DISUSUN OLEH:
Haiyun Afrianda
P07124419013
Puji serta syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Makalah ini yang berjudul "Pemantauan Pelayanan Kebidanan
Kohort Ibu dan Bayi".
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca, agar penulis dapat lebih baik lagi dalam penulisan makalah
berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis
memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Terima Kasih.
Haiyun Afrianda
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
A. Manajemen Pelayanan Kebidanan ..................................................... 3
1. Definisi Operasional ...................................................................... 3
2. Langkah-langkah dalam Manajemen Pelayanan Kebidanan .... 3
B. Perencanaan Dalam Manajemen Pelayanan Kebidanan ................. 8
1. Input ............................................................................................... 8
2. Proses ............................................................................................. 9
3. Output ............................................................................................ 9
C. Pemantauan Pelayanan Kebidanan .................................................... 9
1. Jenis Register Kohort .................................................................... 9
a. Register Kohort ibu .................................................................. 9
b. Register Kohort bayi ................................................................ 11
2. PWS KIA ...................................................................................... 12
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 14
A. Kesimpulan ......................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan dalam pelayanan kebidanan mempunyai peranan penting dalam menurunkan angka
kematian ibu dan anak dan sebagai ujung tombak pemberi asuhan kebidanan. Dalam memberi
asuhan bidan sebagai individu yang memegang tanggung jawab terhadap tugas kliennya,bio-
psiko sosial . Ditengah masyarakat, bidan juga berperan dalam memberi pendidikan kesehatan
dan mengubah prilaku masyarakat terhadap pola hidup dan gaya hidup yag tidak sehat.Jadi tidak
hanya memberi asuhan pada individu tapi juga terhadap keluerga dan masyarakat. Oleh karena
itu, bidan harus mempunyai pendekatan manajemen agar dapat mengorganisasikan semua unsur
unsur yang terlibatdalam pelayanannya dengan baik dalam rangka menuunkan angka kematian
ibu dan anak.
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai
metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-
penemuan, ketrampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan
yang terfokus pada klien.
Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, yang dimulai
dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-langkah tersebut
membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi,
setiap langkah tersebut bias dipecah-pecah kedalam tugas-tugas tertentu dan semuanya bervariasi
sesuai dengan kondisi klien.
Mengingat pentingnya seorang bidan menguasai manajemen kebidanan maka,dalam
makalah ini akan kami bahas tentang dasar dasarnyaantara lain tentang: langkah langkah dalam
manajemen pelayanan kebidanan,perencananaan dalam pelayaanan kebidanan,dan pemantauan
pelayanan kebidanan (kohort Ibu ,bayi , balita, dan PWS KIA) .
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen pelayanan kebidanan ?
2. Bagaimana perencanaan dalam manajemen pelayanan kebidanan ?
3. Bagaimana cara pemantauan pelayanan kebidanan ?
4. Apa yang dimaksud dengan kohort ibu dan kohort bayi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen pelayanan kebidanan.
2. Untuk mengetahui perencanaan manajemen pelayanan kebidanan.
3. Untuk mengeahui cara pemantauan pelayanan kebidanan.
4. Mengertahui pengertian kohort ibu dan kohort bayi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Defenisi Operasional:
a. Ada Standar Manajemen Asuhan Kebidanan (SMAK) sebagai pedoman dalam
memberikan pelayanan kebidanan.
b. Ada format manajemen kebidanan yang terdapat pada catatan medik.
c. Ada pengkajian asuhan kebidanan bagi setiap klien.
d. Ada diagnosa kebidanan.
e. Ada rencana asuhan kebidanan .
f. Ada dokumen tertulis tentang tindakan kebidnanan.
g. Ada catatan perkembangn klien dalam asuhan kebidanan.
h. Ada evaluasi dalam memberikan asuhan kebidanan.
i. Ada dokumentasi utuk kegiatan manajemen kebidanan.
Bila klien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasikan kepada dokter dalam
manajemen kolaborasi bidan akan melakukan konsultasi. Pada langkah pertama ini dikumpulkan
semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Bidan
mengumpulkan data dasar awal yang lengkap.. Pada keadaan tertentu dapat terjadi langkah
pertama akan overlap dengan langkah 5 dan 6 (atau menjadi bagian dari langkah-langkah
tersebut) karena data yang diperlukan diambil dari hasil pemeriksaan laboratorium atau
pemeriksaan diagnostik yang lain. Kadang-kadang bidan perlu memulai manajemen dari langkah
4 untuk mendapatkan data dasar awal yang perlu disampaikan kepada dokter.
2. Proses
Semua tindakan yang dilakukan pada waktu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan.Tindakan tersebut dapat dibedakan atas dua macam,yakni tindakan medis dan tindakan
non medis. Secara umum disebutkan apabila kedua tindakan ini tidak sesuai dengan standar yang
di tetapkan, maka sulitlah di harapkan bermutunya pelayanan kesehatan.
3. Output
Yaitu yang menunjuk pada penampilan (perfomance) pelayanan kesehatan Penampilan
daat di bedakan atas dua macam .Pertama , penampilan aspek medis pelayanan kesehatan
.Kedua,penampilan aspek non medis pelayanan kesehatan.Secara umum di sebutkan apabila
kedua penampilan ini tidak sesuai dengan standar yang telah di tetapkan maka berarti pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan bukan pelayanan kesehatan yang bermutu.
