KEPERAWATAN
RONDE KEPERAWATAN DAN REFLEKSI DISKUSI KASUS
Oleh
KELOMPOK 5
1. DIMAS (P07120219085)
2. KADEK CINDY SILVIANA AMARTHA PUTRI (P07120219086)
3. NI MADE DITHA SUKMARIASIH (P07120219087)
4. NI KADEK YUNI ANGGRENI (P07120219088)
5. KADEK PHALYA KAMALAPUTRI (P07120219089)
6. PUTU NANDA AURA NHAHA PUTRI YASA (P07120219090)
7. NI KOMANG INDAH KUSUMA DEWI (P07120219091)
8. NI MADE DWINDA PERMATA ANANDHI (P07120219092)
9. KADEK SARI SAVITRI (P07120219093)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas Berkat rahmat dan
hidayah-nya laporan pendahuluan yang berjudul “Konsep Ronde Keperawatan dan Refleksi
Diskusi Kasus” ini dapat terselesaikan dengan baik, untuk pemenuhan nilai praktik mata kuliah
Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Keperawatan.
Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa laporan
pendahuluan ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan kurangnya pengalaman dan
keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Maka dari itu, kami menerima kritik dan saran
yang membantu dalam menyempurnakan laporan pendahuluan ini.
Penyusunan laporan pendahuluan ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bimbingan,
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itulah pada kesempatan ini, kami
mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya. Semoga laporan pendahuluan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 2
TINJAUAN TEORI ..................................................................................................................... 1
I. RONDE KEPERAWATAN ............................................................................................... 1
A. Konsep Ronde dalam Keperawatan ................................................................................ 1
B. Pengertian Ronde Keperawatan ..................................................................................... 1
C. Tujuan .............................................................................................................................. 2
D. Karakteristik Pasien ........................................................................................................ 2
E. Tim Ronde Keperawatan................................................................................................. 2
F. Peran Ronde dalam Keperawatan .................................................................................. 3
G. Langkah-langkah Kegiatan ............................................................................................. 4
II. Refleksi Diskusi Kasus ...................................................................................................... 5
A. Pengertian ........................................................................................................................ 5
B. Tujuan .............................................................................................................................. 7
C. Manfaat ............................................................................................................................ 7
D. Syarat-syarat Pelaksanaan .............................................................................................. 8
E. Proses Pelaksanaan RDK ................................................................................................ 8
F. Pedoman Diskusi Refleksi Kasus .................................................................................... 9
1) Pengumpulan Data ..................................................................................................... 9
2) Menentukan hipotesis awal ........................................................................................ 9
3) Pemeriksaan ..............................................................................................................10
4) Evaluasi ......................................................................................................................11
5) Rencana Tindak lanjut ..............................................................................................11
6) Rencana Kegiatan......................................................................................................11
7) Pemeriksaan Ulang ....................................................................................................12
8) Hasil ...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................14
ii
TINJAUAN TEORI
I. RONDE KEPERAWATAN
A. Konsep Ronde dalam Keperawatan
Ronde Keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di
samping klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan
tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor, kepala
ruangan, perawat assosciate, dan perlu juga melibatkan seluruh anggota tim(Nursalam,
2014).
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau
siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh
teacher nurse atau head nurs dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman yang
jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien(Saleh, 2012).
Beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa konsep dalam ronde
keperawatan adalah tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di samping klien dilibatkan
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan untuk pemahaman yang jelas
tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien.
B. Pengertian Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan Adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping klien dilibatkan
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan pada kasus tertentu yang
dilakukan oleh kepala tim (KATIM), kepala ruangan, PA, serta melibatkan seluruh tim
kesehatan lain (Dokter, fisioterapis, ahli Gizi).
Karakteristik ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Klien dilibatkan secara langsung
2. Klien merupakan fokus kegiatan
3. Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi Bersama
4. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat
6. Primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.
1
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
e. Mengevaluasi kolaborasi antara pasien, perawat dan tim kesehatan lain dalam
mengatasi masalah pasien.
2
F. Peran Ronde dalam Keperawatan
1. Kepala Ruangan.
a Penanggung jawab kegiatan.
b Mengkaji kasus yang akan dirondekan.
c Mengundang Tim Ronde.
d Membuka dan Menutup kegiatan.
e Memperkenalkan Tim Ronde.
