Anda di halaman 1dari 13

Manajemen Dalam Pelayanan Kebidanan

Nama : Roro septyana


Npm : 1815401025
Prodi : S1 Kebidanan alih jenjang
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikan makalah ini, tentang mengenai
“Manajemen dalam Pelayanan Kebidanan” yang disajikan secara sistematis dan jelas. Tujuan
penyusuan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Konsep Kebidanan. Dalam
penyusuanan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan atau ketidak
sempurnaan. Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini, dalam menambah ilmu
pengetahuan pembaca. Kami meyadari adanya kekurangan-kekurangan dalam pembuatan
makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kepada
pembaca kami mohon maaf bila dalam penyajian makalah ini masih banyak kekurangan atau
kesalahan. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan selanjutnya.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
A. Latar Belakang...................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................3
C. Tujuan................................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
A. MANAJEMEN KEBIDANAN.........................................................................................4
1. Konsep dan Prinsip Manajemen Pada Umumnya...........................................................4
2. Pengertian Manajemen Kebidanan.................................................................................5
3. Sasaran Manajemen Kebidanan......................................................................................6
4. Langkah-Langkah Manajemen Kebidanan.....................................................................6
B. LINGKUP PRAKTIK KEBIDANAN.............................................................................10
1. Ruang Lingkup dan Sasaran.........................................................................................10
2. Lahan Praktik Pelayanan Kebidanan............................................................................10
C. PENGORGANISASIAN PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN....................................10
1. Pelayanan Mandiri........................................................................................................10
2. Kolaborasi.....................................................................................................................10
3. Rujukan.........................................................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
A. Kesimpulan......................................................................................................................11
B. Saran................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA VIRTUAL............................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan tugasnya seorang bidan harus melakukan pelayanan asuhan
kebidanan secara sistematis agar pelayanan yang diberikan berkualitas. Sistematis adalah
sesuai dengan manajemen kebidanan yaitu merupakan alur pikir bagi seorang bidan
dalam memberikan arah atau kerangka dalam menangani kasus yang menjadi
tanggungjawabnya. Dalam mempelajari manajemen kebidanan diperlukan pemahaman
mengenai dasar-dasar menajemn karena konsep dasar manejemn merupakan bagian
penting sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang manajemen kebidanan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara melakukan manajemen kebidanan?
2. Bagaimana konsep manajemen kebidanan yang berkualitas?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan manajemen kebidanan
2. Untuk mengetahui konsep manajemen kebidanan yang berkualitas

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. MANAJEMEN KEBIDANAN
1. Konsep dan Prinsip Manajemen Pada Umumnya
a. Konsep Manajemen
Pengertian manajemen sangat universal, tetapi tidak ada kesepakatan
mengenai batasannya banyak definisi yang dapat dipilih sesuai dengantujuan
masing-masing. Batasan yang paling singkat mengenai manajemn yaitu :
Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done).
Prinsip yang mendasari batasan ini adalah ‘komitmen pencapaian’ yakni
komitmen untuk melakukan kegiatan yang bertujuan, bukan semata-mata
kegiatan. Untuk menegaskan gagasan tujuan ini, batasannya dapat ditulis ulang
sebagai : ‘manajemen adalah mengungkapkan apa yang hendak dikerjakan,
kemudian menyelesaikannya’. Dengan kata lain, manajemen menentukan
tujuan dahulu secara pasti (yakni menyatakan dengan rinci apa yang hendak
dituju) dan mencapainya.

b. Prinsip-Prinsip Manajemen
Tiga prinsip pokok manejemen adalah efisien, efektif, dan rasional
dalam mengambil keputusan.

1. Efisiensi
Efisiensi adalah bagaimana mencapai akhir dengan hanya
menggunakan sarana yang perlu, atau dengan menggunakan sarana sedikit
mungkin. Efisiensi adalah ukuran mengenai hubungan antara hasil yang
dicapai dan usaha yang telah dikeluarkan (misalnya oleh seorang tenaga
kesehatan).
2. Efektivitas
Efektifitas adalah seberapa besar suatu tujuan sedang, atau telah
tercapai; efektivitas merupakan sesuatu yang hendak ditingkatkan oleh
manajemen.
3. Rasional dalam mengambil keputusan
Pengambilan keputusan yang rasioanal sangat diperlukan dalam proses
manajemen. Keputusan merupakan su atau pilihan dari dua atau lebih
tindakan. Dalam istilah manajemen, pengambilan keputusan merupakan
jawaban atas pertanyaan tentang perkembangan suatu kegiatan.

