Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

Manajemen adalah mengungkapkan apa yang hendak dikerjakan, kemudian menyelesaikannya. Manajemen
adalah menentukan tujuan dahulu secara pasti (yakni menyatakan dengan rinci apa yang hendak dituju dan
mencapainya).

Kepemimpinan dalam kebidanan sangatlah penting , namun untuk menjadi pemimpin yang sesuai dengan
profesi kebidanannya tidaklah mudah, tentunya ada hambatan- hambatan yang harus diatasi dalam rangka
memperbaiki kinerja bidan tersebut, dalam hal ini bidan harus berkomitmen agar dapat mengutamakan wanita
wanita yang membutuhkan perawatan.

Bidan telah memfasilitasi suatu budaya kerja yang mendukung dan proaktif dimana setiap individu didorong
untuk secara teratur menilai dan memperbarui pengetahuan mereka untuk kepentingan praktik mereka sendiri
dan untuk melindungi keselamatan perempuan dan bayi yang sedang dirawat.

Selanjutnya, bidan melaksakan kegiatatan kepemimpinan dalam praktek sehari hari mereka, meskipun mereka
mungkin tidak menyadari hal tersebut. Ini termasuk memprioritaskan kebutuhan perawatan, bidan memiliki
kemampuan untuk menjadi agen perubahan dan mengembangkan kemampuan kepemimpinan mereka.
Terganung bagaimana bidan itu bias menerkapkan konsep –konsep kepemimpinannya. Semua bidan juga dapat
meningkatkan ketrampilannya melalui beberapa pelatihan, keterbatasan individulah yang menentukan hal ini
bias efektif atau tidak . Dan untuk mengembangkan ini harus didorong oleh kemauan dan kesempatan untuk
melakukannya. Bidan dapat mengatasi hambatan dan memastikan profesi mereka dilengkapi dengan para
pemimpin yang efektif, memerlukan upaya kolaborasi (Tucker,2003). Namun, para pemimpin yang ada harus
mengakui bahwa dalam profesi yang didominasi perempuan, karir pilihan dan peluang pembangunan harus
memfasilitasi kualitas bawaan biologis perempuan ,dan bahwa prioritas bidan individu akan berbeda
(Pashley,1998). Oleh karena itu , penting intuk mengidentifikasi para bidanuntuk menjadi pemimpin
professional yaitu melalui pembangunan mereka sendiri sebagai pemimpin, dan sesama orang-orang praktisi
yang berkontribusi dengan mendukung, monitoring dan mendorong rekan rekan mereka. Bidan juga harus dapat
berperan sebagai advocator untuk dapat mempengaruhi masyarakat agar terjadinya perubahan dalam kebijakan
public secara bertahap maju dan semakin baik terutama dalam bidang kesehatan.
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Definisi dan teori manajemen

Manajemen adalah mengungkapkan apa yang hendak dikerjakan, kemudian menyelesaikannya. Manajemen
adalah menentukan tujuan dahulusecara pasti 9yakni menyatakan dengan rinci apa yang hendak dituju) dan
mencapainya.

Prinsip prinsip manajemen

a. Efisiensi
Efisiensi adalah bagaimana mencapai akhirdengan hanya menggunakan sarana yang perlu,atau dengan
menggunakan sarana sesedikit mungkin. Efisiensi adalah ukuran menegenai hubungan antara hasil yang
dicapai dan usaha yang telah dikeluarkan (misalnya oleh seorang tenaga kesehatan)
b. Efektivitas
Efektivitas adalah seberapa besar suatu tujuan sedang, atau telah tercapai , efektivitas merupakan
sesuatu yang hendak ditingkatkan oleh manajemen.
c. Rasional dalam mengambil keputusan
Pengambilan keputusan ang rasional sangat diperlukan dalam proses manajemen. Keputusan merupakan
suatu pilihan dari dua atau lebih tindakan. Dalam istilah manajemen, pengambilan keputusan merupakan
jawaban atas pertanyaan tentang perkembangan suatu kegiatan.
Manajemen kebidanan menurut buku IBI, 2007 adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan
dalammenerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai pengkajian, analisis data,
diagnosis kebidanan, perencaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Manajemen kebidanan menurut Depkes RI, 2005 adalah metode dan pendekatan pemecahan masalah
ibu dan khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada individu, keluarga dan
masyarakat.
Proses manajemen kebidanan sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh ACNM(1999) terdiri atas :
a. Mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevansecara sistematis melalui
pengkajian yang komprehensuf terhadap kesehatan setiap klien, termasuk mengkaji riwayat
kesehatandan melakukan pemeriksaan fisik.
b. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosis berdasar intrepetasi data dasar
c. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam menyelesaikan masalah dan
merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien.
d. Memberi informasi dan dukungan kepada klien sehingga mampu membuat keputusan dan
bertanggungjawab terhadap kesehatannya.
e. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien
f. Secara pribadi,bertanggung jawab terhadap implementasisecara individual
g. Melakukan konsultasi perencanaan, melaksanakan manajemen dengan berkolaborasi, dan merujuk
klien untuk mendapat asuhan selanjutnya
h. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi dalam situasi darurat jika terdapat penyimpangan
dari keadaan normal
i. melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan merevisi rencana asuhan
sesuai dengan kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai