DISUSUN OLEH:
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberi kekuatan dan
kesempatan kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
waktu yang di harapkan walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana,
dimana makalah ini membahas tentang “Manajemen kepemimpinan dalam
pelayanan kebidanan” kiranya makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan
kita.
Dengan adanya makalah ini, mudah-mudahan dapat membantu
meningkatkan minat baca dan belajar teman-teman. Selain itu kami juga
berharap semua dapat mengetahui dan memahami tentang materi ini, karena
akan meningkatkan mutu individu kita.
Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
sangat kurang, sehingga saran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua
pihak masih kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses intelektual yang berdasarkan fakta dan
informasi bukan emosi dan harapan, jadi dalam membuat perencanaan,
1
2
digital, sehingga proses pengisian formulir dapat divalidasi secara otomatis dan
data yang dimasukkan juga dapat langsung tersimpan dengan aman di database.
Aplikasi ini dikembangkan dengan metode pendekatan waterfall. Tahap-tahap
yang yang dilakukan adalah analisis, perancangan, implementasi, integrasi, dan
pemeliharaan. Produk akhir yang dihasilkan yaitu adalah aplikasi layanan
kebidanan berbasis web dan mobile yang dapatdigunakan oleh bidan untuk
melakukan pemeriksaan dan pencatatan, serta oleh ibu hamil untuk melakukan
pemantauan catatan medisnya. Adanya aplikasi ini dapat mempermudah bidan
dalam meningkatkan kualitas pelayanannya.
BAB II
ADVOKASI DAN NEGOSIASI
9
10
D. Unsur Pokok
Unsur pokok Manajemen, antara lain:
1. Sumber daya manusia (man)
Sarana penting atau sarana utama setiap manajer untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan oleh individu-individu tersendiri atau manusianya. Berbagai
kegiatan-kegiatan yang ditinjau dari sudut pandang sebagai sudut pandang
proses perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan dan pengendalian
produksi keuangan dan personalic. Tanpa manusia tidak ada proses kerja sebab
pada dasarnya manusia adalah mahluk kerja.
2. Uang (money)
Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedemikian rupa agar
tujuan yang diinginkan tercapai kegiatan atau ketidaklancaran proses
manajemen sedikit banyak dipengaruhi oleh pengelolaan keuangan
13
Uang sangat dibutuhkan oleh semua manusia, uang juga dibutuhkan untuk
membeli peralatan praktik kebidanan dan memperlengkap ruangan praktik
kebidanan serta untuk melanjutkan sekolah supaya ilmunya bertambah luas
tentang kebidanan. Uang juga harus disedikan untuk membiayai gaji tenaga
kebidanan.
3. Material (materials)
Dalam proses pelaksanaan kegiatan manusia menggunakan material atau
bahan-bahan oleh karena itu material dianggap pula sebagai alat atau sarana
manajemen untuk mencapai tujuan.
Alat sangat dibutuhkan oleh kebidanan seperti : bengkok, dopler, ukuranlila,
bakinstrumen, dsb.
4. Mesin (machines)
Dalam kemajuan kebidanan teknologi, manusia bukan lagi sebagai
pembantu mesin seperti pada masa lalu sebelum revolusi industry terjadi :
bahkan sebaliknya mesin telah berubah kedudukannya menjadi pembantu
manusia.
Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan
keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kinerja yang baru.
5. Metode (methods)
Dalam pelaksanaan kinerja diperlukan metode-metode kerja suatu tata cara
kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode saat
dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja, suatu tugas dengan
memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran.
Fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu serta uang dan
kegiatan pelayanan kebidanan, perlu diingat meskipun metode baik
sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak
mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan.
6. Pemasaran (marketing)
14
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang
yang di produksi tidak laku maka proses produksi barang akan berhenti,
artinya proses kerja tidak berlangsung. Sama halnya dengan pemasaran
bidan juga dalam memberikan pelayanan kebidanan yang baik akan banyak
pasien yang dating beda dengan memberikan pelayanan yang tidak baik akan
berdampak buruk bagi bidan dan akan berhenti pasien yang akan datang,
oleh sebab itu penguasaan dalam pemasaran dalam arti menyebarkan hasil
kerja bidan merupakan faktor menentukan dalam kebidanan agar pemasaran
tentang kebidanan dapat dikuasai dan kualitas pelayanan yang baik harus
sesuai dengan selera pasien dan daya kemampuan kita dalam memberikan
pelayanan.