2. Pengertian Manajemen Kebidanan

4
Menurut buku 50th IBI, 2007, Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang
digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara
sistematis mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
Menurut Deples RI, 2005, Manajemen Kebidanan adalah metode dan
pendekatan pemecahan masalah ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan pada individu, keluarga, dan masyarakat.
Menurut Helen Varney, 1997, Manajemen Kebidanan adalah proses
pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan
pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keteranpilan
dalam rangkaian tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan berfokus
pada klien.
Proses manajemen kebidanan sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh
ACNM (1999) terdiri atas:
1. Mengumpulkan dan memperbarui data yang lengkap dan relevan secara
sistematis melalui pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap
klien, termasuk mengkaji riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan
fisik.
2. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosis ber-dasarkan interpretasi
data dasar.
3. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam
menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama
klien.
4. Memberi informasi dan dukungan kepada klien sehingga dapat membuat
keputusan dan bertanggung jawab terhadap kesehatannya.
5. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien.
6. Secara pribadi, bertanggung jawab terhadap implementasi rencana
individual.
7. Melakukan konsultasi perencanaan, melaksanakan manajemen dengan
berkolaborasi, dan merujuk klien untuk mendapat asuhan selanjutnya.
8. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi dalam situasi darurat jika
terdapat penyimpangan dari keadaan normal.
9. Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan
dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan.

3. Sasaran Manajemen Kebidanan


Manajemen kebidanan tidak hanya diimplementasikan pada asuhan
kebidanan pada individu akan tetapi dapat juga diterapkan di dalam pelaksanaan
pelayaanan kebidanan yang ditujukan kepada keluarga dan
masyarakat.manajemen kebidanan  mendorong para bidan menggunakan cara
yang teratur dan rasional sehingga mempermudah pelaksanaan yang tepat dalam

5
mencagahkan masalah klien dan kemudian akhirnya tujuan mewujudkan kondisi
ibu dan anak yang sehat dapat  tercapai.
Seperti  yang telah dikemukakan di atas bahwa permasalahan kesehatan
ibu dan anak yang ditangani oleh  bidan mutlak menggunakan metode dan
pendekatan manajemen kebidanan. Sesuai dengan lingkup dan tanggungjawab
bidang maka sasaran manajemen kebidanan ditunjukan kepada baik individu ibu
dan anak, keluarga maupun kelompok masyarakat.
Individu sebagai sasaran didalam asuhan kebidanan
disebut klien.yang dimaksud klien di sini ialah setiap individu yang dilayani oleh
bidan baik itu sehat maupun sakit.klien yang sakit
disebut pasien.upaya menyehatkan dan meningkatkan status kesehatan keluarga
akan lebih efektip bila dlakukan melalui ibu baik didalam keluarga maupun
didalam kelompok masyarakat.didalam pelaksanaan manajemen kebidanan,bidan
memandang keluarga dan kelompok masyarakat sebagai kumpulan individi-
individuyang berada di dalam suatu ikatan sosial dimana ibu memegang peran
sentral.
Manajemen kebidanan dapat digunakan oleh bidan di dalam setiap
melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan,pencegahan
penyakit,penyembuhan,pemulihan kesehatan ibu dan anak dalam lingkup dan
tanggungjawab.

4. Langkah-Langkah Manajemen Kebidanan


1. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk menilai keadaan klien
secara keseluruhan.
2. Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosis atau masalah.
3. Mengindentifikasi diagnosis atau masalah potensial dan mengantisipasi
penanganannya.
4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi, kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain serta rujukan berdasarkan kondisi klien.
5. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional
berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah-langkah sebelumnya.
6. Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman.
7. Mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan dengan mengulang kembali
manajemen proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif.

Ketujuh langkah manajemen kebidanan menurut Varney adalah sebagai


berikut :

Langkah I (pertama) : Pengumpulan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan


semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara
lengkap, yaitu :
 Riwayat kesehatan
 Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan
 Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya,
 Meninjau data laboratorium dan membandingkan dengan hasil studi

6
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Bidan mengumpulkan
data dasar awal yang lengkap. Bila klien mengalami komplikasi yang perlu
dikonsultasikan kepada dokter dalam manajemen kolaborasi bidan akan
melakukan konsultsi. Pada keadaan tertentu dapat terjadi langkah pertama
akan overlap dengan 5 dan 6 (atau menjadi bagian dari langkah-langkah
tersebut) karena data yang diperlukan diambil dari hasil pemeriksaan
laboratorium atau pemeriksaan diagnostic yang lain. Kadang-kadang bidan
perlu memulai manajemen dari langkah 4 untuk mendapatkan data dasar
awal yang perlu disampaikan kepada dokter.

