Disusun Oleh :
Kelompok : 5
Semester : 7A
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang maha kuasa karena atas segala rahmat dan hidayah
yang di limpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang
berjudul “TIMBANG TERIMA METODE SBAR”.
Makalah ini disusun dan ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Keperawatan. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
bisa menambah pengetahuan pembaca mengenai proses timbang terima dengan metode SBAR
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
selama penyusunan makalah ini, Ibu Ns. Maryana, M.Kep. sebagai dosen mata kuliah
Manajemen Keperawatan yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Dan penulis berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
A. Konsep Dasar Timbang Terima Pasien..................................................................4
B. Tujuan Timbang Terima Pasien..............................................................................5
C. Fungsi Utama Timbang Terima Pasien..................................................................5
D. Prinsip Timbang Terima Pasien..............................................................................5
E. Prosedur Timbang Terima Pasien..........................................................................6
F. Tahapan Timbang Terima Pasien...........................................................................7
G. Hal-Hal Sebelum Melakukan Timbang Terima Pasien..........................................8
H. Hal-Hal Yang Disampaikan Ketika Timbang Terima Pasien.................................8
I. Skema Timbang Terima Pasien..............................................................................9
J. Evaluasi Dalam Timbang Terima Pasien...............................................................9
K. Hambatan Ketika Timbang Terima Pasien...........................................................10
L. Definisi Metode SBAR.........................................................................................10
M. Sistem Pendokumentasi Menggunakan Metode SBAR.......................................11
N. Manfaat Dari Metode SBAR Pada Timbang Terima Pasien................................11
O. Faktor-Faktor Komunikasi Efektif Pada Timbang Terima Pasien.......................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................................13
B. Saran.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional (Nursalam,2002. Dalam
Maria H, 2017). Profesionalisme dalam pemberian asuhan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi kinerja mandiri dari perawat. Hal ini juga dapat diwujudkan
dengan baik melalui komunikasi yang efektif antara perawat satu dengan perawat yang lain,
maupun dengan petugas kesehatan lainnya. Untuk meningkatkan ke efektivitas komunikasi dapat
melalui kegiatan timbang terima pasien atau yang biasa disebut pergantian sift (Nursalam, 2008 :
195).
Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktivitas manajer keperawatan dan
sebagai bagian yang selalu ada dalam proses manajemen keperawatan bergantung pada posisi
manajer dalam struktur organisasi. Berdasarkan hasil penelitian (Swansburg 1990, : Nursalam
2014).
Timbang terima pasien merupakan suatu teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima suatu informasi yang berkaitan dengan keadaan pasien diruangan. Timbang terima
pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, padat dan jelas
tentang tindakan apa yang telah diberikan oleh perawat, tindakan yang belum dan sudah
dilakukakn kepeda pasien, serta perkembangan keadaan pasein pada saat itu. Semua informasi
harus disampaikan secara akurat sehingga dapat menimbulkan kesinambungan asuhan
keperawatan yang akan dilakukan kepada pasien dengan sempurna. Timbang terima atau
pergantian shift biasanya dilakukan oleh perawat primer yang bertugas antar shift dengan
menggunakan lisan dan tulisan.
Salah satu metode dalam timbang terima adalah SBAR. SBAR merupakan kerangka acuan
dalam pelaporan kondisi pasien yang memerlukan perhatian atau tindakan segera (Nursalam,
2015). Sejak kampanye peluncuran program 1000 lives di Wales pada bulan April 2008,
penggunaan SBAR sebagai alat komunikasi telah diuji oleh semua organisasi perawatan
sekunder di Wales dan diikuti oleh Asosiasi Rumah Sakit Arizona dan Kesehatan (AzHHA) yang
mulai menerapkan dan mempercayai komunikasi SBAR dalam proses timbang terima (handover)
1
akan membuat dampak positif bagi profesi - profesi lain untuk mempermudah komunikasi dan
menunjang keselamatan pasien dalam masa perawatan di Rumah Sakit (NHS, 2012).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi, diantaranya adalah persepsi, nilai,
emosi, latar belakang, peran, pengetahuan dan hubungan rekan kerja Amirah (2013). Kemudian
Beberapa faktor yang mempunyai hubungan dengan komunikasi saat perawat melaksanakan
timbang terima adalah karakteristik jenis kelamin, pengetahuan, sikap, ketersediaan prosedur
tetap, pimpinan dan teman sejawat (Yudianto, 2005).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka munculah rumusan masalah yang akan dibahas
pada makalah kali ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep dasar timbang terima pasien pada keperawatan ?