BAB III
EVIDENCE TERKAIT ASUHAN KEBIDANAN
15
16
mengintegrasikan keahlian klinis individu dengan bukti klinis eksternal terbaik yang
tersedia dari penelitian sistematis.
Pendekatan untuk melakukan penatalaksanaan kepada pasien dimana info-info
dari status pasien dan keinginan pasien diintegrasikan dengan pengalaman klinis dan
dengan bukti-bukti keilmuan terbaik yang didapat dari berbagai penelitian terutama
Randomized Controlled Trials (RCTs). Jadi EBM selalu mengenai pelayanan optimal
dari masing-masing pasien yang mengaplikasikan temuan epidemiologi dari penelitian
kohort dalam skala luas dalam pelayanan kesehatan individu.
BAB IV
PENILAIAN MUTU KEBIDANAN
17
18
b) Skala penilaian (rating scale). Skala ini berupa daftar yang berisi
ciri-ciri tingkah laku yang dicatat secara bertingkat. Rating scale
ini dapat merupakan satu alat pengumpulan data untuk
menerangkan, menggolongkan, dan menilai seseorang atau
suatu gejala.
c) Alat-alat mekanik. Alat-alat ini antara lain: alat perekam, alat
fotografis, film, tape recorder, kamera televisi, dan sebagainya.
Alat-alat tersebut setiap saat dapat diputar kembali untuk
memungkinkan mengadakan penilaian secara teliti. Contoh:
penilaian terhadap kompetensi ANC bidan dapat dilakukan
dengan merekam menggunakan video rekaman sehingga jika
diperlukan penilaian ulang maka dapat diputar ulang.
2. Teknik Wawancara
a. Pengertian wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan
data dimana penilai mendapatkan keterangan secara lisan dari seorang
sasaran penilaian. Data diperoleh langsung dari orang yang dinilai
melalui suatu pertemuan/percakapan. Wawancara sebagai pembantu
utama dari metode observasi. Gejala-gejala sosial yang tidak dapat
terlihat atau diperoleh melalui observasi dapat digali dari wawancara.
Jenis wawancara yang sering digunakan dalam penilaian mutu adalah
wawancara terpimpin yaitu wawancara yang dilaksanakan berdasarkan
pedoman pedoman berupa panduan penilaian yang telah disiapkan
secara matang sebelumnya.
b. Kelebihan wawancara
22
3. Teknik Dokumentasi
a. Pengertian dokumentasi Dokumentasi adalah suatu system pencatatan
dan pelaporan informasi tentang kondisi dan perkembangan kesehatan
pasien dan semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
b. Pembagian dokumen Dokumen terbagi dua kategori yaitu :
1) Dokumen sumber resmi, merupakan dokumen yang
dibuat/dikeluarkan oleh lembaga atau perorangan atas nama
lembaga. Ada dua bentuk yaitu sumber resmi normal dan sumbe
rresmi informal;
2) Dokumen sumber tidak resmi, merupakan dokumen yang
dibuat/dikeluarkan oleh individu tidak atas nama lembaga. Ada dua
bentuk yaitu sumber tak resmi formal dan sumber tak resmi informal.
c. Penilaian mutu dengan dokumen. Untuk melakukan penilaian mutu agar
dapat menemukan masalah mutu dalam pelayanan kebidanan dapat
menggunakan cara di atas agar dalam pelaksanaannya berjalan dengan
baik perlu dikembangkan atau disusun daftar tilik/cheklist. Checklist
adalahsebuah daftar pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu
rangkaian proses kegiatan untuk meminimalkan kesalahan akibat
kelalaian dalam melakukan pekerjaan. Checklist berupa kolom-kolom
yang memuat daftar pekerjaan dan kolom tempat kita member tanda
atau keterangan apakah pekerjaan tersebut sudah dilakukan atau belum
serta keterangan lainnya.
24
25
DAFTAR PUSTAKA
26