2. Ketua Tim (PP) yang menangani pasien.
a Penanggung jawab pasien.
b Penanggung jawab proses keperawatan terhadap pasien.
c Memaparkan proses keperawatan yang sudah dan akan dilakukan.
d Menjelaskan alasan ilmiah tentang proses keperawatan yang sudah dan akan
dilakukan.
e Memimpin proses diskusi.
3. Perawat Asosiate (PA) yang menangani pasien.
a Bersama dengan Ketua Tim menjadi penanggung jawab pasien.
b Memaparkan tindakan keperawatan yang sudah dan akan dilakukan.
4. Clinical Case Manajer (CCM) atau Konselor Perawat.
a Mengklarifikasi dan memvalidasi proses keperawatan yang sudah dan akan
dilakukan.
b Memberikan justifikasi.
c Memberikan reinforcement.
d Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang
rasional.
e Mengoreksi, mengarahkan dan menentukan proses keperawatan yang sebaiknya
dilakukan.
f Mengintegrasi teori dan konsep yang telah dipelajari.
5. Tim Kesehatan lain sesuai dengan masalah pasien.
a Mengklarifikasi dan menvalidasi data, kondisi pasien dan tindakan yang sudah dan
akan dilakukan.
b Menilai kebenaran dari suatu masalah.
c Memberikan reinforcement.
3
d Mengarahkan dan menyetujui hasil diskusi.
6. Pasien.
a. Menjawab semua klarifikasi yang ditanyakan dengan baik.
b. Bekerja sama dengan baik dengan Tim Ronde dalam menyelesaikan masalah
kesehatannya.
G. Langkah-langkah Kegiatan
1) Perencanaan.
Menentukan kasus pasien yang akan dirondekan sesuai dengan kriteria pasien yang
sudah ditentukan.
Membuat persiapan pelaksanaan
a) Membuat proposal pelaksanaan Ronde Keperawatan (waktu pelaksanaan,
tempat
b) dan Tim Ronde)
c) Membuat ringkasan proses keperawatan yang sudah dilaksanakan.
d) Mencari dan mempersiapkan referensi yang terkait dengan kasus pasien
e) Mempersiapkan SOP Ronde Keperawatan
f) Mempersiapkan form informed concern
g) Mempersiapkan undangan untuk Tim Ronde Keperawatan.
h) Mempersiapkan tempat pelaksanaan.
2) Pengorganisasian dan pelaksanaan.
Koordinasi dan komunikasi
a Melakukan Koordinasi dan Komunikasi
- Berkoordinasi dengan karu tentang pelaksanaan Ronde Keperawatan
- Menyampaikan undangan untuk Tim Ronde
b Membuat informed concern
- Menjelaskan tujuan Ronde pada pasien dan keluarganya.
- Menyerahkan informed concern dan ditandatangani oleh pasien dan
keluarganya jika sudah menyetujui.
Pelaksanaan Ronde
Pembukaan
a Kepala Ruangan membuka acara.
b Kepala Ruangan menyampaikan tujuan Ronde.
4
c Kepala Ruangan menginformasikan identitas pasien dan masalah medisnya.
d Kepala Ruangan memperkenalkan anggota Tim Ronde.
e Kepala Ruangan mempersilahkan kepala Tim untuk memimpin pelaksanaan
Ronde.
Pelaksanaan
a Ketua Tim memaparkan proses keperawatan (data, diagnosa, intervensi,
implementasi keperawatan yang sudah dilakukan dan hasil evaluasinya).
b Ketua Tim memaparkan permasalahan yang terjadi.
c Tim Ronde melakukan diskusi pemecahan masalah dengan menggunakan
critical thinking.
d Perawat Konselor menyampaikan klarifikasi, justifikasi, reinforcement,
validasi, mengarahkan, koreksi, integrasi dan intervensi masalah keperawatan
e Tim Ronde mengunjungi pasien untuk melakukan klarifikasi masalah yang
terjadi secara bed site dan mencari solusi masalah
f Tim Ronde kembali ke ruangan diskusi untuk menyelesaikan kasus pasien
g Ketua Tim menetapkan kesimpulan dan rekomendasi penanganan kasus yang
akan dilakukan terhadap pasien.
h Ketua Tim menyerahkan kembali pada kepala ruangan untuk menutup acara.
Penutupan
Kepala ruangan menutup acara Ronde Keperawatan dengan doa penutup.
3) Pendokumentasian.