Langkah II (kedua) : Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi  yang benar terhadap diagnose atau


masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-
data yang telah dikumpulakan. Data dasar yang sudah dikumpulkan
diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnose yang sfesipik.
Kata masalah dan diagnosa keduanya digunakan karena beberapa masalah
tidak dapat diselesaiakan seperti diagnosa tetapi sungguh membutuhkan
penanganan yang dituangkan kedalam sebuah rencana asuhan terhadap
klien. Masalah sering berkaitan dengan pengalaman wanita yang di
identifikasi oleh bidan. Masalah ini sering menyertai diagnosa. Sebagai
contoh diperoleh diagnosa “kemungkinan wanita hamil”, dan masalah yang
berhubungan dengan diagnosa ini adalah bahwa wanita tersebut mungkin
tidak menginginkan kehamilannya. Contoh lain yaitu wanita pada trimester
ketiga merasa takut terhadap proses persalinan dan melahirkan yang sudah
tidak dapat ditunda lagi. Perasaan takut tidak termasuk dalam kategori
“nomenklatur standar diagnosa” tetapi tentu akan menciptakan suatu
masalah yang membutuhkan pengkajian lebih lanjut dan memerlukan suatu
perencanaan untuk mengurangi rasa takut.

Langkah III (ketiga) : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah


Potensial

Pada langkah ini kita mngisentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain
berdasarkan ragkaian masalah dan diagnosa yang sudah di identifikasi.
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memunkinkan dilakukan
pencegahan, sambil mengamati klien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap
bila diagnosa/masalah potensial ini benar-benar terjadi.
Pada langkah ini penting sekali melakukan asuhan yang aman. Contoh
seorang wanita dengan pemuaian uterus yang berlebihan. Bidan harus
mempertimbangkan kemungkinan penyebab pemuaian uterus yang
berlebihan tersebut (misalnya pelihidramnion, besar dari masa kehamilan,
ibu dengan diabetes kehamilan, atau kehamilan kembar). Kemudian ia
harus mengantisipasi, melakukan perencanaan untuk mengatasinya dan
bersiap-siap terhadap kemungkinan tiba-tiba terjadi perdarahan post partum
yang disebabkan oleh atonia uteri karena pemuaian uterus yang
berlebiahan. Pada persalinan dengan bayi besar, bidan sebaiknya juga

7
mengantisipasi dan beriap-siap terhadap kemungkinan terjadinya distocia
bahu dan juga kebutuhan untuk resusitasi. Bidan juga sebaiknya waspada
terhadap kemungkinan wanita menderita infeksi saluran kencing yang
menyebabkan tingginya kemungkinan terjadinya peningkatan partus
prematur atau bayi kecil. Persiapan yang sederhana adalahdengan bertanya
dan mengkaji riwayat kehamilan pada setiap kunjungan ulang, pemeriksaan
laboratorium terhadap simptomatik terhadap bakteri dan segera memberi
pengobatan jika infeksi saluran kencing terjadi.

Langkah IV (keempat) : Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan


yang Memerlukan Penanganan Segera

Menidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter fan atau
untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai kondisi klien.
Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen
kebidanan. Jadi manajemen bukan hanyaselama asuhan primer periodic
atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama
bidan terus-menerus, misalnya pada waktu wanita tersebut dalam
persalinan. Data baru mungkin saja perlu dikumpulkan dan dievaluasi.
Beberapa data mungkin mengidikasikan situasi yan gawat dimana bidan
harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu atau anak
(misalnya, perdarahan kala III atau perdarahan segera setelah lahir, distocia
bahu, atau nilai APGAR yang rendah).    Dari data yang dikumpulkan dapat
menunjukan satu situasi yang memerlukan tindakan segera sementara yan
lain harus menunggu intervensi dari seorang dokter, misalnya prolaps tali
pusat. Situasi  lainnya bisa saja tidak merupakan kegawatan tetapi
memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.
Demikian juga bila ditemukan tanda-tanda awal dari pre-eklampsia,
kelainan panggul, adanya penyakit jantung, diabetes atau masalah medic
yang serius, bidan perlu melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan
dokter. Dalam kondisi tertentu seorang wanita mungkin juga akan
memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan
lainnya seperti pekerja sosial, ahli gizi atau seorng ahli perawat klinis bayi
baru lahir. Dalam hal ini bidan harus mampu mengevaluasi kondisi setiap
klien untuk menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi yang paling
tepat dalam manajemen asuhan klien.

