika
klien setuju maka akan dilakukan tindakan kuretase pada tanggal 15 Mei
2020 jam 11:00 wita.
5) Informed consent untuk pelaksanaan tindakan kuretase.
6) Menganjurkan ibu untuk istirahat sebelum dikuret.
7) Membantu ibu mengatur posisi yang nyaman sesuai kebutuhan ibu.
8) Mengajarkan teknik relaksasi bila timbul rasa nyeri.
9) Memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya.
10) Memberi dorongan spiritual kepada ibu.
11) Menganjurkan pada ibu untuk meningkatkan kebersihan diri dengan
mengganti doek/pembalut setiap kali basah.
12) Penatalakasanaan pemberian obat analgetik, antibiotik dan penambah
darah.
Hasil:

12
a. Ceftriaxone 1 gr/12 jam/IV
b. Asam Mefenamat 500 mg/8 jam/oral
c. SF 300 mg/24 jam/oral

VII. Evaluasi
1. Ibu mengerti saat bidan menyampaikan keadaan ibu saat ini.
2. Ibu paham saat diberikan penjelasan tentang penyebab nyeri pada perut
bagian bawah yang dirasakan oleh ibu.
3. Ibu paham dan mengerti saat diberikan informasi oleh bidan tentang
penyebab pendarahan.
4. Ibu dan keluarga mengerti saat diberikan penjelaskan tentang pentingnya
dilakukan kuret jika klien setuju maka akan dilakukan tindakan kuretase
pada tanggal 15 Mei 2020 jam 11:00 wita.
5. Ibu setuju dengan tindakan kuretase
6. Ibu bersedia untuk istirahat sebelum dikuret.
7. ibu paham dan bisa mempraktekkan Ketika diajarkan teknik relaksasi bila
timbul rasa nyeri,

13
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan isi dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa eguguran yang
tidak lengkap (Abortus Inkomplit) adalah sebagian dari buah kehamilan telah
dilahirkan tetapi sebagian (biasanya jaringan plasenta) masih tertinggal di rahim.
Pada kasus Ny. “AB” akan dilakuka kuretase untuk mengeluarkan sisa jaringan
sehingga pendarahan yang terjadi dapat dihentikan.

B. SARAN
Saran yang penulis berikan yaitu agar pembaca menjadikan kasus ini sebuah
pengalaman dan pembelajaran untuk kedepannya dalam menghadapai kasus
abortus inkomplit lainnya

14
DAFTAR PUSTAKA

Tere Mariana. 2017. “Apakah Pengertian dari Manajemen Kebidanan?”. Dalam:


https://www.dictio.id/t/apakah-definisi-dari-manajemen-kebidanan, diakses pada 16
November 2020.

Ni Putu Candra Pertiwi. 2020. “Laporan Akhir Praktik Asuhan Kebidanan


Kegawatdaruratan Maternal, Neonatal dan Ginekologi pada Ny. “Ab” Usia 32 Tahun
G2P1A0 UK 11 Minggu 6 Hari Dengan Abortus Inkomplit Di Rsud Jaya”.

15

Anda mungkin juga menyukai