Melakukan pencatatan dan pelaporan acara Ronde Keperawatan
a) Melengkapi pencatatan dan pelaporan acara Ronde Keperawatan
b) Menandatangani laporan Ronde Keperawatan
Refleksi klinis merupakan alat yang sangat kuat untuk meningkatkan kemampuan
keterampilan klinis dan profesionalisme Refleksi merupakan pendekatan pembelajaran
ketrampilan klinis dan metakognotif. Strategi pembelajaran dengan memperhatikan
refelksi fokus internal dan eksternal baik secara lisan maupun tertulis. Diskusi berdasarkan
kasus merupakan salah satu bentuk pelatihan klinik yang di setting untuk membantu
pembelajaran dalam assesmen dalam tatanan klinik. Tujuan utama dari diskusi
berdasarkan kasus adalah untuk memberikan pembelajaran klinik yang terstuktur dan
pemberian umpan balik terhadap partisipan dalam diskusi tersebut.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam diskusi berdasarkan (refleksi) kasus
ini sebagai upate dalam pemecahan masalah :
4. Rencana tindakan, tindakan, pelayanan dan jumlah kunjungan dalam mencapai tujuan
2. Salah satu wahana untuk menyelesaikan masalah dengan mengacu pada standar
keperawatan yang telah ditetapkan
5. Belajar menghargai kolega untuk lebih sabar, lebih banyak mendengarkan, tidak
menyalahkan, tidak memojokkan dan meningkatkan Kerjasama
C. Manfaat
4. Belajar menghargai kolega untuk lebih sabar, lebih banyak mendengarkan, tidak
menyalahkan, tidak memojokkan dan meningkatkan kerjasama
14. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar
7
D. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sistem yang didukung oleh manajer lini pertama (supervisor) dan didukung oleh atasan
langsung yang mendorong serta mewajibkan anggotanya untuk melaksanakan RDK
secara rutin, terencana dan terjadual dengan baik. Diatur dalam SK dan Prosedur Tetap
Pelaksanaan RDK.
4. Ditunjuk satu orang sebagai penyaji kasus, satu orang sebagai fasilitator dan beberapa
orang sebagai peserta diskusi, posisi fasilitator, penyaji dan peserta lain dalam diskusi
setara/sejajar.
5. Persyaratan administratif : jadual, laporan kasus, lembar daftar hadir, lembar notulen.
6. Kasus yang disajikan oleh penyaji merupakan pengalaman kinerja klinis yang menarik
dan memberikan motivasi pada peningkatan kinerja.
E. Proses Pelaksanaan RDK
2. Kelompok perawat atau kelompok bidan berbagi (sharring) pengalaman klinis dan
iptek diantara sejawat masing-masing selama 1 jam, minimal setiap bulan sekali.
3. Setiap anggota secara bergilir mendapat kesempatan dan menimba pengalaman sebagai
fasilitator, penyaji dan sebagai anggota dalam diskusi tersebut.
9. Fasilitator menyimpan laporan RDK pada arsip yang telah ditentukan bersama.
Tahap pengumpulan data perlu memperhatikan tentang riwayat masa lalu dari kasus
yang akan didiskusikan serta bagaimana perkembangan kasus tersebut saat ini.
Beberapa poin penting yang perlu dikaji dalam tahap pengumpulan data yaitu:
a. Menilai bagaimana diagnose medis pasien mempengaruhi wawancara anda
c. Menilai informasi yang anda kumpulkan, apa yang ada lihat sebagai pola atau
hubungan antara gejala?
d. Berapa nilai data yang anda kumpulkan
e. Apakah beberapa pertimbangan yang dapat anda simpulkan dari data? Apakah
ada alternatif solusi?
f. Apakah penilaian anda mengenai pengetahuan dan pemahaman pasien/pemberi
perawatan tentang diagnosis meraka dan kebutuhan untuk terapi fisik?
g. Sudahkah anda melakukan verifikasi tujuan pasien dan sumber daya apa yang
tersedia?
9
c. Bagaimana anda menentukan hipotesis? Bagaimana anda dapat menjelaskan
alasan anda?
d. Bagaimana informasi dan data kondisi pasien yang telah dikumpulkan dalam
mendukung hipotesis anda?
e. Apakah yang anda antisipasi dapat menjadi hasil/outcome bagi pasien (prognosis)?
f. Berdasarkan hipotesis anda, bagaimana strategi anda dalam mempengaruhi
pemeriksaan?
g. Apakah pendekatan/urutan rencana/strategi anda untuk melakukan pemeriksaan?
f. Diskusikan system lain yang tidak diuji, apakah dapat mempengaruhi masalah
pasien.
g. Bandingkan pemeriksaan temuan anda untuk pasien ini dnegan pasien lain
dengan diagnosis medis serupa.
h. Bagaimana pilihan tes dan pengukuran berhubungan dengan tujuan pasien.