2. Bagaimana tujuan dari timbang terima pasien ?
3. Apa saja fungsi utama dari timbang terima pasien ?
4. Apa saja prinsip dari timbang terima pasien ?
5. Bagaimana prosedur dari timbang terima pasien ?
6. Apa saja tahapan dalam timbang terima pasien ?
7. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum melakukan timbang terima pasien ?
8. Hal-hal apa saja yang harus disampaikan ketika melakukan timbang terima pasien ?
9. Bagaimana skema timbang terima pasien ?
10. Bagaimana evaluasi dalam timbang terima pasien ?
11. Apa sajakah hambatan yang terjadi ketika timbang terima pasien ?
12. Apa yang dimaksud dengan metode SBAR ?
13. Bagaimana sistem pendokumentasi menggunakan metode SBAR ?
14. Apa saja kelebihan dari penggunaan metode SBAR pada timbang terima pasien ?
15. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi komunikasi efektif pada timbang terima
pasien
2
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah manajemen keperawatan.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui konsep dasar timbang terima pasien pada keperawatan
b. Untuk mengetahui tujuan dari timbang terima pasien
c. Untuk mengetahui fungsi utama dari timbang terima pasien
d. Untuk mengetahui prinsip dari timbang terima pasien
e. Untuk mengetahui prosedur dari timbang terima pasien
f. Untuk mengetahui tahapan dalam timbang terima pasien
g. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum melakukan
timbang terima pasien
h. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus disampaikan ketika melakukan
timbang terima pasien
i. Untuk mengetahui skema timbang terima pasien
j. Untuk mengetahui evaluasi dalam timbang terima pasien
k. Untuk mengetahui hambatan yang terjadi ketika timbang terima pasien
l. Untuk mengetahui definisi metode SBAR
m. Untuk mengetahui sistem pendokumentasi menggunakan metode SBAR
n. Untuk mengetahui kelebihan dari penggunaan metode SBAR pada timbang terima
pasien
o. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi komunikasi efektif pada timbang
terima pasien
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
B. Tujuan Timbang Terima Pasien
Tujuan dari timbang terima pasien (Nursalam,2014) adalah sebagai berikut :
1. Menyampaikan masalah, kondisi, dan keadaan klien (data fokus).
2. Menyampaikan hal-hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan keperawatan
kepada klien.
3. Menyampaikan hal-hal penting yang perlu segera ditindaklanjuti oleh dinas
berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
5
3. Pemahaman tentang timbang terima pasien
Meninjau jadwal dinas staf klinis untuk memastikan mereka hadir dan mendukung kegiatan
timbang terima pasien. Membuat solusi-solusi inovatif yang diperlukan untuk memperkuat
pentingnya kehadiran staf pada saat timbang terima pasien.
2. Pelaksanaan
a. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift atau operan.
b. Dari nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan
mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien,
6
rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya
yang perlu dilimpahkan.
c. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya
dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat yang
berikutnya.
d. Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab
dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang kurang jelas Penyampaian pada saat
timbang terima secara singkat dan jelas
e. Lama timbang terima untuk setiap klien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
f. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada buku laporan
ruangan oleh perawat.
7
G. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Timbang Terima Pasien
Menurut Nursalam (2014), ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan
timbang terima pasien sesuai dengan metode SBAR. Yaitu sebagai berikut :
1. Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini.
2. Kumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan kondisi pasien yang akan
dilaporkan.