Langkah V (kelima) : Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh


langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan
manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi, pada langkah ini reformasi / data dasar yang tidak lengkap
dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi
apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap
wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya

8
apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk klien
bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial-ekonomi, kultural
atau masalah psikologis. Dengan perkataan lain, asuhannya terhadap wanita
tersebut sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek
asuhan. Setiap rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua belah pihak,
yaitu oleh bidan dan k lien, agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena
klien merupakan bagia dari pelaksanaan rencana tersebut. Oleh karena itu,
langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan
hasil pembahasan rencana bersama klien, kehidupan membuat kesepakatan
bersama sebelum melaksanakannya.
Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus
rasional dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori yan up to
date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang atau tidak akan dilakukan
oleh klien.
Rasional berarti tidak berdasarkan asumsi, tetapi sesuai dengan keadan
klien dan pengetahuan teori yang benar dan memadai atau berdasarkan
suatu data dasar yang lengkap, dan bisa dianggap valid sehingga
menghasilkan asuhan klien yang lengkap dan tidak berbahaya.

Langkah VI (keenam) : Melaksanakan Perencanaan

pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diurakan
pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini
bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian
lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidn tidak
melakukannya sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk
mengarahkan pelaksanaannya (misalnya : memastikan agar langkah-
langkah tersebut benar-benar  terlaksana). Dalam situasi dimana bidan
dalam manajemen asuhan bagi klien adalah bertanggungjawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh tersebut.
Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta
meningkatkan mutu dari asuhan klien.

Langkah VII (ketujuh) : Evaluasi

Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah diidentifikasi
didalam masalah diagnosa. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika
memang benar dalam pelaksanaannya. Ada kemungkinan bahwa sebagian
rencana tersebut telah efektif sedang sebagian belum efektif

B. LINGKUP PRAKTIK KEBIDANAN


1. Ruang Lingkup dan Sasaran
Dalam melaksanakan praktik, bidan memberikan asuahan sesuao dengan
kebutuhan terhadap perempuan pada masa prakonsepsi, masa hamil, melahirkan
dan postpartum, maupun masa interval, melaksanakan pertolongan persalinan
dibawah tanggung jawabnya sendiri, dan member asuhan pada bayi baru lahir,

9
bayi dan anak balita, dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia atau
generasi penerus yang berkualitas. Asuhan tersebut termasuk tindakan
pemeliharaan, pencegahan, deteksi, serta intervensi dan rujukan pada keadaan
risiko tinggi, termasuk kegawatan anak.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat,
yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan.

2. Lahan Praktik Pelayanan Kebidanan


BPS (Bidan Praktik Swasta), Puskesmas, Rumah Bersalin, dan Rumah Sakit.

C. PENGORGANISASIAN PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN

1. Pelayanan Mandiri
Pelayanan mandiri adalah layanan kebidanan primer yang dilakukan oleh
seorang bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan

2. Kolaborasi
Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim
yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu uruatan dari
sebuah proses kegiatan pelayanan

3. Rujukan
Layanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka
rujukan ke sistem layanan yang lebih tinggi atau sabaliknya, yaitu pelayanan yang
dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang menolong
persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ketempat atau
fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horisonal maupun vertikal atau ke
profesi kesehatan lain. Layanan bidan yang tepat akan menigkatkan keamanan
dan kesejahteraan ibu serta bayi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses manajemen kebidanan merupakan langkah sistematis yang merupakan
pola pikir bidan dalam melaksanakan asuhan kepada klien. Diharapkan dengan
pendekatan pemecahan masalah yang sistematis dan rasioanal, seluruh aktivitas atau
tindakan yang diberikan bidan kepada klien akan efektif, terhindar dari tindakan yang
bersifat coba-coba atau merugikan klien.

10
B. Saran
Dalam Penyusuanan makalah ini masih banyak kesalahan-kesalahan. Oleh karena
itu, kami senantiasa menerima saran dan kritik yang bersifat membangun.

DAFTAR PUSTAKA VIRTUAL

https://www.pengertianilmu.com/2016/05/pengertian-manajemen-pelayanan-kebidanan.html
(Diakses tanggal 19 Februari 2022)

https://perpus.unigo.ac.id/index.php?p=show_detail&id=4840 (Diakses tanggal 19 Februari


2022)

https://www.ruangblog.com/2015/01/tugas-organisasi-manajemen-pelayanan.html (Diakses
tanggal 19 Februari 2022)

11
http://library.poltekkesjakarta1.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=1302&keywords=
(Diakses tanggal 19 Februari 2022)

http://reniandriani065.blogspot.com/2014/04/manajemen-pelayanan-kebidanan.html
(Diakses tanggal 19 Februari 2022)

https://fk.ilearn.unand.ac.id/course/index.php?categoryid=662 (Diakses tanggal 19 Februari


2022)

12

Anda mungkin juga menyukai