10
4) Evaluasi
g. Bagaimana factor lain seperti fungsi tubuh, faktor lingkungan, dan sosial
mempengaruhi pasien?
h. Apakah alas an anda untuk prognosis dan apa indicator prognostic positif dan
negative?
j. Bagaimana mungkin setiap factor budaya memengaruhi perwatan anda dari pasien?
5) Rencana Tindak lanjut
d. Bagaimana pendekatan Anda berhubungan dengan teori dan bukti saat ini?
h. Apakah mungkin Anda perlu mengubah intervensi untuk pasien tertentu dan
pemberi perawatan? Apa kriteria Anda untuk melakukannya?
i. Apa koordinasi dari aspek perawatan?
o. Jelaskan gaya belajar / hambatan dan setiap akomodasi yang mungkin untuk pasien
dan pemberi perawatan.
p. Bagaimana Anda dapat memastikan pemahaman?
q. Apa strategi komunikasi (verbal dan nonverbal) yang nantinya paling efektif.
7) Pemeriksaan Ulang
a. Mengevaluasi efektivitas intervensi Anda. Apakah Anda perlu mengubah apa pun?
b. Apa yang telah Anda pelajari tentang pasien / perawat yang Anda tidak tahu
sebelumnya?
c. Bagaimana kemajuan pasien saat ini terhadap tujuan dibandingkan dengan pasien
lain dengan diagnosis yang sama?
d. Apakah ada sesuatu yang diabaikan, disalahartikan, dinilai terlalu tinggi, atau
dinilai rendah, dan apa yang mungkin Anda lakukan secara berbeda? Akankah hal
12
ini dapat menunjukkan setiap potensi kesalahan yang telah Anda buat?
e. Bagaimana interaksi Anda dengan pasien / pemberi perawatan dapat diubah?
a. Apakah terapi fisik yang efektif, dan apa ukuran yang Anda gunakan untuk
menilai hasilnya? Apakah ada perbedaan klinis minimum yang penting?
c. Kriteria apa yang Anda atau akan Anda gunakan untuk menentukan apakah pasien
telah mencapai tujuan nya?
e. Hambatan apa (fisik, pribadi, lingkungan), jika ada, apakah dapat dipulangkan?
f. Apakah kebutuhan yang dapat diantisipasi terkait usia, dan apa yang menjadi
dasarnya?
g. Apakah peranan yang memungkinkan dari terapi fisik di masa yang akan datang?
h. Apa pandangan pasien / pemberi perawatan dari kebutuhan terapi fisik di masa
yang akan datang?
i. Dapatkah Anda dan pasien / pemberi perawatan yang lain secara bersama-sama
merencanakan rencana seumur hidup untuk sehat?
13
DAFTAR PUSTAKA
Asmirajanti, Mira. 2014. Modul praktik manajemen keperawatan. Jakarta: Fakultas Ilmu-Ilmu
Kesehatan Unirversitas Esa Unggul.
Gillies. 1989. Managemen Keperawatan suatu pendekatan Sistem. EGC. Jakarta Nursalam. 2002.
Manajemen keperawatan. salemba medika. Jakarta
Maya Ratnasari. 2010. Penerapan Pengembangan Manajemen Kinerja (PMK) Klinik Bagi Perawat
dan Bidan Pada Sistem Remunerasi. http://www.fik.ui.ac.id. Diakses pada tanggal 07
Februari 2022
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional.
Jakarta: Salemba Medika
Rahmat, Agus, dkk. 2019. Proposal Role Play Kegiatan Sosialisasi Diskusi Refleksi Kasus (Drk)
Manajemen Keperawatan Di Ruang ICU RSD Idaman Banjarbaru. Banjarbaru :
Universitas Lambung Mangkurat.
Sullivan, J. E., et. all. (2001). Effective leadership andmanagement in nursing. NewJersey:
Prentice-Hall
Tappen, R., Weiss, S. andWhitehead, D. (2008). Essential of NursingLeadership and
Management,Philadelphia: WB. SaundersCompany.
14