3. Pastikan diagnosis medis pasien dan prioritas masalah keperawatan yang harus dilanjutkan.
4. Baca dan memahami catatan perkembangan terkini pasien serta hasil pengkajian perawat
shift sebelumnya.
5. Siapkan medical record pasien pasien termasuk rencana perawatan hariannya.
8
I. Skema Timbang Terima Pasien
2. Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh seluruh perawat
yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Perawat primer malam menyerahkan ke
9
perawat primer berikutnya yang akan mengganti shift . Timbang terima pertama dilakukan di
nurse station kemudian ke bed klien dan kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima
mencakup jumlah klien, masalah keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan dan yang
belum dilakukan serta pesan khusus bila ada. Setiap klien dilakukan timbang terima tidak
lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke klien.
3. Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat
dapat mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat berjalan
dengan baik.
10
Komunikasi efektif berbasis SBAR adalah kerangka teknik komunikasi yang disediakan
untuk berkomunikasi antar petugas kesehatan dalam menyampaikan kondisi pasien (Permanente,
2011; Suardana, 2018).
11
3. Menyediakan cara yang efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi pada saat
timbang terima pasien.
4. Menawarkan cara sederhana untuk membabukan komunikasi dengan menggunakan
komunikasi SBAR.
5. Menghindari kesalahan dalam proses komunikasi timbang terima.
6. Kekuatan perawat berkomunikasi secara efektif.
7. Dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan perawat paha terhadap
kondisi pasien.
8. Memperbaiki komunikasi.
2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali
kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah
orang malakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu obyek tertentu.
3. Karakteristik Individu
Karakteristik individu terdiri dari kemampuan dan keterampilan, latar belakang dan
demografis. Karakteristik demografis individu terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, dan
lama kerja.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Profesionalisme dalam pemberian asuhan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi kinerja mandiri dari perawat. Hal ini juga dapat diwujudkan
dengan baik melalui komunikasi yang efektif antara perawat satu dengan perawat yang lain,
maupun dengan petugas kesehatan lainnya. Untuk meningkatkan ke efektivitas komunikasi dapat
melalui kegiatan timbang terima pasien atau yang biasa disebut pergantian sift (Nursalam, 2008 :
195).
Timbang terima adalah suatu teknik untuk menyampaikan dan menerima suatu informasi
yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima harus dilakukan seefektif mungkin
dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dan belum dilakukan serta perkembangan pasien pada saat itu.
Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat
berjalan dengan sempurna (Nursalam, 2016).
Situation, Background, Assesment, dan Recomendation (SBAR) merupakan komunikasi
efektif yang banyak diadopsi di dunia internasional. Metode komunikasi SBAR ini digunakan
pada saat perawat melakukan timbang terima ke pasien. (Rachmah, 2018).
Metode SBAR terdiri dari 4 komponen yaitu :
Situation : Bagaimana situasi yang akan dibicarakan atau dilaporkan ?
Background : Apa latar belakang informasi klinis yang berhubungan dengan situasi ?
Assesment : Berbagai hasil penilaian klinis perawat. Penyampaian penilaian terhadap situasi dan
keadaan pasien yang dapat diamati saat itu, berdasarkan pengkajian dan observasi
pada saat itu.
Recommendation : Apa yang perawat inginkan terjadi dan kapan ?
Berdasarkan dengan kondisi atau keadaan permasalahan kesehatan pasien.
13
B. Saran
1. Agar dapat mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang metode SBAR pada
proses timbang terima pasien.
2. Agar dapat mengetahui proses timbang terima pasien dengan menggunakan metode
SBAR.
3. Agar dapat menerapkan metode SBAR pada proses timbang terima pasien.
4. Agar selalu memperhatikan ketersedian sarana pendukung agar pelaksanaan
komunikasi SBAR dalam kegiatan timbang terima pasien dapat dilakukan secara
optimal.
5. Agar dilakukan penelitian lebih lanjut lagi, untuk mendapatkan hasil penelitian yang
lebih sempurna terhadap proses timbang terima pasien dengan menggunakan metode
SBAR.
14
DAFTAR PUSTAKA
iii