3. PWS KIA
Setiap bulan data di kohort di rekap kedalam suatu laporan yang disebut dengan PWS
KIA atau Pemantauan wilayah setempat yaitu alat manajemen program KIA untuk memantau
cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah (puskesmas kecamatan) secara terus menerus agar
dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap desa yang cakupan pelayanan KIA
nya masih rendah.
Penyajian PWS-KIA juga dapat dipakai sebagai alat motivasi dan komunikasi kepada
sektor terkait, khususnya Pamong setempat yang berperan dalam pendataan dan penggerakan
sasaran agar mendapatkan pelayanan KIA dan membantu memecahkan masalah nonteknis,
sehingga semua masalah ibu hamil dapat tertangani secara memadai, yang pada akhimya AKI
dan AKB akan turun sesuai harapan. Pendataan Sasaran adalah pendataan suatu masyarakat yang
baik bilamana dilakukan oleh komponen yang merupakan bagian dari komunitas masyarakat
bersangkutan, karena merekalah yang paling dekat dan mengetahui situasi serta keadaan dari
masyarakat tersebut. Sumber daya masyarakat itu adaIah Kader dan dukun bayi serta Tokoh
masyarakat.
Bersama-sama dengan Bidan desa, pendataan ibu hamil, ibu bersalin, neonatal, bayi dan
balita dapat diIakukan. Dengan mendata seluruh ibu hamil yang ada di suatu komunitas tanpa
terIewatkan yang dilakukan oleh kader dan dukun bayi kemudian bidan desa memasukan seluruh
data ibu hamil ke dalam kohort yang telah disediakan di Pusesmas, sehingga data yang ada di
desa pun dimiliki puskesmas.
Dengan Puskesmas juga memiliki data dasar, bidan desa dan Puskesmas dalam hal ini
bidan puskesmas dan timnya dapat memonitor dan mengikuti setiap individu yang ada didaerah
tersebut. Dengan puskesmas memiliki seluruh data ibu hamil dan bidan desa memberikan
pemeriksaan seluruh ibu hamil tanpa melihat apakah ibu hamil lersebut mempunyai faktor resiko
atau tidak, sehingga dapat menyelamatkan jiwa ibu dan anak yang dikandung.
Dalam memantau program kesehatan ibu ,dewasa ini digunakan indikator cakupan, yaitu
cakupan layanan Antenatal (K1 untuk akses dan K4 untuk kelengkapan layanan antenatal),
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dan cakupan kunjungan neonatus /nifas. Untuk itu,
sejak awal tahun1990-an telah digunakan alat pantau berupa Pemantauan Wilayah Setempat-
Kesehatan Ibu Anak (PWS KIA) ,yang mengikuti program jejak imunisasi. Dengan adanya PWS
KIA, data cakupan layanan proram kesehatan Ibu dapat diperoleh setiap tahunnya dari semua
propinsi.
Walau demikian ,disadari bahwa indikator cakupan tersebut belum cukup memberi
gambaran untuk menilai kemajuan menurunkan angka AKI.Mengingat bahwa mengukur AKI
,Sebagai indikator dampak ,secara berkala dalam waktu kurang dari 5-10 tahun tidak realistis
,maka pakar dunia menganjurkan pemakaian indikator outcome . Indikator tersebut antara lain :
a) Cakupan penanganan kasus obstetric
b) Case fatality rate kasus obstetri yang di tangani.
c) Jumlah kematian absolut
d) Penyebaran fasilitas pelayanan obstetri yang mampu PONEK dan PONED.
e) Persentase bedah sesar terhadap seluruh persalinan di suatu wilayah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian
pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan
menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak ,kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan sebagai
provider.
Manajemen kebidanan terdiri dari beberapa langkah yang berurutan, yang dimulai
dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-langkah tersebut
membentuk kerangka yang lengkap yang bisa diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi,
setiap langkah tersebut bias dipecah-pecah kedalam tugas-tugas tertentu dan semuanya bervariasi
sesuai dengan kondisi klien.
Perencanan dalam pelayanan kebidanan memperhatikan 3 unsur, yaitu: input, poses dan
outcome. Pendataan suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan oleh komponen yang
merupakan bagian dari komunitas masyarakat bersangkutan, karena merekalah yang paling dekat
dan mengetahui situasi serta keadaan dari masyarakat tersebut. Sumber daya masyarakat itu
adaIah Kader dan dukun bayi serta Tokoh masyarakat. Untuk membantu dalam melakukan
pendataan digunaka alat pantau berupa Pemantauan Wilayah Setempat-Kesehatan Ibu Anak
(PWS KIA).
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator
penting untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu Negara dan status kesehatan masyarakat.
Dalam salah satu upaya untuk kesehatan ibu dan anak maka setiap ibu hamil di suatu daerah
dicatat agar resiko-resiko yang dapat terjadi dapat dideteksi lebih dini lagi yang disebut register
kohort. Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan
balita. Register kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan bersalin, serta
keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di organisir sedemikian rupa yang pengkoleksiaannya
melibatkan kader dan dukun bayi diwilayahnya setiap bulan.
B. Saran
Penulis berharap agar para mahsiswa kebidanan memahami tentang manajemen
pelayanan kebidanan. Dengan penulisan makalah ini, penulis berharap agar dapat menambah
ilmu pengetahuan kepada pembaca. Harapan penulis kepada pembaca semua agar bersedia
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun. Tenaga kesehatan khususnya seorang
bidan, alangkah baiknya untuk menerapkan register kohort di setiap pelayanan kebidanannya.
Agar resiko-resiko yang dapat terjadi pada ibu dapat dideteksi lebih dini.
DAFTAR PUSTAKA